Share

38. Tak Pernah Menyesal Telah Memilihmu

"Yud, biar aku yang nyetir, kamu duduk manis saja," sergahku seraya mendorong suamiku agar duduk di kursi penumpang di samping sopir.

"Kamu yakin? Jalannya berkelok-kelok, lho," tanyanya setengah ragu.

"Tentu saja, suamiku," sahutku sembari tersenyum manis. "Biar aku tunjukkan seberapa hebat hasil belajarku di kursus menyetir Yudistira Adi Saputra."

"Nugraha, Sha, bukan Saputra! Memangnya aku saudaranya Nicholas Saputra?" gerutunya dengan suara bergumam.

Sembari memasang sabuk pengaman aku mengulum senyum. Enak banget dia nyebut Nicholas Saputra, aktor yang jelas-jelas terkenal dan ganteng, bukan tokoh bernama Saputra yang lain.

"Kalian memang saudara, Yud," timpalku, "sama-sama terlahir dari rahim seorang wanita. Saudara beda bapak, lain ibu."

Yudistira terkekeh pelan, tapi hanya sesaat. Sejak "pengakuan dosanya" kemarin, Yudistira jadi lebih pendiam. Yah, biarlah, setidaknya dia sudah kembali narsis, berasumsi bahwa dirinya setampan aktor ... walaupun memang ganteng, sih, suami
Teha

Terima kasih sudah mengikuti kisah Yudistira - Ashanna. Mohon maaf, author masih banyak sekali kesibukan di dunia nyata, sehingga update novel ini agak tersendat. Namun, jangan khawatir, cerita ini akan ditulis sampai tamat, kok, jadi ikuti terus, ya. Terima kasih banyak. - Teha ^^

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status