Share

37. Penyesalan yang Membebani

'Apa maksudmu, Yud? Kamu kriminal? Siapa yang kamu bunuh? Bagaimana kalau nanti aku kamu bunuh juga?'

Pertanyaan-pertanyaan itu berkecamuk di kepalaku tanpa mampu kuluapkan. Aku tak boleh gegabah, belum tentu Yudistira benar-benar membunuh orang, siapa tahu dia membunuh nyamuk ..., atau membunuh karakter, lebih kejam 'kan itu, menganggap orang yang di depan mata seperti tidak ada.

"Aku di sini, Yud, aku nggak akan ke mana-mana," hiburku dengan harapan suamiku bisa lebih tenang.

Sejujurnya aku juga kebingungan dengan sikapnya ini, Yudistira yang biasanya kuat, cuek terhadap hal yang tidak penting, bisa menangis seperti ini. Pasti selama ini ia menyimpan beban yang sangat berat di dalam dirinya.

Kisah kelam seperti apa yang telah ia alami, aku sungguh penasaran. Namun, aku harus menahan diri dan menunggu suamiku tenang sebelum bertanya lebih lanjut. Kubiarkan ia menumpahkan kegetiran yang entah berapa lama ditanggungnya sendiri.

"Setiap orang, sekuat apapun dia, pasti memiliki sisi r
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status