Beranda / Romansa / Suami Pelarian / 14. Sakit Tak Tertahankan

Share

14. Sakit Tak Tertahankan

"Tidak! Aku tidak seperti itu."

"Tidak! Itu bukan kesalahanku."

Berdalih ataupun menyangkal adalah satu tindakan yang orang lakukan untuk membela diri dari celaan orang lain. Tidak ingin dicap buruk, manusia mencari banyak dalih, dan pembenaran diri. Itulah yang kulakukan saat ini.

Gosip bernada menuduh yang kudengar di warung tadi seperti pukulan beruntun yang meremukkan seluruh hati dan harga diriku. Mereka seolah berkata aku hanyalah anak tidak berharga, yang egois, dan tidak peduli kepada keluarganya.

'Nggak! Itu bukan salahku, aku nggak pernah tahu kalau bapakku berutang, Bapak nggak pernah cerita kepadaku, bagaimana aku bisa membantu? Bapak yang mata duitan!' protesku dalam hati.

Dengan susah payah aku pulang, seraya menahan sakit kepala, dan sakit hati yang tak tertahankan. Ibu masih di dapur, jadi ia tak melihatku. Ketimbang bergabung lagi dengan Ibu, aku memilih untuk masuk ke kamarku.

Kulihat wajahku yang kusut dan merana di cermin. Aku sudah terlalu lelah untuk lanjut
Teha

Duh, mau satu yang kayak Yudistira, dong!

| 1
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status