Share

Bab 112

"Azka, mau tambah ikan, Nak?

Mama buangkan durinya, ya," kataku selembut mungkin sambil menggeser kursi mendekati putraku.

"Terima kasih, Mama.

Sudah cukup ikannya." Bahasa formal Azka membuatku sakit hati.

"Ini enak lho, Nak … bagus juga buat pertumbuhan otak kamu."

Aku ingin menunjukkan pada anak itu kalau dirinya memiliki ibu yang cerdas dan tahu banyak hal. Dia harus mengenalku lebih baik dari Kak Enjang yang hanya istri ayahnya yang lain. Tak kupedulikan banyak tatapan mata di ruangan ini. Tak ada yang salah dengan seorang ibu yang memberikan perhatian pada anak di meja makan.

"...."

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status