Share

Bab 117

*Enjang*

Kulangkahkan kaki dengan gontai setelah turun dari taksi online yang tadi membawaku kembali ke rumah ini.

 Mendekati pagar rumah dengan perasaan hampa menyadari kini aku sendirian.

“Mereka pasti akan menginap,” gumamku tak ikhlas.

Aku akan kesepian kali ini di rumah yang biasanya penuh hingar bingar suara anak-anak dan teriakanku juga tawa suamiku. Ah, suami Mudaku yang kemudian bahkan aku merasa sebaya dengannya kalau saja kehadiran istri pertama tak menyadarkan diri ini.

Harus kuterima sebagai konsekuensi menikahi ‘berondong’ tampan. Kodrat sebagai wanita yang harus menerima masa di mana harus mengalah.

“Apa aku sanggub Ya Rabb ....”

Cinta ini sudah terlalu dalam. Kebersamaan kami sedikitnya telah membuat aku bergantung seutuhnya. Kembali mengokohkan diri menghadapi kehidupan yang terkad

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status