Share

56. Peran Adiraksa

"Apa yang kau pikirkan, hm?" Setelah sempat menghadiahi satu kecupan di pipi, Dewa memeluk Tika dari belakang. Tepatnya menopang perut sang istri dengan kedua telapak tangannya yang besar.

Meski dengan tubuh harus merunduk—demi bisa meraih perut sang istri, Dewa tak keberatan. Ia sadar, apa yang dilakukannya tetap tak sebanding dengan apa yang Tika rasakan.

Seiring dengan bertambahnya usia kandungan Tika, Dewa semakin tidak tega melihat istrinya itu sering sulit mencari posisi tidur yang nyaman. Tika juga sering dibuat terkejut ketika merasakan tendangan janinnya. Tidak ingin nikmat itu hanya Tika yang merasakan, Dewa bahkan rela tidak tidur semalaman demi memijat kaki ataupun mengusap perut sang istri. Momen yang selalu membuat Dewa kagum sekaligus takjub, hasil berkeringatnya tengah tubuh di dalam perut perempuan yang kini memenuhi hatinya.

Terkadang Dewa juga berpikir, akan seperti apa anaknya nanti.

"Ini masih terlalu mengejutkan untukku. Aku yang tadinya menganggap Abang ya
Damaya

Maaf, untuk kelanjutan cerita Gusti dan Inez tidak akan aku lanjutkan disini. Next, akan ada judul sendiri untuk kisah mereka. Tetap ikuti cerita Damaya, jangan lupa tinggalkan jejak. Terima kasih...

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status