Share

SLTC - 017

“Apa? Kejutan apa?” tanya Sova seraya mundur sedikit. Ia betul-betul merasa takut dengan Roy. “Ya Tuhan, apa aku berdosa karena tak menginginkan ini?” tanya Sova di dalam hatinya sendiri.

“Kamu mau kan...?”

“Tunggu! Sebelumnya, kita harus ngobrol dulu! Ada banyak hal yang membuat kita harus saling mengenal. Kita belum saling mengenal, Kang!” tolak Sova dengan tegas.

Sova terus mundur sampai dirinya tertentu pintu, bahkan dalam keadaan duduk.

“Kamu merem dulu. Kalau Akang udah bilang buat buka mata, baru kamu buka!” ucap Roy. Lelaki itu kini duduk tepat di hadapan Sova. Jika dalam keadaan duduk seperti itu, setidaknya Sova bisa melawan dengan ilmu bela diri yang Ia bisa.

“Merem!” pinta Roy lagi. Kali ini, tangan Roy memegang tas ransel yang tadi Ia bawa pulang.

“Enggak. Tolong, jangan minta Aku merem. Aku takut gelap!” ungkap Sova sebagai alasan. Padahal, dia hanya ingin tetap berada dalam mode waspada.

“Oh.kamu takut gelap? Maaf, Akang enggak tahu.” Nampak penyesalan da
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status