Share

24. Bukan Pemaaf

4 orang berpakaian loreng hijau-coklat berjalan masuk ke dalam rumah sakit dengan wajah panik.

Tanpa sadar, mereka telah membuat warga rumah sakit bergidik ngeri melihat kehadiran keempatnya.

Derren berjalan ke meja resepsionis dan bertanya. “Atas nama Marsha Anindira, di ruang operasi berapa ia berada?”

Perawat menunjukkan arah untuk pergi ke ruang operasi Marsha.

Derren dan tiga teman Tentaranya bergegas pergi dan menemui Naya serta Yana yang ada di ujung lorong di depan sana.

Keduanya tengah meringkuk di atas kursi besi dengan seorang lelaki berkumis hitam–duduk di samping mereka–menunggu bersama keduanya.

“Naya, Yana, bagaimana keadaan Kak Marsha? Ia baik-baik saja, kan?”

Derren mendekat dengan langkah lebar.

Naya dan Yana bangkit dari tempatnya dan segera memeluk Derren dengan erat–mereka menangis dengan tubuh gemetar.

“Jangan berisik, ini rumah sakit!” bisik Derren, mengingatkan keduanya.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Iin Romita
semakin mendebarkan
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status