Share

147. Diam-Diam Berteman

Daniel menghela napas kasar. Ia menatap ponsel yang terus berdering sejak 5 menit yang lalu.

Tak ada niat untuk membalasnya. Ia hanya memandanginya dengan wajah malas walau tahu telepon itu dari Tuannya—Marsha.

“Memang tidak apa tidak mengangkatnya?” Salma datang dengan membawa 2 minuman kaleng untuk mereka. “Nona pasti ingin tahu perkembangan situasi 2 anak kecil itu, kan?”

Daniel hanya mendengus. Ia mengacuhkan Salma. Bahkan sampai tak mau bertetap muka dengan teman wanita dan kawan seperjuangannya itu.

“Aku tahu kamu malu pada Nona jika sampai melaporkan apa yang kalian dengar dari mulutmu sendiri.” Salma mengembuskan napas panjang. “Tapi mau bagaimana? Kamu tangan kanan Nona Marsha. Kalau kamu tak melakukan pekerjaanmu dengan baik hanya karena gengsi, bagaimana kalau memberikan pekerjaan itu padaku saja?”

Daniel membulatkan matanya. Memelotot ke arah Salma yang terus mengusiknya walau ia yakin wanita itu tahu jika ia ingin sendir
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status