Share

Suami Hebat yang Menyamar
Suami Hebat yang Menyamar
Author: Banin SN

Part 1

Richard Forger sedang mengepel lantai ruangan Luis Jung, CEO Westfield Corporation. Cleaning Service baru itu seperti sedang berada di tempat yang salah dan di waktu yang salah. Bagaimana tidak, saat Richard sedang sibuk membersihkan lantai, Luis Jung tiba-tiba dengan sengaja menumpahkan kopi ke lantai. Setelah pura-pura terkejut, Luis Jung berteriak kepada Richard.

“Hei, Babu! Kau tak lihat ada lantai kotor di sini?!”

Richard Forger ingin mengumpat, tetapi tentu saja Cleaning Service bukanlah posisi yang membolehkan dirinya mengumpati seorang CEO. Maka, Richard bergegas berjalan menghampiri lantai yang ditumpahi kopi oleh Luis Jung. Dengan sikap patuh, Richard mengusap-usap permukaan lantai.

“Sayang, kau ingin melihat pertunjukan lain?” Luis Jung yang tengah duduk di sofa tampak mengusap pipi sekretaris pribadinya yang saat itu juga sedang duduk mesra di samping Luis Jung. Si sekretaris terdengar merintih geli ketika pipi meronanya disentuh Luis. Dengan nada manja, ia mendesah dan menanyakan pertunjukan apa yang dimaksud Luis Jung.

“Sayang, jika kau ingin melakukan pertunjukan, aku akan dengan senang hati menyaksikannya,” desah si sekretaris seraya menggelayut manja di pundak Luis Jung.

“Ha ha! Baiklah, lihat ini!” Luis Jung tiba-tiba mengulang tindakan yang sama yaitu menumpahkan kopi. Tetapi sedikit berbeda, kali itu bukan di atas lantai melainkan di atas sepatunya sendiri.

“Hei, Babu! Bersihkan sepatuku. Jika aku menemukan masih ada kotoran yang tersisa, kau bisa membayar ganti rugi menggunakan gaji bulananmu!”

Setelah Luis Jung memberi perintah tetapi Richard tak kunjung merespon, Luis Jung membentak Richard. “Hei, apa kau tuli?! Lakukan cepat!”

Richard terkesiap dari lamunan singkatnya sementara sekretaris Luis Jung tertawa cekikikan menyaksikan ketidakberdayaan seorang Cleaning Service di mata seorang CEO. Seketika, sekretaris itu merasa cukup bangga memiliki hubungan spesial dengan sosok yang memiliki kekuasaan.

Sambil menampilkan ekspresi amarah palsu, sekretaris Luis Jung mencubit pundak kekasihnya. “Sayang… Kau keterlaluan sekali…”

Tetapi sedetik berselang, sekretaris Luis Jung  juga mengucapkan kalimat yang membuat perut Richard mual seketika.

“Ah, biar adil, bagaimana kalau ia juga diperintah untuk mengelap sepatuku?”

Luis Jung tertawa terbahak-bahak dan menyetujui usulan sekretarisnya.

‘Sial! Bagaimana bisa aku berakhir menjadi pembantu dari manusia-manusia tak punya otak ini?!’ Richard mengumpat dalam hati. Meski demikian, di permukaan, ia menunjukkan sikap ramah selagi berjalan mendekat, membungkuk, lalu mulai mengelap sepatu Luis Jung.

Sebagai Cleaning Service yang baru, Supervisor Richard sudah memperingatkan jika CEO Westfield Corporation memang kerap memperlakukan pegawai rendahan seperti sampah. Hanya saja, Richard masih tak menyangka jika ia akan mengalami nasib sial itu tepat di hari pertama ia bekerja.

“Oh… Sayang… Lihat, caranya menunduk mengingatkanku pada anjingku di rumah.” Luis Jung menunjuk kepala Richard lalu menertawainya dengan puas. Sekretaris Luis Jung juga tampak sangat menikmati sesuatu yang disebut Luis sebagai, ‘pertunjukan’.

“Sayang, humormu benar-benar membuat perutku kram. Ah, kau sangat lucu.”

Mendengar dua sejoli tak berotak sedang saling menertawai dirinya, Richard Forger seperti ingin muntah. Sayangnya, perundungan untuknya belum juga berakhir. Ketika ia masih mengusap sepatu Luis Jung, pelan tapi pasti, Richard Forger merasakan kepalanya basah. Ia ingin bergerak refleks menarik kepalanya, tetapi ucapan Luis Jung benar-benar membuat tubuhnya diam membeku.

“Di rumah, anjingku sangat suka jika aku menyiram kepalanya seperti ini. Oh, betapa miripnya dia dengan anjingku! Ha ha ha!”

Kesabaran di dada Richard sedang sangat diuji. Sekuat tenaga, cleaning service itu menahan tangannya untuk tidak membasuh kepala. Matanya terpejam menahan amarah, rasanya, ingin sekali ia menghajar Luis Jung hingga babak belur. Richard membayangkan dirinya bangkit berdiri lalu memukuli wajah Luis Jung dengan membabi buta hingga pria berengsek itu menderita penyakit buruk rupa karena pukulannya. Sayang, itu hanya khayalan belaka.

Lamunan Richard terhenti ketika terdengar suara langkah kaki memasuki ruangan. Seseorang yang memasuki ruang Luis Jung adalah sepupu dari Luis yang juga bekerja di Westfield Corporation.

“Wow! Apakah aku sudah melewatkan pertunjukan menarik?” Julius, sepupu Luis itu bertanya dengan mata berbinar. Nyaris sama seperti Luis Jung, Julius juga merupakan pria keturunan konglomerat yang menganggap keberadaan orang miskin sebagai obyek hiburan kalangan atas. “Kurasa aku juga ingin dia berkunjung ke ruanganku siang ini!”

“Eh, kau ingin meminjam anjing baruku?! Tunggu sampai aku puas bersenang-senang dengannya!” Luis Jung membalas ucapan Julius dengan penuh kesombongan, seakan-akan keberadaan Richard di sana memang hanya untuk memuaskan keberengsekan mereka semua.

“Hmm… Apakah anjing baru ini bisa menjilat toilet? Kebetulan sepertinya toiletku agak kotor! Ha ha ha!”

Luis Jung dan sekretarisnya tertawa bersama-sama. Mereka memuji rencana Julius yang ingin memerintah Richard untuk menjilati toilet kotor.

“Baiklah, aku kembali dulu ke ruanganku. Jika ia selesai bersamamu, jangan lupa untuk memerintahkannya ke ruanganku. Oke?”

Luis Jung mengangguk setuju. Tepat setelah Julius menutup pintu, ujung kaki Luis Jung menendang wajah Richard.

Dug!!!

“Kau dengar tadi, sepupuku ingin kau menjilati toiletnya. Nah, pergilah sekarang!”

Richard yang tersungkur mundur tampak mencengkeram tangannya kuat-kuat. Seperti ada lahar panas yang menyembur di kepalanya. Richard sepertinya sudah tak bisa menahan itu semua. Matanya memerah, giginya menggeretak.

“Jangan kira kau bisa seenaknya berlaku buruk pada orang miskin! Kecoa sialan!” Richard bangkit berdiri lalu dengan gerakan cepat, ia menghantamkan pukulan kuat-kuat ke hidung Luis Jung.

“Arrrgh!” Luis Jung terpental mundur dengan hidung bercucuran darah. Ia ingin berteriak memanggil security, tetapi segera mengurungkan niatnya karena ia tak ingin akan ada gossip beredar bahwa CEO Westfield Corporation baru saja dihajar oleh seorang Cleaning Service.

Tak ingin gossip memalukan itu menimpanya, Luis Jung lantas meneriaki Richard. "Dasar Bedebah! Kau kupecat!

***

Setelah pemecatan tak hormat itu, Richard terlihat sibuk mencari lowongan kerja pada papan pengumuman di kota Roxburgh. Tiba-tiba, ponselnya berdering. Nama George Warren muncul di layar telepon.

“Richard… Richard… Aku sudah menganggapmu sebagai keponakanku sendiri. Bagaimana bisa kau melakukan ini padaku? Aku bahkan tak pernah meminta uang sewa flat padamu… Bagaimana bisa kau melakukan ini…”

Terdengar suara isakan tangis dari George Warren. Richard tampak kebingungan karena tak mengerti apa yang George Warren ucapkan. Karenanya, Richard memutuskan untuk pulang ke flat yang ia tinggali.

Ketika Richard berada cukup dekat dengan Flat milik George Warren, betapa kagetnya Richard kala melihat ragam alat berat tengah sibuk merobohkan Flat milik George Warren. Tak jauh dari sana, George Warren sedang meraung-raung menangisi asetnya yang dihancurkan.

“Tuan George, ada apa ini?!” Richard berlari menghampiri George Warren, pria tua yang selama ini sudah berbaik hati padanya.

George Warren menunjuk-nunjuk alat berat yang merobohkan Flat kesayangannya. “Kau telah menyinggung orang yang salah, Richard… Kau telah menyinggung orang yang tak bisa disinggung…” George Warren meraung lagi lantas menjelaskan jika beberapa waktu lalu, orang suruhan dari Westfield Corporation tiba-tiba datang dan mengatakan bahwa mereka memiliki surat kepemilikan dari tanah yang ditempati Flat milik George.

“Mereka mengambil asetku dan aku tak bisa melakukan apa-apa. Ketika aku bertanya kenapa aku harus menanggung nasib sial ini, CEO Westfield Corporation menyebut jika ini semua karena dirimu, Richard…”

Mendengar penuturan George Warren, Richard merasa langit seperti runtuh dan menghantam punggungnya. Untuk sesaat, Richard tak bisa berkata-kata.

“Richard, kata mereka, jika aku ingin menuntut kerugian, kata mereka, aku bisa meminta ganti rugi padamu. Richard, apa yang telah kau lakukan pada CEO Westfield Corporation?”

Kali itu, George Warren menyerahkan sepucuk kertas kepada Richard, menurut George Warren, Luis Jung ingin Richard menerimanya.

Richard menelan ludah, hatinya mencelos. Ia tak menyangka jika Luis Jung akan bertindak sejauh itu. Tangan Richard pelan-pelan membuka gulungan kertas yang dititipkan Luis Jung untuknya. Dalam kertas itu, terpampang sebuah tulisan yang berbunyi,

[Loser, ini baru pemanasan! Menurut prediksiku, sebelum matahari terbit kau akan menjadi pria cacat seumur hidup!]

Richard meremas kertas itu dengan hati geram. Napasnya naik turun menahan amarah. Tangannya menepuk-nepuk pundak George Warren yang masih meraung dan menangis.

“Tuan George, aku berjanji akan membayar kerugianmu.” Richard lantas mengambil sebuah kartu hitam dari saku celananya. Sudah cukup lama ia hanya menyimpan kartu itu dan tak begitu berpikir untuk menggunakannya. Tetapi keadaan sudah mendesak, sudah saatnya ia menggunakan kartu hitam itu untuk menyelamatkan posisinya.

‘Dengan kartu ini, aku akan menjadi menantu keluarga kaya raya!’

Comments (6)
goodnovel comment avatar
Puasa Nawarisa
sunggu menarik
goodnovel comment avatar
Hasbi M
okeee.........
goodnovel comment avatar
Ma Tibun
sdh 155 tp brhnti update. semoga diberi kemudahan
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status