Akhirnya, hari pernikahan antara Daisy Miller dan Richard Forger telah tiba. Andai bukan keluarga Miller, mungkin persiapan pernikahan tak mungkin bisa usai hanya dalam waktu tiga hari. Tapi, semua bisa diurus dengan uang dan koneksi.
“Daisy! Ingat, jaga suamimu baik-baik. Aku tak ingin dia membuat malu seluruh keluarga kita. Kalau memang dia melakukan hal-hal bodoh, kau harus menanggung semuanya sendiri dan tak boleh melibatkan kami semua!” Sandra memberi pesan pada Daisy beberapa saat sebelum mereka memasuki gedung pernikahan.
Daisy mengangguk lantas menatap calon suaminya. “Richard, kau dengar itu? Kau harus jaga sikap. Pernikahan ini dihadiri oleh kolega-kolega kakekku. Mereka semua orang penting dan kau tak bisa asal bersikap.”
Kala itu, Richard tampak menunjukkan sikap gelisah. Seperti ada sesuatu yang ia tahan. Karena semua pandangan tertuju pada Richard, Richard akhirnya tak memiliki alasan untuk tak menyembunyikannya. Richard menarik napas dalam sebelum akhirnya membuat pengakuan.
“Nenek, Daisy, dan semuanya. Aku ingin berkata jujur bahwa aku memiliki hutang sekitar lima ratus ribu dolar pada seseorang bernama George Warren. Aku mengundangnya di pesta pernikahan ini dan sempat mengatakan bahwa aku akan melunasi hutangku hari ini. Bisakah aku meminjam uang dulu pada Nenek?”
Ayah dan ibu Daisy adalah orang yang paling terkejut atas pengakuan Richard. Ayah Daisy lekas-lekas meminta maaf pada Sandra dan berjanji akan mendidik menantunya agar tak kurang ajar. Sementara keluarga Clair dan keluarga Bellatrix tampak menikmati pertunjukan tersebut.
“Richard! Bagaimana bisa kau berjanji melunasi hutangmu sementara kau tak memiliki uang?!” Sandra membentak Richard tetapi tetap dengan nada tertahan. Andai bukan karena suaminya yang menerima Richard, mungkin Sandra akan mendepak Richard hari itu juga.
“Ini semua salah Daisy!” Bellatrix tiba-tiba buka suara. “Sudah jelas sekali bahwa Daisy gagal mendidik calon suaminya untuk bersikap layak di keluarga kita!”
Buru-buru, ayah Daisy maju dan ingin memberi penjelasan pada Sandra. “Ibu… Ini bukan salah Daisy! Ini mutlak kesalahanku sebagai ayah Daisy dan calon mertua Richard. Untuk hutang Richard, kami tak akan melibatkan ibu. Kami akan menggunakan aset kami untuk melunasi hutang menantu kami. Mohon jangan salahkan Daisy untuk ini.”
Ayah Daisy memohon dengan suara memelas. Dalam hatinya, ia tak sabar ingin menghajar Richard, tetapi, tentu saja bukan di hari itu.
“Haish… Karena upacara pernikahan akan segera digelar, kuanggap masalah ini sudah selesai. Hari ini juga, bayarkan hutang lima ratus ribu dolar kepada George Warren. Aku tak ingin menantu keluarga Miller memiliki hutang pada seseorang!” Sandra bergumam lantas berlalu pergi dengan memijit-mijit kepalanya yang terasa pening.
***
Upacara pernikahan antara Richard Forger dan Daisy Miller telah usai. Ketika semua tamu undangan tengah menikmati sajian yang dihidangkan, Richard meminta izin pada Daisy untuk mencari sosok George Warren yang ia undang.
Richard berjalan menyusuri meja-meja bundar. Secara tak sengaja, pundaknya menyenggol tubuh pria yang sedang menenggak wine. Wine itu nyaris tumpah, membuat pria muda itu mengumpat dan menatap Richard.
“Apa?!!!” Pemuda itu terkejut dan nyaris tersedak oleh air ludahnya sendiri. “Bagaimana bisa Cleaning Service berpakaian pengantin, oh tunggu… Jangan-jangan… Richard Forger menantu keluarga Miller memang dirimu?!!!”
Itu adalah Luis Jung dari Westfield Corporation yang tengah menghadiri undangan dari keluarga Miller. Richard menghela napas dalam karena tak menduga akan bertemu dengan Luis Jung di saat seperti itu. Richard teringat perintah Sandra untuk tak membuat masalah. Maka, demi menghindari kericuhan, Richard mengangguk lalu meminta maaf pada Luis Jung.
“Aku masih ada urusan mendesak. Terima kasih atas kehadiranmu di pernikahanku.” Richard bergumam singkat lalu berjalan pergi.
Tapi, bukan Luis Jung jika hanya membiarkan Richard pergi.
“Hei, Cleaning Service tak tahu sopan santun! Aku belum selesai berbicara padamu!” Luis Jung sengaja berteriak agar ada banyak orang yang memerhatikan ucapannya.
“Cleaning Service? Siapa yang dimaksud cleaning service oleh Luis Jung?” Orang-orang mulai berbisik penasaran.
“Tunggu, bukankah telunjuk Luis Jung mengarah ke menantu Tuan Miller? Apa maksudnya ini?”
“Bagaimana bisa Luis Jung menyebut menantu keluarga Miller dengan sebutan seperti itu?”
Richard lantas membatin kesal. Ketika ia berusaha keras meredam keributan, nyatanya Luis Jung justru memantik kekacauan yang besar. Richard berusaha untuk tetap berjalan tanpa menoleh.
“Bajingan!” Luis Jung mengumpat. “Richard Forger, Menantu kelarga Miller! Apa kau pura-pura lupa jika empat hari lalu kau baru saja bersujud di kakiku?!” Luis Jung lagi-lagi berteriak. Karena jelas-jelas menyebut nama menantu keluarga Miller, semua tamu undangan paham bahwa yang dipanggil Cleaning Service oleh Luis Jung memanglah Richard Forger.
“Bersujud di kaki Luis Jung?!”
“Drama apa lagi ini?!”
Sandra yang mendengar ucapan Luis Jung tampak berjalan cepat menghampiri keributan. Keluarga Clair, keluarga Bellatrix, dan keluarga Daisy berjalan bersama Sandra mendekati tempat keributan berada.
“Richard! Urusan kita belum usai! Kau pasti ingat pada pesan yang kutulis untukmu. Karena ini adalah hari pernikahanmu, kau cukup bersujud dan mengelap sepatuku, aku akan melupakan permasalahan kita! Bagaimana? Berterimakasihlah karena aku masih memiliki belas kasihan! Ha ha ha!”
Para tamu undangan mulai terkejut. Satu demi satu semuanya mengeluarkan ponsel mereka. Jelas mereka tak mau ketinggalan untuk mengabadikan kekacauan tersebut. Tak dipungkiri, para tamu undangan nyatanya berharap Richard benar-benar akan bersujud di kaki Luis Jung, terlepas dari mereka tak tahu sama sekali apa perselisihan di antara keduanya.
“Luis Jung! Kita bisa menyelesaikan urusan kita di lain waktu. Ini adalah hari pernikahanku, aku tak ingin mengacaukan hari bahagia ini.”
“Ha ha ha! Cleaning Service sepertimu tak memiliki wewenang untuk memberi pilihan pada keputusanku! Bergegaslah bersujud di kakiku atau aku akan menambah penderitaanmu di kemudian hari!” Luis Jung tak menerima usulan Richard.
“Apa-apaan ini?!” Daisy memekik putus asa. Namanya benar-benar menjadi semakin buruk jika suaminya di hari pernikahannya bersujud di kaki seorang tamu undangan. Ketika Daisy ingin menengahi keadaan, tangan Bellatrix menarik siku Daisy.
“Sepupu! Jangan ikut campur. Itu adalah urusan suamimu dengan CEO Westfield Corporation. Ingat, keluarga Jung memang setara dengan kita tetapi Jung Corporation memiliki banyak kolega setia. Jika keluarga kita menyinggungnya, kita akan menderita kerugian besar!”
“Bella benar, Daisy!” Clair turut berbicara. “Biarkan suamimu bersujud di kaki Luis Jung. Asal itu tak berpengaruh pada kerja sama keluarga kita, kurasa yang akan menanggung rugi dan malu hanya suamimu saja!”
Sandra menggeleng-geleng kepala entah yang ke berapa kali. Ia dilemma, membiarkan Richard bersujud akan merendahkan keluarganya, tetapi Luis Jung juga merupakan sosok yang tak boleh disinggung.
“Richard! Ini urusan pribadimu dan tak ada hubungannya dengan keluarga Miller. Aku akan pergi dan kau silakan menyelesaikan urusanmu!” Sandra berbalik arah lalu pergi begitu saja sementara Bellatrix dan Clair jelas tak mau ketinggalan pertunjukan menarik.
“Daisy… Apakah kau ingin aku bersujud di kakinya?” Richard lantas bertanya pada Daisy. “Aku bisa saja menghajarnya jika kau memberi izin, Daisy.”
Daisy menggeleng cepat. “Tidak! Kau lebih baik bersujud di kaki Luis Jung!”
Semua tamu undangan semakin heboh menyaksikan pertunjukan. Pelan-pelan, Richard bersiap untuk menjatuhkan lututnya. Ketika lututnya hampir menyentuh lantai, tampak seorang pria berusia enampuluhan tahun datang menghampiri keributan.
“Ada kekacauan apa di sini?!” Calr Jung bertanya pada pada putranya, Luis Jung. Secara singkat Luis Jung memberi tahu ayahnya dan dengan bangga menuding Richard sebagai pria payah yang layak dipermainkan.
Carl Jung menatap wajah Richard dengan seksama. Ia sedikit terkejut karena merasa pernah mengenali wajah pemuda itu. Mengingat sosok-sosok yang dikenal Carl Jung adalah sosok yang bukan sembarangan, Calr Jung berusaha menggali memorinya.
Dan, ketika ia mengingat sesuatu yang berkaitan dengan wajah Richard Forger, tubuh Carl Jung lemas. Lututnya ambruk ke tanah. Orang nomor satu di Westfield Corporation itu merangkak menghampiri Richard yang berdiri dengan tumpuan dua lutut.
“Tu… Tuan… Berdirilah. Ampuni kelancangan putraku. Oh, aku akan menghajarnya tanpa ampun. Tu… Tuan Naga Langit, aku akan membayar kompensasi besar untuk masalah yang dibuat putraku ini! Ampunilah kami…” Carl Jung bersujud di kaki Richard dan memohon ampun dengan suara pelan sehingga banyak orang yang tak bisa mendengar kalimat Carl Jung.
Richard menarik napas dalam. Ia tak menduga ada orang yang mengenali identitasnya di Kota Roxburgh. Karena Carl Jung memaksa, Richard akhirnya berdiri.
“Banjingan tengik! Lekas bersujud pada Tuan Forger!” Calr Jung yang masih berada di posisi berlutut lantas memelototi Luis Jung dan memaksa putranya itu untuk bersujud di kaki Richard Forger.
“A… Apa?!!!!” Luis Jung menelan ludah tak percaya. “Ayah?! Apa maksudnya ini?!”
Tanpa diduga oleh siapapun, Calr Jung tiba-tiba bangkit berdiri lantas menghajar Luis Jung, putranya sendiri. Carl Jung melayangkan pukulan-pukulan ke wajah putranya tanpa peduli Luis Jung berteriak meminta penjelasan.“Setelah membuat keributan seperti ini kau masih menuntut penjelasan?! Penjelasan apa lagi yang kau maksud, heh? Anak tak tahu tata krama!” Carl Jung menghantamkan pukulannya ke hidung Luis yang bahkan belum sembuh.Luis Jung berteriak histeris sementara para tamu undangan tak mau ketinggalan mengabadikan moment menarik itu.“Bersujud sekarang! Minta maaf pada Tuan Forger!” Setelah Luis Jung babak belur, Carl Jung memaksa putranya untuk bersujud di kaki Richard.“Tidak! Aku tidak mungkin bersujud di kaki pria payah seperti dia!” Luis Jung memberontak selagi satu tangannya mengusap darah dari hidung.“Baiklah, kalau itu keputusanmu, kuanggap kau bukan lagi keluarga Jung! Terhitung setelah hari ini, semua urusanmu bukan lagi menjadi urusan keluarga Jung. Dan kau tak menda
Daisy berlari menangis meninggalkan kerumunan para tamu undangan. Ia benar-benar kesal karena sepupunya selalu ingin menghancurkan nama baiknya di depan semua orang. Melihat istrinya berlari menangis di hari pernikahan, Richard mengejar Daisy dan tak memedulikan Bellatrix juga Clair yang tertawa.“Stop! Jangan ikuti aku! Setiap kali aku melihat wajahmu, hatiku muak karena kau telah membuat hari-hariku menjadi sangat buruk!” Daisy berhenti sejenak untuk memberi peringatan pada Richard.Richard tak bisa melakukan apa-apa lagi kecuali diam dan tak mengikuti Daisy. Richard menghela napas dalam, otaknya berpikir keras bagaimana cara untuk membuat Daisy bahagia. Ketika Richard hanya terpaku dalam diam, seseorang tiba-tiba menepuk pundaknya.“Richard…”Richard menoleh dan menemukan George Warren telah berdiri di sebelahnya. “Tuan George… Kebetulan sekali aku tadi sedang mencari-cari dirimu.”George Warren tersenyum tipis. “Richard, aku tak tahu bagaimana caramu bisa menikahi cucu keluarga Mi
Richard Forger kembali ke kediaman keluarga Miller ketika jam menunjukkan pukul sebelas malam. Ia sengaja menunggu waktu hingga nyaris tengah malam agar tak bertemu dengan sepupu-sepupu Daisy yang bermulut kasar. Sesuai dugaan Richard, kediaman keluarga Miller sedang sepi di jam itu dan Richard bisa pergi tanpa hambatan hingga ia tiba di depan kamar Daisy. Setelah resmi menikah dengan Daisy, James Miller memang mewajibkan Daisy agar menerima Richard untuk tidur satu kamar dengannya. Mengingat itu adalah malam pertama bagi Richard untuk berbagi ranjang dengan Daisy, ada sedikit kegugupan di hati Richard. ‘Aku tak mengharapkan malam pertama yang romantis atau semacamnya, Daisy! Aku hanya berharap kau bahagia!’ Richard membatin seraya membuka pintu kamar Daisy. Pelan-pelan, Richard menghampiri ranjang tempat Daisy merebahkan tubuh. Di atas ranjang, Daisy terlihat telah terlelap dengan mata sembab bekas menangis. Hati Richard seperti ditusuk-tusuk jarum ketika matanya melihat wajah Dai
“Richard, hari ini nenek memintaku untuk mencarikan pekerjaan untukmu. Aku sudah menemukan perusahaan yang sedang membuka lowongan kerja. Jadi, pergilah ke sana, bersikap yang layak dan jangan mempermalukan kami!” Clair berbicara kepada Richard Forger. Waktu itu, seluruh keluarga Miller sedang menikmati sarapan pagi. Seperti biasa, di sela-sela menikmati hidangan yang disajikan, sesekali mereka akan mengobrol atau membicarakan berita-berita terbaru seputar pekerjaan. Richard menganggukkan kepala dan tak lupa berterima kasih atas kebaikan Clair. Meski di dalam hatinya, Richard yakin bahwa Clair tak mungkin benar-benar berniat baik kepadanya. “Kau datang saja ke Lezon Company. Itu adalah perusahaan milik teman sekampusku dulu, Alex. Kurasa Alex akan berbaik hati padamu karena kau adalah sepupuku.” ‘Alex?’ Richard mengerutkan dahi. Ia ingat nama itu adalah nama salah satu sosok yang membicarakan Daisy Miller di V&B Café sehari sebelumnya. Richard juga baru ingat jika ia belum membuka
Sebelum berangkat ke kantor, Daisy mengajak Richard untuk berbicara berdua saja di dalam kamar. Richard menebak itu pasti berhubungan dengan misi Richard yang baru saja diberikan oleh Sandra yaitu melamar kerja di perusahaan Alex.Daisy menutup pintu kamar, ia lantas mengajak Richard menjauh dari sisi pintu karena ada hal yang sedikit tabu yang ingin ia bicarakan bersama Richard, suami barunya.“Richard, kau sudah melihat sendiri bagaimana reputasiku di keluarga ini bukan? Aku tahu ini akan terdengar bodoh, tapi kurasa aku sudah tak punya pilihan lain.” Daisy tampak gelisah dan sesekali matanya tak fokus kepada lawan bicaranya.“Daisy, apa yang mengganjal di hatimu?”Daisy tersenyum kaku lalu melanjutkan apa yang ingin ia katakan. “Richard, aku tahu semua laki-laki tak mungkin menolak tubuh perempuan. Ah… Maksudku adalah… Oh, bagaimana aku memulainya…” Daisy semakin gelisah, ia kesulitan mengucapkan apa yang sedang mengganjal di kepalanya.“Pelan-pelan, Daisy… Kalimatmu terpotong-poto
Lezon Company berada di pusat kota Roxburgh. Letaknya yang cukup strategis membuat Richard tak mendapat kesulitan sama sekali untuk menemukan tempat tersebut. Ketika memasuki gedung Lezon Company, Richard juga tak dipersulit oleh security yang bertugas. Cukup menjelaskan bahwa Richard datang atas rekomendasi Nona Clair dari Miller Company, security segera membawa Richard ke bagian HRD.Ketika bagian HRD telah mengonfirmasi identitas Richard, kepala HRD mengajak Richard untuk naik ke lantai atas.“Kebetulan sekali Tuan Alex telah menunggumu.” Kepala HRD terlihat kesulitan menyembunyikan senyum sinisnya saat mendampingi Richard naik ke lantai atas.Hati Richard sedikit berdebar-debar sebab ia yakin Alex sudah menyiapkan sesuatu untuknya. Bagaimana bisa, dia yang hanya orang biasa, melamar pekerjaan di perusahaan besar, tetapi justru hendak disambut oleh sang CEO. Seharusnya, Richard hanya perlu berurusan dengan bagian HRD tanpa perlu melibatkan sosok penting seperti CEO.Mengingat Alex
Baru saja Richard selesai bertanya, satu pukulan Alex tiba-tiba dihantamkan tepat ke rahang Richard. Karena Richard tak menduga hal itu terjadi, pukulan Alex mengenai sasaran dengan sempurna, membuat Richard terpekur mundur beberapa langkah.“Tuan Alex… Apa-apaan ini?!” Richard bertanya seraya memegangi rahangnya yang terpukul.“Kau sudah resmi menjadi bawahanku dan aku berhak melakukan apa yang aku mau!”BUG! BUG! BUG!Alex memukuli Richard sambil sesekali tertawa bangga. Tak hanya memukul kepala dan dada Richard, Alex juga menggunakan kakinya untuk menendang. Karena Richard tak memberikan perlawanan, hanya dalam waktu singkat darah mulai mengucur dari hidung dan bibirnya.“Itu adalah latihan yang harus kau jalani sebelum terjun menjadi petugas keamanan di perusahaan Alex. Kau telah menandatangani surat perjanjian dan bersedia untuk mendapatkan latihan yang dibutuhkan untuk posisimu. Jadi, nikmati saja dan jangan coba-coba melawan! Ha ha ha, jujur saja menurutku kau itu pria yang ben
Alex keluar dari Volkswagen dengan membusungkan dada. Dari wajahnya yang berbinar-binar, ia tampak merasa unggul lebih dari 1000% di atas Richard. Dengan membawa Richard sebagai pelayan dirinya, Alex sepertinya berharap jika Daisy akan mencampakkan Richard dan kembali memilih dia sebagaimana mereka dulu pernah menjadi sepasang kekasih.Bersamaan dengan kaki Alex keluar dari Volkswagen miliknya, sebuah GeekVape Aegis Legend terjatuh tak begitu jauh dari ujung sepatu Alex. Lebih tepatnya, Alex menjatuhkan Vape secara sengaja.“Ambil!”Alex membentak Richard, ingin menunjukkan dominasinya atas orang rendahan macam Richard di mata teman-teman reuninya. Karena sudah menjadi bawahan Alex, Richard menuruti perintah Alex. Ia membungkuk rendah untuk memungut GeekVape Aegis Legend di dekat kaki Alex.“Itu untukmu!”Saat Richard hendak berdiri, ia menemukan selembar dolar dijatuhkan dari atas. Richard memungut uang tersebut dan di waktu yang bersamaan, telinganya mendengar suara cekikikan yang b