Share

Rencana Tania

Nadia terpaku sendu karena Tania membahas Abraham-ayahnya yang telah tiada, meninggalkannya di depan matanya sendiri. Gadis ini tidak mengatakan apapun, kedua matanya basah, pun sebuah tetesan segera membasahasi pipinya.

Tania merasa puas melihat pemandangan kali ini. "Asal kamu tahu ya, Abi tidak akan pernah bisa menjadi papa kamu, Abi itu cuma seorang pria biasa, dia bukan sosok orangtua yang kamu mau. Iya ampun ... kamu memang anak kecil, fantasi kamu masih sangat tinggi, tapi ingat fantasi itu hanya khayalan bukan kenyataan. Jadi, lepaskan Abimana dan biarkan dia menjalani perannya sebagai suami dan ayah dari bayi kami." Perutnya dielus lembut, kemudian menyeringai tipis seiring membidik Nadia yang sedang rapuh. "Sepertinya sampai di sini kamu mengerti." Tania berlalu dengan puas, raut wajah kemenangan menjadi satu-satunya ekspresi yang dipertontonkan.

Nadia mematung di hadapan daun pintu. "Pa ..., Nadia tidak pernah mengharapkan siapapun menggantikan papa, karena tidak akan ada y
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status