Mendadak energi hitam yang sebelumnya ada di sekitar Anak Iblis itu menarik diri dari tubuhnya. Di hadapan semua orang, Anak Iblis itu berubah menjadi si Biksu Kecil. Hanya saja dibanding sebelumnya, wajah Biksu Kecil ini penuh dengan aura membunuh. Sorot matanya terlihat ada rasa ketamakan dan siap membunuh. Namun, dari sana terlihat juga ada perasaan kaget dan ketakutan! Mata Biksu Kecil ini jadi lebih lebar. Tiba-tiba wajahnya membengkak. Hal ini dikarenakan energi hitam di tubuhnya tambah banyak. Begitu juga anggota tubuh lainnya!Detik berikutnya, tubuh Biksu Kecil tampak seperti anak yang habis dihajar. Badannya tambah mengembang!Tambah besar dan semakin besar!Seperti anak raksasa!!!Kelima indra Biksu Kecil itu kesakitan. Biksu Kecil tidak bisa melawan perubahan itu. Yang bisa dia lakukan hanyalah melihat tubuhnya semakin besar. Gas hitam yang ada dalam tubuhnya semakin tidak bisa dia kendalikan!Ini benar-benar di luar kendali!"Meledaklah!"Boom!Terdengar su
Keluar sosok yang berjalan dari asap tebal!Detik berikutnya, asap hitam yang mengelilinginya masuk ke belakang orang tersebut dan menghilang. "Bukannya Anak Buddha ada di sana? Mi ... Michael?""Apa?"Wajah orang-orang itu pucat begitu melihat siapa yang keluar. Padahal tadi mereka sedang bersenang-senang.Michael menatap puncak bukit. Apa yang terjadi berikutnya adalah terdengar suara langkah kaki orang-orang yang menjauh dari tempat itu. Mereka semua ketakutan!Napas Grace tercekat. Dia tidak berani bersuara sedikit pun. Bahkan Biksu Tua juga merasa takut. Kakinya gemetar. Kalau tidak ada para murid yang berdiri di sampingnya, mungkin Biksu Tua sudah terduduk di lantai. Bagaimana hal ini bisa terjadi?!Bukankah Michael sudah mati? Kenapa dia masih hidup?Tapi dia sudah tidak punya tubuh. Bagaimana mungkin Michael bisa mengalahkan Anak Buddha?Kejadian ini membuat semua orang bingung!Bagaimana mungkin sebuah telur bisa mengalahkan batu? Bagaimana mungkin sebuah tel
Michael!!Ketika hujan turun Grace membuat lingkaran air dengan jarinya. Dia siap untuk bertempur! Kali ini Grace tidak akan meremehkan kekuatan Michael. "Kamu benar-benar hantu," Biksu Tua berhenti dan menatap punggung Michael dengan penuh kebencian. Michael membalikkan tubuhnya. Wajahnya kaku. Dia memegang pedang giok dan mendengus melihat Grace dan Biksu Tua. Michael berkata, "Bukankah ajaran Buddha mengajarkan untuk selalu mengosongkan hati. Sejak kapan pengikut ajaran Buddha melarikan diri dari musuhnya?"Biksu Tua tersinggung, "Jangan sombong, Michael. Kamu pikir begitu kamu mengalahkan Anak Buddha berarti kamu sudah menang?"Michael tersenyum sambil menjawab, "Hal paling penting adalah bukan siapa yang menang dan siapa yang kalah. Aku mau mendapatkan apa yang menjadi milikku.” Nada bicara Biksu Tua meninggi, "Kamu ingin mengambil lagi Kapak Pangu? Itu tergantung dari kekuatanmu sendiri.""Kapak Pangu memang menjadi milikku. Kenapa aku harus merebutnya? Yang kuinginkan
"Wow!"Michael terkejut melihat Kapak Pangu. Dia berhasil mengelak. Michael ceroboh. Dia sendiri tidak menyangka kapak itu kembali lagi!Hampir saja!Tubuh Michael gemetar. Dia mencoba menyeimbangkan tubuhnya dan menatap ke bawah. Di bagian perutnya tampak ada lubang beberapa jengkal!Meskipun tidak ada darah yang keluar, baju zirah tak terkalahkan berlubang. Hal ini menyebabkan warna keunguan baju zirah mengeluarkan cahaya lemah. Kesaktian baju zirah ini mulai menghilang. Baju zirah itu sudah melindungi Michael selama ini dari setiap pertempuran yang dia hadapi. Tidak disangka baju zirah itu dihadapkan dengan serangan Kapak Pangu. Wajah Biksu Tua terlihat puas. Dia mengangkat Kapak Pangu di tangannya dan mengejek Michael, "Nah, apakah sekarang kamu bisa lihat kekuatan Kapak Pangu?"Michael menggertakkan giginya. Dia berkata dengan nada dingin, "Aku tahu kamu bukan sembarang biksu, tapi aku tidak menyangka kamu bagian dari kelompok Iblis.""Benar, bukan?"Sebelumnya M
“Michael, apa kamu sadar? Siapa sebenarnya pemilik Kapak Pangu? Dengan level kemampuanmu paling-paling Kapak Pangu hanya bisa digunakan untuk memotong kayu.” Hanya digunakan untuk memotong kayu?!Ucapan itu menusuk hati Michael. Memang benar. Selama dia memegang raja senjata ini, Michael belum bisa mengeluarkan kekuatan sejatinya. Bisa dikatakan dia sudah membuang banyak usaha. Bukannya tidak mau, tapi tidak bisa. Pemikiran ini membuat rasa percaya diri Michael turun!“Tidak!" Sorot mata Michael berkilat-kilat. "Apa yang sudah kamu lakukan pada Peach?!”Peach, yang merupakan ahli waris terakhir dari Keluarga Pangu, merupakan satu-satunya orang yang bisa mengeluarkan kekuatan senjata sakti itu. Michael percaya bahwa Peach bukanlah orang yang mau memberitahu rahasia Pangu begitu saja! Pasti Peach dipaksa!Apa yang bisa memaksa Peach membocorkan rahasia itu? Apa kamu tahu bahwa orang-orang Pangu menghadapi tragedi pembantaian yang menjadikan mereka tutup mulut? Bahkan mereka
Takdir?Michael tersenyum dingin!Tentu saja dia menginginkannya!“Matilah kamu.”“Wuzzz”Tinju tiba dan kapak terjatuh!Michael menyerang dengan kekuatan penuh. Dia berusaha berkonsentrasi penuh. Awalnya Biksu Tua mengayunkan kapak ke arah kepala Michael. Namun, Biksu Tua ketakutan dan mundur. Kapak Pangu mengenai punggung Michael. Bilah kapak yang keras dan tajam langsung menembus punggung Michael. Bahkan kapak itu mengenai dadanya.Di saat yang bersamaan, tinju Michael menghantam perut Biksu Tua. Perut Biksu Tua masuk ke dalam. Dia menatap Michael dengan ngeri!Apa maksudnya ini?Bagaimana Michael bisa menyerang tanpa takut diserang?!Jika Biksu Tua beruntung, Michael akan mati. Biksu Tua tersenyum. “Apa yang kamu tertawakan?" tanya Michael. Giliran dia yang tersenyum balik.“Apa?" Biksu Tua kaget. Dia melihat Michael tersenyum padanya. Bulu kuduknya merinding. “Sekarang!" Michael menggertakkan giginya. Dia berusaha menahan rasa sakit dari Kapak Pangu yang menem
Pukulan Michael sangat kuat dan sangat berbahaya. Biksu Tua ketakutan. Dia terpana sambil menatap Michael yang terus mendekatinya. Saat ini Biksu Tua hanya bisa pasrah. Seorang pria berpakaian hitam tiba-tiba muncul di hadapannya. Pria itu menggerakkan tangan sedikit dan menahan tinju Michael yang mematikan. Satu pukulan Michael tertahan, tapi dia tidak melayangkan pukulan lain. Tangan kanannya langsung menggenggam kapak. Matanya menatap tajam pria berpakaian hitam yang berdiri di hadapannya. Pria itu memakai syal melilit di kepalanya. Pakaian yang digunakannya sama persis dengan pakaian para biksu. Yang membedakan dirinya dari biksu lainnya hanyalah jubah hitam yang melapisi bagian luar pakaiannya. Dalam sekali pandang tubuhnya memancarkan aura mencekam dan terlihat sangat istimewa. "Ada lagi?” Michael mengernyit. Kekuatan pria yang ada di hadapannya tidak bisa dianggap remeh. Setidaknya pria tersebut merupakan salah satu orang yang paling kuat yang pernah Michael
"Naik!” Grace langsung mengambil keputusan. Dia dan Biksu Tua saling bertukar pandang dan segera melangkahkan kaki kemudian terbang saat itu juga. Di langit Michael dan pria berpakaian hitam sudah bertarung saling menyerang satu sama lain dengan kekuatan hebat mereka masing-masing. Sepertinya kekuatan mereka bisa dikatakan seimbang. Kedua belah pihak berusaha menyerang dan bertahan. Kapak Pangu Michael menebas terus menerus. Sementara lawannya mengejar tanpa henti. Siapa yang menang dan siapa yang kalah sangat sulit ditentukan. Namun, dengan tambahan Grace dan Biksu Tua di pihak pria berpakaian hitam itu membuat kekuatan mereka mulai tidak seimbang. Michael tak akan kesulitan menghadapi Grace dan Biksu Tua sekaligus tanpa bantuan Kapak Pangu sekalipun. Namun, kemunculan Grace dan Biksu Tua cukup membuat masalah bagi Michael saat dirinya tengah berhadapan dengan kekuatan pria berpakaian hitam. Meskipun kekuatan Grace sang Putri Laut lebih buruk dari Michael tapi bagai