Duaaar!!! Sebuah tiang listrik raksasa meledak mengeluarkan energi yang luar biasa dahsyat. Langit dan bumi di lembah tiba-tiba berubah menjadi hitam putih! Batu lima elemen kecil melayang di udara. Besarnya sangat kontras dengan pilar raksasa listrik! Duaaar! Tiang listrik raksasa meluncur lurus ke arah batu lima elemen seperti sekumpulan besar arus yang bergelombang. Batu lima elemen kecil diterangi cahaya putih untuk sesaat. Batu tersebut kemudian menghisap tiang cahaya raksasa dengan begitu kuat ke dalam tubuhnya seperti anak kecil yang rakus. Zzzzz!!!Di sekitar tiang listrik bertebaran listrik aneh seperti seekor ular yang menyebar dan berkedip ke segala arah. Sebuah pemandangan yang terlihat begitu brutal sekaligus indah. "Apa yang sebenarnya terjadi?” Biksu Paruh Baya terkesiap. Dia mundur satu langkah karena ketakutan. Siapa yang bisa menjawab pertanyaannya sementara hanya ada satu orang di lapangan?! Para biksu lainnya pun sama bingungnya
Air seperti menemukan anaknya sendiri. Dia memberi makan Michael sedikit demi sedikit! Air di dalam pipa air begitu hangat dan tenang meskipun di luar begitu ganas seperti harimau! "Prok!” Tangan Michael tiba-tiba bergerak di dalam air. "Prok!” Kakinya juga bergerak! Setelah tangan dan kaki Michael bergerak, tubuhnya menggeliat perlahan! Debu, kotoran, dan bahkan bekas luka di seluruh tubuhnya menghilang. Tubuh dan kulit Michael menjadi selembut kulit bayi hanya dalam waktu singkat. Pakaiannya pun bersih seperti habis dicuci. Michael perlahan membuka matanya diiringi senyum bengis menggantung dari ujung bibirnya. Dia berhasil! Michael menggunakan batu lima elemen untuk menyerap dengan paksa seluruh energi listrik dari petir dan menggunakannya untuk memulihkan dirinya. Satu-satunya kesulitan yang dihadapi Michael untuk melakukan proses ini adalah mengeluarkan batu lima elemen itu sendiri. Michael memilih menggunakan arwah Naga Iblis untuk me
Kegelapan kembali menyelimuti lembah begitu air berhenti mengalir. Trang! Suara batu jatuh terdengar dan menggema di dasar lembah! "Airnya ... airnya berhenti. Cepat, cepat, susun barisan. Susun barisan!” teriak Biksu Paruh Baya. Tidak lama kemudian, para biksu kembali melantunkan mantra. Awan hitam pekat dan mengejutkan kembali menggulung di angkasa. Mereka saling melompat dengan liar! Sambaran petir yang terjadi membuat daratan kembali diterangi cahaya walaupun cahayanya bergantian antara terang dan gelap. Tapi …. Semua biksu melihat hal yang mengerikan dalam kilatan cahaya. Mereka tidak menemukan tubuh Michael yang sebelumnya menelungkup di dasar lembah yang terpencil. Yang mereka lihat hanyalah sesosok manusia anggun berwibawa yang duduk dengan tenang. Kakinya disilangkan, tangannya diletakkan dengan santai di atas kakinya seperti patung. Sayangnya cahaya terang menghilang dengan cepat sebelum semua orang bisa melihatnya dengan jelas. Kegelapan kembal
Orang-orang menatap ke arah sumber suara dengan panik. Kemudian mereka menatap ke langit. Ada sosok melayang seperti mimpi buruk!"Michael!"Orang-orang tidak tahu siapa yang memanggil nama Michael, tapi mereka tetap melihat sosok yang melayang tersebut. Detik berikutnya, para biksu melihat sekumpulan Burung Elang. Burung-burung tersebut terbang dengan yang tampak tersembunyi dan menukik kencang ke tanah dengan kecepatan tinggi!"Apa?!" Mata si Biksu Tua hampir mau keluar. Orang-orang terkejut.Wajah Grace langsung tegang. Perasaannya mengatakan ini tidak akan mudah. Sekarang kekhawatirannya terjadi, bahkan melebihi yang dia bayangkan!Mendadak muncul dua cahaya merah dan biru. Cahaya tersebut muncul di samping sosok gelap!"Bunuh!"Api Langit Roda Bulan berubah menjadi dua sosok pedang bayangan melaju ke sekeliling area."Api Bumi Sutra Hati!""Petir Delapan Arah. Sembilan Naga Petir!"Boom!!!Seluruh lembah berubah dari pemandangan pegunungan menjadi daerah gunung
Ya!"Meskipun kekuatan Naga Merah Keemasan cukup tinggi, tapi sepertinya mustahil dia bisa menang. Jurus pedang Michael mengenai titik nadi utama Naga Merah Keemasan. Situasi ini sama seperti sosok pria tangguh yang ternyata hanyalah sepotong kapas. Dia mungkin memiliki seribu kekuatan. Bahkan bisa membunuh dengan satu pukulan. Intinya adalah kamu harus memukul duluan. Michael bergerak layaknya seperti kain yang melilit tubuh naga. Sang Naga memutar kepala dan ekornya. Hanya saja dia tidak bisa menggapai Michael. "Semakin lama Naga Merah Keemasan tidak akan bisa mendekati Michael. Dia hanya akan terluka!" ujar si Biksu Tua sambil mengangguk. Dia menyetujui pendapat Grace. "Lihat dirimu, Guru. Lihat saja bagaimana sang Naga dihancurkan oleh Michael," ujar Grace. "Ini hanya keberuntungan. Semua hal di dunia ini saling menghidupi dan saling menahan diri. Aku memiliki perisai yang tak terkalahkan dan juga memiliki tombak perkasa. Jadi sukses atau gagal hanya takdir yang akan m
Tubuh Michael berubah menjadi seberkas cahaya. Dia menerjang ke arah Naga Merah Keemasan. Lima tiga!Lima empat!Jurus pedang yang ampuh."Howl!"Naga Merah Keemasan berdiri. Dia menggoyang-goyangkan tubuhnya dan menyerang Michael!"Dasar bodoh, kamu pikir aku sudah selesai?" ejek Michael. Detik berikutnya Michael menyerang lagi. Seperti kata Michael, dia tidak memberikan sang Naga kesempatan menyerang balik. Jurus Tujuh Puluh Dua Pedang Surgawi menghantam tubuh sang Naga. Wuzzz!Wuzzz!Kamu bisa mendengar suara sayatan daging!Para pengikut Biksu Tua yang masih ada di sekitar lembah berhasil selamat. Mereka merasakan ada hujan darah jatuh dari langit. "Naga Merah Keemasan sebentar lagi kalah!"Hampir semua orang terkejut dengan situasi yang sedang terjadi. Beberapa orang ingin melarikan diri, tapi mereka diawasi oleh Naga Petir. Sang naga ini menyerang para pengikut yang memiliki kemampuan rendah dan mencoba melarikan diri. Dengan hembusan angin lembut, tubuh oran
Sosok anak kecil itu, jika dilihat dengan seksama, dari sekeliling tubuhnya, muncul aura kekuatan hitam seolah-olah udara di sekitarnya menjadi bergerak lebih cepat. Hal ini menjadikan sosok anak tersebut seperti ilusi. Anak kecil itu memegang senjata berupa tongkat panjang. Ujung tongkat itu sangat tajam dan energi yang cukup besar berkumpul di ujung tongkat. Anak kecil itu berdiri di depan Michael. Anak tersebut tampak memiliki aura pemimpin dengan tongkat panjangnya. Michael merasa pernah melihat anak ini, tapi dia lupa di mana. Meskipun begitu Michael kesulitan melihat wajah anak tersebut. Hal ini karena energi anak itu yang membuat sosoknya tampak seperti ilusi!Michael berdiri sambil memegang pedang gioknya. Dia balas memandang anak itu. Dari mana anak itu muncul?!Saat Michael diserang oleh Naga Merah Keemasan, dia tidak ada melihat sosok anak kecil ini. Namun, setelah Naga Merah Keemasan kalah, anak itu tiba-tiba muncul. "Sayang sekali anak itu sudah menjadi Iblis d
Si Biksu Tua tersenyum dan berkata, "Apa idemu?""Kondisi kita sudah stabil. Kita bisa melindungi tubuh dari serangan Api Bumi. Namun, untuk beberapa orang yang memiliki level kekuatan rendah, mereka menjadi bola api.”"Api Bumi ini bisa kita gunakan. Guru meminta aku untuk membuat makanan vegetarian. Maksud aku, lebih baik menggunakan api ini sebagai api siap pakai."Para biksu jadi bertepuk tangan setelah mendengar ucapan ini. "Michael menyerang kita dengan api ini. Pada akhirnya, api ini kita gunakan untuk memasak. Jelas ini pertanda untuk mengejek Michael."Para biksu bertepuk tangan lagi. "Meskipun kamu yakin dengan kemampuan anak kecil itu untuk melawan Michael, sebaiknya jangan memprovokasi Michael," Grace mengerutkan dahi dan menolak saran si biksu.Jika mereka berani memprovokasi Michael, apa yang akan mereka terima? Grace sudah melihat buktinya dari kasus Marcus. Karena itu dia menolak usulan ini mentah-mentah. "Memangnya kenapa? Apa kamu takut pada Michael?" tanya