"Cameron, apa maksud perkataanmu? Kamu gila, ya?” "Hahaha, Cameron. Apa kamu yakin pernyataanmu itu mewakilimu sebagai pemimpin Keluarga Fu? Jika benar seperti itu, jangan sampai kamu menyesal.” "Seorang pria sombong yang harus membayar mahal demi membantu keluarganya. Kamu benar-benar linglung seiring bertambahnya usia.” Para tetua Keluarga Ye saling berpandangan. Mereka tidak tahan untuk menghina Cameron dengan sinis atas ucapan sombong Cameron. Beberapa tetua Keluarga Fu juga marah. Keluarga Fu terus menerus jatuh di bawah kepemimpinan Cameron. Sekarang Keluarga Fu kembali membuat kesalahan, namun sikap Cameron masih saja sama. Cameron bahkan mengancam Keluarga Ye dengan mengatakan lubang ada di mana-mana. Cameron tersenyum bahagia. Dia tidak mengambil pusing semua hinaan anggota Keluarga Ye. Wajah Arum berubah dingin. Dia berjalan beberapa langkah ke samping Cameron, “Sudah cukup melakukan hal-hal bodoh. Kali ini kamu yang salah. Kalau kamu masih terus sepe
Duaaar!!! Tiga kekuatan yang paling dahsyat meledak dengan hanya sekali sentuh! Langit tergelincir dan hancur! Gelombang yang sangat kuat menyapu segalanya. Tanah yang hangus terbakar tertiup angin. Pasirnya beterbangan memenuhi angkasa. Beberapa meter tanah yang terbuka terlihat pecah dan retak-retak. Ratusan ribu pasukan yang berbaris seperti semut hampir sampai ke Gunung Naga Terperangkap beberapa kilometer lagi. Namun, mereka tersapu angin belasan meter hingga membuat mereka kacau balau dengan seluruh tubuh dilumuri pasir. "Hati-hati,” tangan Saodi yang sedang bertempur dengan Lado di udara gemetar. Dia dengan cepat menyerahkan senjata saktinya pada Pria Tua Buku dari Langit yang segera berdiri di depannya. Meskipun begitu, ledakan dan gempa susulan masih terus menerbangkan rambut mereka. Lado dan Ansel terlihat setengah melambat. Mereka terus terdorong beberapa meter ke belakang walaupun ada delapan pintu emas terbuka sepenuhnya. Mata mereka tertuju ke arah
"Wuuz, wuuz!"Napas naga iblis yang tak terhitung jumlahnya masuk dengan cepat ke dalam tubuh Michael. Cahaya ungu dan merah terlihat berkedip samar di dalam tubuh Michael yang putih seperti giok setelah ledakan transparansi menembus tubuhnya. Tubuh Michael pun bersinar kadang ungu dan kadang merah. "Dia ... apa yang dia lakukan?” "Ya Tuhan, apa pria ini gila? Dia menghisap sari naga iblis!” "Apa yang dilakukannya fatal sekali. Michael, apa kamu tahu apa yang kamu lakukan?” "Naga iblis adalah naga iblis dari dunia campuran yang sangat beracun. Pria ini menghisap sarinya. Bukankah apa yang dilakukannya sama saja dengan membawa bom ke dalam tubuhnya sendiri?” Semua orang terkesiap sambil memandang Michael yang berada di angkasa dengan tatapan tidak percaya. Michael sudah cukup mengejutkan semua orang dengan menjadi satu-satunya orang yang berdiri di angkasa. Kini kelakuan bodohnya yang menghisap sari naga iblis semakin mengejutkan mereka yang menyaksikannya. "Dia sedang
Yeni tiba-tiba ditarik kembali ke dalam kenyataan oleh beberapa kali goncangan. Dia mengangkat kepalanya dan melihat wajah Marcus yang penuh dengan amarah, kekecewaan dan juga ketakutan. Yeni mengarahkan pandangannya lagi pada Michael di udara. Dia menahan napas penuh konsentrasi. Matanya menyala seperti obor. Di mata Yeni, Michael sungguh perkasa! Michael dan Marcus sama-sama pria tapi mengapa perbedaannya jauh sekali?!"Terbuat dari apa tubuhnya?” Lado terus memasang kuda-kuda menyerang sambil menatap Michael dingin. "Anak ini tidak boleh dibiarkan hidup,” Ansel marah sambil menggertakkan gigi. Lado mengangguk dengan penuh kesadaran. Keluarga Lu dan Keluarga Ao bertempur satu sama lain baik secara terbuka maupun sembunyi-sembunyi setelah kejatuhan Keluarga Fu. Namun, mereka tidak pernah bermimpi harus kalah mendapatkan peluang emas di tengah jalan. Mereka akan mendapat masalah besar di masa yang akan datang jika tidak membunuh Michael, karena kemampuan Michael begitu
"Kakekmu tidak pergi?” Huw tercengang. Sorot matanya yang telah mati menyala kembali oleh secercah harapan, “Kamu yakin?” "Benar, Paman Huw. Kakek menyuruh kami cepat kembali karena ada hal penting yang akan dibicarakan,” jawab Aidan jujur sambil mengangguk. "Ayo kita pergi!” Huw tidak ingin menunda-nunda lagi. Dia melambaikan tangannya dan berlari ke arah markas di Lembah Abadi Terperangkap tanpa berhenti sama sekali. Di perjalanan, Huw dan rombongan bertemu dengan Keluarga Fu yang sangat ketakutan. Wajah Cameron sulit dikenali karena berubah-ubah warna dari mulai lebam, merah dan pucat. Baru saja mulut besar Cameron menceritakan mimpi besarnya tentang masa depan di hadapan seluruh Keluarga Ye. Tidak pernah terpikirkan sedikit pun olehnya Michael tiba-tiba berteriak dan berdiri mencuri perhatian. Cameron bagai ditampar dari mimpi di siang bolong. Mental Cameron terjun bebas. Mengapa Michael bisa menghantuinya di mana pun dia berada? Mengapa setiap dirinya membual,
Rauf tidak tahu harus berbuat apa untuk beberapa saat. Dia melirik Michael kemudian mengarahkan pandangannya pada Rahel yang berada di sebelah Michael. Sebagai anak buah Adit, Rauf tidak berani menjalankan perintah dewa karena dia tahu siapa yang akan berkuasa di Puncak Gunung Biru di masa yang akan datang. Rauf pun tidak berani gegabah melaksanakan perintah Lado meskipun Lado adalah seorang dewa. Adit menatap Michael dengan penuh kemarahan. Dia mengangguk pada Rauf dan memintanya melaksanakan perintah Lado. Adit tidak bodoh sama sekali seperti domba hitam Keluarga Ao. Menyentuh alis kakeknya saat ini sama saja dengan mencari masalah. Predikatnya sebagai anak kesayangan kakek akan terancam jika sampai menghalangi perlakuan baik kakeknya pada Michael. Rauf kembali tidak lama kemudian. Dia membawa sebuah kursi tandu mewah yang diangkut oleh enam belas orang. "Ayo Michael, naiklah,” Lado sangat bersemangat dan mengantar Michael berjalan masuk ke dalam kursi pengangkut.
Ansel berjalan ke luar masuk tenda dengan cemas. Keringat bercucuran deras seperti hujan dari tubuh beberapa murid yang berjaga di luar markas karena merasakan tekanan yang luar biasa dari dalam tenda. "Lapor!” Ansel yang berada di dalam tenda tiba-tiba mendengar suara panggilan dari luar tenda. Dia melihat ke luar tenda dan mendapati kakak beradik dari Keluarga Ao datang ditemani Huw, Guru Agung, Marcus dan istrinya yang bergegas masuk. "Kakek.” "Senang bertemu dengan Tuan Ao.” "Senang bertemu dengan Dewa.” Huw dan rombongan berlutut sebagai tanda hormat saat bertemu dengan orang penting seperti Ansel. Marcus bahkan semakin senang saat bertatap muka dengan Ansel. Dia membersihkan tenggorokannya dan memberi hormat dengan sekencang-kencangnya untuk menarik perhatian Ansel. "Bangunlah, semuanya,” ucap Ansel sambil menatap Huw dan rombongan. "Baik,” semua orang mengangguk serempak kemudian berdiri satu per satu. "Kakek, ada urusan penting apa yang membuat kak
Cameron semakin depresi dan pikirannya melayang. Perjalanan yang dilakukannya sia-sia. Wajahnya membengkak dalam sekejap saat dia berpura-pura tak berdaya. Terlebih lagi, Michael masih hidup. Keluarga Yefu pun bersikap sangat dingin padanya. Mengkhianati Michael, membunuh murid-muridnya yang tergabung dalam kelompok Yefu dan berpartisipasi dalam pengepungan Michael sepertinya sudah cukup membunuh Keluarga Ye. Anggota Keluarga Yefu sudah pernah melihat kemampuan Michael. Kedua keluarga terlihat depresi dan juga gugup hingga membuat suasana sangat dingin. "Hehe, sebagian orang pandai sekali bermain petak umpet di belakang kita. Michael juga masih hidup. Aku pikir kita semua tidak akan bisa tidur nyenyak mulai sekarang,” omel seorang tetua Keluarga Ye yang sama-sama semakin lama semakin tertekan. "Apa kalian tidak lihat tadi? Michael menjadi orang terhormat kedua setelah pemimpin di Puncak Gunung Biru. Tapi apa yang telah kita lakukan padanya? Haha, Michael dan kita pernah ber