Michael menatap langit. Terlihat arakan awan berdatangan. Petir menyambar di mana-mana.Di sisi timur, petir berwarna ungu menyelimuti awan. Petir itu bermunculan dari tengah-tengah awan.Di sisi barat, awan hitam berdatangan. Kemudian cahaya merah seketika muncul seperti hantu jahat yang sedang marah. Dengan pemandangan seperti ini, orang-orang berkumpul dan menatap langit."Apa ini yang dinamakan kekuatan dewa sejati? Levelnya benar-benar beda. Aku bisa merasakan kekuatannya sangat kuat dan menekan.""Mengerikan. Ini kekuatan mengerikan. Kehadiran dewa itu bisa langsung terasa di tubuhmu. Kamu bisa tahu dengan napasmu.""Laut Abadi dan Puncak Gunung Biru sudah menunjukkan dewa sejati mereka. Tentu saja, kedua keluarga ini memperebutkan totem. Dengan dewa sejati di langit, siapa yang berani merebutnya? Itu sama saja cari mati."Orang-orang terpana. Semuanya setuju bahwa kemunculan dua dewa sejati akan mempertegas batasan totem. Tidak ada yang akan berani mengambil totem Keluar
Bella melihat ke arah yang ditunjuk Michael. Tatapan Michael begitu sedih. Dia menatap lama ke arah itu. Danu menatap Bella dan berbisik, "Di sana ada makam keramat.""Makam dewa?" tanya Michael dengan bingung."Ya, setelah kejatuhannya, dewa itu dimakamkan di sana, tapi jiwa dan tubuhnya disemayamkan di kuil. Ketika pemenang pertandingan sudah ada, dia diharuskan masuk ke dalam kuil dan mewarisi kekuatan dewa sebelumnya," ujar Danu."Apa kita bisa masuk ke sana?" tanya Michael."Makam keramat memiliki medan pembatas. Tanpa totem yang bisa terhubung dengan energi dewa sejati, percuma saja kamu masuk ke sana, sama saja bunuh diri," jawab Danu. Michael mengerucutkan bibirnya. Dia ingin masuk ke sana tapi begitu mendengar penjelasan Danu, dia menyerah.Meskipun Michael sangat ingin menjadi dewa sejati, rasa penasaran dan percaya dirinya sangat mempengaruhi. Michael ingin melihat sejauh mana kemampuan dirinya.Namun, setelah tahu itu adalah makam, Michael pikir tidak pantas dirin
Mendengar ucapan Marcus, Pimpinan Keluarga Chen terdiam. Nasibnya kini tidak beruntung. Sebelumnya Keluarga Chen memiliki pengaruh di Laut Abadi. Dia diharapkan menjadi keluarga pemenang dari Laut Abadi. Namun Tabib Huw muncul. Dia benar-benar marah. Bagaimana rencana selanjutnya kalau Michael mencuri kemenangannya? Bukankah Michel itu bergerak sendiri?Pada saat yang bersamaan, Michael berhadapan dengan pasukan Puncak Gunung Biru. Semua orang sudah bersiap dengan jurusnya masing-masing. Beberapa orang datang sambil membawa pedang dan pisau. Michael bisa mengalahkan mereka dengan gampang. Seketika, terdengar suara raungan. "Sialan, dia sulit dikalahkan."Tiba-tiba, Hasim menyerang Michael. Dia terbang dengan kecepatan tinggi. Telapak tangan besinya terpampang jelas dan menghantam Michael. Loren mengikutinya. Dengan pedangnya, dia datang menerjang Michael dengan kekuatan penuh."Boom!"Dua kekuatan datang bersamaan. Michael terlempar ke belakang dekat totem. Orang-orang d
Di belakang Hasim dan Loren, Michael melihat sosok yang pernah dia lihat sebelumnya. Sosok itu melayang di udara.Di tangan sosok itu, ada bola magis kecil yang berisikan gas hitam. Meskipun wajah orang itu ditutupi topeng, Michael merasakan tatapan ingin membunuh dari orang itu.Bertambah jumlah lawannya?Tiga orang lawan satu?!"Kalau begitu, majulah," tantang Michael, "Tanganku sudah gatal. Akan kukalahkan kalian bertiga."Kemudian, Michael menyerang ketiga-tiganya."Dasar sombong!" hujat Hasim dengan marah. Tangannya bersinar keemasan. Dia mengeluarkan senjata rahasianya yang disebut Raksasa Langit. Seketika cahaya ungu memancar ke langit. Itu adalah senjata magis yang sudah banyak membantu Hasim."Pria misterius, jangan anggap remeh!" Loren meminum sebuah cairan. Tubuhnya mengeluarkan sinar keemasan yang sama. Berikutnya, tubuh Loren berputar kencang. Kedua tangannya memegang pisau. Seorang anak berwajah putih memegang tombak di belakang punggungnya. Kemudian, sosok berba
Ekspresi wajah Rahel dingin tapi sorot matanya terlihat marah. "Ah ... Tuan Putri ... Tuan Putri Rahel!"Orang-orang yang melarikan diri menghentikan langkahnya. Mereka tidak berani bergerak. "Dasar sampah!" teriak Rahel. Tubuhnya terbang dan menginjak kepala orang-orang yang melarikan diri itu. Dia terbang menuju Michael.Saat dia terbang, pakaiannya yang berwarna putih ditiup angin. Hal ini memberikan pemandangan yang luar biasa. Semua orang menatap Rahel seperti seorang bidadari. "Wow, cantik sekali.""Benar. Dia cantik dan wangi!"Di tengah-tengah pertarungan, orang-orang dari Laut Abadi menatap sosok Rahel dengan penuh hawa nafsu. Seketika mereka memegang tenggorokannya. Wajah mereka berubah menjadi ungu. Mereka terjatuh. Tubuh mereka berhenti bergerak. Dari mulut mereka keluar darah. Tidak hanya satu orang tapi juga beberapa orang bahkan hampir semua orang mengalami hal yang sama. Marcus menutup hidungnya dan berkata, "Ini parfum beracun. Tutup mulut dan hidung ka
Kedua belah pihak menyembunyikan tangan di balik punggung mereka. Telapak tangan Rahel tidak mengenai daging tapi lebih seperti mengenai benda keras. Hal ini menyebabkan tangannya kesemutan. Michael tidak lebih baik dari itu. Tangannya langsung bengkak dan gemetaran. Rahel menatap tangannya. Matanya melebar menunjukkan dia sendiri terkejut. Dengan kemampuannya ini, seharusnya tidak ada orang yang bisa bertahan. Jurus apa yang Michael pakai?!Rahel tersenyum. Dia semakin tertarik dengan pria di depannya ini. Tuan putri dari Keluarga Puncak Gunung Abadi adalah sosok pemberontak. Dengan identitas keluarganya dan kecantikannya membuat Rahel menjadi perempuan yang mencuri perhatian banyak orang. Apalagi sorot matanya yang lebih jernih dari langit. Banyak laki-laki yang tidak bisa berpaling dari matanya. Baru Michael yang berhasil membuat Rahel tertarik. Rahel pikir dia bisa mengalahkan Michael dengan cepat. Namun ternyata pertahanan Michael lebih kuat dari yang dia kira. Mena
Kening Michael penuh dengan keringat. Michael tahu dia hanya memiliki pilihan sedikit dalam menghadapi senjata sakti itu. Michael pikir hanya Kapak Pangu, si raja segala senjata, yang bisa menandinginya. Namun jika dia mengeluarkan Kapak Pangu, itu pasti akan mengenai si wanita. Selain itu, masih ada dua jagoan lainnya yang jauh lebih hebat darinya. Michael akan menjadi boneka bulan-bulanan orang-orang jika dia memperlihatkan dirinya saat ini. Dan semua orang pasti ingin menghajarnya hingga terkapar. Michael tidak ingin banyak bicara. Wanita itu ingin sekali membuka jati dirinya namun Michael berusaha menutupinya. Michael menggunakan Kekuatan Taiyan untuk memaksimalkan energi yang ada dalam tubuhnya. Semua rambut di tubuhnya yang berwarna hitam berubah menjadi perak berkilauan. Tubuh emas Michael yang terbalut baju zirah pun menggema saling bersahutan satu sama lain. "Apa? Pria itu .... Dia tidak menghindar atau pun melawan. Dia memilih berhadapan langsung dengan Peda
Michael sudah menunggu cukup lama untuk Rahel mengusir para pria buruk rupa yang sedari tadi menontonnya. Kalau Rahel tidak juga mengusirnya, Michael malas meladeni permainan Rahel! Tanah bagai dijatuhi ribuan bom saat hujan pedang terjadi. Setiap pedang mampu membuat lubang sedalam beberapa meter di tanah. Hujan pedang dapat dikatakan sebagai penghilang nyawa. Tidak ada tempat aman untuk berlindung sejauh seratus mil di darat. Pedang raksasa menjadi pedang terakhir yang menghujam tanah dan menghasilkan ledakan di seluruh penjuru. Boom!Bumi berguncang dan gunung-gunung bergoyang. Lubang yang terjadi akibat ledakan terakhir bahkan menelan semua lubang yang sebelumnya terbentuk akibat hujaman pedang-pedang kecil. Lingkaran cahaya raksasa pun terbentuk. Dampak lingkaran cahaya raksasa tidak dapat dihindari sama sekali. Semua yang ada di sekelilingnya terpotong hingga setinggi pinggang orang dewasa. Di darat, sebagian orang berjongkok sambil melindungi kepala mereka.
“Malam sudah larut. Kembalilah ke pondok dan istirahatlah.”Michael menepuk bahu si trenggiling dan membawanya menuju halaman belakang.Di halaman belakang, Sari sedang duduk dalam keadaan gelisah. Dari sorot matanya yang indah, terlihat perasaan cemas dan kesepian.Ketika Jenny datang dengan penuh kegembiraan mengumumkan kembalinya Michael, mata cantik Sari menjadi berbinar-binar. Meskipun dia adalah seorang perempuan yang terbiasa bersikap anggun, tetap saja Sari tidak bisa menahan diri untuk cepat-cepat menyambut kedatangan Michael. Ketika melihat Michael, mata Sari yang indah menampakkan rasa haru, cemas dan gembira. Bibir merahnya terbuka. Michael tidak bisa menahan diri untuk tidak terkejut. Sebelumnya Michael menjaga jarak dengan Sari. Sekarang Michael tersenyum padanya.Meskipun hanya senyuman, namun makna dari senyuman itu terlihat jelas.Sari memahami senyuman Michael. Dalam hatinya, dia merasa sedih. Namun Sari tetap tersenyum. “Hei, kalian ke mana saja? Tahuk
Parza menghela napas panjang sambil menatap Felix, yang sudah dibawa jauh. Putranya melihat Parza dengan tatapan putus asa. "Dewa Es, aku sudah menghukum anakku. Kalau kamu masih belum puas, aku bersedia menambah hukumannya."“Bukankah besok putramu akan menikah? Itu adalah acara besar Keluarga Fang, bukan? Mengapa kalian melakukan sesuatu yang serius seperti ini?" Michael tertawa. Perlahan-lahan dia berdiri, "Begini saja. Tambahkan hukuman itu ketika dia sudah menikah nanti, atau ketika suasana hatiku sedang buruk. Bagaimana?"Mata Parza melebar. Bagaimana Dewa Es bisa bersikap murah hati seperti ini? Dewa Es membela Felix meskipun dirinya dimasukkan ke dalam Penjara Langit dan diberi hukuman es dan api. Tuan Onn mengerutkan dahi dan memandang Michael dengan aneh.Meskipun sosok laki-laki di depannya masih muda, tapi dia memiliki kebijaksanaan seperti tetua. Tidak jadi menghukum Felix? Apa … apa Dewa Es menyukai Keluarga Fang?Parza tidak tahu pikiran Michael tapi baginya
Felix mengerutkan dahi, "Aku benar-benar bingung dengan sikap kalian. Aku menangkap seorang laki-laki yang menganiaya perempuan tua. Kenapa sikap kalian berlebihan seperti ini?""Orang ini cukup kuat meskipun sudah melakukan kejahatan. Jadi aku memberinya hukuman kecil sekaligus sebagai bentuk peringatan."Felix menatap Michael dengan kejam.Laki-laki sialan ini pasti menceritakan kejadian yang tidak sebenarnya kepada Tuan Onn dan ayahnya, Parza sehingga membuat keduanya marah. Felix ingin menambah hukuman Michael!Hukuman kecil?!Mata Tuan Onn dan Parza melebar. Kaki Dewa Es hitam seperti batu bara. Bagaimana mungkin hukuman yang diberikan kepada Dewa Es ini bisa disebut hukuman kecil?!Parza dan Tuan Onn sudah hidup lama di dunia gurun. Bagaimana mungkin mereka tidak tahu hukuman apa yang digunakan sehingga menyebabkan kaki seseorang menjadi hitam?!Jika Michael adalah orang biasa, mereka tidak akan semarah ini tapi ini Dewa Es! Semakin memikirkannya, Tuan Onn semakin jeng
Felix terlihat bangga. Penerangan Penjara Langit itu relatif gelap. Felix tidak menyadari ekspresi kemarahan di wajah ayahnya. Felix menatap Michael yang ada di dalam sel penjara sambil mendengus. Dari tatapan Felix seolah-olah dia memberi tahu Michael bahwa meskipun ayahnya, Parza datang, itu bukanlah jaminan nyawa Michael bisa diselamatkan. Felix tidak bisa menyembunyikan rasa puasnya ketika melihat bekas pertarungan di sekeliling Penjara Langit. Sepertinya si pembunuh sudah menghajar Michael berkali-kali. Namun, yang membuat Felix senang adalah Michael tetap hidup setelah mengalami penyiksaan seperti itu.Kalau saja Felix mengetahui bahwa Michael adalah Dewa Es, maka semua ini tidak akan terjadi. Tidak seperti Felix, Parza menggertakkan gigi dan ingin meluapkan amarahnya. Jika sebelumnya Felix adalah kebanggaan besar dalam hidupnya, sekarang Parza merasa lebih baik memiliki telur daripada memiliki anak bodoh seperti itu.“Apa jangan-jangan kamu menangkapnya?” tanya Parza
Kacau!Berantakan!Ruangan sel Penjara Langit itu begitu berantakan. Dari situ terlihat bekas pertarungan yang sudah terjadi. “Apa ini?” Tuan Onn terkejut melihat pemandangan di depannya ini. Firasat tidak enak muncul di hatinya. Apa jangan-jangan Dewa Es ….“Parza!” teriak Tuan Onn. Parza tidak berdaya melihat situasi di dalam penjara tersebut. “Keluarga Fang, tunggu saja nasib kalian. Kalian akan dikuburkan bersama-sama,” Tuan Onn menggelengkan kepala. Dia segera bergegas masuk ke dalam penjara.Parza masih berlutut. Matanya kosong. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Setelah melihat Tuan Onn masuk ke dalam penjara, Parza segera tersadar. Buru-buru dia berdiri dan berkata pada salah satu pelayan, "Pergi … pergi jemput anakku yang bodoh itu ke sini.”Pelayan itu mengangguk dan segera pergi. Sejenak Parza menjadi ragu. Dia menghela napas dan menghirupnya. Kemudian bersama pelayannya yang lain, Parza segera masuk menuju Penjara Langit.Penjara itu gelap dan bau. Orang - o
Penjara Langit!Tidak perlu dijelaskan lagi apa makna tempat itu bagi Keluarga Fang, apalagi Tuan Onn. Tidak mungkin!Kaki Parza lemas. Tubuhnya bergoyang hingga menabrak meja di belakangnya. Meja kayu itu mundur beberapa meter.Namun, ketika Parza tidak bisa menahan lagi, para pelayan itu datang membantunya!Penjara Langit adalah tempat dikurungnya orang-orang yang paling keji. Lingkungan penjara itu juga buruk. Jika orang biasa masuk ke dalam Penjara Langit, hal itu biasa saja tapi ini Dewa Es! “Lihat apa yang kamu lakukan!” Tuan Onn menjadi marah. Meskipun Tuan Onn tidak berinteraksi langsung dengan Dewa Es. Namun sebagai manusia gurun, dukungan Dewa Es terukir di tulangnya. Bagaimana mungkin Tuan Onn tidak marah ketika Dewa Es dipenjara di tempat seperti itu?!Parza jadi tambah lemas. Dia terhuyung dan duduk di tanah.Benar. Apa sebenarnya yang dilakukan Keluarga Fang di sini?!"Kenapa kamu masih berdiri di situ? Cepat jemput dia!" Tuan Onn segera membentak dan berge
Jika bukan karena pelayan di belakangnya yang buru-buru membantunya, Parza sudah pasti jatuh lemas duduk di tanah. Itu dia!Ternyata itu dia!Dia adalah teman Dewa Es!Berarti ….Tuan Onn mengerutkan dahi. Memang dia yang memberikan saran untuk pergi ke penjara, tapi tetap saja dia jadi terkejut melihat ucapannya terbukti.“Lihat apa yang telah kamu lakukan!” Tuan Onn mengutuk Parza. Dia mendorong si pengawal dan membungkukkan badan sebagai tanda hormat pada si trenggiling, "Pahlawan Muda, kenapa … kamu ada di sini?"Parza segera tersadar dari rasa terkejutnya ketika dimarahi oleh Tuan Onn. Dia menyadari kesalahannya dan bergegas maju dengan panik. Ketika Tuan Onn menangani trenggiling, Parza segera mengambil tindakan yang diperlukan. Dia menendang pengawal hingga jatuh ke tanah."Berani-beraninya kamu! Berani-beraninya kamu memperlakukan tamu Keluarga Fang seperti ini? Aku ingin kamu mati. Pengawal!" teriak Parza. "Hadir!"“Bawa orang itu pergi. Potong tubuhnya menjadi d
Alis Parza berkerut. Dia berkata dengan nada mendesak, "Tuan Onn, tolong beri tahu aku."“Parza. Jika kamu hanya berambisi menjadi kepala keluarga, kemampuanmu yang sekarang sudah lebih dari cukup. Namun, jika kamu ingin jadi pemimpin masa depan dunia gurun, tentunya kemampuanmu yang sekarang tidaklah cukup."Kalau orang lain membicarakan Parza seperti itu, tentu saja Parza tidak akan senang. Bahkan dia bakal sangat marah.Namun karena ucapannya ini datang dari Tuan Onn, Parza menerimanya dengan rendah hati."Tolong beri aku nasihat, Tuan."“Jika orang itu memiliki ambisi besar di masa depan, dia tidak boleh melupakan hal kecil. Bahkan dia harus bisa kejam," Tuan Onn berdiri dan tersenyum. Dia datang mendekati Parza dan menepuk pundaknya. Tuan Onn menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kalau kamu masih menjaga hatimu seperti ini, kamu tidak akan bisa maju."“Hatiku?” Parza jadi bingung. “Parza, jangan terlalu mempercayai orang lain, terutama orang-orang di sekitarmu,” ujar Tuan
Tuan Onn tidak langsung menjawab pertanyaan Parza. Dia mengerutkan dahi seolah-olah sedang memikirkan sesuatu.Parza sudah tidak sabar, tapi dia tidak berani mengganggu Tuan Onn. Jadi Parza hanya bisa berdiri di sana. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Waktu berlalu. Mungkin dalam suasana hati Parza saat ini, satu menit terasa seperti setahun. Tuan Onn mengerutkan dahi. Perlahan-lahan dia menatap Parza, "Apa menurutmu itu tidak aneh?”“Tuan Onn, apanya yang aneh?”“Maksudku, Dewa Es,” jawab Tuan Onn sambil mengerutkan dahi. “Dewa Es?” Parza jadi lebih bingung."Rumah ini dijaga ketat, apalagi ketika perjamuan besar. Tentunya tidak mudah bagi siapa pun untuk keluar masuk rumah ini tanpa ijin. Bahkan jika Dewa Es memiliki kemampuan luar biasa, tidak mungkin dia bisa menghilang."“Aku juga berpikir seperti itu tapi aku juga tidak memahaminya,” Parza mengira Tuan Onn kepikiran sesuatu tapi ketika mendengarnya, Parza jadi lemas. Selain itu, apa alasan Dewa Es pergi?"Maksud Tua