"Bangsat!”Semua orang tercengang dan mata terbelalak. Namun tidak ada seorangpun dari mereka yang bereaksi. Bahkan Rahel yang melayang di angkasa pun tertegun di tempatnya. Dia tidak menyangka dengan apa yang dilakukan Michael. Michael beberapa saat lalu bagai dewa perang yang bertarung melawan Rahel dalam kumparan angin puyuh. Matahari dan bulan gelap tak bersinar. Dia muncul dan menghilang dengan penuh percaya diri menghindari serangan dan akhirnya menyebabkan luka kecil pada tubuh Rahel di bawah hujan Pedang Xuanyuan. Semua orang, termasuk Rahel percaya Michael akan lebih percaya diri dalam menghadapi pertarungan selanjutnya. Namun Michael tiba-tiba melarikan diri seperti kelinci. Permainan bodoh apa yang sedang dia mainkan? Pria misterius yang selalu dianggap angkuh oleh semua orang melarikan diri tanpa diduga! "Lari ke mana dia?” Rahel berteriak marah di udara. Dia segera mengejar Michael. Michael melarikan diri dengan mengendarai monster Harimau seukuran
”Apa-apaan ini? Dasar bangs*t! Jangan sekali-sekali berani merampokku. Cepat kembalikan padaku! Kalau tidak, kamu tidak akan merasa tenang karena aku akan mengejarmu ke mana pun kamu melarikan diri,” Michael memamerkan giginya sambil mengeluarkan jurus Taixu dan memacu monster Harimau melaju lebih cepat. "Hehe, hei sampah, jangan pernah mengosongkan senjatamu. Itulah cara menangkapku.” Michael tercengang. Dia tidak menduga sosok yang dikejarnya bisa menggertaknya. Apakah dia manusia?! Michael sangat bingung oleh bayangan yang melintas di hadapannya. Sosoknya tidak menyerupai manusia sama sekali. Bahkan dilihat dari berbagai sudut pun tidak ada miripnya sama sekali dengan manusia. Michael memperkirakan ukuran sosok tersebut hanya sebesar monyet emas. Jadi, mana mungkin sosok tersebut manusia? "Mau lari ke mana?” Terlepas sosok tersebut manusia atau monyet tapi energinya sangat luar biasa. Sosok tersebut berpacu dengan angin berusaha menarik perhatian monster harimau
"Hei bajingan sampah, ibumu pasti malu mempunyai anak seperti kamu. Lepaskan aku kalau kamu tidak berani masuk ke gua itu. Aku mau masuk. Sial! Di sana ada harta karun besar.” Michael mengeluarkan kuali naga kembar. Si buah ginseng melompat ke luar. "Apa yang akan kamu lakukan di dalam sana? Kamu akan mati kalau masuk ke gua itu!” gertak Michael sambil melotot. "Mengapa aku malah dinasehati? Sial sekali aku! Aku melihatmu bersembunyi di dalam buku itu saat bertarung tadi hingga kamu lolos dari serangan mematikan Pedang Xuanyuan. Tapi nyatanya kamu penakut seperti ekor ayam,” ejek si buah ginseng dengan lantang. Michael mengernyit mendengar apa yang dikatakan si buah ginseng. Dia menarik napas dalam, “Kamu mencuri bukuku agar bisa masuk ke dalam gua itu?” "Tentu saja. kalau bukan untuk masuk ke gua itu, apa mungkin aku akan membacanya kemudian mengembalikannya padamu?” Michael ingin sekali marah tapi dirinya juga terhibur melihat sikap si buah ginseng yang sangat menyeb
Michael bangkit. Dia merasa gunung yang dipikulnya semakin bertambah berat saat masuk lebih jauh ke dalam gua. Energi Michael semakin terkuras setiap kali melangkahkan kaki. "Mengerikan. Mengerikan sekali,” Michael sulit sekali bergerak. Namun semakin berat tekanannya, Michael semakin tertantang. Terlebih lagi, dia tidak memiliki jalan keluar lain. Hanya ada sedikit pilihan untuk selamat. Michael segera menggunakan metode Kekuatan Pikiran Taiyan untuk menstimulasi seluruh energinya. Tubuh emas dan baju zirahnya turut berkontribusi. Kekuatan Taixu pun terbuka. Tekanan yang menimpa Michael akhirnya merasa lega. Dia pun bisa melanjutkan langkahnya lebih jauh ke dalam gua. Aura napas roh mati yang sangat kuat begitu terasa saat Michael mendekati makam suci. "Ya Tuhan, aku menderita sekali,” Michael menggunakan seluruh kekuatannya untuk melangkah di dalam gua dengan wajah bengis. "Dasss!"Sebuah hamparan putih tiba-tiba muncul dan menelan Michael. Namun tidak lam
Turunnya dewa Keluarga Fu sudah lama terjadi. Bahkan Michael dan Bella belum saling mengenal pada waktu itu. Bella pun belum lahir di bumi. Tapi saat itu telah tertulis puisi tentang turunnya dewa Fu. Apa arti semua ini?! Mengapa serumit ini? Takdir telah tertulis dari sejak itu. Apakah Bella dan Michael akan bersama? Mengapa kedua nama tersebut muncul di tebing takdir ini?! Apa arti baris kedua puisi ini?! "Kalau kamu datang ke surga, kamu akan dikubur di tanah!” Apa artinya itu?! Michael berpikir cukup lama tapi dia tetap tidak mendapat jawabannya. Namun dia mencatat puisi itu dalam pikirannya. Api langit dan roda bulan tiba-tiba kembali ke tangan Michael tanpa Michael berusaha menariknya. Michael kemudian menyadari ada sebuah pintu batu besar di bawah tebing sisi kirinya. Pintu tersebut memiliki tinggi 100 meter dan lebar 50 meter. Boom!!!!Bumi berguncang tanpa diduga. Tangga batu di tebing runtuh dan pintu batu terbuka seketika. Michael bisa sedik
"Kurang ajar! Kamu mau mati ya? Jangan ganggu aku,” si buah ginseng terus mencaci maki di dalam kuali naga kembar. Luwak penjaga mayat sedikit membungkuk. Mulut besarnya menyemburkan darah dan cakar tajamnya mengarah pada Michael. "Sial! Gunakan bukumu dan lari.” Michael secepat kilat membaca Buku dari Langit dalam pikirannya saat diingatkan oleh si buah ginseng. Tanpa menunggu lama, Michael dan si buah ginseng menghilang seketika dan hanya meninggalkan sebuah buku. "Kurang ajar!” Di dalam Buku dari Langit, Michael jatuh ke tanah dengan keringat mengucur deras di keningnya. Beruntung sekali dia bisa melarikan diri di waktu yang tepat. Jika tidak, dia hanya akan menjadi makanan si kucing raksasa itu. Legenda Dunia Bafang benar-benar nyata. Michael merasa dirinya ditimpa sepuluh ribu gunung saat luwak raksasa itu melompat ke arahnya. Melihat tubuh si luwak raksasa itu saja membuat Michael sulit bernapas. Dadanya bagai ditekan oleh jutaan ton pemberat. Tidak ada lagi
Michael bertemu kembali dengan Bella, Hanna dan Danu saat dia pulang. Bella ingin bertanya keadaan Michael dan apa yang telah dilaluinya selama dia pergi tapi kemudian Bella mengurungkan niatnya saat mendengar teriakan si buah ginseng di dalam kuali naga kembar. Awalnya Michael ragu tapi akhirnya dia melepaskan si buah ginseng dari kuali naga kembarnya. "Apa ini?” Bella menatap si buah ginseng dengan penuh penasaran. Dia tertarik oleh bentuknya yang lucu. "Berikan dia pada Hanna untuk menjadi mainannya. Aku mau tidur,” ucap Michael. Hanna sangat senang begitu mendengar Michael memberinya hadiah kecil yang lucu. Dia segera mendekati si buah ginseng untuk menggendongnya. Si buah ginseng langsung berteriak, “Jangan dekati aku! Aku akan membunuhmu kalau berani mendekat padaku!” Hanna kaget seketika. Dia menangis sambil menatap tak berdaya pada Michael. Michael mengernyit dan menatap si buah ginseng dengan dingin, “Aku bersumpah akan merebusmu malam ini kalau kamu berani
Michael menggelengkan kepala dan akhirnya tertidur. Petang sudah menjelang. Bella menyiapkan makan malam. Hanna yang ditemani Danu kembali pulang ke rumah. Michael tertawa saat melihat si buah ginseng yang penampilannya berubah. Kolornya sudah menjadi bandana dan pantatnya ditutupi dua lembar daun. Seluruh tubuhnya pun kotor. Bella sangat menyukai mainan barunya yang lucu dan bisa bicara. Benda lucu seringkali mencuri perhatian anak-anak. Dan anak-anak biasanya sulit mengendalikan diri dibandingkan orang dewasa. Sikap berlebihan anak-anak sering muncul saat melihat sesuatu yang sangat lucu. Anak-anak tidak dapat menahan diri untuk menggigit dan memukulinya karena mereka tidak tahu bagaimana mengekspresikan kesenangan mereka. Semua terjadi karena otak anak sangat aktif saat berhadapan dengan sesuatu yang lucu. Otak biasanya mengeluarkan beberapa emosi negatif untuk mencegah tubuh tetap seimbang. Oleh karena itu, orang cenderung bersikap kebalikannya saat berhadapan
“Malam sudah larut. Kembalilah ke pondok dan istirahatlah.”Michael menepuk bahu si trenggiling dan membawanya menuju halaman belakang.Di halaman belakang, Sari sedang duduk dalam keadaan gelisah. Dari sorot matanya yang indah, terlihat perasaan cemas dan kesepian.Ketika Jenny datang dengan penuh kegembiraan mengumumkan kembalinya Michael, mata cantik Sari menjadi berbinar-binar. Meskipun dia adalah seorang perempuan yang terbiasa bersikap anggun, tetap saja Sari tidak bisa menahan diri untuk cepat-cepat menyambut kedatangan Michael. Ketika melihat Michael, mata Sari yang indah menampakkan rasa haru, cemas dan gembira. Bibir merahnya terbuka. Michael tidak bisa menahan diri untuk tidak terkejut. Sebelumnya Michael menjaga jarak dengan Sari. Sekarang Michael tersenyum padanya.Meskipun hanya senyuman, namun makna dari senyuman itu terlihat jelas.Sari memahami senyuman Michael. Dalam hatinya, dia merasa sedih. Namun Sari tetap tersenyum. “Hei, kalian ke mana saja? Tahuk
Parza menghela napas panjang sambil menatap Felix, yang sudah dibawa jauh. Putranya melihat Parza dengan tatapan putus asa. "Dewa Es, aku sudah menghukum anakku. Kalau kamu masih belum puas, aku bersedia menambah hukumannya."“Bukankah besok putramu akan menikah? Itu adalah acara besar Keluarga Fang, bukan? Mengapa kalian melakukan sesuatu yang serius seperti ini?" Michael tertawa. Perlahan-lahan dia berdiri, "Begini saja. Tambahkan hukuman itu ketika dia sudah menikah nanti, atau ketika suasana hatiku sedang buruk. Bagaimana?"Mata Parza melebar. Bagaimana Dewa Es bisa bersikap murah hati seperti ini? Dewa Es membela Felix meskipun dirinya dimasukkan ke dalam Penjara Langit dan diberi hukuman es dan api. Tuan Onn mengerutkan dahi dan memandang Michael dengan aneh.Meskipun sosok laki-laki di depannya masih muda, tapi dia memiliki kebijaksanaan seperti tetua. Tidak jadi menghukum Felix? Apa … apa Dewa Es menyukai Keluarga Fang?Parza tidak tahu pikiran Michael tapi baginya
Felix mengerutkan dahi, "Aku benar-benar bingung dengan sikap kalian. Aku menangkap seorang laki-laki yang menganiaya perempuan tua. Kenapa sikap kalian berlebihan seperti ini?""Orang ini cukup kuat meskipun sudah melakukan kejahatan. Jadi aku memberinya hukuman kecil sekaligus sebagai bentuk peringatan."Felix menatap Michael dengan kejam.Laki-laki sialan ini pasti menceritakan kejadian yang tidak sebenarnya kepada Tuan Onn dan ayahnya, Parza sehingga membuat keduanya marah. Felix ingin menambah hukuman Michael!Hukuman kecil?!Mata Tuan Onn dan Parza melebar. Kaki Dewa Es hitam seperti batu bara. Bagaimana mungkin hukuman yang diberikan kepada Dewa Es ini bisa disebut hukuman kecil?!Parza dan Tuan Onn sudah hidup lama di dunia gurun. Bagaimana mungkin mereka tidak tahu hukuman apa yang digunakan sehingga menyebabkan kaki seseorang menjadi hitam?!Jika Michael adalah orang biasa, mereka tidak akan semarah ini tapi ini Dewa Es! Semakin memikirkannya, Tuan Onn semakin jeng
Felix terlihat bangga. Penerangan Penjara Langit itu relatif gelap. Felix tidak menyadari ekspresi kemarahan di wajah ayahnya. Felix menatap Michael yang ada di dalam sel penjara sambil mendengus. Dari tatapan Felix seolah-olah dia memberi tahu Michael bahwa meskipun ayahnya, Parza datang, itu bukanlah jaminan nyawa Michael bisa diselamatkan. Felix tidak bisa menyembunyikan rasa puasnya ketika melihat bekas pertarungan di sekeliling Penjara Langit. Sepertinya si pembunuh sudah menghajar Michael berkali-kali. Namun, yang membuat Felix senang adalah Michael tetap hidup setelah mengalami penyiksaan seperti itu.Kalau saja Felix mengetahui bahwa Michael adalah Dewa Es, maka semua ini tidak akan terjadi. Tidak seperti Felix, Parza menggertakkan gigi dan ingin meluapkan amarahnya. Jika sebelumnya Felix adalah kebanggaan besar dalam hidupnya, sekarang Parza merasa lebih baik memiliki telur daripada memiliki anak bodoh seperti itu.“Apa jangan-jangan kamu menangkapnya?” tanya Parza
Kacau!Berantakan!Ruangan sel Penjara Langit itu begitu berantakan. Dari situ terlihat bekas pertarungan yang sudah terjadi. “Apa ini?” Tuan Onn terkejut melihat pemandangan di depannya ini. Firasat tidak enak muncul di hatinya. Apa jangan-jangan Dewa Es ….“Parza!” teriak Tuan Onn. Parza tidak berdaya melihat situasi di dalam penjara tersebut. “Keluarga Fang, tunggu saja nasib kalian. Kalian akan dikuburkan bersama-sama,” Tuan Onn menggelengkan kepala. Dia segera bergegas masuk ke dalam penjara.Parza masih berlutut. Matanya kosong. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Setelah melihat Tuan Onn masuk ke dalam penjara, Parza segera tersadar. Buru-buru dia berdiri dan berkata pada salah satu pelayan, "Pergi … pergi jemput anakku yang bodoh itu ke sini.”Pelayan itu mengangguk dan segera pergi. Sejenak Parza menjadi ragu. Dia menghela napas dan menghirupnya. Kemudian bersama pelayannya yang lain, Parza segera masuk menuju Penjara Langit.Penjara itu gelap dan bau. Orang - o
Penjara Langit!Tidak perlu dijelaskan lagi apa makna tempat itu bagi Keluarga Fang, apalagi Tuan Onn. Tidak mungkin!Kaki Parza lemas. Tubuhnya bergoyang hingga menabrak meja di belakangnya. Meja kayu itu mundur beberapa meter.Namun, ketika Parza tidak bisa menahan lagi, para pelayan itu datang membantunya!Penjara Langit adalah tempat dikurungnya orang-orang yang paling keji. Lingkungan penjara itu juga buruk. Jika orang biasa masuk ke dalam Penjara Langit, hal itu biasa saja tapi ini Dewa Es! “Lihat apa yang kamu lakukan!” Tuan Onn menjadi marah. Meskipun Tuan Onn tidak berinteraksi langsung dengan Dewa Es. Namun sebagai manusia gurun, dukungan Dewa Es terukir di tulangnya. Bagaimana mungkin Tuan Onn tidak marah ketika Dewa Es dipenjara di tempat seperti itu?!Parza jadi tambah lemas. Dia terhuyung dan duduk di tanah.Benar. Apa sebenarnya yang dilakukan Keluarga Fang di sini?!"Kenapa kamu masih berdiri di situ? Cepat jemput dia!" Tuan Onn segera membentak dan berge
Jika bukan karena pelayan di belakangnya yang buru-buru membantunya, Parza sudah pasti jatuh lemas duduk di tanah. Itu dia!Ternyata itu dia!Dia adalah teman Dewa Es!Berarti ….Tuan Onn mengerutkan dahi. Memang dia yang memberikan saran untuk pergi ke penjara, tapi tetap saja dia jadi terkejut melihat ucapannya terbukti.“Lihat apa yang telah kamu lakukan!” Tuan Onn mengutuk Parza. Dia mendorong si pengawal dan membungkukkan badan sebagai tanda hormat pada si trenggiling, "Pahlawan Muda, kenapa … kamu ada di sini?"Parza segera tersadar dari rasa terkejutnya ketika dimarahi oleh Tuan Onn. Dia menyadari kesalahannya dan bergegas maju dengan panik. Ketika Tuan Onn menangani trenggiling, Parza segera mengambil tindakan yang diperlukan. Dia menendang pengawal hingga jatuh ke tanah."Berani-beraninya kamu! Berani-beraninya kamu memperlakukan tamu Keluarga Fang seperti ini? Aku ingin kamu mati. Pengawal!" teriak Parza. "Hadir!"“Bawa orang itu pergi. Potong tubuhnya menjadi d
Alis Parza berkerut. Dia berkata dengan nada mendesak, "Tuan Onn, tolong beri tahu aku."“Parza. Jika kamu hanya berambisi menjadi kepala keluarga, kemampuanmu yang sekarang sudah lebih dari cukup. Namun, jika kamu ingin jadi pemimpin masa depan dunia gurun, tentunya kemampuanmu yang sekarang tidaklah cukup."Kalau orang lain membicarakan Parza seperti itu, tentu saja Parza tidak akan senang. Bahkan dia bakal sangat marah.Namun karena ucapannya ini datang dari Tuan Onn, Parza menerimanya dengan rendah hati."Tolong beri aku nasihat, Tuan."“Jika orang itu memiliki ambisi besar di masa depan, dia tidak boleh melupakan hal kecil. Bahkan dia harus bisa kejam," Tuan Onn berdiri dan tersenyum. Dia datang mendekati Parza dan menepuk pundaknya. Tuan Onn menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kalau kamu masih menjaga hatimu seperti ini, kamu tidak akan bisa maju."“Hatiku?” Parza jadi bingung. “Parza, jangan terlalu mempercayai orang lain, terutama orang-orang di sekitarmu,” ujar Tuan
Tuan Onn tidak langsung menjawab pertanyaan Parza. Dia mengerutkan dahi seolah-olah sedang memikirkan sesuatu.Parza sudah tidak sabar, tapi dia tidak berani mengganggu Tuan Onn. Jadi Parza hanya bisa berdiri di sana. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Waktu berlalu. Mungkin dalam suasana hati Parza saat ini, satu menit terasa seperti setahun. Tuan Onn mengerutkan dahi. Perlahan-lahan dia menatap Parza, "Apa menurutmu itu tidak aneh?”“Tuan Onn, apanya yang aneh?”“Maksudku, Dewa Es,” jawab Tuan Onn sambil mengerutkan dahi. “Dewa Es?” Parza jadi lebih bingung."Rumah ini dijaga ketat, apalagi ketika perjamuan besar. Tentunya tidak mudah bagi siapa pun untuk keluar masuk rumah ini tanpa ijin. Bahkan jika Dewa Es memiliki kemampuan luar biasa, tidak mungkin dia bisa menghilang."“Aku juga berpikir seperti itu tapi aku juga tidak memahaminya,” Parza mengira Tuan Onn kepikiran sesuatu tapi ketika mendengarnya, Parza jadi lemas. Selain itu, apa alasan Dewa Es pergi?"Maksud Tua