Share

Bab 14. Ngidam.

Bab 14. Ngidam.

"Mas Pras dimana, sih?" tanyaku sambil terus berbaring dan menutup wajahku dengan selimut.

"Di sini, Sayang. Aku mau mandi dulu," sahut Mas Pras yang ternyata berada tak jauh dariku.

"Jangan mandi!" pintaku seraya membuka selimut yang menutupi wajah.

Mas Pras pun menoleh dan menatapku dengan bingung. "Jangan mandi? Tapi kenapa aku nggak boleh mandi? Ini udah siang loh, Mel. Udah jam sembilan. Aku belum mandi dari pagi."

"Pokoknya jangan mandi!" Aku terus berkeras melarang.

"Badanku bau keringat," kata Mas Pras lagi.

"Biarin, nggak apa-apa. Aku suka bau keringat Mas Pras. Aku nggak suka kalau Mas Pras wangi!" kataku merengek.

"Huh?" Mas Pras menghampiriku, lalu duduk di tepi tempat tidur. "Kamu nggak suka kalau aku wangi?" tanyanya bingung.

Aku mengangguk. Entah kenapa sekarang-sekarang ini aku suka sekali mencium aroma tubuh Mas Pras. Bau keringatnya membuatku merasa nyaman. Entahlah, mungkin ini bawaan ngidamku. Tapi yang pasti sekarang aku suka sekali memben
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status