Emily tidak bisa membantah perkataan Ayahnya, gosip dan rumor yang beredar tentang Keluarga Albarez dan Aaron itu memang banyak benarnya. Tetapi mereka tidak pernah tahu, kenapa keluarga Albarez bisa menjadi seperti Singa Ganas seperti saat ini. Hanya Emily sekarang yang mengerti alasan mereka."Baiklah. Ajak dulu dia turun. Waktunya makan." Chloe memberi perintah pada putrinya.Emily hanya mengangguk kemudian pergi untuk memanggil Aaron.Ayah dan Ibu Emily menarik nafas dalam-dalam. Ada kekhawatiran yang menyelubungi hati mereka.Bagaimana mungkin mereka tidak merasa khawatir?Meskipun mereka sudah pernah menyelidiki, tetapi tetap saja mereka merasa khawatir. Keluarga Aaron bukanlah keluarga biasa. Gosip dan rumor keganasan mereka bukan isapan jempol semata. Bagaimana mereka tidak khawatir melepaskan Putrinya untuk masuk ke keluarga singa itu?Alan menggenggam erat tangan Istrinya. Dia tahu Chloe sangat gelisah."Kita sudah berada di tahap ini. Seberapapun besarnya kekhawatiran kita
Mereka sekarang dapat melihat, bagaimana Nyonya besar Albarez dan Tuan Albarez menuruni mobil. Bahkan kedua orang tua dari Aaron itu sudah melempar senyuman sejak keluar dari mobil kepada mereka."Besanku. Apa kabar Kalian?" Tidak pernah diduga oleh keluarga Knight yang sudah berkumpul menyambut, begitu melihat Chloe, Nyonya besar Albarez langsung memeluknya dengan sangat hangat.Terasa seperti Saudara jauh yang baru bertemu kembali. Begitu juga dengan Fic yang langsung menyalami tangan Alan dan menepuk bahu Alan penuh persahabatan.Mereka kemudian mempersilahkan rombongan terhormat itu untuk masuk."Tidak menyangka kita akan menjadi besan seperti ini. Kita pernah beberapa kali bertemu di Pertemuan besar. Tapi aku mengabaikanmu. Ah, maafkan besanmu yang tidak tahu diri ini Tuan Alan." Fic tiba-tiba berkata demikian dengan nada yang begitu sopan.Seorang Fico Albarez meminta maaf hanya karena pernah mengabaikan Alan?Apa Mereka datang dalam keadaan mabuk?Tentu saja, orang orang sepert
"Ah, maafkan. Maafkan kelakuan Putriku Nyonya Albarez. Ah, itu salahku. Aku kurang mendidiknya sehingga dia menjadi gadis yang sangat manja." Hati Chloe benar benar malu dibuat kelakuan Emily."Ah… Putrimu begitu manja. Dia sangat manis, imut dan menggemaskan sekali. Aku juga sangat jatuh cinta pada Putrimu. Ingin sekali rasanya membawanya pulang ke rumah sekarang juga.""Hh.?" Chloe tercengang.Bagaimana mungkin Nyonya Albarez mengatakan itu? Chloe sendiri rasanya ingin memukul putrinya. Tetapi dia malah berkata seperti itu?Apa keluarga Aaron memang kurang waras?"Ah, Emily, dia itu..""Ya Tuhan..!" Erina meraih tangan Chloe dan menepuk nepuk lembut punggung telapak tangannya."Putrimu sangat cantik dan imut. Pantas saja, Tuan Muda Aaron begitu menggilainya. Aku Sampai tidak percaya, bagaimana bisa kamu melahirkan Putri seimut Emily?"Chloe menelan ludah. Dalam hati dia meragu, Orang ini sebenarnya memuja Emily atau karena saking kesalnya?"Ah, Nyonya Chloe. Aku jadi tidak sabar sek
Aaron tersenyum lembut. Kemudian meraih tangan Emily."Aku hanya menebak." Aaron tidak ingin merahasiakan sesuatu lagi."Selama aku mengingatmu, selama aku merasa begitu mencintaimu, selama itu secara alami, aku bisa tahu bagaimana bentuk tubuhmu dan berapa ukuranmu.""Aku juga sudah pernah bilang, aku mengutus banyak orang untuk menyelidiki kamu. Mengambil video dan foto foto dirimu. Bahkan jika kamu mau menghitungnya, mungkin foto dirimu yang kamu miliki, akan Lebih banyak Foto dirimu yang aku miliki di laci kamarku." Ucap Aaron.Emily terkejut. Itu sangat masuk akal, jika selama tiga tahun saja, Aaron mengutus orang untuk mengikutinya dan mengambil semua gambar tentang dirinya."Kamu benar benar hebat ya." Ucap Emliy."Kamu tidak marah?" Aaron sedikit heran."Kenapa harus marah?""Karena aku sudah, menyelidiki privasimu.""Bukankah dari awal terhadapmu, aku memang sudah tidak punya Privasi? Kamu terlalu merobek privasiku!" Jawab Emily.Hati Aaron mendadak seperti terangkat."Sayang
Emily awalnya yang sangat sibuk, ketika menjawab telepon dari Revia itu tiba tiba sadar jika dia belum memberitahu teman temannya."Aku tidak ingin banyak bicara tentang Felix. Karena jika aku bicara terlalu kejam, artinya aku sama saja dengannya. Bagaimanapun juga dia adalah mantan Tunanganku." Jawab Emily dengan santai."Ada apa Emily? Bicara yang sebenarnya agar kami tidak salah paham begini?""Hah.. Aku tidak tahu harus bicara apa. Yang jelas, Felix selama denganku, memiliki hubungan dengan wanita lain, bahkan lebih dari tiga wanita sekaligus. Bagaimana aku bisa menikah dengan pria seperti itu?""Hah! Kamu bicara apa Emily? Benarkah begitu? Padahal Setahuku, Felix begitu mencintaimu.""Ya, kamu tidak salah Revia. Dia memang sangat mencintaiku. Tetapi ketika aku tidak bisa melakukan hubungan yang ia inginkan, kemudian dia mencari banyak wanita, dan,... Ah, aku tidak ingin membahas ini. Aku ingin melupakan luka yang dia berikan. Sudahlah!""Emily, Baiklah. Sekarang aku mengerti dan
Pesta besar telah diadakan,Di gedung termewah dan termegah.Di ruangan khusus mempelai pria.Kurang dari Satu jam lagi.Aaron, Pria keturunan Singa Ganas ini akan mengucapkan janji suci. Melepas masa lajangnya dan merubah statusnya di hadapan Publik secara langsung.Orang orang sudah berkumpul sejak tadi. Para tamu undangan, kolega dari pihak keluarga Aaron dan juga Kerabat dari pihak keluarga Emily. Mereka sudah berkumpul dengan suka cita untuk menyambut acara besar ini.Di ruangan khusus mempelai Pria. Khale mendekati Kakak sepupunya itu.Aaron Albarez, Pria dingin keturunan Fic yang mewarisi sifat ganas dan brutalnya Singa terdahulu itu tampak gelisah.Sesekali membetulkan dasinya yang sebenarnya sudah rapi.Khale terkikik melihatnya."Kak Aaron, apa kamu gelisah?"Aaron menoleh sedikit dan langsung membuang muka. "Siapa bilang? Aku tidak gelisah.""Hanya Gugup?" Sela Khale."Tidak juga, hanya, hanya… ya.. Sedikit saja." Aaron tidak bisa memungkiri lagi. Jika dia sebenarnya sangat
Tonny juga pernah melihat sekali wajah Aaron di sebuah perjamuan. Walaupun hanya sekali dan itu pun hanya sekilas, Tonny bisa melihat sendiri bagaimana Kesan Orang orang pada saat itu terhadap Aaron.Aaron adalah Pria yang sangat ditakuti dan semua orang tidak ingin ada masalah sedikitpun dengan orang ini."Kamu ini! Ya sudah jelas dia akan menikah dengan Aaron Albarez! Memang dengan siapa lagi?" Revia yang menjawab sambil memukul kepala pacarnya."Bukan begitu? Emily," Tonny kembali menatap Emily."Kamu.. Apa kamu terpaksa? Apa keluarga Albarez memaksamu? Atau kamu sedang diancam? Bicara saja, kami akan menolongmu,""Heh, kamu bicara apa Tonny?" Revia memotong ucapan Tonny."Revia, kita harus menyelamatkan Emily? Ayo, Kita bawa dia kabur? Dia pasti sedang tertekan." Tonny berbicara kepada Revia dengan nada cukup serius."Kamu Gila ya?" Revia kembali memukul kepala Tonny.Emily malah tertawa, menertawakan wajah Tonny yang tegang."Emily, kenapa tertawa? Apa kamu sadar, siapa Pria yang
Alan menepuk halus bahu Aaron."Aku sekarang telah menyerahkan Putriku kepadamu. Tepati janjimu untuk membuatnya terus bahagia, atau aku akan mengambilnya kembali." Sebenarnya jika bukan di hari spesial ini, mana mungkin Alan berani berkata demikian, tetapi sebagai Ayah, tetap dia harus bicara seperti itu demi Putrinya."Baik Ayah." Aaron menundukkan kepalanya.Alan mendekati Chloe yang terisak."Jangan menangis.Putri kita sudah bahagia." Alan menyeka air mata Chloe."Ayo.." kemudian mengajaknya untuk melangkah.Lamois kembali memandu acara, membumbui sedikit tentang drama seorang Ayah yang mengantar Putrinya sampai ke Pelaminan.Kemudian acara berlanjut, dengan rentetan adat kebudayaan Kepercayaan Keluarga Albarez.Semua orang bernafas lega setelah acara berjalan lancar tanpa hambatan.Aaron menatap Emily dengan senyum bahagia. Emily pun tersenyum menatap Aaron. Benar benar terpancar kebahagiaan dari keduanya.Erina terlihat memeluk suaminya, dia menangis sesenggukan saking bahagianya