Home / Rumah Tangga / Suami Dadakan Ku Ternyata Bos / Bab 2. Masa Cuti yang sia-sia.

Share

Bab 2. Masa Cuti yang sia-sia.

Author: Any Anthika
last update Last Updated: 2022-12-26 00:01:26

Erina sudah berada di dalam taksi yang melaju. Pikirannya belum berhenti. Matanya masih sesekali mengeluarkan air mata. Dia tidak lagi memikirkan Pria yang sudah memberinya uang Sepuluh juta tadi. Tapi Erina sedang memikirkan nasib dirinya kedepannya nanti. Bagaimana dia harus menghadapi ini semua? Agam sudah memutuskan pertunangan mereka. Lebih kejamnya, telah membatalkan pernikahan yang akan berlangsung satu Minggu lagi.

Ini bukan masalah malu. Erina tidak peduli jika dicibir keluarga atau teman temannya karena gagal menikah. Tapi Ibunya, dia harus menerima perjodohan dengan pria yang sudah memiliki beberapa istri jika dia tidak menikah dalam satu Minggu ini.

Erina menarik nafas berat. Menuruni taksi saat sudah berada di depan Rumah kontrakannya. Dia melangkah setengah malas. Lalu membanting tubuhnya di atas kasur setelah sampai di dalam kamar. Matanya menerawang jauh, seolah menembus Plafon. Bagaimana mungkin dia harus kehilangan Pria yang dia cintai lagi? Setelah dulu dia pernah kehilangan cinta pertamanya. Agam telah menjadi tenaga baginya, kekuatan saat dulu dia pernah terpuruk dan lemah.

Tapi sekarang, kembali lagi Erina terpuruk. Ditinggal oleh sang kekasih yang dia percaya. Lebih parahnya, pernikahan mereka tinggal menghitung hari.

"Rafael. Kenapa kau pergi, hanya karena tak mempercayaiku. Aku bukan wanita murahan!" Tiba tiba Erina berteriak.

Lalu sekarang Agam. Benarkah dia murahan?

Erina kembali menangis tersedu-sedu. Dia berpikir jika mungkin nasibnya sangat malang.

Rafael adalah cinta pertamanya, saat dia duduk di bangku SMA. Lalu kejadian yang memalukan, saat tiba tiba dia terbangun di kamar kakaknya dan beredar Foto mesranya bersama Suami kakaknya.

Sejak saat itu Rafael menghilang tanpa jejak. Saat dia terpuruk dan butuh seseorang, Agam datang membawa secercah harapan. Kembali membuat Erina bangkit. Agam selalu bersifat manis padanya. Tapi akhirnya, saat Erina kembali mengalami kesulitan.

Beberapa Minggu yang lalu, adiknya meminta bantuannya untuk mengantar pesanan ke Sebuah Apartemen. Erina adalah seorang Reporter salah satu Stasiun Televisi Swasta. Dia sangat sibuk dengan waktunya, tapi tetap menyisihkan waktu demi sang adik yang padahal sama sekali tidak memiliki kasih sayang padanya.

Tapi setelah mengetuk pintu Apartemen, Erina tidak lagi mengingat apapun. Dia tersadar dengan posisi tidur terlentang bersama pria tua di sampingnya dengan beberapa gepok uang di atas tubuhnya. Erina ketakutan dan langsung bangun hendak Keluar.

Zaskia dan Alya yang merupakan teman Agam sudah berdiri di ambang pintu.

"Aku tidak tau apa yang terjadi. Tolong aku." Erina menangis.

Zaskia Memberi pelukan hangat, Sementara Alya menepuk nepuk punggung Erina.

"Sudah sudah. Tidak ada yang melihat."

"Aku tidak mengerti yang terjadi." Erina kembali mengulangi perkataannya.

"Iya kami mengerti." Mereka membawa Erina keluar, sebelum Pria tua di dalam itu terbangun.

Erina mempercayai mereka tanpa berpikir kenapa mereka ada di Apartemen ini juga. Dan melupakan kejadian yang memang dia tidak pahami itu.

Erina bangkit dan menuju kamar mandi. Namun deringan Ponselnya yang begitu kuat membuatnya menahan langkah. Erina berbalik dan meriah Ponsel.

"Ada apa?" Setelah mengangkat panggilan dari Oca.

"Erin. Kamu harus ke kantor hari ini."

"Aku tidak bisa. Aku, aku sedang tidak enak badan."

"Baiklah. Kami yang akan ke sana."

"Jangan!" Belum selesai mencegah, Panggilan sudah dimatikan. Erina menunduk,menghela nafas berat. Dia sudah mengambil cuti dua Mingguan. Ia ingin menggunakan masa cuti ini untuk mempersiapkan diri menyambut hari pernikahannya. Tapi kenapa mereka menghubungi untuk urusan pekerjaan?

"Bukankah pernikahanku gagal? Jadi, cuti itu tidak perlu lagi." Erina mendengus, melanjutkan langkahnya ke kamar mandi setelah menaruh ponselnya.

Sore menjelang malam, Oca benar benar datang bersama Melda.

Kedua sahabat wanita sekaligus teman sesama kerjanya itu duduk di atas kasur Erina tepat di hadapannya.

Oca menatap Erina penuh tanda tanya. Sementara Melda menggenggam erat kedua tangan Erina.

"Kami sudah mendengar kabar." Ucap Oca.

Erina menelan ludah, tanpa menatap mereka berdua.

"Kamu yang sabar. Mungkin Agam, bukan laki laki yang tepat untukmu." Melda menepuk nepuk punggung telapak tangan Erina.

Erina menarik bibirnya dengan tipis.

"Aku tidak apa apa. Tapi bagaimana kalian bisa tau?"

"Kamu tidak tau ya? Di sosmed beredar kabar jika Agam telah membatalkan hari pernikahannya denganmu.Tepatnya di beranda pribadi Zaskia. Bahkan, aku di tag." Sahut Melda.

Erina menggeleng. Tidak seharusnya mereka sampai seperti itu. Erina kembali resah. Lagi lagi, bukan masalah malu. Tapi jika Ibu sampai mengetahui ini? Tamatlah riwayatnya.

"Tidak usah dipikirkan. Aku baik baik saja." Jawab Erina, walau hatinya terasa pedih teriris.

"Hem Baiklah. Lupakan yang tidak perlu diperjuangkan. Kita kembali pada pekerjaan saja. Bukankah itu sangat mengasikkan?" Melda mencoba menghibur.

"Ya kamu benar." Sahut Erina, masih dengan suara malas.

"Hei.. Erina. Semangat lah. Aku tahu kamu hanya korban disini. Karena kami percaya kamu seratus persen. Tidak seperti Teman teman Agam itu! Mungkin mereka yang menjebak mu!" Oca tiba tiba berkata seperti itu, membuat Erina mendongak dan otaknya berputar.

"Menjebak?"

"Ku pikir seperti itu. Karena aku tidak percaya dengan apa yang mereka katakan mengenai dirimu di status mereka. Aku tidak percaya. Karena aku jauh mengenalmu Erin!"

Saat itu, Zaskia dan Meka berada disana tanpa Alasan. Erina sendiri tidak sempat bertanya kepada mereka, kenapa mereka disana dan mau kemana.

Kepala Erina terasa pusing. Benarkah Mereka menjebak Erina? Sengaja ingin membuat hubungannya dengan Agam berakhir? Lalu untuk apa?

Yang menyuruh dia pergi kesana adalah Alika. Lalu apa hubungan Alika dengan Zaskia dan Alya?

Untuk sekarang, urusan ini sudah tidak penting lagi. Erina sedang sibuk mencari jalan keluar agar Ibu yang kemungkinan sudah mendengar kabar batalnya pernikahan dirinya, tidak akan menuntutnya.

"Apa kalian kesini hanya untuk kabar itu?" Erina bertanya kepada Oca dan Melda.

"Tentu saja tidak!" Jawab Melda.

"Kamu perlu mendengar kabar baik ini. Minggu depan, Bos memberi tugas baru untuk kita. Ah, apa kamu tau Erin? Tugas ini sangat mengasyikkan!" Melda menarik kedua pipi Gembul Erina.

"Apa itu?" Jawab Erina dengan sangat malas.

"Kita ditunjuk untuk mewawancarai Presdir Galaxy Group yang terkenal misterius itu!"

"Hem. Apanya yang mengasyikkan?"

"Menurut kabar, dia masih sangat muda dan sangat Tampan. Aku sangat penasaran. Dan Stasiun kita adalah satu satunya Stasiun yang diizinkan untuk mengadakan Wawancara dengannya. Apa itu bukan suatu keberuntungan?"

"Tapi aku Malas. Lagian, ini masih masa cuti ku!" Bantah Erina. Dia sama sekali tidak tertarik dengan wujud Presdir Galaxy Group yang saat ini sedang Trending dibicarakan oleh seluruh media. Keberadaannya sangat dirahasiakan dari publik. Ini sangat membuat penasaran seluruh dunia.

"Tidak ada gunanya lagi kamu mengambil cuti! Untuk apa? Untuk meratapi Agam sialan itu?" Oca menahan lengan Erina yang ingin beranjak. Melda pun sama.

"Ayolah Erin! Kau Reporter unggulan Perusahaan! Mana Erina yang Tangguh?"

Erina sejenak terdiam, kemudian menoleh kepada kedua temannya.

"Kamu benar. Masa cuti ku ini sungguh sia sia. Baiklah. Aku akan pergi."

Kedua temannya tertawa senang mendengarnya.

"Kita akan pergi, bertemu dengan Presdir Galaxy Group yang sangat tampan!" Oca dan Melda melonjak girang.

Comments (34)
goodnovel comment avatar
Dinastie
reporter kok bodoh, selidiki dong... reporter bos
goodnovel comment avatar
HanAmii
ini cerita putus koq gara2 urusan kasur mulu wkwk, kalo putus masalah ga cinta lagi atau keluarga ga merestui lho ga masalah, ga melulu masalah kejebak di kasur hehehe
goodnovel comment avatar
Lady Diana
penasaran kasus erina ada di hotel
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Suami Dadakan Ku Ternyata Bos   Bab 3. Aku Calon Suaminya.

    "Tuan Fic. Apa kau tidak salah?" Jefri sedikit terbelalak, saat mengangkat sebuah kartu nama yang baru saja dilempar di atas meja."Aku ingin kau menyelidiki wanita itu lebih jauh. Siapa dia. Hem. Bukan kau, tapi kita."Jefri mengangguk, sedikit merasa heran tapi tidak berani bertanya lebih lanjut. Sepanjang hidupnya, yang ia tau, Presdir Fico Albarez tidak pernah peduli dengan wanita.Tanpa menoleh, Fico Albarez berbicara. "Aku pernah melihatnya tanpa sengaja. Setelah itu, hati ku selalu berontak, untuk mengetahui latar belakang wanita itu." Jefri langsung mengerti, dan segera mengangguk. Ini adalah kejadian beberapa hari yang lalu, sebelum Erina memasuki Restoran mahal menemui Agam. Pada hari itu, Fico Albarez yang sudah meminjamkan uang sepuluh juta kepada Erina.Pagi ini Erina sudah berada di kantor. Beberapa rekan menatapnya dengan sedikit asing. Lalu terdengar berbisik bisik."Dia gagal menikah.""Kasihan Sekali."Mungkin mereka sudah mendengar kabar buruk tentang Erina.Erina

    Last Updated : 2022-12-26
  • Suami Dadakan Ku Ternyata Bos   Bab 4. Menikah.

    Erina menurut saat Fic mendorong tubuhnya untuk masuk ke dalam kontrakannya sendiri. Fic ikut masuk, kemudian duduk di Sofa tanpa disuruh.Erina menatap Pria dengan wajah datar itu, lalu ikut duduk di hadapannya. Mereka terdiam cukup lama. Erina merasa aneh, kenapa pria ini bisa tau tempat tinggalnya. Dan untuk apa dia kesini? Apa untuk menagih uangnya? Tapi kenapa malah kembali mengeluarkan uang. Uang yang begitu besar. Berkali kali lipat dari yang waktu ini.Erina kemudian membuka suara."Tuan, Terima Kasih sudah menolongku kembali." Fico Albarez hanya mengangguk tanpa melihatnya."Tapi, bagaimana caraku untuk mengembalikan uangmu. Itu terlalu banyak."Fic menoleh sebentar setelah itu membuang ratapannya kembali."Menikahlah denganku besok. Maka kau tidak perlu membayarnya."Seketika Erina terperangah. "Menikah?" Dia seperti tidak percaya."Kenapa?" Sekarang Fic menoleh untuk menatapnya."Bukankah kau membutuhkan pernikahan? Kau gagal menikah bukan? Seharusnya kau menikah beberapa

    Last Updated : 2022-12-26
  • Suami Dadakan Ku Ternyata Bos   Bab 5. Kartu Hitam Kaum Elit.

    Ketika meletakkan Kartu itu di telapak tangan Erina, kulit mereka bersentuhan. Erina bisa merasakan suhu badan Fico lebih tinggi dari suhu badan dirinya. Rasanya seperti menembus kulitnya, membuat Erina sedikit kehilangan akal."Baiklah kalau begitu." Biar bagaimanapun juga Erina berpikir, jika mereka sudah menjadi pasangan, Pasangan pengantin baru yang seharusnya bahagia bukan? Erina tidak ingin merusak niat baik Fico hanya karena hal kecil seperti ini. Dia akhirnya menerima Kartu itu."Aku masih ada kerjaan sore ini. Maafkan aku tidak bisa mengantarmu." Ucap Fic dengan nada yang masih terdengar datar."Oh. Tidak mengapa. " Sahut Erina. Dia juga tidak berharap, jika pria itu benar-benar akan mencintainya atau menganggapnya seorang istri yang sesungguhnya. Jadi dia tidak merasa kecewa sedikitpun."Oh iya. Mengenai Alamat Rumahku, em.." Fic nampak berpikir sebentar.Lalu melanjutkan bicaranya. "Setelah pekerjaanku selesai, aku akan menghubungimu. Beri saja aku nomor ponselmu." Erina

    Last Updated : 2022-12-26
  • Suami Dadakan Ku Ternyata Bos   Bab 6. Dia adalah Presdir.

    Pagi Ini Erina sudah berada di kantornya. Melihat Oca dan Melda. Kedua temannya itu berdandan berlebihan tidak seperti biasanya. Menatap sedikit kesal.ke arah dirinya."Kau ini! Kenapa berpenampilan seperti ini?" Oca mendekat sambil menarik ujung kaos yang dikenakan Erina.Erina hanya mengenakan kaos putih pendek yang dibalut Jas kerja dengan tergantung kartu nama tanda pengenal di lehernya. Mengenakan celana Jeans warna hitam sesuai dengan warna Jas dan sepatu berwarna Putih. "Memangnya harus bagaimana?" Jawab Erina."Yang akan kita temui kali ini adalah Presdir nomor satu di dunia. Bagaimana mungkin kamu hanya berpenampilan sesederhana ini?" Oca sangat memprotes.Erina menarik nafas. "Kita ini mau bekerja. Siapapun yang akan kita temui. Jadi, ini adalah pakaian kerja kita yang sebenarnya. Bukan mau pergi ke pesta!" Bantah Erina. "Ah.. Terserah kau saja!" Oca kesal."Eh, tapi bagaimana penampilan ku hari ini? Aku cantik tidak?" Oca bertanya pada Erina."Sangat cantik." Erina menjaw

    Last Updated : 2023-01-25
  • Suami Dadakan Ku Ternyata Bos   Bab 7. Apakah anda sudah menikah?

    Fic masih menatap Erina yang tiba tiba memerah wajahnya. "Ayo silahkan duduk!" Erina masih terpaku, sampai Melda menariknya. "Erin! Kamu kenapa bengong?""I, iya." Erina tersadar dan mengikuti pergerakan mereka duduk di sofa.Fic duduk tepat di hadapan mereka bertiga. Baru saja Melda ingin berbicara, seorang pria datang memasuki ruangan dan memanggil Presdir Albarez."Tuan Presdir." Tangannya membawa tumpukkan berkas dan menaruhnya di meja kerja. "Usai Wawancara ini, ada tamu penting yang ingin bertemu." Fic hanya mengangguk. Erina sempat melirik pria tadi, dia masih mengenal dengan baik pria yang baru saja datang itu, dia adalah pria yang sudah dilihatnya beberapa kali bersama suaminya.Setelah Jefri keluar, Melda membuka suara. "Presdir Albarez. Bisakah kita memulainya sekarang?" "Silahkan." Fic menjawab, hanya melirik sedikit pada Erina dan kembali acuh tak acuh seperti tidak saling mengenal. Erina sampai berpikir, apakah dia suaminya atau bukan. Atau hanya kebetulan mirip?

    Last Updated : 2023-01-25
  • Suami Dadakan Ku Ternyata Bos   Bab 8. Pindah.

    Saat di Toilet, Erina kembali membuka Paperbag. Mengambil kotak di dalamnya dan membuka. Ada beberapa kunci disana. Erina menarik nafas. Belum sempat dia menetralkan jantungnya, Ponselnya berdering. Peminjam! Kontak Fic yang dulu sempat diberi nama itu yang memanggil. Erina sempat heran, dari mana dia tau nomor ponselnya? Bukankah kemarin dia belum sempat untuk memberikannya?Erina menggeser tombol untuk mengangkat. "Bagaimana?" Suara Fic terdengar."Apanya yang bagaimana?" Sebenarnya Erina sudah paham apa yang dimaksud suaminya, tetapi karena Erina tiba tiba merasa tegang, dia ingin mengusir dahulu dengan berbasa basi."Apa aku perlu menyuruh Jefri untuk menjemputmu?" "Tidak. Aku bisa datang sendiri nanti setelah selesai jam kerja.""Baiklah. Kalau begitu hati hati. Aku akan mengirimkan alamatnya." Panggilan terputus tanpa sempat Erina bertanya lagi. Hanya selang beberapa detik, Pesan masuk ke dalam Aplikasi WhatsApp. Pesan dari Fic berisi Alamat Rumah.Erina meneliti. Erina ta

    Last Updated : 2023-01-25
  • Suami Dadakan Ku Ternyata Bos   Bab 9. Boneka Usang.

    Kamar yang begitu luas. Ini mungkin seukuran kontrakan Erina. Ranjang tidur yang sangat besar dan lemari lemari besar juga terdapat disana.Semua barang bahkan meja rias begitu juga dengan Sofanya, tidak ada yang murahan. Semua serba barang kelas atas.Erina melangkah mendekati Ranjang. Duduk disana dengan mata yang memutar. Dia masih seperti bermimpi berada disini. Akan tinggal seatap bahkan satu kamar dengan seorang Pria.Erin. Dia suamimu! Sudah sewajarnya! Erina mengusap wajahnya dengan kasar. Merogoh kunci yang dia dapat dari Fic siang tadi."Lalu kunci ini untuk apa?" Erina mengamati. Erina berpikir ini adalah kunci duplikat Mansion dan kamar ini. Tapi untuk apa Fic memberikan padanya, jika Mansion dan kamar ini tidak dikunci?Erina tidak ingin memikirkan. Malah melirik cincin yang melingkar dijarinya. Erina menyentuh dengan tangan kanan."Apa kira kira cincin ini pantas untuk seorang Fico Albarez?" Cincin yang dia beli tidak sesuai dengan keadaan suaminya, Erina menyadari itu

    Last Updated : 2023-01-25
  • Suami Dadakan Ku Ternyata Bos   Bab 10. Kerinduan yang Menumpuk.

    Erina menutup lemari. Dia kembali mengingat, jika mempunyai banyak pertanyaan di hati mengenai Boneka itu. Pertanyaan yang belum sempat mendapatkan jawaban sampai detik ini. Meskipun boneka itu miliknya, Erina tidak dapat mengingat boneka itu didapatkan dari mana. Erina tidak tahu apa apa, yang dia tahu hanyalah, jika keluarga Handoyo sudah membesarkannya. Dia adalah anak pembawa sial! Hanya itu yang sering dia dengar dari umpatan Ibu padanya. Handoyo harus kehilangan banyak uang demi kesembuhan Erina saat Koma. Handoyo duduk di kursi roda sekarang dan Erina yang disalahkan. Ibu, Alika dan Lena membencinya. Dia dianggap anak pembawa sial.Erina hanya bisa memegang dadanya, merasakan nyeri di hatinya mengingat betapa banyak kesulitan yang harus dijalani. Bahkan sampai detik ini, sepertinya kesulitan akan terus berlanjut. Pintu dibuka seseorang membuat Erina terkejut. Fic melangkah masuk dengan wajah yang datar."Mana Cincinnya, boleh aku melihat?" Erina mengangguk, menarik laci d

    Last Updated : 2023-01-26

Latest chapter

  • Suami Dadakan Ku Ternyata Bos   S3| Bab 88. Epilog!

    Saat Aisyah melihat genggaman tangan Putranya pada jari jemari Alexa, dia sudah dapat mengerti jika kedatangan Elang untuk menemuinya kali ini sepertinya bukan untuk urusan pekerjaan. Tapi ada hal lain.Apalagi ketika mereka menyambutnya di bawah tangga tanpa melepaskan genggaman tangan mereka, Aisyah makin yakin dengan dugaannya.Dia menatap dingin pada mereka, seolah olah meminta penjelasan dari mereka. Padahal dalam hatinya, dia cukup tersenyum senang.Pernah bahkan seringkali malah, Aisyah mengkhawatirkan Putranya itu.Memikirkan Kapan Elang akan menyusul adiknya? Mengkhawatirkan, Apakah ada yang mau menerima Elang yang pernah berada di dunia gelap?Adakah keluarga yang mau dengan tulus menerima Elang, seperti keluarga Albarez yang bisa menerima Zha dengan tulus?Begitu banyak kekhawatiran Aisyah saat merenungkan nasib percintaan Putranya kelak. Tapi ketika melihat apa yang ada di hadapannya itu, hatinya mendadak lega seketika.Alexa!Benar! Gadis itu sangat tepat untuk Putranya.

  • Suami Dadakan Ku Ternyata Bos   S3| Bab 87. Kilasan masa lalu Sean Abraham.

    Pagi berikutnya,Elang mengajak Alexa untuk menemui Ibunya.Sebelum datang berkunjung, Elang terlebih dulu menghubungi Aisyah.Elang sedikit terkejut saat Ibunya mengatakan jika Ibunya sekarang sudah pindah dan tinggal di rumah utama. Memang benar, Aisyah sekarang tinggal bersama beberapa orang pelayan dan anak buahnya di Rumah Besar milik Tuan Glendale.Sudah ada satu bulanan dia tinggal disini. Sebenarnya dia tidak ingin lagi masuk ke rumah ini. Mengingat begitu banyak kenangan pahit yang pernah terjadi di rumah ini. Tetapi entah kenapa, pada akhirnya dia sendiri memutuskan untuk tinggal disini.Atau mungkin Aisyah hanya ingin mengingat semua kenangan masa lalu.Disinilah dia dilahirkan dan dibesarkan dengan penuh kasih sayang dan kelembutan oleh kedua orang tuanya. Meskipun pada saat itu dia tahu jika kedua orang tuanya, Ayah dan Ibunya itu bukanlah orang tua biasa seperti orang tua teman temannya. Tapi orang tuanya adalah seorang ketua mafia. Aisyah sadar jika dirinya adalah pu

  • Suami Dadakan Ku Ternyata Bos   S3| Bab 86. Elang melamar.

    Ketika mendengar Elang mengatakan kata kencan, Alexa tidak bisa untuk tidak membulatkan kedua matanya. Tentu saja dia terkejut, "Apa yang kamu katakan Elang? Kencan? Siapa yang kencan?"Elang belum menjawab, dia malah tertawa kecil terlebih dahulu, kemudian berkata, "Yang kencan ya kita, memang kenapa? Aku mengajakmu keluar untuk kencan. Kamu keberatan?"Sumpah demi apapun, saat ini wajah Alexa memerah. Jantungnya berdegup keras. Dia langsung merasa gugup.Biasanya dia akan diajak keluar oleh Elang untuk melakukan sebuah pekerjaan. Kalau dulu saat dia masih berada di Klan Selatan, dia hanya tahu, keluar hanya untuk menyelesaikan misi. Jadi bagaimana dia tidak gugup, saat tiba tiba saja Elang mengatakan jika akan berkencan dengan dirinya?Sungguh, hati gadis ini merasa seperti terbang diatas awan."Hei, kenapa malah melamun? Kamu keberatan ku ajak pergi kencan?" Elang bertanya lagi, itu membuat Alexa tersentak dari lamunannya. Wajahnya semakin memerah."Bukan begitu. Tapi aku, aku han

  • Suami Dadakan Ku Ternyata Bos   S3| Bab 85. Akan pergi kencan.

    Saat ini Halilintar masih bersama Zha di kamar Mereka. Mereka melepaskan rindu dan keresahan hati mereka yang sempat mereka rasakan tadi. Beberapa saat kemudian Zha menanyakan Zhilan dan Zhelin padq Halilintar."Apa Mereka rewel dan membuatmu kewalahan Hal?" Zha bertanya.Halilintar menggelengkan kepalanya sambil tersenyum, "Tidak Zha. Apa kamu tahu, Mereka sangatlah pengertian. Mereka sama sekali tidak rewel, seperti tahu jika orang tuanya sedang ada masalah.""Sungguh kah?" Zha senang mendengarnya dan segera menghampiri Ranjang si kembar. Dia menatap dua putri kembarnya yang masih terlelap.Zha mengambil Zhilan dan menggendong bayi itu. Mata Zha berkaca-kaca. Dia bersyukur bisa kembali lagi kesini. Hampir saja dia tidak bisa melihat tumbuh kembang mereka, jika saja Victor membawanya ke kantor polisi dan dia di penjara.Kehidupan Mereka akan jauh lebih menyedihkan dibanding hidup Zha. Mereka akan mendengar jika lahir dari seorang wanita pembunuh dan kini ibunya mendekam di penjara.

  • Suami Dadakan Ku Ternyata Bos   S3| Bab 84. Kita ini keluarga.

    Halilintar masih seperti tidak percaya dengan apa yang ia lihat. "Zha! Benarkah ini kamu? Atau aku hanya sedang bermimpi?" Halilintar merasa jika ini mungkin hanyalah mimpi karena dia terlalu memikirkan Zha seharian ini. Tapi dia tersentak dan sadar ketika Zha menyentuh pipinya dan bersuara."Hall! Ini aku. Aku telah kembali untuk kalian." Zha mengusap air mata pria itu yang masih membekas di sana.Halilintar tercengang lalu segera berteriak,"Zha.." Halilintar menarik kasar tubuh Zha dan memeluknya dengan begitu erat."Kamu kembali untuk kami? Benarkah ini?" tanya Halilintar di sela isakannya seperti tidak percaya dengan semua ini."Maafkan aku yang sudah berniat meninggalkan kalian. Aku tidak akan pergi lagi Hall. Mulai sekarang aku akan disisi kalian." jawab Zha juga ikut terisak di pelukan suaminya.Halilintar menarik tubuh Zha yang tampak lemas kedalam kamar. Lalu membawanya duduk di sofa. Berkali kali mengusap wajah istrinya dan menghujaninya dengan kecupan hangat."Ceritakan p

  • Suami Dadakan Ku Ternyata Bos   S3| Bab 83. Zha kembali.

    Tidak ada yang tidak terkejut dengan ucapan Aisyah barusan saat dia memerintah Elang untuk mengumpulkan anak buah Zha dari Poison Of Death dan dari anak buah klan Selatan milik almarhum Ardogama dulu.Semua orang terkejut, terlebih lagi Elang. Dia tidak menyangka jika Ibunya akan berkata demikian dan bahkan berpikir hingga sejauh itu.Elang masih merasa tak percaya dan langsung mengguncang bahu ibunya."Ibu, apa yang kamu bicarakan? Ibu tidak boleh melakukan itu. Kita tidak boleh membangun kembali Klan Jangkar Perak. Aku juga tidak mau mengingkari janjiku pada Ayah!" ucap Elang."Tapi keadaan ini terdesak Elang. Kita harus menyelamatkan adikmu. Apa kamu mau adik kamu Zha membusuk di penjara?" tegas Aisyah.Elang menggelengkan kepala, "Aku tidak akan membiarkan itu terjadi. Aku akan mengeluarkan Zha dari penjara Bu, percayalah. Tapi jika untuk membangun Klan Jangkar Perak kembali, aku tidak setuju. Zha juga pasti akan kecewa pada kita, jika kita melakukan itu." balas Elang. Saat ini,

  • Suami Dadakan Ku Ternyata Bos   S3| Bab 82. Zha menyerahkan diri.

    Kedua pria bapak beranak itu telah melangkah meskipun dengan perasaan yang mulai tidak tenang dengan kedatangan Victor kali ini.Aaron maupun Halilintar sama sama menatap Victor yang sudah berdiri di depan pintu, dan yang membuat mereka semakin tidak tenang adalah kali ini Victor datang tidak sendiri melainkan ada tiga polisi di belakang Victor.Victor memberi salam, mengangguk hormat dan melangkah, "Selamat siang Tuan Aaron Albarez dan Halilintar. Maaf jika kami mengganggu waktu kalian." ucap Victor."Selamat siang juga detektif Victor. Silahkan masuk." sahut Aaron. Meskipun Victor adalah anak dari Kim, tetapi Aaron sangat menghormati karena pria muda yang berdiri di hadapannya itu adalah Seorang Detektif. Victor juga sangat menghormati keluarga ini, mungkin jika bukan karena tugas dan bukan karena tanggung jawabnya mungkin saat ini Victor pun tidak akan ada disini dengan membawa Sebuah kepentingan seperti ini. Sebelum datang kemari hari ini, Victor juga sempat Dilema. Tetapi ini

  • Suami Dadakan Ku Ternyata Bos   S3| Bab 81. Si kembar, Zhelan dan Zhelin

    Setelah beberapa saat Halilintar berbicara pada Zha, Dokter meminta izin untuk memeriksa keadaan Zha kembali guna memastikan keadaan Zha.Mereka menyingkir, memberi ruang untuk dokter dan Tim. Zha diperiksa kembali, pemeriksaan yang sangat teliti. Dan Dokter tidak menemukan hal yang perlu dikhawatirkan lagi. Keadaan kondisi Zha dinyatakan telah membaik.Semua orang bernafas lega sekarang. Dokter juga bernafas lega. Dia merasa seperti telah terlepas dari rantai besi yang membelenggu lehernya. Segera memberi perintah pada tim untuk memindahkan Zha ke ruangan rawat inap.Setelah Zha sudah dipindahkan, Dokter berpamitan. "Tidak ada yang perlu dikhawatirkan lagi pada keadaan Nona Zha. Jadi kalau begitu, saya akan permisi. Saya akan tetap kembali lagi secara rutin untuk memeriksa kembali perkembangan kesehatan Nona Zha dengan berkala." dokter berkata pada mereka khususnya pada Halilintar.Halilintar mengangguk, "Terima kasih Dokter, atas semua usaha kalian. Benar benar terima kasih."Dok

  • Suami Dadakan Ku Ternyata Bos   S3| Bab 80. Zha sadar.

    "Dokter..! Dokter.! Apa yang terjadi pada istri ku? Buka .!!!" Halilintar menggedor gedor pintu.Tidak ada yang mempedulikan Halilintar meskipun dia sudah berteriak kencang dan menggedor gedor pintu. Tim Dokter didalam sana sedang bekerja seoptimal mungkin untuk melakukan transfusi darah pada Zha dengan memburu waktu yang tersisa."Hall, tenanglah. Mereka sedang berusaha. Jangan mengganggu konsentrasinya tim dokter. Istrimu pasti baik baik saja. Ayo kembali." Aaron lagi lagi berusaha untuk menenangkan hati Putranya, kemudian menarik tangan Halilintar kembali ke bangku panjang."Pa, pasti terjadi sesuatu pada Zha Pa.! Mereka semua terlihat panik!" kata Halilintar."Tidak Hall, mereka sedang mengejar sisa waktu yang dimiliki Zha. Bisakah kau berpikir jernih dulu dan jangan selalu berprasangka buruk?!!" tegas Aaron, membuat Halilintar mendongak menatap wajah Ayahnya."Maafkan aku Pa, aku sungguh panik." jawab Halilintar mengusap wajahnya dengan kedua telapak tangannya.Aaron tahu jika H

DMCA.com Protection Status