Share

Suami Berkhianat, Aku Minggat (wanita pilihan)
Suami Berkhianat, Aku Minggat (wanita pilihan)
Penulis: RatuNna Kania

Part 1. Luka hati Renata.

Penulis: RatuNna Kania
last update Terakhir Diperbarui: 2022-02-16 12:06:56

Tangisnya pecah seketika tak tertahan lagi, setelah membaca chat di whatsweb nya Doni suaminya tercinta. Renata sengaja menyadap W******p nya, setelah Bianca sang sahabat dengan tak sengaja melihat suaminya sedang asik berdua dengan seorang wanita, di sebuah cafe sore kemarin.

Ternyata di luar, selain bekerja, suaminya juga asik chatting dengan wanita lain, padahal pernikahan mereka belum genap setahun. Dan sekarang Renata tengah hamil anak pertama mereka tapi bisa-bisanya diluar sana suaminya main gila.

Pantas saja Renata sering gelisah dan merasakan ada rasa tidak nyaman dalam rumah tangganya sejak beberapa bulan terakhir, Doni sering pulang malam terus, dengan alasan lembur dan sebagainya. Padahal dia menghabiskan waktunya dengan seorang perempuan idaman lain. 

"Baiklah Mas! Jika itu yang kamu mau! Kamu telah mempermainkan hidupku! maka kamu harus membayar sakit hati ini," gumamnya dengan gementar.

Remuk redam perasaannya bahkan sekedar untuk bernafas saja ia merasakan sakit yang tak terhingga. Bayi yang ada dalam kandungannya pun seakan turut merasakan gundahnya hati Renata, dia menendang-nendang perutnya dengan kuat hingga sang Ibu meringis karena terasa ngilu sekali.

"Ibu, baik-baik saja, Nak, jangan khawatir ibumu masih kuat jika hanya untuk memberi pelajaran seorang bajingan!" gumannya penuh dendam dan derai airmata.

Dielus perutnya dengan perasaan tak menentu. sungguh ia penasaran dengan wanita itu. Renata mencoba mencarinya di F******k, nama yang tertera di whatwebnya Doni, Lia Apriliani namanya dan ia menemukannya di aplikasi berlogo biru itu, sama persis dengan foto profilnya yang ada di Whatsweb diponsel miliknya.

Untung saja suaminya menyimpan namanya dengan lengkap. Jadi Renata tidak susah mencarinya.

Pucuk dicinta, ulam pun tiba. Semua tentang Lia terpampang jelas di layar gawainya, seorang wanita berhijab dan bersuami dengan satu anak, yang berprofesi sebagai Guru TK.

"Woow!" ucap Renata, takjub dengan wanita itu, penampilan yang syar'i bahkan suaminya seorang pengurus pondok pesantren, tapi masih bisa main gila dengan suami orang. 

"Mas Doni dan Lia sama-sama harus ku beri pelajaran!" ucapnya berbicara sendiri. 

Renata menyimpan semua foto-fotonya dari aplikasi F******k.

"Awas saja kamu Lia! aku tidak akan membiarkanmu hidup tenang! kamu telah mengusik rumah tanggaku."

Renata menyimpan semua screenshot chat antara Doni dan Lia, lalu ia kirim ke emailnya yang lain. Ia harus memiliki bukti kuat sebelum mengungkap semua kebejatan suaminya dengan wanita itu.

Renata tersenyum sinis membaca chattingan mereka. "Berbahagia lah sekarang! karena besok-besok akan ku buat kalian malu seumur hidup, sehingga untuk sekedar tersenyum saja kalian tidak mampu." 

Renata menyeka air matanya yang datang terus menerus tanpa permisi, lalu bangkit untuk menunaikan Sholat Magrib, ia tidak boleh lemah dihadapan Doni. 

Juga, tidak boleh gegabah dalam hal ini.

"Akan ku hancurkan keduanya di waktu yang tepat! Sebagaimana mereka menghancurkan hatiku saat ini. Biarlah sekarang aku yang sakit dan menderita tapi akan kupastikan balasan yang akan mereka terima lebih sakit dari yang aku alami."

Jangan pernah membalas perlakuan buruk orang lain. Renata selalu ingat pesan almarhum Neneknya, dan itu dulu sekali Selalu ia lakukan seperti petuah beliau yang membesarkannya. Tapi sekarang neneknya sudah tiada dan Renata berjuang sendiri, maka ia bertekad akan membalas semua yang berani mempermainkan hidupnya.

Renata terdiam di balkon kamarnya menatap langit malam yang pekat seperti isi hatinya yang menggelap penuh amarah, pikirannya menerawang ke masa lalu saat sebelum menikah dengan Doni.

Ia adalah seorang pengusaha wanita, pemilik butik terkenal di kota ini. Memilih menyerahkan pengurusan butik pada Dina adiknya iparnya sejak beberapa bulanan lalu. Karena ingin fokus pada kehamilannya yang sudah memasuki trimester ke-3. Laporan keuangan pun tak seperti dulu lagi, saat butik masih ia pegang sendiri, Tapi Renata tidak mempermasalahkan nya untuk saat ini, ia ingin tahu sejauh mana adik iparnya berbuat curang dan ia memilih untuk lebih fokus sama kehamilan pertamanya

Ia membiarkan Dina menikmati uangnya terlebih dahulu, akan ada masanya ia membuat perhitungkan, karena dengan jelas Adik Iparnya mencuranginya.

"Ren …!

Wanita itu tak bergeming pada panggilan suaminya. Pikirannya menerawang jauh meski raganya tegap berdiri di ujung balkon.

"Ren…!

Suaminya mendekatinya dan mengusap lembut pundaknya.

Renata pura-pura melonjak kaget 

"Eh?!? Mas … Mas Doni sudah pulang?"

Doni terlihat menghela nafas, mungkin heran dengan sang istri yang tidak seperti biasanya. Hari ini Renata berusaha terlihat tenang, tapi sepertinya Doni tau ada sesuatu yang Renata sembunyikan, terlihat dari raut mukanya yang keheranan.

"Kamu baik-baik saja, Ren?" tanyanya sambil menatap manik mata Renata.

"Kenapa, Mas?" tanyanya dengan tak acuh.

"E … engga ada," sahutnya gugup.

Entah kenapa hanya dengan pertanyaan begitu saja membuat Doni terkesiap kaget. Mungkin dia mulai was-was dengan kebohongannya.

"Kamu ko, belum tidur?" tanyanya lagi.

"Belum ngantuk, Mas," sahutnya dan kembali memandang langit yang pekat itu! Sungguh rasanya ingin sekali menggaruk mukanya suaminya yang sok tanpa dosa itu.

"Aku tidur duluan, ya?"

Renata tak menyahut, tapi dalam hatinya ia berkata. "Tentu saja suamiku, kamu capek dan ingin segera tidur, setelah seharian bekerja lalu menghabiskan waktu dengan gundikmu itu."

Renata kembali menangis dalam diam, perih dan sakit sekali rasanya. Ia menyerahkan segala hidupnya pada pada Doni. Tapi yang Renata dapatkan malah dihancurkannya seluruh harga dirinya.

Memang keterlaluan kalau sampai Renata tidak membalas semua perlakuan Doni, yang menghancurkan harga dirinya tanpa sisa.

     ———RatuNna———

Seperti biasa, pagi ini Renata masih menjalankan rutinitas seperti hari sebelumnya, tanganya mengaduk kopi hitam untuk suaminya tapi pikirannya masih menerawang dengan chattingan antara Doni dan Lia.

"Selamat pagi, sayang," sapanya pada Renata, yang membuatnya muak dan jijik.

"Pagi, Mas," jawabnya dengan intonasi dingin dan bergetar, dadanya bergemuruh menahan amarah sejak semalam.

Mereka sarapan dengan diam, suasana begitu mencekam hanya denting sendok yang bersahutan.

"Kamu kenapa, Mas?" tanya Renata yang melihatnya makan dengan lesu.

Dia diam tanpa menjawab pertanyaan istrinya, pikirannya pasti berkecamuk, pada bayang-bayang wanita yang perlahan Akan menghapus kepeduliannya pada istrinya sendiri. Gadis yang dulu ia kejar-kejar setengah mati, kini seolah sampah yang tak dibutuhkan nya lagi.

Suara Doni memecah keheningan "Aku berangkat," pamitnya. Tanpa menoleh pada istrinya yang terkejut hingga menjatuhkan sendok yang sedang ia pegang dan menimbulkan denting yang bergema.

Renata tidak menjawab, tatapannya terfokus pada piring dihadapannya. Pikirannya menerawang pada kecurangan sang suami.

Pengkhianatan suaminya memporak porandakan semua isi hatinya. Renata bisa saja mengungkap semuanya sekarang, namun ia ingin membuat Doni dan Lia mendapat sesuatu yang tidak akan dilupakannya seumur hidup, karena sebaliknya pun dirinya, tidak mungkin lupa dengan pengkhianatan mereka berdua.

Suara mobilnya menderu menjauh, dengan seketika Renata sesenggukan, menangis dengan tertahan bagai menahan batu besar yang menghimpit, sakit dan menyesakkan.

Renata bangkit dari kursi dan naik ke kamarnya di lantai dua, hari ini ia berencana akan ke rumah Bianca sahabatnya. Ia pakai terusan warna peach dan blazer putih. Tak ada cela dalam penampilannya. Meski sedang hamil, yang berubah hanya bagian perutnya saja yang semakin membuncit.

Komen (2)
goodnovel comment avatar
Rania Humaira
sesumbar mau balas dendam dan menghancurkan tapi malahan dia duluan yg menye2
goodnovel comment avatar
Puji Lestari
awal cerita ini seperti kisah awal pernikahan ku.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Suami Berkhianat, Aku Minggat (wanita pilihan)   Part 2. Janjian.

    Tiin, tiiiin, tiiiin. Terdengar suara klakson begitu memekakan telinga"Ini pasti Renata, menekan klakson seenaknya hanya agar kedatangannya diketahui olehku," gerutu Bianca sambil mengusap ujung matanya yang tergores saat memakai eyeliner tadi."Biiii … dimana kamu?" panggilnya."Kan, sudah kubilang, dia biang kerok dari tan-tin suara klakson itu," ucapnya bicara dengan gambarnya sendiri yang memantul dari cermin riasnya."Kebiasaan kamu ya, Ren, aku jadi kaget dan mataku ketusuk eyeliner, nih!" sungutnya."Ops … haha segitunya banget, Bi?" ucapnya tanpa dosa."Nih, ya, di komplek sini yang sering mencet klakson itu tukang jualan lele! Jadi, Elu! Sama aja kaya tukang lele, Ren!" gerutunya, kesal dengan kebiasaan Renata yang tak beradab itu."Gue lupa, Bi," sanggahnya.Bianca hanya mendengus,

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-16
  • Suami Berkhianat, Aku Minggat (wanita pilihan)   Part 3. Bertemu

    Lia tersenyum melihat mobil sedan hitam keluaran baru masuk ke area halaman kampusnya. Wanita berhijab panjang itu bergegas turun setelah menyemprotkan minyak wangi pada bajunya, dengan harapan agar Doni terkesan dengan harum aroma parfum yang dipakainya.Lia langsung masuk saat melihat mobilnya terparkir sempurna.Bruk … ia menutup pintu mobil."Apa Kabar?" sapanya."Alhamdulillah baik, apa kabar juga kamu, Mas?" sahutnya balik bertanya, sambil tersenyum manis.Semenjak mengenal Doni saat pencairan dana BOS. Hidupnya terasa menjadi lebih berwarna. Menurutnya Doni orangnya lucu dan baik, berkat bantuannya pula semua permasalahannya seketika menjadi mudah.Awalnya mereka hanya membahas pekerjaan via WhatsApp. Hingga awal bulan lalu, untuk pertama kalinya, Doni mengajak makan siang bareng pada Lia. Dari situ Lia mulai terbiasa dan merasa nyaman serta dam

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-16
  • Suami Berkhianat, Aku Minggat (wanita pilihan)   Part 4. Kembali terluka.

    Doni menggeliat dari tidurnya, pundaknya terasa ngilu karena semalam dia tidur di sofa ruang kerjanya. Dia meraih ponselnya, ada tanda pesan masuk tertera dilayarnya.[Saya diluar pagi ini, Mas Doni mau kemana]Pesan pemberitahuan dari Lia.Doni termenung sejenak. Alasan apa yang akan diberikannya pada Renata agar bisa keluar, karena hari ini hari minggu. Dia mengabaikan pesan dari Lia dan bergegas ke kamar untuk mandi lalu turun sarapan. Sepertinya Renata sudah dibawah, Doni mendengar suaranya, berbicara dengan Bik Sumi.Tak perlu waktu yang lama untuk mandi, kini Doni sudah rapi dengan baju santainya celana pendek hitam dan kaos oblong putih, terlihat sangat gagah dan akan membuat siapapun terpesona melihatnya.Doni menuruni anak tangga dan menuju ruang makan, disana terlihat Renata sedang terduduk sendiri mengaduk susu nya.

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-16
  • Suami Berkhianat, Aku Minggat (wanita pilihan)   Part 5. Kenapa dan mengapa?

    Satu jam berlalu Doni masih terduduk di ruang tunggu IGD. Dia nampak gelisah memikirkan Renata didalam sana.Tiba-tiba ponselnya berkedip dan lagi nama Lia terpampang di layarnya. Dengan kasar Doni mengusap tanda gagang telepon dan menempelkannya ketelinganya."Assalamualaikum," ucap suara di seberang sana yang terasa bagaikan siraman es di tengah panas terik matahari, sangat menyejukkan."Waalaikumsalam," jawab Doni agak gugup."Mas," panggil Lia begitu merdu di pendengaran Doni."Iya, Li," sahut Doni. "Ada apa?" tanyanya"Emh … a—aku kangen," tutur Lia terbata."Apa?!" Doni terlonjak kaget."Maaf," cicit Lia dan langsung mematikan teleponnya.Jantungnya terasa copot kaget dengan reflek dia bilang kangen pada Doni, setelah Doni tadi menyatakan pertemuan mereka batal karena Doni

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-16
  • Suami Berkhianat, Aku Minggat (wanita pilihan)   Part 6. Menangis lagi.

    Renata merebahkan tubuhnya diatas ranjang ukuran King size dalam kamar bernuansa putih itu. Jarinya lincah mengetik sesuatu di aplikasi hijau diponselnya.[Bi, dimana?][Di rumah! Kenapa?][Kangeeen][Kenapa?][Ada apa?]Belum sempet Renata membalas pesan Bianca, di layar ponselnya terpampang wajah sahabatnya yang menelpon via WhatsApp. Langsung saja dia mengusap tanda hijaunya."Ada apa, Ren?" tanya Bianca tanpa basa-basi Setelah melihat jelas wajah sahabatnya."Kangeeen," jawab

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-16
  • Suami Berkhianat, Aku Minggat (wanita pilihan)   Part 7. Bianca terpesona.

    Bianca sungguh geram sekali pada Doni. entah dimana pikirannya. Bermain hati dengan keadaan istrinya yang sedang hamil besar. Emosinya memuncak. Ingin sekali ia menghajar Doni hingga lelaki babak belur. Renata sangat terpukul setelah dia mengetahui saat ia terbaring di IGD pun, Doni masih menerima panggilan masuk dari pelakor syar'i itu. "Ren." Renata tak menyahut, hanya melihat ke wajah Bianca. "Kapan kamu akan bongkar perselingkuhan suami tercintamu itu?" "Aku belum tau, Bi." "Aku gak mau ya, Ren, melihat kamu terus begini!" "Lalu?" "Entahlah, aku sendiri bingung." "Apa aku bongkar saja sekarang?" "Jangan! Gak seru." "Kita grebek aja pas Doni ketemuan, gimana?" Seru Bianca sambil nyengir menampilkan deretan behel barunya. "Nanti ada yang rekam, lalu viral, Bi?" "Itu memang maksudku, Re — na — ta!" Bianca gemas sekali dengan lemotnya pikiran sahabatnya itu. justru ia ingin mereka viral. Membiarkan hukum netizen yang berlak

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-21
  • Suami Berkhianat, Aku Minggat (wanita pilihan)   Part 8. Kebimbangan Renata.

    Sepeninggal Bianca aku masih pada posisi yang sama, memeluk diri sendiri. Memeluk perihnya hati yang tiada terkira, memeluk luka yang semakin menganga. Ingin ku enyahkan segala rasa, ingin kucampakan semua duka, tapi aku tak bisa. Aku kehilangan arah saat semuanya tak lagi berlaku. Aku tak boleh kalah! Aku tak boleh egois. Bagaimana nasib anakku yang akan lahir ini? Haruskah aku mengakhiri ini semua? Kepalaku rasanya mau pecah memikirkan semua ini. Apakah aku yang salah? Hingga Suamiku punya wanita idaman lain di luar rumah? Apakah kurangku? Dan masih banyak lagi apakah-apakah lainnya. Sungguh tega dirimu Mas! Kau hancurkan aku hingga porak-poranda tak bersisa. Kini aku tak mau menangis lagi. Aku hanya punya dua pilihan, terus bersama suami yang pengkhianat demi bayiku atau aku harus menyelesaikan nya dengan perceraian? Akh, aku butuh Bianca lagi, padahal dia baru saja pulang dua jam lalu. Aku bangkit, lalu mencuci mukaku yang mengenaskan akibat tak terse

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-21
  • Suami Berkhianat, Aku Minggat (wanita pilihan)   Part 9. Butik merugi.

    Renata tengah mematut dirinya di depan cermin. Dia bermaksud untuk pergi ke butik miliknya, sudah seminggu ini dia tidak tahu bagaimana kabar butiknya itu. Masalahnya dengan Doni membuat dunianya beku dalam segala hal. Renata tersenyum sendiri melihat pantulan dirinya sendiri, cantik, tinggi, putih, namun tidak lantas membuat lelakinya setia. Hidup macam apa ini pikirnya. "Astaghfirullah," Renata mengucapkan istighfar saat sadar, dia seolah meragukan takdir sang pemilik alam. Doni keluar dari kamar mandi, diapun akan bersiap untuk pergi kekantor "Mau kemana?" tanyanya saat melihat istri cantiknya telah berdandan rapi. "Ke butik." "Oh." Doni berlalu dan bersiap untuk pergi kekantor, dia mengenakan celana panjang navy, kemeja putih dan jas warna senada dengan celananya. Tampan dan gagah, ucapan yang akan dilontarkan siapa saja yang melihat penampilannya. Karena memang Doni dan Renata itu pasangan yang sangat serasi dalam hal perawakan dan penampilan. Siapa

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-22

Bab terbaru

  • Suami Berkhianat, Aku Minggat (wanita pilihan)   Part 108. Ending.

    Renata menggelar resepsi pernikahan di sebuah Waterboom yang menyediakan taman yang luas, dan fasilitas untuk wedding. Tema pestanya adalah outdoor. Pagi yang cerah disertai sinar mentari yang hangat, menambah indah minggu pagi ini. Annisa kecil sejak tadi sudah sempurna memakai gaun putih persis seperti yang dipakai Renata. Gadis kecil itu berlari kesana kemari sambil memegang balon. Renata begitu terlihat sangat cantik, dengan riasan yang serba nude, membuat penampilanya terlihat sangat elegan, dengan bagian rambut yang masih tersisa beberapa yang telah di curly juga. Bunda Hani mengusap air matanya melihat senyuman bahagia dari pengantin wanita yang telah dianggap anak olehnya. Pak Harun pun demikian, Adit dan Bian beserta istrinya juga telah hadir semenjak kemarin. Begitupun paman dari Renata yang selama ini tak pernah bersua kini hadir beserta keluarganya guna menjadi wali pada pernikahan keponakannya. P

  • Suami Berkhianat, Aku Minggat (wanita pilihan)   Part 107. Rindi patah hati.

    "E—emh." ucapnya dengan melirik ke arah Bara. "Modusnyaaaaa, juaraa!" cibir Bianca. "Nda, ayo!" ajak Annisa dengan menarik tangan ibunya. Membuat Renata kebingungan. Bara yang paham situasinya, seketika mengangguk dan memegang pundak Renata. Walau bagaimanapun ada Annisa yang harus dijaga perasaannya. Anak itu belum paham kenapa dia punya dua Papa kini. Annisa menarik juga tangan Bara yang disambut tawa ngakak oleh Bianca. Ketika yang ditarik tangan Bara dan Renata bukan Doni. Sungguh puas hatinya hari ini melihat mantan suami sahabatnya menekuk muka 180° ibarat telah kehilangan uang milyaran rupiah. Akhirnya tak hanya berfoto bertiga, tapi ber-enam dengan Bianca dan Aisyah. ———— Satu bulan setelah Bara dan Renata sepakat akan menikah, kini keduanya tengah sibuk menyiapkan pernikahan mereka. Mulai dari tempat, fitting baju juga catering untuk jamuan para

  • Suami Berkhianat, Aku Minggat (wanita pilihan)   Part 106. POV Renata.

    POV Renata.Hari ini ulang tahun Annisa yang pertama, anak Perempuanku sudah mulai aktif berlari kesana kemari, di usia sepuluh bulan selain mulai berbicara kata Mama Papa, dia juga mulai melangkah, alhasil usia satu tahun dia sudah bisa berlari meski kadang terjatuh, kosa katanya semakin banyak meski belum bisa merangkai kalimat, cerewet sekali anak itu.Mas Doni dan keluarganya bahkan menanggung acara ulang tahun Annisa yang kami laksanakan di sebuah cafe ternama dengan tema Frozen. Cantik sekali anakku memakai gaun warna biru langit. Semenjak hari itu, aku tak pernah membatasi Mas Doni untuk kerumah menemui Annisa. Dan aku yang memilih menghindar, karena kamar Annisa di bawah dan kamarku di atas, jadi kami jarang bertemu. Mas Doni pun sepertinya paham aku menghindarinya, ia tak pernah memaksa untuk berinteraksi denganku meski tetap selalu mencari celah untuk bisa bertemu denganku. Aku tak membencinya hanya rasa kecewa dan sakit hati membu

  • Suami Berkhianat, Aku Minggat (wanita pilihan)   Part 105. POV Bara 2.

    "Jadi, bagaimana, Bu, setujukan kalau aku melamar Renata?" tanyaku lagi."Lamar lah jika memang kamu mencintainya, tapi… pastikan dia juga mencintaimu juga keluargamu. Pilihlah perempuan yang akan menganggap ibumu ini juga adikmu keluarganya," tegas Ibu, pandangannya kosong entah kemana."Renata anak yatim piatu, Bu, semoga setelah menikah, Ibu bisa jadi pengganti orang tuanya," jawabku dengan harapan yang besar.Kenapa aku jadi sok tahu begini, kayak yang iya aja bakal di terima. Bahkan untuk melamar Renata aja baru modal cincin karena nyali ini sedikit masih ciut sih. Tapi yang penting Restu Ibu sudah kudapat. Semoga melalui izin dari Ibu akan membuahkan hasil seperti yang aku inginkan.Dari segi apapun, aku sudah layak untuk melamar seorang perempuan, tapi yang ingin ku lamar adalah Renata. Wanita yang pernah aku tinggalkan! Mungkin bagi orang lain dia tak ada artinya, t

  • Suami Berkhianat, Aku Minggat (wanita pilihan)   Part 104. POV Bara 1.

    POV Bara."Seriusan ini bagus, is?" tanyaku pada Aisyah yang memilihkan cincin bermata ungu itu."Aku sih, suka ya, Kak, tapi gak tahu kak Renata," ucapnya sambil nyengir. Adikku itu sungguh tak bisa diajak jadi pendukung yang handal. Buktinya ia juga malah meragukan pilihannya sendiri.Ya, aku ingin melamar Renata, meski jawaban iya darinya belum pernah aku terima. Namun dari sikapnya, sepertinya ia sudah bisa menerimaku.Meski kulihat gurat lesu di wajah Ibu, setelah aku menceritakan tentang Renata semuanya. Bahkan Ibu, agak terkejut saat aku bilang status Renata yang janda beranak satu. Sedangkan Aisyah dia tidak berkomentar lebih karena sudah pernah ku ajak main ke rumah Renata waktu itu.Tak ada patahan kata yang menyinggung atau penolakan dari Ibu saat itu, aku hanya menangkap tak ada semangat dari wajahnya."Is, Ibu ada

  • Suami Berkhianat, Aku Minggat (wanita pilihan)   103. Siapa pelakunya 2?

    Renata mengerutkan keningnya, selama ini dirinya merasa tak pernah memiliki musuh, tapi kok ada yang jahat dan ingin mencelakakan dirinya.Renata merogoh tas selempangnya mengambil ponsel dan menunjukan poto Doni pada lelaki itu."Ini orangnya bukan, koh?""Lah, ini mah suamimu bukan?" Pemilik toko itu balik bertanya. Renata mengangguk."Saya tidak pernah bermasalah dengan siapapun, tapi saya dan Mas Doni sudah bercerai, siapa tahu dia marah dan ingin mencelakakan saya untuk mengambil hak asuh anak kami," tutur Renata dengan lesu."Gak mungkinlah, si Doni gak ada tampang kriminal hanya pengkhianat saja," bela lelaki gempal itu. Lalu kami sama-sama diam, sibuk dengan pemikiran masing-masing."Baiklah, saya permisi, Koh, dan terima kasih atas waktu dan keterangannya," pamit Renata."Sama-sama, dan maafkan saya tidak bisa membantu," jawabnya

  • Suami Berkhianat, Aku Minggat (wanita pilihan)   102. Siapa pelakunya?

    Siapa pelakunya bagian 1.Lancang sekali ucapan mantan Ibu mertua Renata itu, pikir Bara. Padahal sudah jelas yang salah adalah anaknya. Tapi tetap saja yang disalahkan perempuan yang duduk di sampingnya.Bara telah membuka mulutnya berniat membalas tudingan konyol Bu tuti , namun Renata mengusap-usap serta mengamati kepalanya. "Aku yang laki-laki saja tak tahan mendengar setiap ucapannya! Tapi Renata masih memilih tenang, luar biasa, jadi jika aku Renata, berarti aku tak akan salah calon istri," gumamnya.Doni

  • Suami Berkhianat, Aku Minggat (wanita pilihan)   Part 101.

    Pov Doni.Niat awal mencari rumah barunya Renata selain ingin bertemu anakku juga ingin kembali mendekatinya. Renata itu tipe perempuan bucin dan labil, gampang sekali kalau di rayu. Jadi aku bulatkan tekad kesana dengan meminjam mobilnya Raka. Bagaimana aku mendapat alamat Renata? Tentu saja aku memaksa Dian ditengah jalan agar memberi tahu alamat bosnya. Meski penuh ancaman dan intimidasi aku berhasil mengetahui rumah kediaman mantan istriku itu.Namun saat sampai disana, kulihat Renata tengah duduk berdua dengan seorang pria. Ya … dia Bara, teman sekolahku dulu bahkan mereka hampir saya berciuman jika aku tak memberinya tepuk tangan. Entah bagaimana mereka bisa sedekat ini.Cemburu? Tentu saja bahkan ingin aku menghajarnya, dia telah mencuri start ku duluan untuk mendekati Renata. Akh syal*n.Ibu memegang tanganku dengan erat, aku tau maksudnya agar aku tak menghajar lelaki yang duduk

  • Suami Berkhianat, Aku Minggat (wanita pilihan)   Part 100. POV Renata.

    Kuremas kesepuluh jariku dengan cara ditautkan. Cemas dan takut berbaur jadi satu, hatiku tak nyaman seolah-olah terancam dengan kedatangan Mas Doni serta Ibunya ke rumah ini. Namun tak dapat kupungkiri ia mempunyai hak yang sama denganku dalam pengasuhan Annisa.Bara mengusap-ngusap bahuku dengan pelan, ia mencoba menenangkan kegelisahan hati ini. Aku masih beruntung kali ini, Mas Doni datang saat Bara ada di rumahku.Sudah berulang kali lelaki dari masa laluku itu mencoba mengutarakan niatnya, ingin melanjutkan kisah kami yang dulu. Namun kegamangan hatiku terlalu besar, hingga sampai saat ini belum ku temukan jawabannya.Dulu aku terluka olehnya, lalu menikah dengan Mas Doni yang kuanggap sebagai penyembuh luka namun pada nyatanya dia bahkan memberi luka yang tak berujung. Harga diriku, nama baikku hancur olehnya.Malu yang diberikan Mas Doni seolah mencopot satu persatu tulangku, membuatku lungla

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status