Beranda / Romansa / Suami Bayaranku Ternyata Big Boss / 210. Aku Akan Memilih Kematian!

Share

210. Aku Akan Memilih Kematian!

Penulis: Inura Lubyanka
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-24 17:20:36

Cloe perlahan menegakkan tubuhnya. Sepasang manik wanita itu langsung berubah seluas cakram saat melihat lelaki paruh baya dengan rambut ikal itu.

‘Hah! Ti-tidak, bukankah dia ada di penjara? Bagaimana … bagaimana mungkin dia bebas sekarang?’ batin Cloe kesulitan menelan saliva.

Dirinya yang berhasil melepas ikatan semua tali, diam-diam melirik pintu. Sialnya lelaki di hadapannya lebih dulu maju dan langsung menarik dagu Cloe agar menatapnya.

“Putriku, kau tidak memberi salam pada ayahmu?” ujar lelaki itu seiring alisnya yang naik sebelah.

Ya, dia memanglah ayah Cloe-Jacob Peralta!

Lelaki itu harusnya mendekam dipenjara setelah melenyapkan istrinya sendiri. Dia kabur keluar pulau dan membuat polisi sulit melacaknya. Namun, setelah Cloe lulus dari perguruan tinggi dan bertemu ayahnya yang kecanduan judi, dia langsung melaporkannya ke polisi. Karena kesaksiannya, Jacob berhasil ditangkap, tapi Aegon malah menyiksa Cloe habis-habisan karena mendorong ayahnya sendiri ke dalam bui.

Sejak s
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Inura Lubyanka
Hehe halalin dulu ya kak ^⁠_⁠^
goodnovel comment avatar
Inura Lubyanka
keluarganya emang bikin kesel •́⁠ ⁠ ⁠‿⁠ ⁠,⁠•̀
goodnovel comment avatar
Ms. Re
kok sedih betul cerita hidupnya Cloe.. ayo Kaelus, bawa pergi Cloe jauh2, jangan lupa dinikahin yaa
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   211. Harusnya Aku Tidak Meninggalkanmu

    Kaelus mengangkat telepon, tapi dia tak mendengar suara dari seberang. Dia curiga kalau nomor yang menghubungi adalah orang yang menculik Cloe.Namun, detik berikutnya malah terdengar suara berat lelaki yang berkata, “kau harus membayar perbuatanmu!”Kaelus mengernyit, tapi belum sampai menimpali, panggilan itu sudah terputus.“Kakak, apa yang terjadi?” Velos pun menyidik karena Kaelus memampangkan wajah kesal.Tak langsung menjawab, Kaelus justru mengirimkan nomor asing tadi pada adiknya.“Lacak nomor itu untukku!” titah Kaelus kemudian.Velos merogoh ponselnya dan menerima nomor tadi. Dia tahu Kaelus-lah yang paling ahli dalam melacak sesuatu. Tapi karena keadaan darurat, Velos pun bersedia membantu.“Tentang Sekretaris Annelies, aku mendapat rekaman CCTV wajah pria yang menculiknya. Ternyata dia kakaknya sendiri. Tapi dari data yang aku dapat, wanita itu sudah memutuskan hubungan keluarga dengannya,” ujar Velos menjelaskan.Tangan Kaelus mengepal geram. Padahal dia sudah menghajar

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-25
  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   212. Mata Dibalas Mata, Gigi Dibalas Gigi!

    “Kita bertemu lagi, bajingan! Kenapa? Kau terkejut?” ujar pria tinggi besar yang baru melepas masker hitamnya.Bukan terkejut, tapi Kaelus sangat kesal. Pria dengan rambut gondrong itu menggertakkan giginya, mengingat lawan bincangnya adalah rekan anggota Pavel yang dia lenyapkan di Laphileon Hall.“Brengsek! Aku baru tahu ternyata para Pavel semuanya pecundang. Kau tidak berani menantangku sendiri, jadi kau membawa pasukan sebanyak ini?!” Kaelus berkata dengan tatapan sinis.Alih-alih tersinggung, pria tinggi besar tadi malah tertawa. Dia kian terbahak-bahak saat mengamati sorot tajam Kaelus.“Hah! Kau takut?!” sambarnya mengejek. “Aku dengar Caligo organisasi paling besar di Sociolla, tapi ternyata hanya berisi tikus-tikus pengecut!”Kaelus menarik seringai miring. Diam-diam tangannya meraih senjata api dari selipan pinggangnya dan langsung mengacungkannya pada pria tadi.‘Enyahlah, sialan!’ batinnya memicing berang.Namun, sialnya anggota geng Pavel lainnya malah melucutkan peluru

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-25
  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   213. Kau Berani Menceramahiku?!

    “Ayo pergi, biarkan bajingan ini merasakan kematian paling menyakitkan sendirian!” dengus pria anggota geng Pavel yang memegang pentungan besi. Dia dan para anggota pun menjauhi mobil Kaelus. Mereka sengaja meninggalkan Kaelus karena tahu pria itu pasti terbakar hangus dengan api sebesar ini. Jika pun orang lain menemukannya, mungkin dia akan mengira ini kecelakaan.‘Sialan! Aku harus cepat keluar!’ batin Kaelus yang berada di tengah kobaran api.Dirinya berusaha keras melepas ikatan, tapi sialnya simpul tali itu berada di tengah punggung. Agaknya para anggota Pavel sengaja melakukannya agar Kaelus tak mudah kabur.“Brengsek!” Kaelus kembali mengumpat saat upayanya sia-sia. Ya, mungkin api akan melahap tubuhnya lebih dulu sebelum tali itu terlepas. “Aish, sial. Ini percuma saja. Aku harus keluar sebelum mobil ini meledak!’ batin Kaelus memutar otak. Dia mengubah taktik. Kakinya yang juga terikat tali, berusaha mendorong pintu mobil. Saat itulah dia mendengar dering telepon. Itu

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-26
  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   214. Kalian yang Membunuhku!

    “Dia mati?” Jacob bertanya saat melihat ekspresi tegang sang putra.Aegon masih bungkam. Rongga dadanya serasa hampa saat merasakan nadi adiknya amat lemah. Bahkan wajah Cloe semakin pucat seperti mayat hidup.“Apa saja yang Ayah lakukan padanya? Kenapa dia tidak bernapas?!” sahut Aegon memicing pada Ayahnya.Alis Jacob berkedut. Dia mematikan rokoknya ke asbak dengan kasar, lalu bangkit menghampiri putranya.“Dasar bodoh, kau pasti tidak mengeceknya dengan benar!” sentaknya menarik bahu Aegon agar menjauh.Jacob menekuk kakinya. Sebelah tangan menjulur memeriksa napas dari hidung Cloe.‘Sial!’ batinnya dalam hati.Dia beralih memeriksa nadi di pergelangan tangan dan leher putrinya. Denyutnya sangat lemah, bahkan nyaris tidak terasa.“Hah! Dia memang ringkih seperti ibunya!” Jacob mencecar kesal.Lelaki paruh baya itu melirik Aegon cukup tajam seraya melanjutkan. “Tenang saja, dia tidak mati. Sebentar lagi juga bangun. Bersihkan saja tubuhnya sebelum orang-orang itu menjemputnya.”“Ay

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-27
  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   215. Kau Harus Segera Sadar Dan Menghukumku

    “Brengsek! Dia pasti sudah tidak waras!” Aegon memaki kasar.Dia bergegas lari ke arah balkon. Tangannya berpegangan pagar pembatas dan menilik ke bawah.“Ayah, bagaimana ini?!” Aegon sangat cemas jika Cloe jatuh dan kepalanya menghantam beton atau benda keras lainnya. Apalagi wanita itu melompat dari lantai sembilan. Cederanya pasti cukup parah. Bahkan jika kepala belakangnya menatap beton, bisa-bisa hidupnya berakhir saat itu juga.Namun, saat melihat ke bawah, rupanya Cloe tercebur ke kolam renang.“Aish! Cloe benar-benar membuatku gila. Bagaimana dia bisa melompat begitu saja?!” cecar Aegon memukul pagar dengan tangan kirinya.Jacob pun menyusul Aegon dengan kaki terseret. Lelaki paruh baya itu melirik ke bawah juga dengan raut wajah dinginnya.“Dia tidak akan mati,” tuturnya kemudian.“Ayah yakin?” Aegon menyahut dengan alis bertaut.Jacob pun berpaling ke sebelah seraya berkata, “cepat turun dan periksalah. Bisa gawat jika orang lain menemukannya lebih dulu.”Aegon mengangguk.

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-27
  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   216. Kenapa Kau Harus Terluka?

    “Ahh!”Orang-orang memekik buncah. Mereka menutup telinga dan mencari tempat perlindungan, saat deru tembakan meluncur keluar area kolam renang.“Hah! Pria itu tertembak!” pekik salah satu petugas keamanan di sana.Perhatian rekannya tertuju pada bahu kiri Kaelus yang kini bercucuran darah segar.Pria gondrong tersebut seketika ambruk saat timah panas tenggelam ke tubuhnya. Tapi tangannya berusaha keras menopang tubuh, agar dirinya tak sampai menindih Cloe yang baru sadar. Sensasi menyakitkan di lengannya saja belum lenyap, tapi kini bahu kirinya terkoyak peluru juga. “Aish ….” Kaelus mendesis sambil menggertakkan giginya.Jelas sekali pria itu menahan lara. Tetapi Kaelus mati-matian menyangga tubuhnya, bahkan berupaya bangkit untuk melindungi Cloe. Sialnya peluru lain kembali terlesat ke punggungnya hingga Kaelus benar-benar ambruk di sebelah Cloe.“Hah!” Wanita yang masih lemas itu sontak membelalak.“Tu-tuan Kaelus? Tuan? Hah … hah, tidak! Tuan Kaelus?!” Cloe memanggilnya berulan

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-28
  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   217. Ternyata Kau Masih Saja Bodoh!

    “Enyahlah, sialan!” Aegon langsung mendorong Velos menjauh.Adik Kaelus itu terjungkal ke belakang karena desakan yang tiba-tiba. Saat itulah peluang Aegon untuk kabur. Lelaki itu buru-buru bangkit, lantas lari dari area tersebut. Saat bersamaan, seorang lelaki membuka pintu lobi depan agar Aegon bisa kabur dengan cepat. Velos yang samar-samar melihatnya, langsung merengkuh pistol dan melesatkan tembakan. ‘Good shot!’ batinnya menyeringai puas.Ya, meski di suasana yang remang-remang, kemampuan menembak pria berlesung pipi itu sangat bisa diandalkan. Dia mengincar kaki Aegon dan timah panasnya tepat mengenai betis lelaki tersebut. Namun, saat hendak menyusulnya, Velos pun mengernyit karena kedua lelaki itu sama-sama berjalan pincang. Benar, lelaki lain yang membuka pintu lobi memanglah Jacob. Dia juga orang yang sengaja mematikan arus listrik di motel itu agar putranya bisa lepas dari Velos. “Brengsek! Aku tidak akan membiarkan mereka kabur!” tukas Velos penuh tekad.Di sana Aego

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-28
  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   218. Pria Itulah Alasannya Tetap Hidup

    “Jika pasien tidak segera mendapat tranfusi darah, keselamatannya bisa terancam karena Dokter tidak bisa melanjutkan operasi,” tukas Suster itu merapatkan alisnya.Velos yang mendengarnya pun kian gelisah. Kaelus sudah sering menyelamatkannya, bahkan rela bertaruh nyawa untuknya. Namun, saat kakaknya itu butuh bantuan, kenapa dia tak bisa menolongnya? Velos benar-benar merasa buruk.‘Sial! Kenapa aku harus terluka saat seperti ini?!’ batinnya merutuki diri sendiri.“Suster, apa Anda sudah menghubungi rumah sakit lain untuk menanyakan persediaan darah AB-?” tanya Perawat tadi pada sang rekan di dekat Velos.“Saya akan menghubungi Rumah Sakit Medital sekarang,” sahut rekannya tersebut.Baru saja hendak pergi, tiba-tiba jalannya dihalangi oleh Cloe yang kini berdiri sambil membawa tiang infus.“Tidak perlu menghubungi rumah sakit lain, Suster. Saya akan mendonorkan darah saya untuk Pasien. Golongan darah saya O. Bukankah itu bisa menyelamatkannya?” tuturnya dengan bulu mata gemetar.Sang

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-29

Bab terbaru

  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   303. Jatuhkan Senjata Anda Dan Berlututlah!

    ‘Aish, sial! Kau bahkan mengacungkan senjata padaku juga, P7? Apa sejak awal kau memang mengkhianati kami?!’ geming Kaelus dengan sorot manik elangnya.Ya, tampangnya seakan menyerupai singa pemarah. Padahal dirinya sudah mempercayai P7, tapi nyatanya lelaki itu malah membuat dirinya masuk perangkap.Kaelus tak tahu saja bahwa sesungguhnya P7 telah diancam oleh Eugen dan para bawahannya. Dia terpaksa membeberkan rencana kedatangan Kaelus agar adik perempuannya tetap aman.Sambil menodongkan pistol, P7 kini berujar tegas, “jatuhkan senjata Anda dan berlututlah!”Meski tampangnya tampa berang, tapi dalam hati P7 amat menyesal, ‘maafkan saya, Tuan Kaelus. Saya pantas mendapat hukuman!’Namun, Kaelus yang tak paham situasinya, justru menyeringai sinis.“Kau! Bersiaplah mati di tanganku!” cecarnya amat geram.Tanpa ada niatan tunduk, Kaelus dengan sigap merogoh pistol dari selipan pinggangnya, lalu melesatkan peluru ke sisi kanan. Satu tembakan itu tepat mengenai dada kanan seorang bawahan

  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   302. Semua Orang Di Sini Sangat Membencimu

    ***Di vila Idea, Annelies kini meraih jaket hitam dari kopernya. Dia juga mengikat rambut panjangnya ala kuncir kuda.“Kau sudah siap?” Suara Kaelus terdengar dari luar.Annelies pun berpaling. Wanita itu kembali menutup koper tadi, lalu mangkir dari kamarnya.“Kita berangkat sekarang!” tukas Annelies dengan tekad membara di matanya.“Tempat tujuan malam ini bisa menjadi neraka untuk kita. Jadi pastikan kau siap menghadapi situasi apapun, karena Ayah Dan Theo bukan manusia yang murah hati!” Kaelus coba memberi peringatan.Annelies memang tak tahu seberapa kejam Anthony. Akan tetapi, dirinya sudah memikirkan cara jika terjadi hal di luar rencana mereka.“Jangan cemas. Aku pastikan tidak akan merepotkanmu,” sahut Annelies disertai seringai miring.Benar saja, Kaelus yang sudah membuat kesepakatan dengan P7, kini menuju mansion Caligo dengan mobilnya. Annelies yang duduk di samping kursi pengemudi, coba menghafal jalan karena dia sama sekali tidak mengenal lingkungan ini.“Apa masih jau

  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   301. Demi Hubungan Kita

    “Aish, sial!” Kaelus mengumpat geram.Dia mengernyit sambil mengusap tengkuknya yang menatap badan kursi cukup keras. “Siapa bajingan yang tidak becus mengemudi?!” cecarnya menoleh ke belakang. Namun, tatapan Kaelus berubah waspada, saat melihat beberapa lelaki berjas hitam yang keluar dari mobil itu. Terlebih logo bentuk sayap elang di bagian kirinya. Ya, mereka antak-antek Howard!‘Brengsek! Bagaimana bisa mereka ada di sini? Apa sejak tadi mereka mengawasi kami?!’ batin Kaelus bertanya-tanya. Dia lekas menoleh pada Annelies yang tampak terkejut. Sangat berbahaya jika mereka menjumpai Annelies di sini.Dengan sorot tegas, Kaelus pun berujar, “jangan tunjukan wajahmu dan tetap diam!”Belum sampai Annelies menimpali, seorang bodyguard Howard sudah lebih dulu mengetuk kaca taksi mereka. Manik hazel Annelies refleks melirik ke luar, tapi Kaelus dengan cepat menghalangi pandangannya. Bahkan tanpa menjelaskan apapun, Kaelus langsung menurunkan kaca jendelanya. “Apa kalian mabuk?!” Ka

  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   300. Jadi Ini Duniamu, Dan Theo?

    Di sana Cloe mendekati Annelies saat baru turun dari mobil.“Direktur, tolong berhati-hati. Anda sedang hamil, sebenarnya saya sangat khawatir karena Anda pergi jauh,” tuturnya disertai tatapan cemas.Annelies tersenyum dan lantas menanggapi. “Terima kasih, Nona Cloe. Saya akan baik-baik saja. Lagi pula saya pergi dengan Kaelus. Anda percaya padanya, bukan?”Cloe pun melirik sang pria yang berada di sebelahnya. Tangannya perlahan direngkuh Kaelus erat-erat, seakan tak ingin meninggalkannya.“Jagalah Direktur,” katanya singkat.“Cih!” sahut sang pria mendesis. “Kau lebih mencemaskan Annelies dari pada aku?”Cloe menahan senyum malu-malu, memicu Kaelus semakin ingin menggodanya. Namun, karena mereka sudah kehabisan waktu, maka Velos pun mendesaknya pergi.“Kalian harus masuk sekarang. Jangan sampai ketinggalan pesawat, karena Ketua pasti tidak akan membiarkan penerbangan selanjutnya!” tukas lelaki berlesung pipi itu.Kaelus pun mengangguk. Dia beranjak masuk diikuti Annelies di sebelahn

  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   299. Cinta Memang Membuat Orang Jadi Gila!

    “Kenapa mereka datang? Kakak tidak memberitahu rencana kita pada Annelies atau pun Cloe ‘kan?” tukas Velos saat melihat dua wanita itu di depan mobilnya. Kaelus yang duduk di kursi samping kemudi pun berdehem. “Padahal aku sudah memberitahunya untuk merasiakan ini dari Annelies!” gumamnya membuang tatapan ke jendela. Velos yang mendengarnya pun memutar bola matanya dengan malas. Tak tahu kenapa, sejak mengenal Cloe dan kembali jatuh cinta, kakaknya itu jadi ceroboh. ‘Aish, cinta memang membuat orang jadi gila!’ batin Velos prihatin. “Yah … setidaknya Cloe kan harus tahu kalau aku pergi ke Sociolla untuk sementara waktu!” tukas Kaelus seakan membela diri.Velos berpaling dengan wajah terkejut. Dia hampir berpikir kalau Kaelus bisa membaca pikirannya. “Kakak memang tidak paham dunia wanita. Tidak ada rahasia di antara mereka, apalagi Annelies dan Cloe sangat dekat. Sudah pasti Cloe memberitahu Annelies!” Velos pun mencibir sebal. “Sekarang apa yang harus kita lakukan? Annelies pas

  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   298. Anda Tidak Pantas Menangis Untuknya

    ‘Tidak!’ Annelies membelalak saat orang di belakang tiba-tiba merengkuh bahunya.Annelies seketika berpaling. Tatapannya yang semula tegang, kini mengerjap ketika menyadari seorang perawat yang menyentuhnya.“Maaf, apa saya mengejutkan Anda?” tukas Perawat tersebut.Annelies hanya menggeleng disertai senyum tipis.Belum sampai dirinya menimpali dengan kata-kata, Perawat tadi bertanya lagi. “Ini masih tengah malam, harusnya Anda beristirahat. Kenapa Anda keluar? Anda butuh sesuatu?”“Apa Anda melihat wanita yang menemani saya seharian ini, Suster? Saya lihat dia tadi keluar ruang rawat,” sahut Annelies membahas Cloe.Sang Suster mengernyit, lalu berujar, “ah, Nona itu pergi ke sebelah kiri koridor, Nona. Sepertinya dia keluar menerima telepon agar tidak mengganggu tidur Anda. Sebaiknya Anda kembali ke ruang rawat. Jika bertemu dengannya, saya akan menyampaikan bahwa Anda mencarinya.”“Terima kasih, Suster,” balas Annelies yang kini beranjak ke ruang rawat lagi.Ya, dia memang masuk kem

  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   297. Calon Mempelai Pria Tidak Akan Ke Mana-Mana

    “Kau tidak dengar? Bukankah permintaanku tidak sulit, Theodore?!” Jesslyn semakin menekan dengan sorot tajamnya.Dan Theo yang berada di seberangnya hanya menatap dingin. Baginya, lebih baik jantungnya tercabik-cabik ribuan peluru dari pada mengkhianati Annelies. Terlebih dirinya tahu, Jesslyn-lah yang merencanakan semua ini, termasuk pengeboman pabrik Raica Ruby untuk mendesak pernikahan.“Kenapa? Kau tidak bisa?!” tukas Jesslyn mengandung ancaman.Wanita itu beralih menatap Anthony, lalu melanjutkan katanya. “Paman, apa-apaan ini? Bukankah Paman bilang Theodore sudah menyesal? Aku hanya meminta kepastian darinya, tapi dia malah mempermalukanku!”Anthony pun melirik sang putra, tapi Dan Theo hanya mematung di kursinya seakan tak mendengar ucapan semua orang. Apalagi Anthony tahu bahwa Bastian tak akan diam melihat putrinya direndahkan. Itu membuatnya harus segera mengambil tindakan.“Bukankah kalimat seperti itu biasanya diucapkan secara privat agar lebih mesra? Kau tahu, Theodore ti

  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   296. Dia Harus Berlutut

    ‘Brengsek! Ternyata sejak tadi dia mengawasiku?!’ Velos memaki geram dalam hati. Irisnya melirik waspada seiring J4 yang menarik pelatuk atas senjata apinya. Jelas sekali dia bukan sekedar mengancam. Namun, bukannya mengangkat tangan dengan patuh, Velos justru berbalik dengan gesit dan langsung merengkuh tangan J4 yang mengacungkan pistol padanya. “Aish!” J4 mendesis sengit, lalu melayangkan tendangan cukup keras. Beruntung gerakan itu bisa terbaca oleh Velos, hingga dia segera melepas cekalan dari tangan J4, lalu mendorong kursi ke arahnya. Tendangan J4 pun menghantam kursi tersebut. Saat itulah, Velos mengambil kesempatan dengan menghajar wajah lelaki itu penuh berang. “Ugh!” J4 terhuyung, tapi Velos tak akan memberinya peluang. Dirinya justru menggertakkkan gigi dengan geram, lalu memukul wajah J4 lebih kencang. “Rasakan itu, J4!” Velos mendengus tajam melihat lawannya menghantam dinding. J4 yang kini merosot ke lantai, segera mengusap gelenyar darah dari sudut mulut

  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   295. Kau Tidak Bisa Membodohiku!

    "Tuan Velos, kenapa Anda kembali?" tukas J4 saat berpaling ke belakang. Ya, kini mereka sedang berada di markas geng Ceko untuk mengawasi produksi Raica Ruby. Velos lebih dulu masuk karena J4 masih bertelepon dengan seseorang. Tapi alih-alih menjawab J4, Velos malah menyidik, "apa yang kau sembunyikan?""A-apa maksud Anda? Saya tidak menyembunyikan apapun. Mari, kita harus segera melihat proses produksinya 'kan?"J4 Melangkah lebih dulu. Tatapannya yang sinis, memicu rasa curiga Velos menebal. Jelas sekali dugaan Velos tak pernah meleset.'Bajingan ini! Kau tidak bisa membodohiku!' umpat Velos dalam batin.Dirinya menyusul anak buah Eugen itu, lalu mendecak berang, "J4!"Tanpa menunggu lelaki tersebut menoleh, Velos langsung merengkuh bahunya dengan kasar. Bahkan dia tak segan melayangkan pukulan amat keras. Tapi sial, refleks J4 cukup bagus. Dia dengan sigap membalas pukulan Velos. Kepalan tangannya mengincar wajah pria tersebut, tapi beruntung Velos menghindar dengan gesit.'Siala

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status