Beranda / Romansa / Suami Bayaranku Ternyata Big Boss / 211. Harusnya Aku Tidak Meninggalkanmu

Share

211. Harusnya Aku Tidak Meninggalkanmu

Penulis: Inura Lubyanka
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-25 07:19:41

Kaelus mengangkat telepon, tapi dia tak mendengar suara dari seberang. Dia curiga kalau nomor yang menghubungi adalah orang yang menculik Cloe.

Namun, detik berikutnya malah terdengar suara berat lelaki yang berkata, “kau harus membayar perbuatanmu!”

Kaelus mengernyit, tapi belum sampai menimpali, panggilan itu sudah terputus.

“Kakak, apa yang terjadi?” Velos pun menyidik karena Kaelus memampangkan wajah kesal.

Tak langsung menjawab, Kaelus justru mengirimkan nomor asing tadi pada adiknya.

“Lacak nomor itu untukku!” titah Kaelus kemudian.

Velos merogoh ponselnya dan menerima nomor tadi. Dia tahu Kaelus-lah yang paling ahli dalam melacak sesuatu. Tapi karena keadaan darurat, Velos pun bersedia membantu.

“Tentang Sekretaris Annelies, aku mendapat rekaman CCTV wajah pria yang menculiknya. Ternyata dia kakaknya sendiri. Tapi dari data yang aku dapat, wanita itu sudah memutuskan hubungan keluarga dengannya,” ujar Velos menjelaskan.

Tangan Kaelus mengepal geram. Padahal dia sudah menghajar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Ms. Re
Kaelus, bertahan dong.. kasian Cloe nungguin..
goodnovel comment avatar
Puji Amriani
jangan sampai kalah dah cloe gimna nasibnya
goodnovel comment avatar
Inura Lubyanka
Happy monday Happy reading kakak-kakak 🫶🏻
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   212. Mata Dibalas Mata, Gigi Dibalas Gigi!

    “Kita bertemu lagi, bajingan! Kenapa? Kau terkejut?” ujar pria tinggi besar yang baru melepas masker hitamnya.Bukan terkejut, tapi Kaelus sangat kesal. Pria dengan rambut gondrong itu menggertakkan giginya, mengingat lawan bincangnya adalah rekan anggota Pavel yang dia lenyapkan di Laphileon Hall.“Brengsek! Aku baru tahu ternyata para Pavel semuanya pecundang. Kau tidak berani menantangku sendiri, jadi kau membawa pasukan sebanyak ini?!” Kaelus berkata dengan tatapan sinis.Alih-alih tersinggung, pria tinggi besar tadi malah tertawa. Dia kian terbahak-bahak saat mengamati sorot tajam Kaelus.“Hah! Kau takut?!” sambarnya mengejek. “Aku dengar Caligo organisasi paling besar di Sociolla, tapi ternyata hanya berisi tikus-tikus pengecut!”Kaelus menarik seringai miring. Diam-diam tangannya meraih senjata api dari selipan pinggangnya dan langsung mengacungkannya pada pria tadi.‘Enyahlah, sialan!’ batinnya memicing berang.Namun, sialnya anggota geng Pavel lainnya malah melucutkan peluru

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-25
  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   213. Kau Berani Menceramahiku?!

    “Ayo pergi, biarkan bajingan ini merasakan kematian paling menyakitkan sendirian!” dengus pria anggota geng Pavel yang memegang pentungan besi. Dia dan para anggota pun menjauhi mobil Kaelus. Mereka sengaja meninggalkan Kaelus karena tahu pria itu pasti terbakar hangus dengan api sebesar ini. Jika pun orang lain menemukannya, mungkin dia akan mengira ini kecelakaan.‘Sialan! Aku harus cepat keluar!’ batin Kaelus yang berada di tengah kobaran api.Dirinya berusaha keras melepas ikatan, tapi sialnya simpul tali itu berada di tengah punggung. Agaknya para anggota Pavel sengaja melakukannya agar Kaelus tak mudah kabur.“Brengsek!” Kaelus kembali mengumpat saat upayanya sia-sia. Ya, mungkin api akan melahap tubuhnya lebih dulu sebelum tali itu terlepas. “Aish, sial. Ini percuma saja. Aku harus keluar sebelum mobil ini meledak!’ batin Kaelus memutar otak. Dia mengubah taktik. Kakinya yang juga terikat tali, berusaha mendorong pintu mobil. Saat itulah dia mendengar dering telepon. Itu

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-26
  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   214. Kalian yang Membunuhku!

    “Dia mati?” Jacob bertanya saat melihat ekspresi tegang sang putra.Aegon masih bungkam. Rongga dadanya serasa hampa saat merasakan nadi adiknya amat lemah. Bahkan wajah Cloe semakin pucat seperti mayat hidup.“Apa saja yang Ayah lakukan padanya? Kenapa dia tidak bernapas?!” sahut Aegon memicing pada Ayahnya.Alis Jacob berkedut. Dia mematikan rokoknya ke asbak dengan kasar, lalu bangkit menghampiri putranya.“Dasar bodoh, kau pasti tidak mengeceknya dengan benar!” sentaknya menarik bahu Aegon agar menjauh.Jacob menekuk kakinya. Sebelah tangan menjulur memeriksa napas dari hidung Cloe.‘Sial!’ batinnya dalam hati.Dia beralih memeriksa nadi di pergelangan tangan dan leher putrinya. Denyutnya sangat lemah, bahkan nyaris tidak terasa.“Hah! Dia memang ringkih seperti ibunya!” Jacob mencecar kesal.Lelaki paruh baya itu melirik Aegon cukup tajam seraya melanjutkan. “Tenang saja, dia tidak mati. Sebentar lagi juga bangun. Bersihkan saja tubuhnya sebelum orang-orang itu menjemputnya.”“Ay

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-27
  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   215. Kau Harus Segera Sadar Dan Menghukumku

    “Brengsek! Dia pasti sudah tidak waras!” Aegon memaki kasar.Dia bergegas lari ke arah balkon. Tangannya berpegangan pagar pembatas dan menilik ke bawah.“Ayah, bagaimana ini?!” Aegon sangat cemas jika Cloe jatuh dan kepalanya menghantam beton atau benda keras lainnya. Apalagi wanita itu melompat dari lantai sembilan. Cederanya pasti cukup parah. Bahkan jika kepala belakangnya menatap beton, bisa-bisa hidupnya berakhir saat itu juga.Namun, saat melihat ke bawah, rupanya Cloe tercebur ke kolam renang.“Aish! Cloe benar-benar membuatku gila. Bagaimana dia bisa melompat begitu saja?!” cecar Aegon memukul pagar dengan tangan kirinya.Jacob pun menyusul Aegon dengan kaki terseret. Lelaki paruh baya itu melirik ke bawah juga dengan raut wajah dinginnya.“Dia tidak akan mati,” tuturnya kemudian.“Ayah yakin?” Aegon menyahut dengan alis bertaut.Jacob pun berpaling ke sebelah seraya berkata, “cepat turun dan periksalah. Bisa gawat jika orang lain menemukannya lebih dulu.”Aegon mengangguk.

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-27
  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   216. Kenapa Kau Harus Terluka?

    “Ahh!”Orang-orang memekik buncah. Mereka menutup telinga dan mencari tempat perlindungan, saat deru tembakan meluncur keluar area kolam renang.“Hah! Pria itu tertembak!” pekik salah satu petugas keamanan di sana.Perhatian rekannya tertuju pada bahu kiri Kaelus yang kini bercucuran darah segar.Pria gondrong tersebut seketika ambruk saat timah panas tenggelam ke tubuhnya. Tapi tangannya berusaha keras menopang tubuh, agar dirinya tak sampai menindih Cloe yang baru sadar. Sensasi menyakitkan di lengannya saja belum lenyap, tapi kini bahu kirinya terkoyak peluru juga. “Aish ….” Kaelus mendesis sambil menggertakkan giginya.Jelas sekali pria itu menahan lara. Tetapi Kaelus mati-matian menyangga tubuhnya, bahkan berupaya bangkit untuk melindungi Cloe. Sialnya peluru lain kembali terlesat ke punggungnya hingga Kaelus benar-benar ambruk di sebelah Cloe.“Hah!” Wanita yang masih lemas itu sontak membelalak.“Tu-tuan Kaelus? Tuan? Hah … hah, tidak! Tuan Kaelus?!” Cloe memanggilnya berulan

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-28
  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   217. Ternyata Kau Masih Saja Bodoh!

    “Enyahlah, sialan!” Aegon langsung mendorong Velos menjauh.Adik Kaelus itu terjungkal ke belakang karena desakan yang tiba-tiba. Saat itulah peluang Aegon untuk kabur. Lelaki itu buru-buru bangkit, lantas lari dari area tersebut. Saat bersamaan, seorang lelaki membuka pintu lobi depan agar Aegon bisa kabur dengan cepat. Velos yang samar-samar melihatnya, langsung merengkuh pistol dan melesatkan tembakan. ‘Good shot!’ batinnya menyeringai puas.Ya, meski di suasana yang remang-remang, kemampuan menembak pria berlesung pipi itu sangat bisa diandalkan. Dia mengincar kaki Aegon dan timah panasnya tepat mengenai betis lelaki tersebut. Namun, saat hendak menyusulnya, Velos pun mengernyit karena kedua lelaki itu sama-sama berjalan pincang. Benar, lelaki lain yang membuka pintu lobi memanglah Jacob. Dia juga orang yang sengaja mematikan arus listrik di motel itu agar putranya bisa lepas dari Velos. “Brengsek! Aku tidak akan membiarkan mereka kabur!” tukas Velos penuh tekad.Di sana Aego

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-28
  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   218. Pria Itulah Alasannya Tetap Hidup

    “Jika pasien tidak segera mendapat tranfusi darah, keselamatannya bisa terancam karena Dokter tidak bisa melanjutkan operasi,” tukas Suster itu merapatkan alisnya.Velos yang mendengarnya pun kian gelisah. Kaelus sudah sering menyelamatkannya, bahkan rela bertaruh nyawa untuknya. Namun, saat kakaknya itu butuh bantuan, kenapa dia tak bisa menolongnya? Velos benar-benar merasa buruk.‘Sial! Kenapa aku harus terluka saat seperti ini?!’ batinnya merutuki diri sendiri.“Suster, apa Anda sudah menghubungi rumah sakit lain untuk menanyakan persediaan darah AB-?” tanya Perawat tadi pada sang rekan di dekat Velos.“Saya akan menghubungi Rumah Sakit Medital sekarang,” sahut rekannya tersebut.Baru saja hendak pergi, tiba-tiba jalannya dihalangi oleh Cloe yang kini berdiri sambil membawa tiang infus.“Tidak perlu menghubungi rumah sakit lain, Suster. Saya akan mendonorkan darah saya untuk Pasien. Golongan darah saya O. Bukankah itu bisa menyelamatkannya?” tuturnya dengan bulu mata gemetar.Sang

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-29
  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   219. Orang yang Mengawasiku?

    “Apa yang kau lakukan, Frans?” bisik Annelies menautkan alisnya.Alih-alih langsung menjawab, Frans justru mendekati telinga Annelies. Tingkahnya itu malah semakin membuat Annelies terkejut, tapi dia tak bisa terang-terangan menolak pria itu mendekat.“Aku tidak ingat pernah mengundang orang aneh itu dan aku juga tidak tahu siapa dia. Tapi dia terus mengawasimu sejak kau datang,” tutur Frans yang seketika memicu Annelies melebarkan irisnya.Benar, sejak masih menyampaikan kata-kata sambutan di podium tadi, perhatian Frans memang terusik oleh pria berkacamata yang terus menatap Annelies dengan lekat. Frans tahu benar siapa saja yang datang ke acara ini. Jadi saat ada orang yang mencurigakan itu, dirinya langsung tahu.“Orang yang mengawasiku? Di mana?!” Annelies menyahut tegang.Dia melirik samping kiri, tapi Frans langsung berkata tegas. “Jangan menoleh, atau dia akan tau kalau kau sudah sadar diawasi!”“Aku tidak bisa diam saja. Aku harus tahu siapa orang itu!” sambar Annelies dengan

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-29

Bab terbaru

  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   251. Jalang Itu Sudah Mulai Berani

    “Apa itu untuk kasus Ayah?” Logan bertanya dengan sorot tajamnya.“Benar, Tuan. Sesuai dugaan Anda,” sahut Casper dengan ekspresi seriusnya. “Sepertinya Nona Annelies sudah membuat laporan sejak kemarin.”Ya, Logan tak tahu saja bahwa Annelies sudah memperhitungan kejadian ini. Wanita itu memutuskan menyerahkan bukti pembunuhan mendiang Feanton melalui Cloe. Annelies mengubah rencananya. Dia meminta sekretarisnya menyerahkan bukti video rekaman itu sebelum Logan bertindak. Dan sesuai prediksi Annelies. Logan Langford memang tak menyerah mengirim pembunuh untuk menyingkirkannya!‘Sialan! Jalang itu sudah mulai berani!’ batin Logan geram.Raut mukanya berubah lebih beringas seiring tangannya yang mengepal penuh amukan. Casper sangat was-was tuannya itu akan meledak. Dan detik berikutnya, Logan langsung melempar gelas mojito kristal berisi alkohol yang tadi tenggaknya. Benda itu melayang hingga menghantam dinding ruangan dengan keras.“Brengsek!” umpatnya mengamuk kasar.Logan meninju me

  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   250. Esksekusi Dia!

    “Si-siapa kau? Lepaskan aku!” pekik Annelies yang tak mengenali wajah lelaki itu di kegelapan.Annelies berupaya memberontak di tengah sensasi pening dan menyakitkan tumitnya.Akan tetapi, pria tinggi besar itu malah mendekapnya semakin erat. Tenaga Annelies pun tak cukup kuat untuk mendorongnya mundur. Wanita tersebut berpikir pria ini komplotan lelaki bermasker yang menabraknya tadi.Namun, tanpa diduga, pria tinggi besar itu malah mengacungkan pistol dan tak ragu melesatkan peluru pada lelaki bermasker tadi. Anak timahnya tepat mengenai kaki lelaki tersebut. Tapi pria tadi tak cukup puas, hingga menembak lengan lelaki itu.“Argh, sialan!” Umpatan berang terdengar dari antek Logan tersebut.Annelies yang mendapati situasi itu seketika tertegun. Napasnya seperti tercekat, tapi sialnya pandangan wanita itu semakin kabur hingga perlahan membuat kesadarannya lenyap.Pria tinggi besar tadi langsung membopong Annelies dan berbalik membawanya menuju mobil di tengah terowongan.“Nyonya, say

  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   249. Tidak Ada Bajingan yang Akan Menolongmu!

    “Tidak!” Annelies memekik sambil membanting setirnya ke kiri.Dia berusaha menguasai kemudi, tapi jalanan yang licin membuat mobilnya sulit terkendali. Apalagi pandangan Annelies juga terhalang hujan yang lumayan deras. Wanita itu mati-matian menginjak rem, hingga sambil mencengkeram setir dengan kuat.Namun, sialnya mobil dari arah berlawanan tadi malah mengarah pada Annelies dan seolah sengaja menabrak bemper sampingnya.“Hah, sial!” Annelies memaki tajam saat kendaraannya menghantam pembatas jalan.Gubrakan terdengar keras seiring kening Annelies yang menghantam setir mobilnya. Sensasi menyakitkan menyerang kepalanya. Tapi saat Annelies mengangkat pandangan, maniknya sontak meluas selebar cakram.Ya, di hadapannya ternyata jurang. Jika saja mobil tak dikenal tadi menghantam lebih keras, mungkin Annelies sudah jatuh ke jurang tersebut.Tatapan wanita itu gemetaran. Pun juga lehernya menegang dan sulit menelan saliva. Namun, detik berikutnya Annelies dikejutkan oleh ketukan di jendel

  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   248. Sejak Kapan Kau Menganggapku Putrimu?

    “Maaf, Nona Cloe. Saya harus mengangkat telepon dulu,” tutur Annelies yang lantas beranjak keluar kamar.Cloe yang mengamati punggung wanita itu menjauh, seketika merasa was-was. Dia melihat sendiri banyak orang yang berniat mencelakai Annelies, termasuk keluarganya sendiri. Sungguh tidak berbeda dengan dirinya. Jadi Cloe seakan tahu betapa sesaknya hidup Annelies.‘Aku harap Direktur selalu baik-baik saja,’ batin Cloe dalam hati.Sementara di luar, Annelies sempat ragu menerima telepon itu. Akan tetapi dirinya tetap mengangkatnya dengan waspada.“Kau menelepon untuk memastikan aku mati atau tidak?!” tukas Annelies sebelum lawan bincangnya angkat suara.Dari seberang terdengar geraman seorang lelaki yang menahan amukan.“Apa yang kau bicarakan? Di dunia ini, mana ada seorang Ayah yang mengharapkan kematian putrinya?” sahut Logan pelan, tapi setiap katanya seperti mencekik Annelies.Ya, orang menghubungi wanita itu memanglah Logan Langford.“Sejak kapan kau menganggapku putrimu?” samba

  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   247. Sejak Kapan Kalian Menjalin Hubungan?

    “Apa saya bisa meminjam baju ganti. Pakaian saja basah, jadi ….”Annelies meredam ucapannya saat melihat Kaelus terhuyung menatap lemari pending, sedangkan Cloe tampak kaku sambil mencengkeram celemeknya. Ya, begitu mendengar Annelies tadi memanggil namanya, Cloe buru-buru mendorong Kaelus menjauh darinya, tanpa peduli sang pria mungkin jatuh. “Tunggu, apa yang sedang terjadi di sini?” tanya Annelies mulai menyidik. Alisnya mendapuk saat melihat gelagat Cloe yang kikuk, apalagi Kaelus yang kini menegakkan tubuhnya sambil berdehem canggung. “Ah, Anda bertanya tentang baju kering? Mari, Direktur. Saya akan memberikan Anda baju ganti.” Cloe sengaja beralih ke topik awal.Dia melirik Kaelus seraya berkata, “Tuan Kaelus, tolong urus pastanya sebentar. Saya akan segera kembali.”“Sebelah sini, Direktur.” Dengan senyum kaku, Cloe pun mengarahkan Annelies ke kamarnya di lantai atas. Annelies yang masih curiga dengan insiden sebelum dirinya datang, kini menahan seringai tipis dan lantas

  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   246. Apa Kau Tidak Merindukanku?

    Cloe buru-buru mendorong Annelies ke belakang, hingga kedua wanita itu ambruk tersungkur. “Brengsek!” Seorang pria bermasker hitam yang mengemudikan kendaraan itu mengumpat tajam.Dia memukul kemudi saat gagal menabrak Annelies. “Hah, sial! Kenapa harus muncul jalang lainnya dan membuat misiku gagal?!”Sepasang maniknya seketika melebar saat melirik spion. Dari belakang, rupanya Kaelus berusaha mengejarnya. “Bajingan itu lagi. Kenapa dia sangat merepotkan?!” cibirnya kesal. Detik berikutnya pria bermasker hitam itu dikejutkan oleh deruan pistol yang terarah ke mobilnya. Ya, Kaelus rupanya melesatkan peluru dan berniat menghentikan pria tersebut. Sayangnya, pria masker hitam itu semakin menancap gas hingga mobilnya berhasil keluar dari basement. ‘Hah, sial!’ batin Kaelus penuh umpatan. Iris tajamnya menatap penuh amukan seraya melanjutkan. ‘Apa bajingan itu ada kaitannya dengan orang yang menyerang Dan Theo?’“Tuan Kaelus!” Fokus pria itu teralihkan saat Cloe memanggilnya. Kael

  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   245. Kesempatan Ketiga Sudah Habis

    “Kau pikir bisa kabur, jalang sialan?!” bisik pria bermasker hitam itu yang lantas menarik Annelies dengan kuat.“Argh!” Sang wanita memekik seiring tubuhnya yang tersungkur ke lantai.Sikunya yang tadi menatap meja, sekarang mungkin memar karena menghantam kerasnya ubin. Dia menyeret raganya mundur saat pria tadi mengeluarkan belatinya lagi.“Kesempatan ketiga sudah habis. Percuma kau lari karena ke mana pun kau pergi, aku akan menemukanmu!” tukasnya menatap tajam di tengah remangnya lampu.Pria itu berjongkok di hadapan Annelies. Dia menyeringai sengit dan lantas menudingkan ujung belatinya di bawah dagu Annelies.“Ini saatnya membayar harga benda itu dengan nyawamu!” sambung pria tadi yang semakin menekan ujung belatinya.Darah segar tampak menggelenyar ke leher Annelies. Namun, sensasi tegang yang mendominasi justru menyamarkan rasa sakit di bawah dagunya.“Bunuh! Cepat bunuh aku jika kau mampu!” cecar Annelies memprovokasi.“Hah! Sialan!” Pria tadi mengumpat berang.Dirinya berni

  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   244. Kau Harus Menebus Dosa-Dosamu

    ‘Hah ….’ Napas Annelies tercekat melihat rekaman video tersebut.Maniknya berubah seluas cakram saat seorang pria tinggi besar, menghantamkan emas batangan pada kepala Feanton. Lelaki tua itu tak sempat menghindar, hingga seketika ambruk ke lantai dengan gelenyar darah yang mengalir deras dari kepala.Annelies yang menyaksikan aksi pria itu sontak membeku. Irisnya terpaku pada sang ayah yang kehilangan banyak darah, tapi pria didekatnya hanya terdiam seolah tak melakukan kesalahan.“Ayah ….” Bulu mata Annelies gemetar seiring eluhnya yang mengalir ke pipi.Sensasi tegang bercampur amarah membengkak dalam dadanya, ketika menilik arloji khusus yang dikenakan pria dalam video. Ya, meski pria itu menutupi wajahnya dengan masker, tapi Annelies sangat mengenali jam tangan yang dia pakai.“Kak Logan, kenapa kau tega membunuh Ayah?! Ke-kenapa … kenapa kau melakukannya?!” tutur Annelies kebak dendam.Tubuhnya lemas. Bahkan sensasi empedu terus naik ke tenggorokannya hingga membuatnya mual.Sem

  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   243. Rekaman 20 April?

    “Siapa yang datang?” Annelies bertanya pelan, tapi nadanya menyimpan rasa was-was.“Putra Pimpinan, Direktur. Beliau datang bersama Tuan Casper,” sahut Cloe dari seberang.Annelies terdiam. Jika itu putra pimpinan, maka berarti Lewis Langford. Perasaan tak nyaman semakin mendominasi Annelies. Pasalnya Lewis baru saja mengunjungi kediamannya. Lalu untuk apa pemuda itu mencarinya sampai ke L&F Cosmetic?“Nona Cloe, pastikan mereka tidak masuk ke ruangan saya dan katakan bahwa saya tidak bisa ke kantor hari ini,” tukas Annelies.“Mo-mohon maaf, Direktur. Mereka sedang menunggu di ruangan Anda. Saya benar-benar mohon maaf karena sembarangan membawa mereka masuk,” sahut Cloe terdengar penuh sesal.Ya, biasanya Annelies memang meminta tamu penting menunggu di ruangannya. Jadi Cloe juga melakukan hal yang sama kali ini. Namun, situasinya agak riskan karena sebelumnya Lewis memasang kamera pengintai di penthousenya.“Baiklah, tidak masalah. Tolong sampaikan kalau saya akan menemui mereka ke k

DMCA.com Protection Status