Home / Urban / Suami Bayaran / Extra-part 11

Share

Extra-part 11

Author: Kristiana0909
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Ervin Aditya POV

Aku tau jika tidak ada rumah tangga yang sempurna tanpa memiliki masalah di dunia ini, namun aku tak pernah mengira jika cobaan rumah tangga yang datang kembali kepada keluargaku akan sebesar ini dan dalam waktu yang begitu singkat. Aku benar-benar tidak habis pikir dengan kebiasaan para netizen penghuni negri Talokan ini yang sangat mencintai kabar burung mengenai para artis. Aku bukan artis, aku hanya seorang model yang lebih sering menjalani pekerjaanku di luar negri daripada di dalam negri. Tidak hanya itu saja, aku juga bukan artis yang sering wara wiri di televisi selain iklan produk-produk yang menjadikan aku sebagai brand ambassador-nya. Kebanyakan pun jarang sekali wajahku muncul di televisi karena kebanyakan wajahku menghiasi produk underwear, jam tangan, kacamata hingga brand pakaian.

Tidak perlu menjadi cenayang untuk memprediksi bagaimana karirku ke depannya terutama di dalam pasar negri Talokan ini. Pasti mereka tidak memperpanjang kontrak kerja kami, l
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Elite Seven
cerita sangat menarik
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Suami Bayaran    Extra-part 12

    Kaluna Maharani Atmaji Putri POV Aku bangun pagi ini karena suara handphone milikku yang terus berdering dan sepertinya enggan untuk berhenti jika aku tidak segera mengangkatnya. Dengan malas akhirnya aku singkirkan tangan kiri Ervin yang melingkari pinggangku dan aku bangkit menuju ke arah tasku berada. Saat sampai di sana aku keluarkan handphone milikku dan nama Mama muncul di sana. Ya Tuhan,Sejujurnya daripada menghadapi netizen yang budiman, aku lebih merasa takut untuk menghadapi keluargaku terutama Eric dan Mama. Bagaimanapun juga selama ini keluargaku hanya mengetahui desas desus masa lalu Ervin tanpa pernah tau jika ini adalah kenyataan yang aku dan Ervin terus mencoba sembunyikannya karena ini adalah aib yang harus ditutupi. Aku menggeser tombol hijau itu dan aku angkat telepon Mama. Sambil mengangkat telepon dari Mama, aku melangkahkan kakiku menuju ke arah pintu kamar dan membukanya. Setelah ada diluar kamar, aku tutup pintu itu dan turun ke bawah. "Assalamualaikum, Ma

  • Suami Bayaran    Extra-part 13

    Suami Bayaran Extra-part 13Ervin Aditya POV Setelah makan siang hari ini, aku meminta ijin kepada Luna untuk pergi bersama Max. Aku harus menyelesaikan semua masalah ini. Jangan sampai anakku mendengarnya. Mau ditaruh mana wajahku jika Eric sampai bertanya-tanya tentang berita ini. "Lun, aku pergi sama Max dulu, ya? Kamu nggak pa-pa 'kan di rumah sendirian?""Nggak pa-pa, kamu tenang aja, nanti Hilda ke sini habis jemput anak-anaknya sekolah.""Okay, aku duluan ya," kataku sambil mengecup kening Luna lalu saat aku sudah menarik mundur kepalaku aku ucapkan salam perpisahan dengannya, "assalamualaikum.""Waalaikum salam."Setelah itu aku segera keluar dari rumah karena Max sudah menungguku di depan. Mungkin tanpa Max aku tidak tau harus berbuat apa dan bagaimana karena kini Max sudah mengajakku untuk pergi menemui seseorang yang aku tidak tau siapa. Selama diperjalanan, aku masih bertanya-tanya, siapa yang akan aku temui kali ini hingga akhirnya aku bertemu dengan seorang pengacara m

  • Suami Bayaran    Extra-part 14

    Kaluna Maharani Atmaji Putri POV Malam ini Mama lebih memilih untuk pulang ke apartemen miliknya di daerah Jakarta Selatan. Aku sudah memintanya untuk tinggal saja di sini namun Mama menolaknya dengan alasan bahwa ia akan bertemu dengan teman bisnisnya. Hmm, sesuatu yang aneh tapi aku mencoba menerima alasan Mama itu. Kini setelah Mama berlalu dari rumah almarhumah ibu ini menggunakan sebuah taxi online, aku dan Ervin masuk kembali ke dalam rumah. Aku baru melangkahkan kakiku untuk menuju ke dapur saat aku mendengar Ervin memanggil namaku. "Lun?" Seketika aku menghentikan langkahku dan aku membalikkan tubuhku untuk menghadapnya. "Ya?""Bisa kita bicara sebentar?"Ya Tuhan, Apalagi yang ingin suamiku bicarakan kali ini kepadaku. Jantungku langsung berdesir tidak karuan ketika wWajah Ervin terlihat begitu serius dengan kata-katanya. Aku hanya menganggukkan kepala dan segera mengikuti Ervin yang sedang berjalan menuju sofa ruang tamu. Saat Ervin sudah duduk, aku memilih untuk dudu

  • Suami Bayaran    Extra-part 15

    Ervin Aditya POV Aku membuka mataku karena mendengar suara adzan subuh yang sedang berkumandang dari masjid di dekat rumah almarhumah ibu ini. Saat aku membuka mataku, posisi tidurku masih sama seperti biasanya, tidur sambil memeluk Luna yang jarang sekali bangun lebih dulu dari suaminya. Tanpa banyak mengulur waktu lagi, aku bangun dan segera menuju ke kamar mandi untuk mandi junub. Semalam ketika Luna mengajakku untuk mandi junub setelah kami selesai bersilaturahmi di atas ranjang, aku menolaknya dan akhirnya ia mandi sendirian. Saat pertama kali air shower jatuh ke atas kulitku, aku langsung menggigil. Air pagi ini benar-benar sedingin es. Aku tidak berlama-lama mandi, dan setelahnya aku segera berwudhu. Kini ketika aku memasuki kamar kembali, tampak di atas ranjang Luna yang telah bangun dan Eric yang sudah ada di dalam kamar kami. Aku hanya tersenyum ketika mendengar bagaimana Eric meminta sang Mama untuk segera bangun dan berwudhu. Tidak peduli usianya masi

  • Suami Bayaran    Extra-part 16

    Kaluna Maharani Atmaji Putri POVHari ini aku meninggalkan Eric bersama Ervin karena aku harus bertemu dengan calon klien-ku. Kali ini aku mendapatkan calon klien dari Hilda. Hilda mengatakan kepadaku jika wanita yang akan menggunakan jasa wedding organizer milikku untuk pernikahan anaknya ini adalah teman arisan sosialitanya. Kini aku menunggu kedatangan wanita itu bersama Hilda yang duduk di depanku. Kami menunggu teman Hilda ini di sebuah restoran yang ada di mall. "Lun?" Panggil Hilda yang membuatku mengangkat pandanganku dari yang sejak tadi fokus menatap foto-foto yang aku ambil bersama suami dan anakku lakukan di rumah ibu. "Hmm?""Rumah tangga lo sama Ervin baik-baik aja kan?"Aku tertawa cekikikan ketika mendengar pertanyaan yang keluar dari bibir Hilda ini. Usai tawaku reda, aku memilih menganggukkan kepala dan tersenyum ramah ke Hilda. "Alhamdulillah kalo gitu. Sumpah gue kaget banget pas temen gue spill siapa si ce

  • Suami Bayaran    Extra-part 17

    Ervin Aditya POVHari ini tugasku menemani Eric karena Luna memiliki pekerjaan di luar rumah. Baiklah, aku tidak pernah keberatan melakukan baby-sitting apalagi pada anakku sendiri. Lagipula Luna juga membutuhkan refreshing di luar rumah. Sesekali bertemu temannya walau itu adalah Hilda tidak ada salahnya. "Pa?""Apa?""Mama kok nggak pulang-pulang?"Aku hanya tersenyum saat mendapatkan pertanyaan yang keluar dari bibir Eric ini."Mama lagi kerja, nanti juga pulang. Kamu bosen, ya di rumah?"Eric hanya menganggukkan kepalanya dan kini tugasku adalah memutar otak untuk mencari kegiatan yang bisa membuat Eric betah di rumah. "Hmm, kita bikin sandwich mau nggak?""Nggak mau. Bikin roti bakar keju coklat aja."Roti bakar keju coklat, aku kembali mengingat apa yang aku dan Luna beli di pasar tadi. Ketika menyadari jika kami juga sudah membeli itu semua, aku menganggukkan kepala. "Okay,

  • Suami Bayaran    Extra-part 18

    Kaluna Maharani Atmaji Putri POVAlhamdulillah, akhirnya aku mendapatkan garis dua untuk yang kedua kali walau memang belum terlihat kantung janin di dalam rahimku. Ini seperti kado ulang tahunku dan kado pernikahan kami yang ke lima. Aku hanya bisa tersenyum saat melihat betapa bahagianya Ervin ketika mengetahui aku berhasil hamil kembali dan kali ini tanpa harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan Robert. "Pokoknya kamu istirahat di kamar aja. Biar rumah aku yang bersih-bersih sama jagain Eric."Aku hanya menghela napas panjang. Entah kenapa kehamilan kedua kali ini dan dulu ketika aku hamil Eric, sungguh terasa berbeda sekali. Badanku rasanya sungguh lemas dan tak memiliki tenaga namun aku yakin jika aku masih mampu melakukan segalanya sendiri tanpa Ervin harus turun tangan membantu. Aku harus tetap menjadi wanita yang mandiri, karena tidak akan setiap waktu Ervin ada di dekatku untuk membantu. Seperti bulan depan di mana ia harus kembali terbang ke Milan."Nggak usah, aku bisa k

  • Suami Bayaran    Extra-part 19

    Ervin Aditya POVMalam ini aku sedang begitu kesal kepada Luna yang benar-benar keras kepala. Entah kepalanya terbuat dari batu kali atau batu granit. Bagaimana bisa ia begitu susah untuk dinasehati oleh suaminya sendiri? Aku melarangnya pulang ke Jogja jelas karena aku memikirkan kesehatan dan keselamatannya. Apalagi kini dia sedang mengandung calon anak kedua kami yang ada di dalam rahimnya.Kini aku memilih berjalan ke halaman belakang dan aku hidupkan sebatang rokok yang sebenarnya cukup jarang aku lakukan. Aku hanya merokok dikala aku merasa sedang kesal dan butuh ketenangan saja. Itupun sampai detik ini Eric tidak pernah melihatku merokok. Aku benar-benar melakukannya ketika Eric tidak ada di dekatku. Selain itu aku selalu berusaha agar asap rokokku tidak pernah masuk ke dalam rumah karena aku menghargai orang-orang di sekitarku yang tidak merokok. Cukup lama aku berada di halaman belakang rumah ibu ini hingga aku mendengar suara orang yang sedang berjalan mendekatiku. Tak perl

Latest chapter

  • Suami Bayaran    Extra-part 59

    Kaluna Maharani Atmaji Putri POV Pagi ini aku bangun dengan badan yang lebih segar. Aku renggangkan kedua tanganku ke atas sambil pelan-pelan membuka mataku. Saat kedua mataku terbuka, aku menoleh ke sisi samping sebelah kiriku dan tidak aku temukan keberadaan Ervin di sana. Mataku langsung membelalak lebar. Pantas saja aku bisa bangun siang tanpa ada yang membangunkanku.Tanpa banyak bermalas-malasan di atas kasur, aku segera bangun dari atas ranjang. Sambil berjalan menuju ke arah kamar mandi, aku yg memanggil-manggil Ervin. "Vin.... Ervin.... Where are you?"Tidak ada tanggapan dari Ervin yang sama saja artinya dengan dia tidak ada di kamar ini. Rasa penasaran mulai muncul di dalam hatiku. Kini setelah aku selesai mencuci muka dan menggosok gigi, aku keluar dari dalam kamar. Sebelum keluar dari kamar, aku mengganti pakaian yang aku kenakan dengan kaos oblong berwarna putih yang oversize dan hotpants berwarna hitam polos. Selesai berganti pakaian, aku mencoba mencari Ervin di seki

  • Suami Bayaran    Extra-part 58

    Ervin Aditya POVSepertinya hidup memang tidak akan pernah lengkap tanpa adanya masalah yang hadir di dalamnya. Begitupula dengan kehidupan rumah tanggaku dan Luna. Aku bersyukur karena kehidupan rumah tangga kami berjalan lancar walau sesekali kami sering berbeda pandangan serta pendapat. Selama ini kami masih bisa menyelesaikan semua itu berdua dengan kepala dingin. Cobaan rumah tangga kami justru datang dari keluarga serta orang-orang disekitar kami. Mulai dari Papa Risnawan yang memutuskan menikah lagi, hingga aku harus berusaha membuat Luna tetap tegar menghadapi semua ini dan seperti informasi yang baru saja Jani kirimkan kepadaku.Jani : Mas, aku sudah enggak kuat rasanya. Mau nangis sekarang tapi air mataku sudah habis. Aku mengernyitkan kening ketika membaca pesan dari Jani malam ini. Selama ini aku berusaha untuk tidak pernah mencampuri rumah tangga Jani serta Bayu. Terlebih mereka sudah tinggal bersama sejak ibu meninggal dunia beberapa tahun lalu. Aku berpikir jika mereka

  • Suami Bayaran    Extra-part 57

    Kaluna Maharani Atmaji Putri POV"Kita pulang yuk, Vin?" Ajakku kepada Ervin setelah rasanya kami sudah cukup lama berada di warung ini. "Masa langsung pulang sih, Lun. Kita jalan-jalan dulu lah mumpung masih di Bali.""Mau nyari apa lagi? Makan? Udah kenyang. Baju? Di lemari sudah banyak.""Ya pingin aja gitu jalan-jalan kaya orang pacaran."Nasib, oh, nasib....Beginilah jika punya pasangan seperti Ervin yang tidak bisa diajak duduk santai di rumah setiap kali sedang berlibur. Ervin adalah tipikal orang yang tidak akan menyia-nyiakan waktu untuk duduk di dalam villa atau hotel saja. Hanya sekali ia begitu sulit diajak jalan-jalan ketika kami berlibur berdua. Itu adalah ketika kami honeymoon ke Austria. "Ingat, buntut sudah ada satu, Vin. Aku aja rasanya kangen banget sama Eric.""Sama, Lun. Tapi kita memang butuh waktu untuk berdua dan menikmati kehadiran satu sama lain tanpa ada pengganggu. Jangan sampai kita kalah sama Papa dan Lolanya Eric."Aku tertawa di hadapan Ervin. Ya, te

  • Suami Bayaran    Extra-part 56

    Ervin Aditya POVMisi untuk mengajak Luna menikmati waktu kami berdua di Bali cukup sukses aku lakukan. Apalagi sejak sampai di Bali kami langsung aktif bersilaturahmi di atas ranjang. Tidak hanya di atas ranjang seluruhnya juga sih, lebih tepatnya kami melakukannya di seluruh penjuru kamar sejak siang sampai sore hari. Bahkan matahari yang mulai pulang ke peraduannya pun bisa aku lihat dari jendela kamar ini. Saat aku menoleh ke arah Luna, aku bisa melihatnya yang sudah tidur dengan mulut sedikit terbuka. Mulutnya bahkan telah membaut aliran air terjun hingga membentuk gugusan pulau baru di atas bantal yang ia tiduri. Aku tersenyum saat melihatnya. Sepertinya istriku cukup lelah dengan aktivitas bercinta kami berdua sejak sampai di villa ini. Kini aku memilih untuk bangun dari ranjang dan membiarkan Luna untuk menikmati waktu istirahatnya. Aku berjalan menuju ke kamar mandi dan melakukan mandi junub. Sudah saatnya melakukan kewajibanku di dunia ini sebagai seorang umat dari Tuhan.

  • Suami Bayaran     Extra-part 55

    Kaluna Maharani Atmaji Putri POVAku kembali menginjakkan kakiku siang ini di Bandara Ngurah Rai, Denpasar bersama Ervin. Ya, hari ini kami langsung terbang ke pulau Dewata ini sekedar untuk merasakan liburan kami berdua lagi tanpa kehadiran Eric. Tentu saja Eric kami titipkan kepada Mamaku. Walau sebenarnya aku paling tidak tega menitipkan Eric kepada Mama, namun Mama terlebih Eric terlihat senang-senang saja. Tentu saja Eric senang, apalagi Mama terlalu memanjakan dirinya sebagai seorang cucu tunggal."Hari ini rencananya kita mau ke mana, Lun?""Terserah kamu saja, Vin.""Jangan gitu dong, Lun. Soalnya aku paling enggak bisa kalo kamu bilang terserah. Nanti seenak udel aku bikin jadwal, kamu cemberut."Aku tersenyum ke arahnya dan aku gelengkan kepalaku."Enggak, tenang aja. Tapi aku rasa kita lebih baik pulang dulu ke villa-ku yang ada di Canggu."Aku tahu wajah Ervin tampak tidak bersemangat karena sebenarnya dirinya yang sudah membuatkan aku sebuah villa di Bali dengan hasil ker

  • Suami Bayaran    Extra part 54

    Ervin Aditya POVAku sengaja mengajak Luna menuju ke kamar kami yang ada di lantai empat. Bukan tanpa alasan aku mengajaknya ke kamar. Tentu saja itu harus aku lakukan karena aku memiliki hal-hal yang sangat privasi untuk dibicarakan sedangkan tadi kami tidak memiliki tempat yang layak untuk melakukan itu. Saat kami sudah berada di dalam kamar hotel, Luna memilih untuk duduk di pinggiran ranjang berukuran king yang ada di dalam kamar kami. Aku memilih duduk di sampingnya. Saat aku duduk di sampingnya, Luna sudah menatapku dengan tatapan lembutnya. "Ada apa, Vin?""Enggak, cuma pingin ngobrol sama kamu aja."Luna mengernyitkan keningnya. Aku tahu jika aku terdengar sangat absurd dan konyol saat ini namun aku berusaha untuk mengabaikannya. "Ngobrolin apa?""Ngobrolin tentang ketakutan kamu ketika aku melihat gown yang dipakai sama Kimaya tadi."Aku melihat Luna terdiam, kemungkinan ia tidak menyangka jika aku bisa tahu tentang isi hatinya. Tentu saja aku bisa tahu, lebih dari lima t

  • Suami Bayaran    Extra part 53

    Kaluna Maharani Atmaji Putri POVHari yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba juga. Hari ini adalah hari resepsi pernikahan Kimaya dengan Papa akan digelar. Tidak ada keluarga besar dari Mama yang mendapatkan undangan satu pun. Namun lucunya Kimaya justru meminta Mama untuk hadir di acara ini. Aku kira Mama akan menolaknya, ternyata aku salah, yang ada Mama justru menyanggupi untuk datang ke acara ini. Entahlah, aku sedikit tidak paham dengan jalan pikiran Mama ini. Kini aku memilih duduk di sofa yang ada di dalam kamar hotel tempat Mama menginap. Aku perhatikan wajah Mama yang tampak sudah bisa tersenyum kembali. Tidak seperti awal-awal ketika menerima kabar jika Papa akan menikah dengan Kimaya. "Lun, kenapa kamu diam aja? Kamu lagi ada masalah sama Ervin?""Enggak, Ma. Aku baik-baik aja sama Ervin.""Terus kenapa kamu diam saja seperti itu? Muka kamu kelihatan mirip orang yang lagi banyak masalah hidup."Aku tersenyum kecil dan menggelengkan kepalaku pelan. Mama masih diam dan menunggu

  • Suami Bayaran    Extra-part 52

    Ervin Aditya POV"Papa...," Suara teriakan Eric memanggil namaku membuatku tersenyum lebar. Cepat-cepat aku turun dari mobil Mama Kartika diikuti Luna setelahnya. Saat Eric sampai di dekatku dan langsung mendekap tubuhku, itu membuatku merasa terharu. Dari semua panggilan yang pernah aku terima, bagiku panggilan paling membuatku bahagia adalah panggilan dari Eric. Ia yang memanggil diriku dengan sebutan Papa merupakan panggilan yang paling indah di telingaku. Saat Eric mengurai pelukannya kepadaku, aku membungkuk untuk mengangkatnya. Saat ia sudah ada dalam gendonganku lalu menghujaniku dengan kecupan-kecupan kecilnya, aku memilih memejamkan mataku sambil tertawa kecil karena aku sedikit merasa geli. "Ric, biarin Papa masuk dulu." Suara Mama Kartika membuat Eric berhenti menghujaniku dengan kecupan-kecupan kecilnya. Saat aku membuka mataku, di hadapanku sudah ada Luna yang sedang memberi salam kepada Mamanya. Setelah ia selesai memberi salam kepada Mama Kartika, Luna membalikkan tu

  • Suami Bayaran    Extra-part 51

    Kaluna Maharani Atmaji Putri POVHari ini aku belum bisa pulang ke Jogja walau aku sudah ingin memeluk Eric kembali. Walau Ervin mengatakan jika ia juga merasakan hal yang sama denganku, namun aku tidak percaya dengan kata-katanya begitu saja. Kenyataanya semalam dia mengajakku bercinta kembali hanya karena tidak bisa tidur dan rindu untuk memeluk anaknya. Sungguh tidak nyambung, tapi aku tidak mau berdebat dengan dirinya. Mau tidak mau jika suami sudah meminta jatah nafkah batinnya, aku pun harus siap untuk melayaninya. Selain itu juga aku selalu berharap jika aku tak pernah menolaknya, maka itu akan memperkecil kemungkinan Ervin melakukan perelingkuhan dengan wanita lain di luar rumah. Walau pada kenyataannya pilihan untuk berselingkuh atau tetap setia kepada pasangan adalah pilihan yang bisa diambil orang itu sendiri. Bagiku tidak ada perselingkuhan itu karena khilaf. Tentu saja orang yang melakukan perselingkuhan sudah sadar serta tahu jika apa yang dirinya lakukan adalah salah d

DMCA.com Protection Status