Share

Tupai Penipu

"Kau mengatakan akan bertanggung jawab, bukan?"

Aayara menganggukkan kepala, namun dengan cepat dia menggelengkannya. "Maksud saya, jika setelah meminum minuman itu Pak Maxim keracunan, aku--aku bersiap …-"

"Bersiap apa?" Maxim melepas tangannya dari pipi Aayara, dia bersedekap sembari menatap tajam ke arah Aayara.

"Dipenjara atau … membiayai pengobatannya," lirih Aayara yang dihadiahi kekehan meremehkan dari Maxim.

"Aku tidak peduli minuman itu mengandung racun atau obat perangsang. Yang kutahu kau tetap akan bertanggung jawab."

Aayara mendongak, menatap takut bercampur pucat pias ke arah Maxim. "Tapi saya juga sudah … sudah bertanggung jawab. Jadi apalagi ma--mau anda?! Tolong biarkan aku pergi, aku tidak mau di sini," cicit Aayara pelan dan takut-takut pada akhir kalimat.

Dia merapatkan selimut ke tubuhnya menatap tak nyaman ke arah Maxim yang juga menatap serta memperhatikannya dengan tatapan …- tatapan pria dewasa yang kelaparan.

Aayara benci tatapan itu!

"Tidak akan. Kau ta
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
GemmmV.
njerrr, tupaiiiii btw thor.. setahu ku "melongo" bukan "melogo" ... melogo itu apa ya, baru pernah baca di novel mu aja ini wkwkwkkkk
goodnovel comment avatar
Rismawaty Butar Butar
biarin aj aayara ny kabur entar juga dia nyariin Maxim......
goodnovel comment avatar
Cekk Aydaa
aya di panggil tupai..sati di panggil sapi..anggie di panggil kucing..hahaha
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status