"Mana Freya?" tanya Brian yang menatap cucunya dengan tajam. Alex menolehkan kepala, kemudian membalas tatapan Brian. Tidak mungkin dia terus menutupi kepergian Freya. Cepat atau lambat, Brian akan mengetahui tentang hal ini. Memejamkan matanya sebentar, Alex memutuskan untuk mengaku pada Brian tentang masalah rumah tangganya dengan Freya. "Aku sendiri, Kek. Kedatanganku ke Mansion untuk mencari keberadaan Freya. Sejak tadi sore, Freya menghilang. Aku tidak menemukannya di mana pun!" jawab Alex. "Apa maksudmu dengan menghilang? Apa Freya diculik?" Brian panik mendengar penuturan Alex. Dahi pria tua itu berkerut melihat Alex tampak tegang mendengar pertanyaan Alex. Brian berpikir sejenak, tidak mungkin cucu menantunya diculik. Dia mengetahui keamanan apartemen Alex yang sangat ketat. Tidak sembarangan orang dapat masuk ke apartemen Alex. "Jawab Alex!" teriak Brian. Emosi terlihat di wajah Brian, entah mengapa perasaannya tidak begitu baik. Dia menyimpulkan kalau cucu menantunya t
Selama tiga hari, Freya di rawat dengan sepenuh hati oleh Kate dan John. Mereka berdua memiliki sebuah restoran yang terdapat di samping rumah. Kehadiran Freya disambut hangat oleh dua orang tersebut, tetapi, tidak dengan putra mereka.Freya pernah melihat pria bertubuh tinggi dan atletis menghampiri dirinya yang sedang beristirahat. Dokter menganjurkannya untuk bedrest sehingga dia belum boleh beraktifitas seperti biasanya. Pria itu menatap tajam Freya sebelum mengatakan suatu hal yang menyakiti hati ibu hamil yang masih rapuh itu."Sebaiknya kau lekas pulih, paling tidak kau dapat membantu di rumah ini. Jangan hanya berbaring seperti orang sekarat!" tegur pria yang diketahui Freya bernama Dimitri."Maaf kalau kehadiranku mengganggumu! Aku belum dapat membantu kalian, maafkan aku," balas Freya yang tidak enak hati karena teguran Dimitri."Atau lebih baik kau pulang saja ke rumahmu. Bukankah kau sedang hamil? Repotkanlah suamimu, jangan malah membuat orang lain menjagamu!" Dimitri men
Selepas kepergian Alex dari rumah sakit, Claudia jarang berbicara panjang lebar dengan Tania. Sudah tiga hari, sahabatnya itu tidak pernah berbicara lebih dari dua kalimat. Claudia mengetahui kalau hal yang dilakukannya adalah sebuah kesalahan. Namun, dia tidak peduli dengan hal tersebut, dia ingin mendapatkan kembali perhatian Alex. "Mengapa kau mendiamkan aku seperti ini, Tania? Apa kesalahanku padamu?" tanya Claudia yang terusik dengan tingkah laku Tania. Saat ini, hanya Tania tempatnya bergantung. Seusai pengobatan yang melelahkan, hingga dia mendapatkan donor ginjal yang tepat untuknya, hanya Tania yang setia menemaninya. Tentunya, dia tidak ingin kalau Tania bersikap dingin padanya. "Tanpa aku beritahukan kesalahanmu, bukankah kau dapat mengetahuinya, Claudia?" balas Tania yang masih irit bicara. "Aku memang menghubungi Alex untuk mengucapkan terima kasih. Aku juga ingin dia mengunjungiku sekali saja. Namun, aku tidak menyangka kalau Alex datang untuk menjengukku. Aku piki
Tiga hari setelah kepergian Freya, Alex tidak dapat hidup dengan baik. Dia terus mabuk-mabukan karena tidak dapat menemukan Freya. Irene menatap keponakannya dengan iba."Apa kau mau terus seperti ini?" tanya Irena sambil menepuk lengan Alex."Bagaimana bisa kau menemukan Freya bila kau hanya mabuk-mabukan setiap hari?" tambah Irene.Hasil pencarian Freya yang dilakukan oleh Alex tidak menghasilkan apa pun. Dia sudah melakukan semua cara untuk menemukan keberadaan Freya. Namun, tidak menghasilkan apa pun. Felix telah mengerahkan semua anak buahnya. Mengunjungi semua tempat yang kemungkinan didatangi oleh Freya. Tetap saja, Felix tetap tidak berhasil menemukan Freya. "Jangan tinggalkan aku, Freya! Mengapa kau melakukan hal ini padaku?" racau Alex.Keadaan Alex sangat kacau setelah kepergian Freya. Dia tidak pernah menyangka wanita itu benar-benar pergi meninggalkannya. Tidak ada satu petunjuk pun yang ditinggalkan oleh Freya. Alex sangat merindukan Freya, tiga hari ditinggalkan oleh
Dimitri menghampiri Freya yang sudah terlihat pulih. Wanita hamil itu sedang mencuci piring, setelah selesai sarapan. Tiba-tiba Dimitri berada di belakang Freya. "Biarkan aku saja yang mencucinya. Kau istirahat saja!" perintah Dimitri yang mengagetkan Freya saat sedang mencuci piring."Kau mengagetkan aku saja! Tidak apa, sudah hampir selesai. Aku bukanlah seorang wanita yang memanfaatkan kebaikan seseorang," balas Freya menyindir perkataan Dimitri.Ucapan Dimitri terus terngiang dalam hati Freya. Walaupun, Kate dengan tegas mengatakan tidak apa kalau Freya tinggal di rumahnya. Dia sadar diri dengan melakukan pekerjaan ringan untuk membantu Kate. Selagi dia bisa melakukan sesuatu yang berguna untuk keluarga ini, tidak masalah untuknya meski harus melakukan pekerjaan rumah tangga.Lagi pula, sejak menikah dengan Alex, dia selalu melakukan pekerjaan rumah seorang diri. Sebagai ibu rumah tangga, Freya sudah terbiasa mengerjakan semuanya. Walau Alex seringkali mengatakan pada Freya agar
"Hai, Tante Irene kau di sini? Aku kira Tante masih di Paris!" ucap Ghina ketika Irene terlihat menghampirinya ketika dia alami di Mansion Kingston."Tidak, kau tahu bukan? Kondisi ayahku tidak memungkinkanku untuk berjauhan dengannya. Aku ingin berbakti pada pria itu, bagaimanapun dia adalah ayahku. Aku ingin berada di sampingnya saat masa senjanya," balas Irene dengan senyum.Ghina berjalan melewati beberapa ruangan dibimbing oleh Irene. "Siapa yang sakit? Apakah Kakek Brian sakit kembali? Seharusnya kalian menghubungi ayahku saja kalau memang Kakek Brian yang sakit," tanya Ghina penasaran. "Bukan! Aku justru menghubungimu karena Alex yang sakit!" jawab Irene. "Wah, kompak sekali dia dengan istrinya. Kemarin, aku memeriksa keadaan Freya yang sakit. Saat ini, suaminya malah sakit," balas Ghina. Irene mengerutkan dahinya mendengar balasan Ghina. Dia sedikit mengetahui kekhawatiran Alex pada kondisi Freya, tetapi dia tidak menyangka kalau perempuan itu sakit."Kira-kira, kapan kau m
Alex berusaha untuk tetap bangun dari tempat tidur meski hasilnya nihil. Kondisi pria itu masih sangat lemah sehingga tidak dapat beranjak dari ranjang. Irene semakin panik karena mengetahui kondisi Freya yang hamil. "Hentikan Alex! Kau harus sehat terlebih dahulu baru mencari Freya! Sudah aku katakan kau hanya melakukan hal yang sia-sia. Minum dan mabuk-mabukkan tidak menyelesaikan membuat Freya kembali pada dirimu!" ucap Irene kesal pada kelakukan Alex. "Aku harus mencarinya, Tante. Aku sudah melakukan semua yang aku bisa, mencari di semua tempat yang mungkin didatangi oleh Freya. Akan tetapi, tidak ada hasilnya. Aku sudah mengerahkan semua anak buahku pun tidak mendapatkan hasil yang baik. Detektif terbaik sudah aku sewa, tetapi tetap tidak dapat menemukan Freya. Tidak mungkin dia hilang bagai di telan bumi. Pasti kalian ikut menutupi keberadaan Freya, bukan?" tuduh Alex pada tantenya.Irene yang sudah tiga hari ini memendam perasaan kesalnya meledak. Dia memandang tajam Alex dan
"Apa syarat yang Kakek inginkan? Aku akan menyanggupinya apa pun itu," ucap Alex masih dengan kondisinya yang lemah. Alex tidak mempedulikan keadaannya, baginya keberadan Freya adalah yang terpenting. Dia sudah berusaha untuk mencari istrinya dengan sekuat tenaga, tetapi tidak dapat menemukan pujaan hatinya. Kini, dia telah menyadari semuanya. Berkali-kali dirinya tidak sengaja menyakiti Freya. Pasti perempuan itu sangat kecewa dengan perbuatan Alex hingga memutuskan untuk pergi meninggalkannya. "Bila pencarianku membuahkan hasil dan Freya ditemukan. Aku ingin kau membebaskannya, biarkan dia memilih tetap bersama denganmu atau berpisah. Aku rasa sudah cukup kau terus menyakiti hatinya. Walaupun, aku tidak mengetahui dengan pasti yang terjadi pada rumah tanggamu. Aku yakin kau telah sangat menyakiti hatinya, Alex. Biarkan dia menentukan pilihan, aku juga akan memberitahukan Liam tentang kejadian ini agar tidak ada yang ditutupi dari keluarga Freya satu-satunya," ungkap Brian menjelas