Share

44. Seandainya

Author: Miss Yune
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Freya menggigit bibirnya saat Alex datang. Dia ingin mengetahui lebih lanjut tentang Olivia dari Ghina. Namun, obrolan mereka terpotong karena kedatangan Alex.

"Makanlah dulu, Frey, kemudian minum obatmu. Jangan terlalu banyak pikiran, oke?" ucap Ghina.

Freya menganggukkan kepalanya. Alex hanya mengerutkan dahinya mendengar perkataan Ghina. Mungkinkah Freya sakit karena terlalu banyak berpikir? Kepergian dan kebohongannya mungkin saja membuat Freya semakin overthinking tentang Alex.

Pria itu bersikap seolah tidak mendengar perkataan Ghina. Dia membantu Freya untuk duduk di ranjang mereka. Alex membuatkan bubur khusus untuk istrinya yang sedang sakit.

"Ayo buka mulutmu!" ucap Alex seraya menyodorkan sesendok bubur di hadapan Freya.

Freya menolehkan kepalanya, dia enggan disuapi oleh Alex. Matanya melirik ke arah Ghina yang tersenyum. Teman Alex itu tersenyum mengerti, dia berpikir Freya malu karena dia melihat interaksi antara sepasang suami istri di hadapannya.

"Ehm... kalau begitu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Suami Angkuhku Memaksaku Kembali   45. Tanpa Batas Waktu

    Alex menghentikan ciumannya pada Freya. Dia mengingat wanitanya itu sedang sakit, tidak mungkin pria itu melakukan hal berlebihan pada Freya. Emosinya selalu memuncak ketika Freya menanyakan perasaannya pada Alex. "Bersabarlah Frey, aku yakin perasaan cintaku akan tumbuh seiring waktu." Alex menempelkan keningnya dengan kening Freya.Dalam lubuk hatinya, dia sudah menyadari kalau Alex memiliki perasaan pada Freya. Namun, pria itu selalu menyangkal karena ketakutan yang tidak beralasan. Dia takut Freya akan mengkhianatinya seperti yang dilakukan oleh Claudia bila Alex memberikan hatinya pada istrinya itu."Aku hanya ingin mengetahui batasnya, Al," ucap Freya yang masih terengah-engah karena ciuman Alex. Pria itu selalu dapat menaklukkannya, seharusnya saat Alex menyetujui perceraian mereka Freya pergi jauh darinya agar tidak bisa ditemukan. Namun, takdir berkata lain, mereka masih terjebak dalam pernikahan yang awalnya dijalani terpaksa oleh Alex. "Sampai aku mencintaimu," ucap Alex

  • Suami Angkuhku Memaksaku Kembali   46. Selalu Bersama

    "Kamu yakin akan mulai bekerja hari, ini?" tanya Alex sambil menyodorkan roti berisi selai cokelat.Selama Freya sakit dua hari Alex tidak pergi bekerja. Mereka juga tidak sempat mengunjungi Brian yang telah selesai operasi. Namun, untungnya Brian memaklumi keadaan Freya. Dia memerintahkan Alex untuk menjaga Freya."Ya, aku yakin sudah lebih baik. Bukankah aku harus mulai bekerja, walaupun kamu adalah atasanku. Aku tidak boleh menjadi karyawan yang pemalas!" jawab Freya, kemudian memasukkan roti ke dalam mulutnya.Freya sudah dari kemarin membayangkan akan berkerja bersama Alex. Biasanya, dia hanya memperhatikan suaminya ketika sedang memeriksa pesan yang masuk dalam surel elektronik. Nanti, dia akan terus bersama dengan Alex di perusahaan. "Aku harap kamu tidak akan bosan denganku," celetuk Freya tiba-tiba.Wanita itu memandang Alex dengan alis yang terangkat. Dia khawatir seringnya mereka bertemu, apalagi mereka berada di tempat yang sama akan membuat Alex bosan padanya. Padahal, d

  • Suami Angkuhku Memaksaku Kembali   47. Asisten Pribadi

    "Apa maksudmu? Bukankah lebih baik aku satu ruangan di luar bersama dengan Renata?" protes Freya pada suaminya."Tentu tidak, Sayang! Aku harus satu ruangan denganmu karena kamu adalah asisten pribadiku. Selain itu, Renata bisa dengan baik membantu pekerjaan Felix," ucap Alex pada Freya yang memprotes pengaturan ruangan dari dirinya."Aku ingin satu ruangan dengan Renata, please," pinta Freya menatap pria yang dicintainya dengan wajah memelas. Alex berdiri kemudian berjalan menghampiri Freya. Tanpa memperdulikan kehadiran Renata dan Felix pria itu melingkarkan tangannya di pinggang Freya. Dia menghiraukan tatapan bawahannya itu lalu berbisik pada istrinya."Sayang, aku selalu ingin bersamamu, kapan pun dan di mana pun. Jangan protes lagi dengan pengaturan yang sudah aku buat. Aku akan semakin posesif bila sudah memiliki perasaan padamu," bisik Alex tepat di telinga Freya. Tubuh Freya meremang, bisikan dari Alex membuatnya mengangguk pasrah. Pria itu telah memikirkan segalanya dari a

  • Suami Angkuhku Memaksaku Kembali   48. Tidur Siang

    "Baiklah, tapi besok kamu baru akan mulai normal bekerja," ucap Alex menyerah.Freya menyunggingkan senyumnya lalu berdiri untuk mengecup pipi Alex. "Terima kasih, Sayang," ujar Freya."Apa kamu begitu senang diberikan pekerjaan? Seharusnya sejak lama kamu menjadi asisten pribadiku!" ungkap Alex."Ya, seharusnya seperti itu, kamu harus membagi tugas dengan baik. Aku lihat Felix mengerjakan pekerjaan ganda. Kasihan sekali pria itu. Seharusnya, dengan jabatanmu sebagai CEO, kamu harus memiliki beberapa orang kepercayaan agar pekerjaanmu lebih ringan," saran Freya sambil berdiri di ujung meja."Nanti aku akan pikirkan tentang hal itu! Aku harus mulai bekerja. Hari ini, lebih baik kamu sedikit bersantai saja. Aku hanya memintamu untuk mereservasi restoran untuk makan siang kita," ucap Alex. Pria itu kemudian kembali ke tempat duduknya. Sebenarnya, Alex ingin sekali bermesraan dengan istrinya di kantor. Namun, dia menyadari banyak sekali dokumen yang harus diperiksa olehnya. Freya memain

  • Suami Angkuhku Memaksaku Kembali   49. Sebuah Kebetulan

    "Jadi, kita akan memakan steak lagi hari ini?" Alex bertanya pada istrinya."Ya, entahlah, akhir-akhir ini aku sangat menggemari makan steak. Tidak apa-apa kan? Atau kamu ingin memakan menu lain?" Freya menatap Alex yang heran dengan keinginan istrinya.Beberapa waktu ini, Freya menginginkan steak untuk menu makannya. Namun, Alex tidak keberatan pada selera makan Freya karena dia ingin wanita itu lekas pulih dari sakitnya. Alex selalu memenuhi permintaan Freya yang ingin makan steak setiap waktu."Tidak apa, aku ikut saja pada pilihanmu. Kamu tahu bukan kalau aku bukanlah pria pemilih," ucap Alex dengan menyunggingkan senyum diwajahnya. "Terima kasih, Sayang," Freya terlonjak senang kemudian mendahului Alex menuju meja yang telah dia reservasi. Alex menggelengkan kepalanya seaya tersenyum melihat tingkah dari Freya yang menggemaskan. Tanpa disadari olehnya seorang wanita terkejut melihat kehadirannya. Sebuah Kebetulan yang sangat disangka oleh wanita tersebut. Dia segera menghampiri

  • Suami Angkuhku Memaksaku Kembali   50. Tidak Penting

    "Aku sudah berusaha untuk menasehatinya, tetapi seperti yang Anda tahu. Aku tidak bisa memaksakan kehendak pada Claudia," ucap Tania dengan pelan. Selama menjadi manager Claudia, dirinya selalu mengingatkan bahwa sahabatnya itu harus berlaku dengan baik. Akan tetapi, dia tetap tidak bisa mengendalikan Claudia. Jadilah, Claudia terlibat skandal dan tidak dapat memulihkan namanya hingga saat ini. "Aku rasa Anda tidak perlu memperingatiku. Sudah aku katakan bukan kalau aku tidak ingin terlibat dengan dirinya lagi. Cukup sudah bantuanku pada Claudia, aku ingin tidak ada lagi yang dapat menghubungkanku dengan Claudia." Alex tetap tenang saat berbicara dengan Tania. "Ya Tuan! Aku akan berusaha sebaik mungkin agar Claudia tidak mengganggu pernikahan Anda dan istri. Aku harap kalian terus berbahagia," harap Tania sambil menatap Freya yang sedari tadi melihat interaksinya dengan Alex yang tampak penasaran. Alex tentu memikirkan semua peringatan dari Tania. Dia sedikit menyesali tindakan di

  • Suami Angkuhku Memaksaku Kembali   51. Mencari Tahu

    Setelah kejadian di restoran, Freya memikirkan cara untuk mengetahui masa lalu Alex. Percintaan Alex dan Claudia hanya diketahui oleh Brian dan Irene. Tidak mungkin dia menanyakan hal tersebut pada Brian. Bila menanyakan pada Brian, Freya takut kakek tua itu akan curiga. Brian sangat menyukai Freya, dia tidak ingin cucu menantunya itu tersakiti. Oleh karena itu, Freya memilih untuk menanyakan pada Irene tentang masa lalu Alex."Besok, aku akan pergi bersama Tante Irene. Kami ingin pergi ke salon dan berbelanja," ucap Freya memberitahukan pada Alex.Alex yang sedang memeriksa ponselnya menengadahkan kepalanya, dia menatap Freya dengan heran. Istrinya itu tidak menyukai acara berbelanja atau ke salon. Kepergiannya bila menghabiskan waktu untuk berbelanja bisa dibilang sangat singkat."Apa aku harus ikut dengan kalian?" tanya Alex."Tidak, ini adalah waktu untuk kami berdua. Kamu tenang saja, nikmati waktumu berdua dengan Kakek Brian. Aku akan menghabiskan waktuku bersama Tante Irene,"

  • Suami Angkuhku Memaksaku Kembali   52. Masa Lalu

    "Claudia? Tentu aku tahu tentang dirinya. Bahkan, aku sempat berpikir kalau Alex menikah dengan wanita itu!" ucap Irene dengan tenang.Freya mengamati ekspresi wajah Tante dari suaminya. Dia takut kalau Irene curiga pada dirinya yang ingin mencari tahu tentang Claudia. Namun, rasa penasaran Freya mengalahkan semua ketakutan tersebut. Wanita itu merasa harus mengetahui masa lalu Alex. "Apa yang menyebabkan mereka berpisah? Perpisahan itu terjadi secara baik-baik atau berakhir dengan mengenaskan?" tanya Freya dengan gamblang. Irene melirik istri keponakannya, ternyata ini adalah alasan Freya mengajaknya untuk 'girl time'. Freya ingin mengetahui masa lalu Alex dengan Claudia. Dia menganggap hal tersebut wajar karena Alex mungkin menyembunyikan masa lalunya dengan Claudia."Aku tidak begitu mengetahui bagaimana hubungan keduanya berakhir. Yang aku tahu Claudia mengkhianati Alex. Dia menjadi simpanan seorang produser. Kalau kau mengikuti gosip tentang produser tersebut mungkin kau mengeta

Latest chapter

  • Suami Angkuhku Memaksaku Kembali   152. Kebahagiaan

    Sesampainya di rumah sakit, Freya langsung ditangani oleh beberapa petugas kesehatan. Sebelumnya, Alex telah menghubungi pihak rumah sakit untuk mempersiapkan Freya yang akan melahirkan. Proses kelahiran putra pertama Freya cukup cepat. Air ketuban telah keluar membuat kelahiran pertama yang dialami oleh Freya berlangsung lancar. Alex melihat semua proses yang dialami oleh Freya. Pria itu mendekati sang istri setelah Freya melahirkan sang putra. "Terima kasih, Sayang. Aku mencintaimu," ucap Alex mengecup puncak kepala Freya. Freya tersenyum pada Alex. Terkenang beberapa memori selelum hubungannya dengan Alex sedekat ini. Tidak terkira perasaan bahagia yang dirasakan oleh Freya. Setelah dilakukan pelekatan pada bayi dan ibu, Freya tersenyum melihat sang buah hati. Menjalani proses melahirkan yang cukup mudah membuat Freya sangat bersyukur. Freya dipindahkan ke ruang rawat. Alex selalu menemaninya, pria itu tidak ingin melewatkan satu hal kecil dalam keluarga kecilnya. Br

  • Suami Angkuhku Memaksaku Kembali   152. Kepanikan

    Usia kandungan Freya memasuki bulan ke sembilan. Mendekati hari perkiraan lahir, Freya masih saja menginginkan untuk ikut ke kantor. Dia bosan bila berada di rumah. Meskipun, telah di larang oleh Brian dan Irene untuk ikut ke perusahaan. Freya tetap pada keinginannya untuk terus bersama dengan Alex. Entah mengapa wanita itu tidak ingin jauh dari sang suami. "Kau di rumah saja, Sayang. Aku akan segera kembali. Tidak akan lama," ucap Alex memperingati Freya. Freya menggelengkan kepala. "Aku bosan di rumah, apa kamu tidak menginginkan aku untuk dekat denganmu?" tanya Freya sambil merenggut. "Aku hanya tidak ingin kau kelelahan, Sayang," jawab Alex mengelus rambut Freya. Masih dengan wajah yang menahan kekesalan, Freya membalas perkataan Alex. "Justru, dengan aku sering berpergian, dapat membuat aku bergerak. Kata orang dengan bergerak dapat mempermudah jalan lahir," ucap Freya. "Begitukah?" Alex seakan tidak percaya dengan perkataan sang istri. Perut Freya yang sangat memb

  • Suami Angkuhku Memaksaku Kembali   151. Perlengkapan Bayi

    Hari ini, Freya dan Renata bertemu untuk membeli perlengkapan bayi. Tentu saja, Alex tidak akan melewatkan kesempatan untuk berbelanja bersama sang istri. Walaupun, harus didampingi oleh Renata, sahabat Freya. Pun Felix yang tadinya tidak memiliki urusan untuk berbelanja terpaksa mengikuti Alex karena perintah bosnya itu. Pria yang tidak gemar berbelanja itu harus mengikuti dua wanita yang bersemangat membeli perlengkapan bayi. "Al, apa kita perlu membeli baju berwarna pink?" tanya Freya dengan lembut pada sang suami. Alex membulatkan matanya, hasil USG telah menunjukkan kalau sang buah hati kemungkinan berjenis kelamin laki-laki. Tidak mungkin dia membelikan baju warna pink untuk anaknya. "Ehm.... sebaiknya jangan sayang. Beli saja warna merah," jawab Alex dengan hati-hati. Berpikir sejenak karena mendengar jawaban Alex. "Baiklah, beli warna merah saja, Ren!" ucap Freya mengatakan hal tersebut pada Renata. Alex melihat Felix yang hampir menertawakannya. Jujur saja, sejak

  • Suami Angkuhku Memaksaku Kembali   150. Bertemu Claudia

    Sepanjang perjalanan menuju tempat Claudia berada, Freya dipenuhi oleh ucapan Tania. Dia tidak menyangka kalau persahabatan antara Claudia dan Tania akan berakhir begitu saja. Dia pikir persahabatan mereka akan terus ada karena Tania selalu mendukung perbuatan Claudia. Alex memperhatikan Freya yang melamunkan sesuatu. Dia mengusap kepala Freya untuk mengalihkan perhatian istrinya. "Ada apa?" tanya Alex sambil menggenggam tangan sang istri. "Tidak ada apa-apa. Aku hanya terpikir tenang persahabatan antara Claudia dan Tania. Kukira persahabatan mereka akan terus berjalan walau Claudia melakukan sesuatu yang salah," jawab Freya dengan jujur. "Tidak perlu memikirkan hubungan keduanya. Kau tidak usah mencampurinya. Mungkin memang takdir kalau persahabatan mereka dapat berakhir. Layaknya sebuah hubungan, persahabatan juga mengenal awal dan akhir," balas Alex mencoba berpikir secara logika. Pria itu tidak ingin Freya terlalu terlibat dalam hubungan persahabatan antara Claudia dan T

  • Suami Angkuhku Memaksaku Kembali   149. Keadaan Tania

    Sesuai janji yang dikatakan oleh Alex, dia akan menemani Freya untuk bertemu dengan Claudia dan Tania. Setelah mempertimbangkan berbagai hal, Alex mengatur agar Freya bertemu dengan Tania terlebih dahulu, baru menemui Claudia. Pria itu ingin Freya berbicara dengan Tania agar lebih mudah ketika bertemu dengan Claudia. Freya pun mengiyakan ucapan sang suami. Dia memang berencana untuk menemui Tania baru Claudia. Ketika sampai di sebuah gedung, Freya mengeryitkan dahi. Mereka berada di sebuah panti sosial. Freya menolehkan kepala pada sang suami. "Benarkah Tania berada di sini?" tanya Freya pada Alex. "Ya, aku sudah mencari tahu keberadaan Tania sebelum berangkat. Dia telah berada di panti sosial ini sejak keluar dari rumah sakit," jawab Alex dengan tenang. Tampak tidak percaya, Freya terkejut mengetahui fakta menyedihkan ini. Tania masih sangat muda, seharusnya dia masih dapat memulai kariernya walau keterbatasan yang dimiliki olehnya. Alex dan Freya masuk lalu bertemu denga

  • Suami Angkuhku Memaksaku Kembali   148. Ketegasan Alex

    Permohonan yang diucapkan oleh Wenny diabaikan oleh Alex. Pria itu menatap angkuh Wenny yang berlutut di hadapannya. Tidak ada rasa kasihan pada sang karyawan. Pun Angel menatap Wenny sekilas, lalu menatap Alex dengan tajam. "Anda tidak bisa seenaknya memecat kami hanya karena kesalahan yang bahkan belum kami perbuat." Angel berusaha mencari celah untuk terhindar dari pemecatan. Alex menyunggingkan senyum sinisnya. "Aku rasa perbuatan kalian yang merencanakan menjadi seorang simpanan dapat menjadi sebuah alasan. Lagi pula, kalian berada di perusahaan ini untuk bekerja bukan menjadi wanita jalang!" tekan Alex dengan penuh ketegasan. Tangan Angel mengepal, baru saja dia merencanakan untuk menggoda sang atasan, tetapi hal tersebut harus dia urungkan. Kehadiran Freya membuat semua berantakan. Tanpa diduga, wanita itu berdiri lalu hendak menyerang Freya. Hal itu segera dicegah Alex dengan menghempaskan tubuh Angel hingga terjatuh. "Beraninya kau pada istriku! Aku akan membuat perhi

  • Suami Angkuhku Memaksaku Kembali   147. Pencegahan Freya

    Sebelum kedua wanita yang mengganggu pikiran Freya datang, Alex telah mengatakan untuk menggantikannya di kursi kebesaran yang biasa dia duduki. Dia tidak ingin ikut campur lebih jauh, tetapi dia ingin karyawan baru itu mengetahui posisi mereka. Tidak akan ada yang bisa menggoyahkan Alex. Perasannya hanya tertuju pada sang istri. Alex membiarkan Freya melakukan apa pun yang diinginkannya. Bahkan, menghukum dua orang yang baru memiliki niat untuk menggoda Alex. "Lakukan apa yang kau inginkan! Aku akan mendukung semua tindakanmu!" ucap Alex pada sang istri. Freya tersenyum pada Alex. "Benarkah? Walaupun aku memecat kedua karyawanmu itu? Kau akan menyetujui semua tindakanku?" tanya Freya menaikkan alisnya. "Tentu. Kau boleh melakukan apa pun. Lagi pula mereka baru memasuki masa percobaan. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan," jawab Alex dengan kalem. Diam-diam Alex meminta Felix untuk mencari tahu tentang kedua karyawan baru. Ternyata mereka masih menjalani masa percobaan. Pantas saj

  • Suami Angkuhku Memaksaku Kembali   146. Aku adalah Istri CEO

    Perintah yang dikatakan oleh Alex membuat Felix tersenyum. Rupanya, atasan sangat menuruti perkataan Freya. Walaupun memang seperti itu, tetapi ini merupakan profesionalitas dalam pekerjaan. Tidak dapat dipungkiri, Freya membawa banyak pengaruh pada Alex. CEO dari Perusahan Kingston itu selalu pulang tepat waktu ketika Freya telah kembali pada dirinya. Kehilangan sang istri rupanya dapat mengubah semua kebiasaan Alex. Felix tidak tahu apa yang akan dilakukan oleh Alex karena dua karyawan tersebut telah berani menyinggung perasaan sang istri. Bila langsung memecat dua orang tersebut rasanya tidak mungkin. Akan tetapi, semua dapat terjadi sesuai dengan keinginan Freya."Baiklah, Tuan! Saya akan memanggilkan kedua orang tersebut," ucap Felix menjawab perintah dari Alex.Freya tersenyum puas, dia memikirkan beberapa hal tentang dia orang yang mengganggu pikirannya. Saat di toilet dia tidak menampik kalau kedua orang itu masih sangat muda. Freya cukup insecure, apa lagi melihat tubuhnya

  • Suami Angkuhku Memaksaku Kembali   145. Salah Memilih Lawan

    Pergi dengan rasa kesalnya, Freya bergegas menuju ruangan Alex. Dia ingin menumpahkan kekesalan pada sang suami. Alex yang sedang membaca sebuah laporan terkejut dengan kedatangan Freya yang terlihat memendam emosinya.Alex mengalihkan perhatiannya pada sang istri. Beberapa bulan menemani Freya dalam kondisinya yang hamil, sudah dapat membuat Alex paham kalau ada yang salah pada sang istri. Entah hal apa yang mengganggu istrinya."Halo, Sayang. Kau sudah datang?" tanya Alex sambil menutup berkas di tangannya.Pria itu beranjak dan mendekati Freya yang masih kesal. Bodyguard Freya menunggu di depan ruangan, dia tahu kalau kedua majikannya membutuhkan privasi. Sebenarnya, dia penasaran apa yang terjadi di toilet. Akan tetapi, sangat jelas Freya tidak dalam mood yang baik. "Ya! Alex, aku ingin bertanya padamu. Apa standar penerimaan karyawan baru di Perusahaan Kingston telah melakukan tes psikologi? Aku rasa ada hal yang perlu dibenahi di devisi HRD!" Secara blak-blakan Freya mengungkap

DMCA.com Protection Status