Setelah kejadian di restoran, Freya memikirkan cara untuk mengetahui masa lalu Alex. Percintaan Alex dan Claudia hanya diketahui oleh Brian dan Irene. Tidak mungkin dia menanyakan hal tersebut pada Brian. Bila menanyakan pada Brian, Freya takut kakek tua itu akan curiga. Brian sangat menyukai Freya, dia tidak ingin cucu menantunya itu tersakiti. Oleh karena itu, Freya memilih untuk menanyakan pada Irene tentang masa lalu Alex."Besok, aku akan pergi bersama Tante Irene. Kami ingin pergi ke salon dan berbelanja," ucap Freya memberitahukan pada Alex.Alex yang sedang memeriksa ponselnya menengadahkan kepalanya, dia menatap Freya dengan heran. Istrinya itu tidak menyukai acara berbelanja atau ke salon. Kepergiannya bila menghabiskan waktu untuk berbelanja bisa dibilang sangat singkat."Apa aku harus ikut dengan kalian?" tanya Alex."Tidak, ini adalah waktu untuk kami berdua. Kamu tenang saja, nikmati waktumu berdua dengan Kakek Brian. Aku akan menghabiskan waktuku bersama Tante Irene,"
"Claudia? Tentu aku tahu tentang dirinya. Bahkan, aku sempat berpikir kalau Alex menikah dengan wanita itu!" ucap Irene dengan tenang.Freya mengamati ekspresi wajah Tante dari suaminya. Dia takut kalau Irene curiga pada dirinya yang ingin mencari tahu tentang Claudia. Namun, rasa penasaran Freya mengalahkan semua ketakutan tersebut. Wanita itu merasa harus mengetahui masa lalu Alex. "Apa yang menyebabkan mereka berpisah? Perpisahan itu terjadi secara baik-baik atau berakhir dengan mengenaskan?" tanya Freya dengan gamblang. Irene melirik istri keponakannya, ternyata ini adalah alasan Freya mengajaknya untuk 'girl time'. Freya ingin mengetahui masa lalu Alex dengan Claudia. Dia menganggap hal tersebut wajar karena Alex mungkin menyembunyikan masa lalunya dengan Claudia."Aku tidak begitu mengetahui bagaimana hubungan keduanya berakhir. Yang aku tahu Claudia mengkhianati Alex. Dia menjadi simpanan seorang produser. Kalau kau mengikuti gosip tentang produser tersebut mungkin kau mengeta
"Tidak, aku sudah tidak pernah berhubungan dengan dia lagi!" kilah Alex. Terdengar sedikit kegugupan dalam nada bicaranya. Brian dengan cepat mengambil kesimpulan. Cucunya itu tidak bisa membohongi dirinya. Gestur tubuhnya sudah menjelaskan kalau ada sesuatu yang disembunyikan oleh Alex."Jangan pernah membohongiku Alex! Aku sangat mengerti tentang dirimu. Pintaku hanya satu, bahagiakan Freya, jangan membuatnya menitikkan air matanya," pesan Brian. "Iya, Kek!" "Aku mohon dengan sangat karena aku telah berjanji pada Liam. Kamu adalah orang yang paling beruntung karena menjadi suami Freya. Bila aku mendengar sedikit saja kekecewaan dari dirinya, aku tidak tahu harus menaruh wajahku di mana," gumam Brian sambil mengenang saat dia meminta Freya menjadi cucu menantunya. Liam hanya memiliki Freya dalam hidupnya. Sebagai sahabat dari Liam, Brian ingin Freya mendapatkan pria yang tepat untuk hidupnya. Pucuk dicinta ulam pun tiba, saat itu Alex tengah berpisah dari Claudia. Brian yang mema
Setelah makan malam, Keluarga Kingston bercengkrama di ruang keluarga. Tadinya, Alex sudah mengajak Freya pulang ke apartemen mereka karena hari sudah larut malam. Namun, Brian mendesak Alex dan Freya untuk menginap di Mansionnya. Awalnya, Alex menolak ajakan Brian, tetapi kakeknya membujuk Freya dengan kata-kata pamungkasnya. Sehingga, membuat keduanya luluh dan memutuskan untuk menginap di Mansion Kingston."Tolonglah Frey, aku ingin kamu besok ikut Kakek ke rumah sakit. Besok aku harus kontrol ke dokter pasca operasi," pinta Brian sambil menatap cucu menantunya dengan pandangan memelas. "Besok kami ada urusan, Kek!" kilah Alex yang tidak ingin menginap di Mansion Keluarga Kingston. "Sudahlah, Sayang! Aku rasa tidak apa-apa bila kita menginap. Aku tidak pernah lagi menginap di Mansion ini setelah hari pernikahan, kita!" ucap Freya. Wanita itu cukup lelah kalau harus kembali ke apartemen mereka. Dia ingin segera merebahkan tubuhnya karena acaranya berbelanja hari ini menyita tena
Alex menggendong Freya hingga kamarnya. Sesampainya di kamar yang masih terlihat rapi karena dibersihkan setiap hari, Alex merebahkan tubuh Freya di atas tempat tidurnya. Pria itu berjalan menutup pintu kamar tanpa menyalakan lampu. Penerangan temaram menambah kesyahduan di kamar yang Alex tempati selama tinggal di Mansion Kingston."Apa kamu siap, Sayang?" tanya Alex membuat Freya sedikit gugup. "Ya, Al," jawab Freya sambil menggigit bibirnya sendiri.Mereka susah sering melakukan hubungan suami istri. Akan tetapi, baru kali ini Freya berani mengatakan pada Alex bahwa pria itu boleh melakukan apa pun yang dia inginkan. Sepertinya, suaminya memiliki hasrat terpendam yang belum pernah dia lakukan selama mereka menikah. Alex mengecup dahi Freya, kemudian mencium bibir Freya dengan lembut. Pria itu melakukannya dengan perlahan dan menyeluruh sampai ke bagian yang belum pernah dia lakukan. Tubuh Freya meremang karena perlakuan Alex yang beda dari biasanya."Aku menyayangiku, Freya," gu
Sebuah mobil berhenti di rumah sakit, wanita itu melihat halaman rumah sakit yang lapang. Dalam hatinya dia berharap semoga informasi yang dia dapatkan benar. Masih terdapat keinginan dalam dirinya untuk terlibat dengan Keluarga Kingston. "Ayo, Claudia! Kita harus bergegas untuk mendaftarkan dirimu agar operasi dapat berlangsung sesuai dengan jadwal. Aku heran dengan dirimu, mengapa mendadak kau memilih untuk pindah dari rumah sakit sebelumnya?" Tania membantu Claudia untuk turun dari mobil. "Tidak apa-apa. Menurutku, fasilitas di rumah sakit ini sangat bagus karena itulah aku ingin pindah. Sudah sepatutnya kita memanfaatkan kebaikan Alex dengan baik. Pria itu pasti tidak keberatan bila aku memang menggunakannya untuk kesehatanku," ucap Claudia dengan senyum di wajahnya. 'Ya, kamu tidak perlu mengetahui alasan kepindahan rumah sakit ini, Tania. Pasti kamu tidak akan menyetujuinya bila mendengar tujuanku sebenarnya,' batin Claudia memandangi sahabatnya. Kepindahan perawatan Claudia
"Membantu pengobatan?" tanya Freya membalikkan tubuhnya. Hati Freya berdenyut nyeri mendengar perkataan Claudia. Apa maksud dari membantu pengobatan? Berarti Alex telah bertemu dengan Claudia sebelumnya? "Ya, beberapa Minggu yang lalu, aku meminta Alex untuk membantu biaya pengobatanku. Seperti yang kamu ketahui karierku sudah meredup. Tidak ada orang yang peduli denganku lagi, kecuali Alex," jawab Claudia dengan senyum tersungging di wajahnya.Alis Freya terangkat, wanita itu berpikir cepat tentang kejadian Alex yang tiba-tiba pergi dari Resort Kingston. Mungkinkah pria itu menemui mantan kekasihnya? Dia mengatakan membantu temannya, tetapi tidak menjelaskan dengan detail tentang teman yang dimaksudkan oleh Alex.Freya terdiam tidak menanggapi perkataan Claudia. Dia tidak boleh terpancing emosi dengan ucapan yang jelas-jelas ingin membuat dirinya marah. Baru saja bertemu dengan Claudia, dia sudah dapat membaca karakter dari wanita di depannya ini. "Memangnya apa penyakit yang kamu
Tidak hanya hatinya yang berdenyut ketika mengetahui kenyataan yang terungkap, Freya merasakan pusing di kepalanya. Tiba-tiba lobi rumah sakit serasa berputar, lalu pandangannya mengabur berubah menjadi hitam. Samar-samar dia mendengar teriakan dari beberapa orang yang duduk di dekatnya."Nona, Anda tidak apa-apa? Nona!" Freya masih dapat mendengarnya sekilas, tetapi ketidaksadaran menyambut dirinya.Freya membuka matanya perlahan. "Apa yang terjadi padaku?" tanya Freya melihat seorang perawat di samping dirinya. "Anda tadi kehilangan kesadaran dan segara dibawa oleh beberapa orang ke ruang IGD. Apa yang Anda rasakan saat ini?" jawab perawat yang kemudian menanyakan kondisi Freya. "Aku sedikit pusing, rasanya seperti berputar-putar. Perutku juga sedikit sakit," ucap Freya baru merasakan sedikit rasa nyeri di perutnya.Perawat tersebut tersenyum mendengar ucapan Freya. "Wajar saja Anda mengalami hal tersebut, kondisi wanita yang sedang mengandung memang terkadang seperti kondisib yan