"Baiklah, tapi besok kamu baru akan mulai normal bekerja," ucap Alex menyerah.Freya menyunggingkan senyumnya lalu berdiri untuk mengecup pipi Alex. "Terima kasih, Sayang," ujar Freya."Apa kamu begitu senang diberikan pekerjaan? Seharusnya sejak lama kamu menjadi asisten pribadiku!" ungkap Alex."Ya, seharusnya seperti itu, kamu harus membagi tugas dengan baik. Aku lihat Felix mengerjakan pekerjaan ganda. Kasihan sekali pria itu. Seharusnya, dengan jabatanmu sebagai CEO, kamu harus memiliki beberapa orang kepercayaan agar pekerjaanmu lebih ringan," saran Freya sambil berdiri di ujung meja."Nanti aku akan pikirkan tentang hal itu! Aku harus mulai bekerja. Hari ini, lebih baik kamu sedikit bersantai saja. Aku hanya memintamu untuk mereservasi restoran untuk makan siang kita," ucap Alex. Pria itu kemudian kembali ke tempat duduknya. Sebenarnya, Alex ingin sekali bermesraan dengan istrinya di kantor. Namun, dia menyadari banyak sekali dokumen yang harus diperiksa olehnya. Freya memain
"Jadi, kita akan memakan steak lagi hari ini?" Alex bertanya pada istrinya."Ya, entahlah, akhir-akhir ini aku sangat menggemari makan steak. Tidak apa-apa kan? Atau kamu ingin memakan menu lain?" Freya menatap Alex yang heran dengan keinginan istrinya.Beberapa waktu ini, Freya menginginkan steak untuk menu makannya. Namun, Alex tidak keberatan pada selera makan Freya karena dia ingin wanita itu lekas pulih dari sakitnya. Alex selalu memenuhi permintaan Freya yang ingin makan steak setiap waktu."Tidak apa, aku ikut saja pada pilihanmu. Kamu tahu bukan kalau aku bukanlah pria pemilih," ucap Alex dengan menyunggingkan senyum diwajahnya. "Terima kasih, Sayang," Freya terlonjak senang kemudian mendahului Alex menuju meja yang telah dia reservasi. Alex menggelengkan kepalanya seaya tersenyum melihat tingkah dari Freya yang menggemaskan. Tanpa disadari olehnya seorang wanita terkejut melihat kehadirannya. Sebuah Kebetulan yang sangat disangka oleh wanita tersebut. Dia segera menghampiri
"Aku sudah berusaha untuk menasehatinya, tetapi seperti yang Anda tahu. Aku tidak bisa memaksakan kehendak pada Claudia," ucap Tania dengan pelan. Selama menjadi manager Claudia, dirinya selalu mengingatkan bahwa sahabatnya itu harus berlaku dengan baik. Akan tetapi, dia tetap tidak bisa mengendalikan Claudia. Jadilah, Claudia terlibat skandal dan tidak dapat memulihkan namanya hingga saat ini. "Aku rasa Anda tidak perlu memperingatiku. Sudah aku katakan bukan kalau aku tidak ingin terlibat dengan dirinya lagi. Cukup sudah bantuanku pada Claudia, aku ingin tidak ada lagi yang dapat menghubungkanku dengan Claudia." Alex tetap tenang saat berbicara dengan Tania. "Ya Tuan! Aku akan berusaha sebaik mungkin agar Claudia tidak mengganggu pernikahan Anda dan istri. Aku harap kalian terus berbahagia," harap Tania sambil menatap Freya yang sedari tadi melihat interaksinya dengan Alex yang tampak penasaran. Alex tentu memikirkan semua peringatan dari Tania. Dia sedikit menyesali tindakan di
Setelah kejadian di restoran, Freya memikirkan cara untuk mengetahui masa lalu Alex. Percintaan Alex dan Claudia hanya diketahui oleh Brian dan Irene. Tidak mungkin dia menanyakan hal tersebut pada Brian. Bila menanyakan pada Brian, Freya takut kakek tua itu akan curiga. Brian sangat menyukai Freya, dia tidak ingin cucu menantunya itu tersakiti. Oleh karena itu, Freya memilih untuk menanyakan pada Irene tentang masa lalu Alex."Besok, aku akan pergi bersama Tante Irene. Kami ingin pergi ke salon dan berbelanja," ucap Freya memberitahukan pada Alex.Alex yang sedang memeriksa ponselnya menengadahkan kepalanya, dia menatap Freya dengan heran. Istrinya itu tidak menyukai acara berbelanja atau ke salon. Kepergiannya bila menghabiskan waktu untuk berbelanja bisa dibilang sangat singkat."Apa aku harus ikut dengan kalian?" tanya Alex."Tidak, ini adalah waktu untuk kami berdua. Kamu tenang saja, nikmati waktumu berdua dengan Kakek Brian. Aku akan menghabiskan waktuku bersama Tante Irene,"
"Claudia? Tentu aku tahu tentang dirinya. Bahkan, aku sempat berpikir kalau Alex menikah dengan wanita itu!" ucap Irene dengan tenang.Freya mengamati ekspresi wajah Tante dari suaminya. Dia takut kalau Irene curiga pada dirinya yang ingin mencari tahu tentang Claudia. Namun, rasa penasaran Freya mengalahkan semua ketakutan tersebut. Wanita itu merasa harus mengetahui masa lalu Alex. "Apa yang menyebabkan mereka berpisah? Perpisahan itu terjadi secara baik-baik atau berakhir dengan mengenaskan?" tanya Freya dengan gamblang. Irene melirik istri keponakannya, ternyata ini adalah alasan Freya mengajaknya untuk 'girl time'. Freya ingin mengetahui masa lalu Alex dengan Claudia. Dia menganggap hal tersebut wajar karena Alex mungkin menyembunyikan masa lalunya dengan Claudia."Aku tidak begitu mengetahui bagaimana hubungan keduanya berakhir. Yang aku tahu Claudia mengkhianati Alex. Dia menjadi simpanan seorang produser. Kalau kau mengikuti gosip tentang produser tersebut mungkin kau mengeta
"Tidak, aku sudah tidak pernah berhubungan dengan dia lagi!" kilah Alex. Terdengar sedikit kegugupan dalam nada bicaranya. Brian dengan cepat mengambil kesimpulan. Cucunya itu tidak bisa membohongi dirinya. Gestur tubuhnya sudah menjelaskan kalau ada sesuatu yang disembunyikan oleh Alex."Jangan pernah membohongiku Alex! Aku sangat mengerti tentang dirimu. Pintaku hanya satu, bahagiakan Freya, jangan membuatnya menitikkan air matanya," pesan Brian. "Iya, Kek!" "Aku mohon dengan sangat karena aku telah berjanji pada Liam. Kamu adalah orang yang paling beruntung karena menjadi suami Freya. Bila aku mendengar sedikit saja kekecewaan dari dirinya, aku tidak tahu harus menaruh wajahku di mana," gumam Brian sambil mengenang saat dia meminta Freya menjadi cucu menantunya. Liam hanya memiliki Freya dalam hidupnya. Sebagai sahabat dari Liam, Brian ingin Freya mendapatkan pria yang tepat untuk hidupnya. Pucuk dicinta ulam pun tiba, saat itu Alex tengah berpisah dari Claudia. Brian yang mema
Setelah makan malam, Keluarga Kingston bercengkrama di ruang keluarga. Tadinya, Alex sudah mengajak Freya pulang ke apartemen mereka karena hari sudah larut malam. Namun, Brian mendesak Alex dan Freya untuk menginap di Mansionnya. Awalnya, Alex menolak ajakan Brian, tetapi kakeknya membujuk Freya dengan kata-kata pamungkasnya. Sehingga, membuat keduanya luluh dan memutuskan untuk menginap di Mansion Kingston."Tolonglah Frey, aku ingin kamu besok ikut Kakek ke rumah sakit. Besok aku harus kontrol ke dokter pasca operasi," pinta Brian sambil menatap cucu menantunya dengan pandangan memelas. "Besok kami ada urusan, Kek!" kilah Alex yang tidak ingin menginap di Mansion Keluarga Kingston. "Sudahlah, Sayang! Aku rasa tidak apa-apa bila kita menginap. Aku tidak pernah lagi menginap di Mansion ini setelah hari pernikahan, kita!" ucap Freya. Wanita itu cukup lelah kalau harus kembali ke apartemen mereka. Dia ingin segera merebahkan tubuhnya karena acaranya berbelanja hari ini menyita tena
Alex menggendong Freya hingga kamarnya. Sesampainya di kamar yang masih terlihat rapi karena dibersihkan setiap hari, Alex merebahkan tubuh Freya di atas tempat tidurnya. Pria itu berjalan menutup pintu kamar tanpa menyalakan lampu. Penerangan temaram menambah kesyahduan di kamar yang Alex tempati selama tinggal di Mansion Kingston."Apa kamu siap, Sayang?" tanya Alex membuat Freya sedikit gugup. "Ya, Al," jawab Freya sambil menggigit bibirnya sendiri.Mereka susah sering melakukan hubungan suami istri. Akan tetapi, baru kali ini Freya berani mengatakan pada Alex bahwa pria itu boleh melakukan apa pun yang dia inginkan. Sepertinya, suaminya memiliki hasrat terpendam yang belum pernah dia lakukan selama mereka menikah. Alex mengecup dahi Freya, kemudian mencium bibir Freya dengan lembut. Pria itu melakukannya dengan perlahan dan menyeluruh sampai ke bagian yang belum pernah dia lakukan. Tubuh Freya meremang karena perlakuan Alex yang beda dari biasanya."Aku menyayangiku, Freya," gu