Beranda / Thriller / Streaming Neraka / Bayangan Dalam Cermin

Share

Bayangan Dalam Cermin

Penulis: Mega Kembar
last update Terakhir Diperbarui: 2023-05-27 13:04:09

Seorang gadis bergaun putih panjang berjalan menelusuri ruangan besar dengan berbagai peralatan daput tertempel di dinding.

Sesekali ia menyeka darah yang merembes dilari hidungnya yang terluka dengan menggunakan sapu tangan biru pemberian Ben.

Ringisan kecil keluar dari belahan bibirnya yang terpoles lipstick merah, kala tangannya tak sengaja menekan terlalu kuat.

Aletta sejujurnya cukup kesal dengan apa yang tadi terjadi di ruang depan, padahal ia berniat untuk memisahkan kedua gadis dari pertengkaran bodoh mereka, malah ia yang terluka tersikut oleh tangan Erna.

Akan tetapi, marah sekarang pun tak ada gunanya, Aletta hanya harus segera membersihkan diri lalu menyelesaikan tugasnya untuk bersih-bersih.

Sebenarnya tubuh Aletta sendiri mulai meronta kelelahan, di tambah kejadian sebelumnya bersama Kyler dan Erba yang berkeliling mencari kotak misteri telah cukup mengurus tenaga. Namun, tak satu pun yang mereka dapat.

Aletta bukannya tidak ingin kotak hadiah itu, sejujurnya ide permainan yang diusulkan oleh Kyler sangat menguntungkan untuk orang sepertinya. Bayangkan saja, Aletta yang berasal dari kalangan orang tidak mampu bisa mendapatkan barang berharga dan mahal jika berhasil mendapatkan kotak misteri itu

Benar, Aletta yang terlahir dari keluarga sederhana, tentu saja menginginkan barang-barang mewah yang dijanjikan Sang Ketua Osis. Apalagi jika ia berhasil mendapatkan leptop. Benda yang sampai sekarang tidak dimilikinya, meski sudah menabung uang jajannya. Namun, Aletta belum juga bisa membelinya.

Akan tetapi, jika permainannya ini mencelakainya hingga mimisan seperti sekarang, sepertinya Aletta perlu berpikir ribuan kali untuk menganggap bahwa ini keberuntungan.

Jujur saja, Aletta tak sanggup jika petualangan untuk mendapatkan hadiah itu berakhir dengan kekacauan seperti yang terjadi tadi. Ia hanya mampu berharap ini berakhir baik-baik saja.

Aletta menarik napas dalam. Sepertinya tidak, terlebih semenjak menginjakkan kaki di pekarangan rumah antik ini, perasaan cemas dan rasa takut selalu menyelimutinya. Itu bagai jalan tak berujung.

Sungguh, Aletta ingin cepat pulang dan merebahkan diri di kasur empuknya. Dengan mengangkat sedikit ujung gaun putihnya yang terlalu panjang, Aletta membuka sebuah pintu biru yang diduga kamar mandi seperti apa yang diucapkan pria paruh baya bernama Jack tadi.

Ngomong-ngomong tentangnya, Aletta tidak suka dengan tatapan dan nada bicara padanya yang terkesan tajam menusuk. Entah perasaannya saja atau apa, pria itu hanya berbicara ketus padanya. Mungkinkah pria itu masih tersinggung gara-gara perkataannya tadi?

Aletta menggeleng dan memilih untuk mengenyahkan segala pikiran buruk yang berkecamuk di kepalanya. Gadis berkostum kuntilanak itu lantas melangkahkan kaki masuk kamar mandi, kemudian menutup pintunya rapat.

Tidak akan ada kebaikan yang di dapatnya jika ia berpikir negatif seperti sekarang ini. Indira memilih membasuh wajahnya setelah sebelumnya membersihkan hidung yang berdarah dengan tisu toilet yang dibasahi air.

Setelah selesai, Aletta buru-buru keluar, dan berjalan beberapa langkah, hingga harus terhenti kettika ia melihat cermin besar tertempel di tembok. Indira pun berjalan mendekat.

Aletta mendongak menatap pantulan dirinya di cermin. Pupus sudah riasan make up pucat ala Kuntilanak di wajahnya yang Indira poles ketika petang tadi. Kini seluruh wajahnya sudah bersih dari noda-noda darah maupun riasan bedak.

Sibuk meneliti wajahnya dalam pantulan cermin, Aletta sibuk melamun. Sampai kini tak ada lagi wajahnya di sana, tergantikan dengan sosok bercahaya yang berdiri menghadap Aletta dengan pandangan kosong.

Melihat penampakan itu membuat Alletta mau tidak mau membulatkan matanya. Sungguh, ia terkejut bukan main.

"Siapa kamu? Bagaimana cara kamu masuk ke sini?" tanya Aletta menujuk sosok itu. Gadis bergaun putih tak berani menoleh ke belakang. Takut sosok bercahaya di cermin itu akan menerkamnya jika ia berbalik. Terlebih entah kenapa, badan Aletta pun terasa kaku untuk digerakan.

Bayangan putih itu hanya terdiam. Wajahnya yang terselimut cahaya putih terang tak bisa dilihat wajahnya, saking bercahayanya sosok itu. Aletta menatapnya dalam.

"Siapa kamu?"

Aletta mengulangi pertanyaan yang sama dengan suara lebih tinggi. Bahkan mimik wajahnya semakin mengeras menebarkan aura ancaman. Jujur saja, Aletta mulai merasa takut dengan sosok di belakangnya, ia takut dicelakai.

Selang beberapa detik, sosok bercahaya itu mengangkat sedikit wajahnya. Namun, karena cahaya terang benderang, Aletta tetap tak berhasil melihat wajah sosok di belakangnya.

"Junjung tinggilah kejujuran jika ingin selamat dari Neraka ini."

Aletta tertegun dengan ucapan sosok bercahaya itu yang terdengar seperti sebuah peringatan. Sosok itu lalu menghilang, tergantikan kembali dengan pantulan wajah seorang gadis bergaun putih, ia pun menoleh ke belakang. Namun, tak ada apa-apa di sana.

Aletta kembali melihat cermin, namun kini hanya ada pantulan dirinya di sana. Sosok bercahaya itu lenyap meninggalkan Aletta dalam pikiran tak berujung.

***

Sambil menendang udara dengan kaki kanannya, Karin melangkah dengan mengerutu, mengumpat kasar. Gadis Bloody Marry itu sedang kesal karena tak berhasil menyusul Kyler yang hilang dibelokan. Ketua osis itu lenyap bagai ditelan bumi.

Setelah tahu bahwa Karin mengejarnya, Kyler berlari tak tentu arah, membuat Karin pun iku belari mengejar namun tidak berhasil, dan malah terjebak sendirian di lantai dua.

Ruangan luas dengan lorong-lorong panjang bak sebuah Kastil. Jika melihat bangunan ini dari luar Karin tak menyangka bahwa di dalamnya begitu luas.

Awalnya Karin mengira bahwa luas rumah tua itu tak akan beda jauh dengan luas rumahnya. Mengingat ukuran bangunan itu hampir tidak beda jauh dengan tempat tinggal Karin. Namun, ternyata dugaannya salah besar, rumah tua bergaya Eropa kuno itu sangat.

Bahkan sekarang Karin tersesat entah di mana. Namun, jika melihat ruangan yang di tempati sekarang terdapat ranjang kasur, Karin menyimpulkan ia sedang berada di kamar.

Gadis berkostum Bloody Marry itu lalu melangkahkan kaki mendekat kasur berwarna pink dan melihat dari aksesoris dalam kamar yang didominasi warna pink dengan meja rias cukup besar. Karin yakin bahwa kamar yang dipijakinya kini ialah kamar seorang perempuan. Mungkin anak pria paruh baya yang menyuruhnya beres-beres itu.

Katin berdecak saat mengingat hal itu membuatnya kembali tersulut emosi. Enak saja pria tua itu menyuruhnya beres-beres. Sedangkan di rumahnya sendiri saja ia tak pernah melakukan pekerjaan rumah tangga seperti itu.

Jelas saja, Karin anak dewan pemerintahan, ayahnya sudah memperkerjakan satu lusin pembantu untuk membereskan rumah mereka.

Sambil merenggangkan otot tangan yang kaku dan pegal. Perkelahian dengan Erna juga menjadi salah satu pemicu tubuhnya nyeri. Karin membaringkan diri di ranjang dengan nyaman. Memejamkan matanya damai.

Brak ... Karin langsung terbangun dari tidurnya. Terduduk menatap pintu yang menutup dengan sendirinya. Padahal tidak ada angin di sana.

Mengapa pintu itu menutup sendiri?

Dengan panik Karin bangkit tergesa menuju pintu. Tangan kanannya terjulur memutar gagang pintu berwarna hijau daun di depannya dan itu terkunci rapat. Seketika itu Karin menjadi panik bukan main, ia pun mulai menggedor-gedor pintu.

"Woyyy, buka pintunya! Ini tidak lucu! Siapa di sana? Jangan main-main denganku."

Karin berteriak sambil terus memukul-mukul pintu kayu dengan bruntal, sesekali ia bahkan tak segan untuk mendobrak dan menendangnya. Bunyi nyaring brak-brak yang memekikkan telinga mulai terdengar gaduh.

Akan tetapi, Karin tak peduli, raut wajahnya sangat panik sampai keringat bercucuran menuruni pipi hingga dagunya.

"Buka, Sialan!" raung Karin makin tak terkontrol. Telapak tangannya mulai memerah seiring dengan seringnya ia memukul pintu kayu agar terbuka.

"Hei, tenang saja. Tidak perlu berteriak seperti itu. Aku ada di sini."

Karin terlonjak mendengar suara yang sangat familiar, ia pun menoleh ke belakang, tepatnya ke arah meja rias yang kini diduduki pria berpakaian hitam bertopeng labu menutup wajahnya. Meski begitu Karin tahu siapa yang ada dibalik topeng itu. Karin hapal betul suara pujaan hatinya.

"Kyler?" panggil Karin, suaranya terdengar bergetar ragu bercampur senang.

"Iya, ini aku. Orang yang kamu sukai, Karin," jawab Kyler berbalik dan menjawab main-main. Meski begitu Karin tak dapat melihat ekspresi pemuda berambut pirang itu. Namun, dari nada suaranya Karin tahu bahwa Kyler tengah tersenyum mengejek.

"Kamu sejak kapan berada di sana, Kyler?" tanya Karin mendekat. Kini dirinya mulai bersikap tenang. Tidak lagi menggedor pintu.

"Sejak tadi aku berada di sini, kok. Kamu saja yang tidak memperhatikan." Kyler berdiri menghadap Karin yang menatap tepat iris mata di balik topeng hantunya.

"Oh ya?" tanya Karin antusias, hilang sudah ketakutan dan keraguannya kini tergantikan oleh perasaan senang yang membuncah.

"Bukankah tadi kamu meninggalkanku?!" Karin cemberut, pura-pura kesal.

Bukannya menjawab, Kyler malah tertawa terbahak-bahak, tindakannya membuat Karin mengerutkan alis bingung. Pasalnya tidak ada yang lucu di sini.

"Meninggalkanmu?" Kyler balik bertanya main-main dan terkekeh. "Itu tidak mungkin, Sayang. Aku tidak mungkin meninggalkan jodohku sendiri."

Karin ternganga. "Jodoh?"

"Iya, jodoh. Kenapa kamu kaget begitu? Bukankah kamu sudah tahu dari cermin Bloody Marry itu," tunjuk Kyler pada cermin besar di depannya.

Alis Karin makin menukik tajam, ia tidak mengerti dengan pembahasan yang dibicarakan oleh Kyler.

"Cermin? Cermin apa?" tanya Karin tak mengerti.

"Iya, cermin Bloody Marry. Sini aku tunjukkan."

Kyler lalu tanpa basa-basi menggandeng tangan Karin menghadap ke cermin besar, sehingga terlihatlah pantulan dua orang berbeda gender di sana sedang saling menatap bayangannya masing-masing.

"Apa kamu melihatnya, Karin? Bukankah kita tampak serasi, bukan?"

Kyler bertanya ceria. Sesekali tawa jenaka lolos dari mulutnya. Karin makin mengernyit tak mengerti dengan sikap Ketua OSIS yang tampak berbeda dari biasanya, padahal selama ini ia selalu cuek pada Karin, tetapi kenapa sekarang mendadak perhatian?

Sebenarnya ada apa ini?

Seakan menyadari kebingungannya, Kyler pun kembali terkekeh lalu menjelaskan. "Karin Sayang, kamu kan sekarang memakai baju Bloody Marry. Masa kamu tidak tahu cara menggunakan cermin ini? Jangan bilang kalau kamu pun belum mencobanya?"

Kyler pura-pura merajuk dan bersedekap dada.

"Maksudmu, Kyler? Aku tidak mengerti," balas Karin seadanya.

"Apa kamu pernah mendengar Ramalan Cermin jodoh?!"

Pertanyaan Kyler membuat Karin terdiam seribu bahasa. Ingatannya memutar saat percakapan Erna dengan Aletta tentang legenda cermin ramalan jodoh itu di depan stand yang Karin jaga. Mungkinkah Kyler mencoba permainan itu?Bukannya itu hanya mitos?

"Bukan mitos kok. Aku sudah pernah mencobanya dan jodohku memang kamu, Karin Sayang."

Sekali lagi, Kyler dapat menebak isi pikiran Karin sebelum si empunya mengungkapkannya.

"Benarkah? Apa itu benar nyata?" tanya Karin kembali antusias.

Kyler mengangguk mengiyakan. "Coba aja sendiri!"

Pemuda bertopeng labu itu menjelaskan bahwa hanya dengan memnaggil nama Bloody Marry tiga kali dan menghadap kaca. Maka jodoh Karin akan terlihat di cermin.

"Mau coba?" tanya Kyler membuat Karin mengangguk ragu, terlebih Karin tak ingin mengecewakan Kyler yang tampaknya bersemangat untuk melakukan permainan ini.

Kyler tersenyum sumringah dengan jawaban yang diberikan Karin. Kaki penjangnya bergerak menuju saklar lampu dan mematikannya hingga ruangan menjadi gelap gulita. Lalu, menyuruh Karin untuk memulai permainan.

Karin maju mendekat, berdiri di depan kaca yang kini memantulkan bayangannya sendiri. Sedangkan Kyler berdiri di pojok ruangan yang tak tersorot oleh kaca. Karin mengusap tengkuknya yang mulai terasa dingin.

Entah kenapa setelah lampu dimatikan, bulu romanya berdiri semua. Karin meneguk ludah kasar.

"Bloody Marry," panggil Karin untuk pertama kalinya. Tidak terjadi apa-apa. Dalam kaca masih terdapat pantulan dirinya. Namun, suasana terasa lebih mencekik.

"Bloody Marry ...."

Suara angin berhembus pelan, menerbangkan rambut Karin yang tergerai berantakan. Tangan Karin bergetar hebat merapihkan rambutnya agar tidak menghalangi mata. Suasana kian mendingin dan semakin mencengkam.

Tik ....

Tik ....

Tik ....

Detingan jam pun serasa sangat menakutkan, tepat di detik ke tiga belas, Karin pun berucap ....

"Blood Marry," panggil Karin untuk terakhir kalinya. Karena setelah itu yang ia tahu hanya jeritan suaranya yang memenuhi ruangan hingga tertelan kegelapan.

Kyler menyeringai melihat cipratan darah mengotori cermin.

"Ya, satu telah pergi menuju rumahku!"

Bab terkait

  • Streaming Neraka   Ayo Menari Bersamaku

    Kembali ke Aletta yang memasuki ruangan demi ruangan untuk mencari teman-temannya yang kini telah berpencar entah ke mana.Setelah kejadian bersama sosok putih tadi, Aletta yakin bahwa ada yang tidak beres di rumah yang mereka singgahi ini, saat ia berjalan ke tempat semula di ruang depan, Aletta tak lagi mendapati satu pun temannya. Gadis bergaun putih itupun memutuskan untuk mencari mereka.Meski di bibir terus bergumam memanggil-manggil nama temannya. Namun, kenyataan hatinya tidak berada di sana, Aletta masih memikirkan kejadian bersama sosok putih tadi. Sungguh ia tidak mengerti dengan pesan yang disampaikan sosok bercahaya dalam cermin. Tentang apa itu? Apa ini tentang dirinya? Atau peringatan untuk mereka yang mengikuti permainan di malam festival ini. Sungguh, pikiran Aletta tidaklah merasa tenang. Ditambah lagi, ia pun tak dapat melihat wajahnya dengan jelas. Sosok itu hanya menyuruh Aletta untuk berkata jujur, padahal seingatnya selama ini ia selalu berkata jujur dan sebis

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-27
  • Streaming Neraka   Tipu Muslihat Setan

    Sementara itu, di lain tempat ada dua pemuda dengan Slenderman dan Vampire, melangkah mencari peralatan kebersihan yang bisa mereka gunakan untuk menyelesaikan tugas yang diberikan si pemilik rumah. Akan tetapi, lama mengelilingi rumah kuno itu, tak ada satu pun alat kebersihan yang mereka temukan, padahal mereka harus bergegas membersihkan rumah pria bernama Jack itu, agar dapat mengambil kotak hadiah sebagai imbalan."Ck ...." Valen berdecak memecah kesunyian di antara dirinya dan Ben. "Sendari tadi kita keliling mencari sapu dan kain pel, tetap tidak. Bahkan kemoceng saja tidak ketemu. Ini rumah atau gudang, sih?!"Valen menggerutu sambil menendang meja di depannya yang berdebu banyak. Kini dirinya dan Ben terjebak di ruangan yang memang mirip sebuah gudang dengan barang-barang yang hampir sebagian besar tertutup oleh kain hitam.Meski sudah biasa dengan keluhan Valen, tetap saja kuping Ben terasa pengang juga mendengar ocehan cemprengnya dari tadi. Ditambah sejak beberapa menit l

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-27
  • Streaming Neraka   Kematian Sahabat Kecil

    Sementara itu, kembali pada Aletta yang berdiri di depan pintu bercat biru. Sendari tadi tangannya terus memutar gagang pintu, berusaha untuk membukanya.Akan tetapi, malang nian nasib gadis bergaun putih itu, niat hati ingin mencari Erna dan teman-temannya yang lain, ia malah harus terjebak di sebuah kamar dengan Kyler di dalammya.Semua berawal dari Aletta yang tak sengaja berpapasan dengan Kyler. Pria berpangkat Osis yang tadi memaksanya untuk memanggil nama asli itu menawarkan diri untuk membantunya mencari yang lain. Namun, ketika tengah berkeliling di sebuah kamar bernuansa biru laut, mereka dikagetkan dengan suara benda jatuh entah dari mana. Bunyinya yang nyaring membuat Aletta yang berdiri di dekat pintu, membanting kuat hingga pintu tertutup rapat dan mereka pun terjebak berdua di dalam sana, tanpa ada orang yang mendengar teriakannya. Sadar dengan kebodohan yang telah Aletta lakukan, ia tergesa berusaha meraih gagang pintu untuk membukanya. Gadis berambut hitam sebahu itu

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-27
  • Streaming Neraka   Pemicu Salah Paham

    Sudah Aldo duga sebelumnya, ada yang salah dengan rumah besar dekat hutan yang ia singgahi ini. Sungguh, padahal Aldo sudah berusaha semaksimal mungkin menjelaskan pada kedua teman setimnya tentang keanehan yang terjadi. Akan tetapi, mereka menolak dan justru mentertawainya. Mereka berdua tidak percaya dengan ucapan Aldo yang menuturkan jika tingkah si Pemilik Rumah terkesan aneh dan misterius. Namun, mereka justru menganggap bahwa Aldo terlalu paranoid. Sekarang terbukti sudah, pemilik rumah kuno ini bukan manusia. Dengan kostum putih yang compang-camping, Aldo berlari di lorong ruangan. Sekujur tubuhnya tergores luka akibat benda tajam, memar kemerahan pun terlukis mengerikan. Akan tetapi, hal itu tak menyurutkan niat Aldo untuk terus berlari mencari jalan keluar. Pemuda yang awalnya mengenakan kostum Pocong itu, bahkan tak lagi dapat merasakan nyeri. Kepalanya penuh dengan pikiran, bahwa ia harus keluar dari rumah hantu ini. Rasa sakit yang ia rasakan tak sebanding dengan situ

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-27
  • Streaming Neraka   Kyler Sang Hantu

    Aletta memilin rambut sebahunya yang tergerai bebas. Rambut yang biasanya terikat dua itu kini terjatuh menutupi punggungnya. Helaian hitam lebat yang kini tampak kusut, berantakan. Aletta tak ubanya sosok Kuntilanak sesungguhnya, jika saja wajahnya pucat seperti hantu asal Negaranya itu sudah dipastikan Aletta terlihat seperti hantu sesungguhnya. Bukan tanpa alasan Aletta merasa gugup seperti sekarang ini. Namun, semenjak dikagetkan dengan kedatangan Kyler yang menepuk bahunya, Aletta dibuat salah tingkah karena telah meninggalkan pemuda pirang itu di kamar seorang diri. Terlebih Aletta secara terang-terangan menolak Kyler sampai menamparnya, hingga membuat Aletta benar-benar malu. Namun, Aletta sangat bersyukur karena kejadian tadi, Kyler kembali bersikap seperti biasanya.Di sisi lain Kyler terdiam dengan sesekali melirik gadis bergaun putih di sampingnya. Sejak bertemu dengan gadis itu lagi setelah Aletta pergi ke kamar mandi, sikap gadis itu jadi aneh. Mereka lebih canggung d

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-27
  • Streaming Neraka   Pintu Yang Terkunci

    Ben terus menggosok tangannya yang beberapa menit lalu berlumuran darah Valen. Kejadian di gudang tadi membuatnya takut bukan main. Ben membunuh Valen. Ben benar-benar tidak mengerti apa yang terjadi sekarang. Setelah membaca tulisan yang tertera di buku usang yang ia temukan di meja, pikirannya tiba-tiba berkabut. Kepalanya terasa pusing dengan suara-suara yang entah berasal dari mana. Hingga hal terakhir yang Ben ingat tubuhnya seperti melayang, bebas tak terkontrol, seperti ada orang yang mengambil alih kesadarannya. Tapi oleh siapa? Dan untuk apa ia disuruh melakukan perbuatan keji itu hingga mencelakai sahabat kecilnya sendiri? Sungguh, mengingat tentang darah yang berceceran di lantai tadi dan kondisi mengenaskan Valen membuat Ben ketakutan bukan main. Sekarang apa yang harus ia lakukan? Akankah Ben dijeblosken ke penjara karena membunuh Valen?Ben menggeleng kuat, mengenyahkan segala pikiran buruk yang bersarang di hatinya. Sungguh, tidak ada maksud Ben untuk mencelakai apal

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-28
  • Streaming Neraka   Dimana Jalan Keluarnya?

    "Jangan becanda, Erna. Cepat buka pintunya sekarang! " hardik Kyler menaikkan suaranya, membentak gadis berselendang pink itu. Namun, sayangnya Erna tak bergeming sedikitpun. Wajahnya pucat pasi seperti mayat hdup. Bahkan tatapan matanya kosong. Melihat keterdiaman Erna, Kyler menggeram marah dengan reaksi yang diberikan gadis bergaun merah muda pudar itu, Kyler kemudian mendekat berniat untuk menghampiri Erna. Setelah itu, ia pun melakukan hal yang sama seperti yang Erna akukan. Namun, benar pintunya tak bisa dibuka, mereka terkunci di dalam."Kita ... kita ... akan ... mati!" lirih Erna terbata-bata, ia benar-benar ketakutan. Bahkan tubuhnya pun bergetar hebat. Ia benar-benar terguncang akan kenyataan pahit yang mengancam nyawa mereka kini. Jangan lupakan sorot mata kosong tanpa sinar kehidupan. Gigi putihnya saling beradu, ketakutan. Berbeda sekali dengan sifat Erna yang biasanya ceria dan pemberani. "T---tidak, jangan mengatakan hal seperti itu, Erna. Kita pasti selamat. Tenangl

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-28
  • Streaming Neraka   Menemukan Titik Terang

    Flashback beberapa puluh tahun sebelumnya ..."Hahaha, aku untung banyak!" Jack berlari sambil memainkan kantong kain berisi kepingan emas di tangannya. Hari ini, pemuda berpakaian hitam lusuh itu berhasil menipu para bangsawan dalam permainannya di Kasino. Dia tertawa sumringah dengan keberuntungannya yang memiliki otak cerdas, hingga berhasil mengelabui banyak orang. "Jack ... apa yang kau lakukan di sini?"Pemuda yang dipanggil namanya itu, menoleh untuk mendapati seorang gadis bergaun coklat lusuh tampak tergopoh berlari mendekat. Jack memasukkan kantong berisi kepingan koin ke dalam bajunya ketika sang kakak telah berdiri di depannya, sibuk mengatur napas yang tersengal-sengal. "Kak Violeta, ada apa?" tanya Jack pada satu-satunya saudara yang ia miliki. Gadis berambut panjang sepunggung yang terikat rapi. Kulit putih bersih bak porselen dengan mata jernih kecoklatan. Wajahnya manis khas perempuan jaman kerajaan."Kemana saja kau?" hardik Violeta bertanya berang. "Kau tau, Tu

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-28

Bab terbaru

  • Streaming Neraka   Selamat Datang Di Neraka

    "Kyler ... Kyler!" Kyler mengerjapkan kedua bola matanya. Cahaya terang yang tiba-tiba masuk rentinanya, membuat Kyler hanya mampu membuka tutup matanya, membiasakan diri dari sinar terang entah dari mana.Suara-suara bising orang-orang memanggil namanya, samar-samar mulai tertangkap indera pendengaran Kyler. Sebelah pipinya tampak memanas, perih seolah sudah ditampar beberapa kali."Kyler ... bangun, ooy. Mau tidur sampai kapan? Bukankah kamu ada rapat Osis. Ayolah bangun."Itu Suara Valen, pikir Kyler yang belum bisa membuka matanya. Syukurlah jika pemuda urakan itu sudah ditemukan. Akan tetapi, itu tidak lebih baik ketika Valen mengetahui kebenaran tentang Erna. Sungguh, dapat Kyler duga jika Valen akan sangat terpukul jika mengetahu Erna yang merupakan gadis gebetannya itu telah mati tertusuk Ben, sahabat mereka sendiri. Tidak mau larut dalam pikitan tak berujung, Kyler pun mengerahkan seluruh tenaganya untuk membuka kedua mata dengan sempurna agar dapat melihat dengan jelas.

  • Streaming Neraka   Jack O'Lantern

    Seorang pria paruh baya dengan hodie hitam yang menutup hampir sebagian besar wajahnya, berdiri dengan santai menatap tiga remaja yang bepenampilan berantakan dengan darah mengotori baju mereka. Jack tertawa pelan melihat raut terkejut di wajah ketiga manusia unyu di depannya, terutama ketika melihat wajah Kyler yang biasanya angkuh dan sombong, kini wajah itu kusut, tak ubahnya kaset rusak. "Kamu ... Pak tua, Sialan. Ke mana saja kamu selama ini? Jangan-jangan kamulah dalang dibalik pembunuh berantai ini?" tanya Kyler membuka suara, memecah keheningan di antara mereka dengan suaranya yang tak sopan, masih terkesan angkuh dan sombong. "Apa yang sebenarnya terjadi? Apa yang kamu cari? " tanya Kyler lagi tidak puas dengan keterdiaman si Tuan Rumah. Nada suaranya kini merendah, tidak sekeras tadi."Kenapa anda mengurung kami di sini?" tanya Ben ikut bertanya. Meski perkataannya sopan. Namun, nada pemuda berjubah hitam itu sama menakutkannya dengan Kyler, Sang Ketua Osis yang memiliki

  • Streaming Neraka   Selamatkan Yang Tersisa

    Napas berderu saling bersahutan dengan degup jantung yang kian berdetak kencang. Keringat mulai membasahi, meluncur turun hingga dagunya. Rambut hitam panjang tergerai Indira kini mulai basah oleh keringat. Indira sesekali tampak mengangkat gaun putih panjangnya tinggi-tinggi.Gadis berkostum Kuntilanak itu tidak berani menengok belakang. Deru langkah kaki yang bersahutan sudah cukup sebagai tanda bahwa sosok bitam itu masih mengejarnya. Aletta mulai melambatkan laju larinya. Kaki jenjang putih Aletta mulai terasa pegal. Napasnya pun mulai tidak stabil. Namun, Aletta takut untuk berhenti bahkan hanya untuk menarik napas sejenak saja. Hal itu dikarenakan nyawanya kini bisa melayang kapan saja jika ia berhenti berlari. "Jangan lari, Aletta!"Kembali suara itu bergaung nyaring, semakin membuat nyali Aletta menciut. Suara serak khas pria dewasa yang menyuruhnya untuk berhenti berlari. Bahkan sesekali terdengar tawa mengerikan dari mulut sosok yang mengejarnya.Di kejauhan sana Aletta pu

  • Streaming Neraka   Kebohongan Berujung Maut

    Gaun putih panjangnya terseok-seok di lantai. Sesekali kain menjuntai itu menghambat langkah kakinya, sesekali ia tersandung meja dan kursi. Meski begitu, tak menyurutkan niat Aletta untuk terus berlari mencari seorang pemuda yang tadi meninggalkannya sendiri. Seorang pemuda yang kabur karena melihat mayat Karin di dalam kamar dengan bukti tulisan nama Kyler di cermin yang retak. Seolah-olah menegaskan, bahwa Kylerlah yang telah membunuh sosok Karin dan meninggalkan mayatnya di kamar seorang diri. Namun, Aletta yang telah selesai membaca buku di kamar itu, telah mengetahui apa yang menimpa mereka semua. Sejak awal mereka memang sudah terjebak dalam permainan Iblis yang mencoba mengambil jiwa mereka. Sendari awal memasuki rumah ini tidak jauh sebelum itu, sejak kegadungan di ruang Osis mengenai perbedaan pendapat antara Kyler dan Ben, semuanya sejak tersusun dengan rapi saat mereka menyetujui rencana Ketua Osis untuk mengadakan acara Halloween.Permainan Track Or Treat dengan hadiah

  • Streaming Neraka   Kerja Sama Leviathan

    Jack meronta, berusaha melepaskan rantai besi yang ada di lehernya, tubuh kurus keringnya pun terseok-seok, terseret oleh dua bawahan Lucifer yang menyeretnya kasar menuju tempat Leviathan berada. Jangan lupakan keringat yang membasahi wajahnya. Lucifer berjalan di depan. Sungguh, sebenarnya ia sangat malas mengunjungi kerajaan dingin Envy. Namun, mau bagaimana lagi, jiwa manusia yang dikirimkan Gabriel padanya membuat Lucifer mau tidak mau harus membereskan semuanya dengan kedua tangannya sendiri. Sambil berdecak kesal, Lucifer kembali meneruskan perjalanan menuju kerajaan Leviathan sambil memikirkan kejadian sebelumnya. Jujur saja, melihat sosok bercahaya Gabriel tadi membuat Lucifer mengingat saat ia berada di kelompok para Angelus ribuan tahun lalu. Namun, sifat sombongnya yang membangkang keputusan Sang Pemilik Alam Semesta, membuat ia diusir ke Neraka. Bukan Lucifer menyesali kejadian itu, sungguh tidak ada sedikitipun rasa penyesalan didirinya. Toh, ia sekarang juga sudah

  • Streaming Neraka   Menemukan Titik Terang

    Flashback beberapa puluh tahun sebelumnya ..."Hahaha, aku untung banyak!" Jack berlari sambil memainkan kantong kain berisi kepingan emas di tangannya. Hari ini, pemuda berpakaian hitam lusuh itu berhasil menipu para bangsawan dalam permainannya di Kasino. Dia tertawa sumringah dengan keberuntungannya yang memiliki otak cerdas, hingga berhasil mengelabui banyak orang. "Jack ... apa yang kau lakukan di sini?"Pemuda yang dipanggil namanya itu, menoleh untuk mendapati seorang gadis bergaun coklat lusuh tampak tergopoh berlari mendekat. Jack memasukkan kantong berisi kepingan koin ke dalam bajunya ketika sang kakak telah berdiri di depannya, sibuk mengatur napas yang tersengal-sengal. "Kak Violeta, ada apa?" tanya Jack pada satu-satunya saudara yang ia miliki. Gadis berambut panjang sepunggung yang terikat rapi. Kulit putih bersih bak porselen dengan mata jernih kecoklatan. Wajahnya manis khas perempuan jaman kerajaan."Kemana saja kau?" hardik Violeta bertanya berang. "Kau tau, Tu

  • Streaming Neraka   Dimana Jalan Keluarnya?

    "Jangan becanda, Erna. Cepat buka pintunya sekarang! " hardik Kyler menaikkan suaranya, membentak gadis berselendang pink itu. Namun, sayangnya Erna tak bergeming sedikitpun. Wajahnya pucat pasi seperti mayat hdup. Bahkan tatapan matanya kosong. Melihat keterdiaman Erna, Kyler menggeram marah dengan reaksi yang diberikan gadis bergaun merah muda pudar itu, Kyler kemudian mendekat berniat untuk menghampiri Erna. Setelah itu, ia pun melakukan hal yang sama seperti yang Erna akukan. Namun, benar pintunya tak bisa dibuka, mereka terkunci di dalam."Kita ... kita ... akan ... mati!" lirih Erna terbata-bata, ia benar-benar ketakutan. Bahkan tubuhnya pun bergetar hebat. Ia benar-benar terguncang akan kenyataan pahit yang mengancam nyawa mereka kini. Jangan lupakan sorot mata kosong tanpa sinar kehidupan. Gigi putihnya saling beradu, ketakutan. Berbeda sekali dengan sifat Erna yang biasanya ceria dan pemberani. "T---tidak, jangan mengatakan hal seperti itu, Erna. Kita pasti selamat. Tenangl

  • Streaming Neraka   Pintu Yang Terkunci

    Ben terus menggosok tangannya yang beberapa menit lalu berlumuran darah Valen. Kejadian di gudang tadi membuatnya takut bukan main. Ben membunuh Valen. Ben benar-benar tidak mengerti apa yang terjadi sekarang. Setelah membaca tulisan yang tertera di buku usang yang ia temukan di meja, pikirannya tiba-tiba berkabut. Kepalanya terasa pusing dengan suara-suara yang entah berasal dari mana. Hingga hal terakhir yang Ben ingat tubuhnya seperti melayang, bebas tak terkontrol, seperti ada orang yang mengambil alih kesadarannya. Tapi oleh siapa? Dan untuk apa ia disuruh melakukan perbuatan keji itu hingga mencelakai sahabat kecilnya sendiri? Sungguh, mengingat tentang darah yang berceceran di lantai tadi dan kondisi mengenaskan Valen membuat Ben ketakutan bukan main. Sekarang apa yang harus ia lakukan? Akankah Ben dijeblosken ke penjara karena membunuh Valen?Ben menggeleng kuat, mengenyahkan segala pikiran buruk yang bersarang di hatinya. Sungguh, tidak ada maksud Ben untuk mencelakai apal

  • Streaming Neraka   Kyler Sang Hantu

    Aletta memilin rambut sebahunya yang tergerai bebas. Rambut yang biasanya terikat dua itu kini terjatuh menutupi punggungnya. Helaian hitam lebat yang kini tampak kusut, berantakan. Aletta tak ubanya sosok Kuntilanak sesungguhnya, jika saja wajahnya pucat seperti hantu asal Negaranya itu sudah dipastikan Aletta terlihat seperti hantu sesungguhnya. Bukan tanpa alasan Aletta merasa gugup seperti sekarang ini. Namun, semenjak dikagetkan dengan kedatangan Kyler yang menepuk bahunya, Aletta dibuat salah tingkah karena telah meninggalkan pemuda pirang itu di kamar seorang diri. Terlebih Aletta secara terang-terangan menolak Kyler sampai menamparnya, hingga membuat Aletta benar-benar malu. Namun, Aletta sangat bersyukur karena kejadian tadi, Kyler kembali bersikap seperti biasanya.Di sisi lain Kyler terdiam dengan sesekali melirik gadis bergaun putih di sampingnya. Sejak bertemu dengan gadis itu lagi setelah Aletta pergi ke kamar mandi, sikap gadis itu jadi aneh. Mereka lebih canggung d

DMCA.com Protection Status