Home / Thriller / Streaming Neraka / Ayo Menari Bersamaku

Share

Ayo Menari Bersamaku

Author: Mega Kembar
last update Last Updated: 2023-05-27 13:04:24

Kembali ke Aletta yang memasuki ruangan demi ruangan untuk mencari teman-temannya yang kini telah berpencar entah ke mana.

Setelah kejadian bersama sosok putih tadi, Aletta yakin bahwa ada yang tidak beres di rumah yang mereka singgahi ini, saat ia berjalan ke tempat semula di ruang depan, Aletta tak lagi mendapati satu pun temannya. Gadis bergaun putih itupun memutuskan untuk mencari mereka.

Meski di bibir terus bergumam memanggil-manggil nama temannya. Namun, kenyataan hatinya tidak berada di sana, Aletta masih memikirkan kejadian bersama sosok putih tadi. Sungguh ia tidak mengerti dengan pesan yang disampaikan sosok bercahaya dalam cermin.

Tentang apa itu? Apa ini tentang dirinya? Atau peringatan untuk mereka yang mengikuti permainan di malam festival ini. Sungguh, pikiran Aletta tidaklah merasa tenang. Ditambah lagi, ia pun tak dapat melihat wajahnya dengan jelas.

Sosok itu hanya menyuruh Aletta untuk berkata jujur, padahal seingatnya selama ini ia selalu berkata jujur dan sebisa mungkin tak pernah berbohong.

Aletta merasa dirinya tipe gadis yang akan mengungkapkan apa pun sesuai isi hatinya tanpa ada yang ditutupi, ia bahkan berani terang-terangan berkata jika tidak nyaman dengan tatapan Kyler yang seakan mengintimidasi saat ditanya oleh anggota Osis tempo hari.

Aletta merasa telah menjadi sosok pribadi yang jujur. Namun, sosok tadi bilang ia harus jujur. Jujur tentang masalah apa?

Masih terus bertanya-tanya dalam hati, hingga Aletta tidak menyadari seorang pemuda berpakaian hitam datang dari arah kanan. Tidak pokus pada jalanan di depannya, Aletta pun menabrak tubuh sosok yang baru datang itu sehingga tubuh mereka berbenturan.

Akan tetapi, beruntung pemuda bertopeng labu itu dengan sigap memeluk tubuhnya hingga mereka berdua tak jatuh membentur lantai yang dingin.

"Aletta kalau jalan hati-hati dong!" tegur Kyler melepaskan pelukan mereka dan mulai menjaga jaraknya, suaranya terdengar kasar dan tak bersahabat.

Aletta mendongak untuk mendapati Kyler yang kini memakai topeng labunya.

"Maaf, Ketua... Saya tadi sedang melamun," jawab Aletta pelan syarat akan penuh penyesalan meski begitu alisnya mengerut menatap Sang Ketua Osis. Ada kebingungan di sana.

Kyler menghela napas gusar.

"Kenapa kamu selalu memanggilku dengan sebutan ketua?! Apakah kamu melupakan namaku?" tanyanya datar.

Aletta tersentak, lalu menggeleng panik menyangkal tuduhan Kyler. "Ng ... nggak kok. Mana mungkin saya lupa."

"Kalau begitu jangan memanggilku ketua, panggil saja aku dengan namaku." titah Kyler tegas.

"Tapi ..."

"Tidak ada tapi-tapian," bentak Kyler memotong ucapan Aletfa yang terlonjak kaget mendengar suara kerasnya. Ketua Osis ini terdengar seperti orang laib.

Aletta terdiam sejenak lalu menghela napas panjang, "Baiklah ...."

Jeda sejenak.

".... Kyler." Aletta memanggil dengan suara pelan sambil menatap sang Ketua Osis.

"Bagus," balas Kyler tertawa puas, Aletta pun kembali mengernyit dalam. Namun, mengangguk sebagai balasan karena tidak ingin memperpanjang masalah.

Hening ....

"Khem!" Kyler berdeham keras setelah hening beberapa saat. "Tadi kamu mau ke mana?"

"Aku ingin mencari Erna. Apa kamu tahu dia ke mana?" tanya Aletta sambil celingukan.

"Oh, Erna. Ya, aku juga sedang mencarinya. Ke mana itu anak? Aku tidak melihatnya dari tadi. Entah menghilang ke mana dia."

Kyler bertopang dagu terlihat berpikir keras, ia pun mengedarkan pandangan ke sekitar, sedangkan Aletta di sisinya termenung diam. Tidak biasanya Sang Ketua Osis mencari Erna yang dianggap musuh bebuyutan.

"Mau mencari bersamaku, tidak?!" tanya Kyler menawarkan bantuan, hal itu berhasil membuyarkan lamunan Aletta yang masih mencurigai pemuda di depannya. Namun, kembali Aletta menepisnya.

"Boleh," balas Aletta singkat.

Keduanya pun beriringan menelusuri rumah besar itu sambil sesekali bertukar cerita. Namun, pikiran Aletta terus berputar memikirkan sikap Kyler yang terlihat berbeda.

***

Sementara itu ....

Setelah memutuskan menyusul Aletta ke toilet, Erna melangkah mengikuti instingnya. Gadis berselendang pink itu lupa untuk menanyakan letak kamar mandi di rumah tua itu pada sang pemilik.

Akibat pertengkaran hebatnya dengan Karin, membuat ia tidak mendengar dengan jelas apa yang disampaikan oleh Jack, terkait lokasi kamar mandi. Alhasil Erna hanya mampu melangkah tak tentu arah seraya memanggil-manggul nama sahabatnya

"Aletta ...."

Suara Erna bergema di sepanjang lorong rumah. Sungguh, ia tak menyangka rumah tua yang tadi dilihatnya sangat luas jika berada di dalam rumah.

Bangunan tua bergaya Eropa kuno dengan asitektur yang terlihat sangat jadul. Sejak pertama kali menginjakaan kaki di gedung ini, Erna tak memiliki perasaan apa pun.

Dia mempercayai sepenuhnya apa yang disampaikan pemilik rumah bernama Jack itu. Namun, entah kenapa semakin lama ia menjelajahi pelosok ruangan, perasaannya semakin tak menentu, Erna sekarang merasa sedang diawasi seseorang.

"Aletta...."

Kembali memanggil nama sahabatnya. Namun, tetap tak ada balasan. Erna pun memutuskan berhenti melangkah. Dia pun berdiri di sebuah ruangan dengan pintu bercat merah di depannya.

Dari sekian banyak ruangan, pintu ini yang menarik Erna untuk mendekat, terlebih warna merah menyala sebagai pewarnanya, membuat ia makin penasaran. Memberanikan diri, Erna meraih gagang pintu, memutarnya, membuka perlahan-lahan sembari bergumam permisi.

Begitu pintu terbuka, tampaklah ruangan yang didominasi warna putih dengan aksen hitam sebagai pelengkapnya. Ruangan dengan berbagai macam foto tertempel di tembok, menghiasi hampir sebagian besar permukaan dinding.

Erna melangkah masuk sambil bergumam wow, penuh kekaguman mendekati berbagai alat musik yang ada di ruangan. Sekejap mata saja Erna bisa menyimpulkan bahwa ia tengah berada di ruangan musik.

Erna berjalan mengelilingi ruangan itu dengan sesekali memainkan berbagai macam alat musik yang tersedia. Mulai dari piano, gitar, biola hingga drum ada di ruangan itu.

Setelah mencoba memainkan alat musik. Iris mata Erna yang terpasang softlens berwarna merah delima itu terpaku pada melihat seperangkat DVD. Dengan perlahan Erna mendekati meja itu.

Tangan kanan Erna terjulur mengambil kepingan kaset yang berserakan di samping alat pemutar musik di meja.

"Wahhh, kayaknya kamu suka menari ya, Erna?"

Tanpa menoleh ke asal suara, Erna menjawab ketus. "Aku kira kamu hanya akan terus mengikutiku? Kamu berniat menguntitku atau apa?"

Ernq berkata sinis, sedikit pun tidak menyembunyikan ketidaksukaannya pada Kyler. Memang Erna sudah tahu dari awal bahwa ada sosok yang mengawasinya sendari awal mencari keberadaan Aletta.

Dari awal Erna sudah melihat siluet manusia berpakaian hitam yang terus mengawasinya dalam kegelapan. Namun, ia memilih untuk diam.

Aletta hanya tidak menyangka jika orang itu adalah Kyler. Untuk apa Ketua Osis mengikutinya?

Kyler sendiri tersenyum tipis. Seolah ia sudah tahu bahwa sang target mengetahui keberadaannya. Mesampingkan hal itu, Kyler memilih berjalan mendekati Erna, lalu berdiri di samping gadis berselendang itu.

"Jadi kamu sudah tahu kalau ada penguntit yang mengikutimu? Lalu kenapa tidak menegurnya?" tanya Kyler dibalas gumamam Erna yang masik asyik melihat kaset album di tangannya.

Hening ....

Melihat respon Erna yang seakan enggan menjawab pertanyaannya, Kyler pun kembali melanjutkan.

"Jahat sekali kamu mengabaikanku begitu? Apakah kamu lupa kalau aku Ketua Osis?!"

Mendengar teguran itu, Erna pun berbalik mendengar nada merajuk dari ucapan Kyler, ia mengernyit kebingungan.

"Kamu siapa? Kamu tidak seperti Kyler yang kukenal?" tanya Kyler menatap pemuda bertopeng labu. Pemuda dengan kostum Jack O'Lantern yang di ledeknya beberapa jam lalu.

Kyler menyeringai. "Aku Kyler. Memang siapa lagi?"

"Cih, aku tidak bertanya namamu. Dasar aneh," ketus ketus Erna membuang muka, lalu mengingat jawaban yang sama saat pembagian kelompok tadi.

Bukannya marah Kyler malah tertawa terbahak-bahak membuat gadis bergaun merah muda itu makin mengernyit tak mengerti.dengan sikap Ketua Osis yang kini tampak bersahabat, terkesan misterius.

"Kenapa?" tanya Kyler menghentikan tawanya, kemudian balas menatap Erna yang terdiam lalu menggeleng.

Gadis berkostum hantu Las Dames Balance itu memilih kembali melihat kepingan kaset di meja. Mungkin hanya perasaannya saja. Kyler tidak berubah sifat hanya dalam waktu semalam, bukan?

"Hei, kamubelum menjawab pertanyaanku."

Kyler kembali membuka percakapan setelah hening beberapa saat.

"Pertanyaan yang mana?" tanya balik Erna tanpa menoleh sedikitpun.

"Kamu suka menari, bukan?" tanya Kyler mengulang kembali pertanyaan diawal.

Erna mengembuskan napas gusar. "Ya, begitulah."

Kyler makin melebarkan senyum mendengar jawab singkat Erna. Meski itu tidak terlihat karena wajahnya tertutup topeng labu. Namun, nada suaranya yang kelewat ramah membuktikan bahwa pemuda itu tengah bahagia. Lagi-lagi hal itu membuat Erna tertegun dan menatap aneh Kyler. Namun, tetap menyetujui ajakan Kyler yang menantangnya adu breakdance.

"Memang kamu bisa menari juga? Jangan membual hanya untuk menjatuhkanku,"ledek Erna dengan tangan yang sibuk memasukan kaset musik ke DVD di depannya.

Kyler cekikian. "Jangan meremehkan begitu, Erna. Karena kamu bukan Pride."

"Bicara apa, sih? Kamu mulai melantur karena takut, ya?"

"Enak saja, aku itu jenius."

Erna mendengkus. Lagi ucapan nada sombong itu, membuat ia membenci pemuda di sampingnya. Tidak ingin merespon karena Erna tahu hanya akan terjadi perang dunia ke tiga jika ia membalas ucapan Kyler, Erna pun memilih diam dan menekan tombol mulai.

Seketika ruangan dipenuhi suara musik berdentum kencang. Erna berjalan menuju area kosong di depannya diikuti Kyler. Dua orang berbeda gender itu mulai menggerakan tubuh mengikuti alunan music DJ.

Erna menghentak-hentakan kakinya seirima dengan nada bergaung kencang. Bibirnya terus melantunkan lagu yang sama seperti yang dinyanyikan alat musik di depannya. Menikmati gerakan tubuhnya terlonjak sana sini. Tak lagi peduli dengan keringat yang mulai bercucuran seiring gerakan yang kian bringas penuh semangat.

Di sampingnya Kyler tampak membungkuk. Mengatur napas. Sudah lebih dari sepuluh menit mereka menari. Namun, Erna tak ada tanda-tanda untuk menghentikan gerakan dance-nya. Padahal lagu yang dimainkan sudah berganti lagi. Gadis berpakaian gaun selutut itu masih asik mengangkat tangannya tinggi-tinggi. Pinggul rampingnya bergoyang selaras..

"Sdah kali. Istirahat dulu. Apa kamu tidak lelah? Ayo berhenti dulu!"

Bukannya membalas gerutuan Kyler. Erna malah tertawa riang dan terus melompat sana-sini.

"Dasar lemah! Sudah kubilang kamu tidak akan mampu mengalahkanku, baru menarisegitu saja, kamu sudah keringatan," ejek Erna angkuh.

Sayangnya, bukan membalas hinaan, Kyler justru terdiam, Erna tak menyangka bahwa Kyler akan menerima hinaan tadi mentah-mentah.

Pemuda yang diketahui berambut pirang itu tampak tak tersinggung sama sekali. Padahal biasanya Kyler akan mengamuk tak terima. Maklum saja, harga diri Kyler dan kesombongannya yang melegenda itu tentu sangat anti direndahkan.

Namun siapa sangka, justru Kyler malah tertawa seraya mengiyakan pernyataan Erna. Merendahkan dirinya sendiri, tidak biasanya Kyler bersikap rendah hati, Erna pun kembali mengernyit dalam.

"Kalau kamu lelah berhenti saja menarinya, Erna. Toh, mereka juga akan ikut berhenti kalau kamu tidak menyelesaikan tariannya."

Erna tertegun dengan ucapan aneh Kyler. Siapa yang dimaksdu mereka oleh Kyler? Bukannya kini mereka hanya berdua. Tiba-tiba buluk kuduk Erna berdiri. Hawa dingin kembali menyeruk. Angin berhembus entah dari mana. Poster dan foto-foto di ruangan tampak bergerak-gerak, berderit tertiup angin.

Gadis kostum Las Dames Balances itu pun mengusap tengkuknya pelan, ia merasa ada banyak orang yang mengawasinya di belakang sana. Perasaannya mengatakan bahwa bukan hanya dirinya yang sedang menari di sana. Samar siluet bayangan hitam bergerak seolah-olah mengikuti gerakan tariannya.

Melihat keterdiaman Erna yang melirik-lirik ke belakang. Namun, tak sedikitpun menghentikan gerak tubuhnya membuat Kyler mendengkus tak suka.

"Sudahlah berhenti saja. Nanti kamu kelelahan, aku khawatir, loh," rayu Kyler. Namun, Erna tetap tidak membalas. Namun, iris delimanya menatap Kyler penuh perhitungan.

"Gue gak akan berhenti menari!" putus Erna penuh tekad bulat. Ia yakin ada yang tidak beres dengan sikap Sang Ketua Osis di depannya.

Kembali tubuh Erna yang tadi sempat melambatkan gerak tarinya, kini dengan semangat menggerakan pinggul dan tangannya seirama lagu. Sebisa mungkin ia berusaha mengenyahkam segala pikiran negative di kepalanya. Mensugesti diri sendiri bahwa bayangan yang dilihatnya hanya halusinasi saja.

Dengan memejamkan mata erat, Erna menghentakkan tubuhnya penuh semangat. Adrenalin yang sempat meredup kini terpacu kuat. Erna menari dengan riang. Seolah dunia ada dalam genggamannya.

Melihat hal itu membuat Kyler mencebik tak suka. Terlebih ketika melihat satu persatu anak buahnya menghilang. Kyler menatap tajam gadis berselendang yang berhasil mematahkan tipu muslihatnya.

Erna menghentikan tarinya ketika kaset yang tadi memutar lagu mulai berhenti bersuara. Setelah selesai menari, ia pun membuka mata, tak ada lagi sosok Kyler di depannya.

Erna lalu memberanikan diri menoleh ke belakang.

Kosong ....

Tidak ada siapapun yang menemaninya menari tadi, Erna benar benar sendirian di ruangan itu.

Related chapters

  • Streaming Neraka   Tipu Muslihat Setan

    Sementara itu, di lain tempat ada dua pemuda dengan Slenderman dan Vampire, melangkah mencari peralatan kebersihan yang bisa mereka gunakan untuk menyelesaikan tugas yang diberikan si pemilik rumah. Akan tetapi, lama mengelilingi rumah kuno itu, tak ada satu pun alat kebersihan yang mereka temukan, padahal mereka harus bergegas membersihkan rumah pria bernama Jack itu, agar dapat mengambil kotak hadiah sebagai imbalan."Ck ...." Valen berdecak memecah kesunyian di antara dirinya dan Ben. "Sendari tadi kita keliling mencari sapu dan kain pel, tetap tidak. Bahkan kemoceng saja tidak ketemu. Ini rumah atau gudang, sih?!"Valen menggerutu sambil menendang meja di depannya yang berdebu banyak. Kini dirinya dan Ben terjebak di ruangan yang memang mirip sebuah gudang dengan barang-barang yang hampir sebagian besar tertutup oleh kain hitam.Meski sudah biasa dengan keluhan Valen, tetap saja kuping Ben terasa pengang juga mendengar ocehan cemprengnya dari tadi. Ditambah sejak beberapa menit l

    Last Updated : 2023-05-27
  • Streaming Neraka   Kematian Sahabat Kecil

    Sementara itu, kembali pada Aletta yang berdiri di depan pintu bercat biru. Sendari tadi tangannya terus memutar gagang pintu, berusaha untuk membukanya.Akan tetapi, malang nian nasib gadis bergaun putih itu, niat hati ingin mencari Erna dan teman-temannya yang lain, ia malah harus terjebak di sebuah kamar dengan Kyler di dalammya.Semua berawal dari Aletta yang tak sengaja berpapasan dengan Kyler. Pria berpangkat Osis yang tadi memaksanya untuk memanggil nama asli itu menawarkan diri untuk membantunya mencari yang lain. Namun, ketika tengah berkeliling di sebuah kamar bernuansa biru laut, mereka dikagetkan dengan suara benda jatuh entah dari mana. Bunyinya yang nyaring membuat Aletta yang berdiri di dekat pintu, membanting kuat hingga pintu tertutup rapat dan mereka pun terjebak berdua di dalam sana, tanpa ada orang yang mendengar teriakannya. Sadar dengan kebodohan yang telah Aletta lakukan, ia tergesa berusaha meraih gagang pintu untuk membukanya. Gadis berambut hitam sebahu itu

    Last Updated : 2023-05-27
  • Streaming Neraka   Pemicu Salah Paham

    Sudah Aldo duga sebelumnya, ada yang salah dengan rumah besar dekat hutan yang ia singgahi ini. Sungguh, padahal Aldo sudah berusaha semaksimal mungkin menjelaskan pada kedua teman setimnya tentang keanehan yang terjadi. Akan tetapi, mereka menolak dan justru mentertawainya. Mereka berdua tidak percaya dengan ucapan Aldo yang menuturkan jika tingkah si Pemilik Rumah terkesan aneh dan misterius. Namun, mereka justru menganggap bahwa Aldo terlalu paranoid. Sekarang terbukti sudah, pemilik rumah kuno ini bukan manusia. Dengan kostum putih yang compang-camping, Aldo berlari di lorong ruangan. Sekujur tubuhnya tergores luka akibat benda tajam, memar kemerahan pun terlukis mengerikan. Akan tetapi, hal itu tak menyurutkan niat Aldo untuk terus berlari mencari jalan keluar. Pemuda yang awalnya mengenakan kostum Pocong itu, bahkan tak lagi dapat merasakan nyeri. Kepalanya penuh dengan pikiran, bahwa ia harus keluar dari rumah hantu ini. Rasa sakit yang ia rasakan tak sebanding dengan situ

    Last Updated : 2023-05-27
  • Streaming Neraka   Kyler Sang Hantu

    Aletta memilin rambut sebahunya yang tergerai bebas. Rambut yang biasanya terikat dua itu kini terjatuh menutupi punggungnya. Helaian hitam lebat yang kini tampak kusut, berantakan. Aletta tak ubanya sosok Kuntilanak sesungguhnya, jika saja wajahnya pucat seperti hantu asal Negaranya itu sudah dipastikan Aletta terlihat seperti hantu sesungguhnya. Bukan tanpa alasan Aletta merasa gugup seperti sekarang ini. Namun, semenjak dikagetkan dengan kedatangan Kyler yang menepuk bahunya, Aletta dibuat salah tingkah karena telah meninggalkan pemuda pirang itu di kamar seorang diri. Terlebih Aletta secara terang-terangan menolak Kyler sampai menamparnya, hingga membuat Aletta benar-benar malu. Namun, Aletta sangat bersyukur karena kejadian tadi, Kyler kembali bersikap seperti biasanya.Di sisi lain Kyler terdiam dengan sesekali melirik gadis bergaun putih di sampingnya. Sejak bertemu dengan gadis itu lagi setelah Aletta pergi ke kamar mandi, sikap gadis itu jadi aneh. Mereka lebih canggung d

    Last Updated : 2023-05-27
  • Streaming Neraka   Pintu Yang Terkunci

    Ben terus menggosok tangannya yang beberapa menit lalu berlumuran darah Valen. Kejadian di gudang tadi membuatnya takut bukan main. Ben membunuh Valen. Ben benar-benar tidak mengerti apa yang terjadi sekarang. Setelah membaca tulisan yang tertera di buku usang yang ia temukan di meja, pikirannya tiba-tiba berkabut. Kepalanya terasa pusing dengan suara-suara yang entah berasal dari mana. Hingga hal terakhir yang Ben ingat tubuhnya seperti melayang, bebas tak terkontrol, seperti ada orang yang mengambil alih kesadarannya. Tapi oleh siapa? Dan untuk apa ia disuruh melakukan perbuatan keji itu hingga mencelakai sahabat kecilnya sendiri? Sungguh, mengingat tentang darah yang berceceran di lantai tadi dan kondisi mengenaskan Valen membuat Ben ketakutan bukan main. Sekarang apa yang harus ia lakukan? Akankah Ben dijeblosken ke penjara karena membunuh Valen?Ben menggeleng kuat, mengenyahkan segala pikiran buruk yang bersarang di hatinya. Sungguh, tidak ada maksud Ben untuk mencelakai apal

    Last Updated : 2023-05-28
  • Streaming Neraka   Dimana Jalan Keluarnya?

    "Jangan becanda, Erna. Cepat buka pintunya sekarang! " hardik Kyler menaikkan suaranya, membentak gadis berselendang pink itu. Namun, sayangnya Erna tak bergeming sedikitpun. Wajahnya pucat pasi seperti mayat hdup. Bahkan tatapan matanya kosong. Melihat keterdiaman Erna, Kyler menggeram marah dengan reaksi yang diberikan gadis bergaun merah muda pudar itu, Kyler kemudian mendekat berniat untuk menghampiri Erna. Setelah itu, ia pun melakukan hal yang sama seperti yang Erna akukan. Namun, benar pintunya tak bisa dibuka, mereka terkunci di dalam."Kita ... kita ... akan ... mati!" lirih Erna terbata-bata, ia benar-benar ketakutan. Bahkan tubuhnya pun bergetar hebat. Ia benar-benar terguncang akan kenyataan pahit yang mengancam nyawa mereka kini. Jangan lupakan sorot mata kosong tanpa sinar kehidupan. Gigi putihnya saling beradu, ketakutan. Berbeda sekali dengan sifat Erna yang biasanya ceria dan pemberani. "T---tidak, jangan mengatakan hal seperti itu, Erna. Kita pasti selamat. Tenangl

    Last Updated : 2023-05-28
  • Streaming Neraka   Menemukan Titik Terang

    Flashback beberapa puluh tahun sebelumnya ..."Hahaha, aku untung banyak!" Jack berlari sambil memainkan kantong kain berisi kepingan emas di tangannya. Hari ini, pemuda berpakaian hitam lusuh itu berhasil menipu para bangsawan dalam permainannya di Kasino. Dia tertawa sumringah dengan keberuntungannya yang memiliki otak cerdas, hingga berhasil mengelabui banyak orang. "Jack ... apa yang kau lakukan di sini?"Pemuda yang dipanggil namanya itu, menoleh untuk mendapati seorang gadis bergaun coklat lusuh tampak tergopoh berlari mendekat. Jack memasukkan kantong berisi kepingan koin ke dalam bajunya ketika sang kakak telah berdiri di depannya, sibuk mengatur napas yang tersengal-sengal. "Kak Violeta, ada apa?" tanya Jack pada satu-satunya saudara yang ia miliki. Gadis berambut panjang sepunggung yang terikat rapi. Kulit putih bersih bak porselen dengan mata jernih kecoklatan. Wajahnya manis khas perempuan jaman kerajaan."Kemana saja kau?" hardik Violeta bertanya berang. "Kau tau, Tu

    Last Updated : 2023-05-28
  • Streaming Neraka   Kerja Sama Leviathan

    Jack meronta, berusaha melepaskan rantai besi yang ada di lehernya, tubuh kurus keringnya pun terseok-seok, terseret oleh dua bawahan Lucifer yang menyeretnya kasar menuju tempat Leviathan berada. Jangan lupakan keringat yang membasahi wajahnya. Lucifer berjalan di depan. Sungguh, sebenarnya ia sangat malas mengunjungi kerajaan dingin Envy. Namun, mau bagaimana lagi, jiwa manusia yang dikirimkan Gabriel padanya membuat Lucifer mau tidak mau harus membereskan semuanya dengan kedua tangannya sendiri. Sambil berdecak kesal, Lucifer kembali meneruskan perjalanan menuju kerajaan Leviathan sambil memikirkan kejadian sebelumnya. Jujur saja, melihat sosok bercahaya Gabriel tadi membuat Lucifer mengingat saat ia berada di kelompok para Angelus ribuan tahun lalu. Namun, sifat sombongnya yang membangkang keputusan Sang Pemilik Alam Semesta, membuat ia diusir ke Neraka. Bukan Lucifer menyesali kejadian itu, sungguh tidak ada sedikitipun rasa penyesalan didirinya. Toh, ia sekarang juga sudah

    Last Updated : 2023-05-29

Latest chapter

  • Streaming Neraka   Selamat Datang Di Neraka

    "Kyler ... Kyler!" Kyler mengerjapkan kedua bola matanya. Cahaya terang yang tiba-tiba masuk rentinanya, membuat Kyler hanya mampu membuka tutup matanya, membiasakan diri dari sinar terang entah dari mana.Suara-suara bising orang-orang memanggil namanya, samar-samar mulai tertangkap indera pendengaran Kyler. Sebelah pipinya tampak memanas, perih seolah sudah ditampar beberapa kali."Kyler ... bangun, ooy. Mau tidur sampai kapan? Bukankah kamu ada rapat Osis. Ayolah bangun."Itu Suara Valen, pikir Kyler yang belum bisa membuka matanya. Syukurlah jika pemuda urakan itu sudah ditemukan. Akan tetapi, itu tidak lebih baik ketika Valen mengetahui kebenaran tentang Erna. Sungguh, dapat Kyler duga jika Valen akan sangat terpukul jika mengetahu Erna yang merupakan gadis gebetannya itu telah mati tertusuk Ben, sahabat mereka sendiri. Tidak mau larut dalam pikitan tak berujung, Kyler pun mengerahkan seluruh tenaganya untuk membuka kedua mata dengan sempurna agar dapat melihat dengan jelas.

  • Streaming Neraka   Jack O'Lantern

    Seorang pria paruh baya dengan hodie hitam yang menutup hampir sebagian besar wajahnya, berdiri dengan santai menatap tiga remaja yang bepenampilan berantakan dengan darah mengotori baju mereka. Jack tertawa pelan melihat raut terkejut di wajah ketiga manusia unyu di depannya, terutama ketika melihat wajah Kyler yang biasanya angkuh dan sombong, kini wajah itu kusut, tak ubahnya kaset rusak. "Kamu ... Pak tua, Sialan. Ke mana saja kamu selama ini? Jangan-jangan kamulah dalang dibalik pembunuh berantai ini?" tanya Kyler membuka suara, memecah keheningan di antara mereka dengan suaranya yang tak sopan, masih terkesan angkuh dan sombong. "Apa yang sebenarnya terjadi? Apa yang kamu cari? " tanya Kyler lagi tidak puas dengan keterdiaman si Tuan Rumah. Nada suaranya kini merendah, tidak sekeras tadi."Kenapa anda mengurung kami di sini?" tanya Ben ikut bertanya. Meski perkataannya sopan. Namun, nada pemuda berjubah hitam itu sama menakutkannya dengan Kyler, Sang Ketua Osis yang memiliki

  • Streaming Neraka   Selamatkan Yang Tersisa

    Napas berderu saling bersahutan dengan degup jantung yang kian berdetak kencang. Keringat mulai membasahi, meluncur turun hingga dagunya. Rambut hitam panjang tergerai Indira kini mulai basah oleh keringat. Indira sesekali tampak mengangkat gaun putih panjangnya tinggi-tinggi.Gadis berkostum Kuntilanak itu tidak berani menengok belakang. Deru langkah kaki yang bersahutan sudah cukup sebagai tanda bahwa sosok bitam itu masih mengejarnya. Aletta mulai melambatkan laju larinya. Kaki jenjang putih Aletta mulai terasa pegal. Napasnya pun mulai tidak stabil. Namun, Aletta takut untuk berhenti bahkan hanya untuk menarik napas sejenak saja. Hal itu dikarenakan nyawanya kini bisa melayang kapan saja jika ia berhenti berlari. "Jangan lari, Aletta!"Kembali suara itu bergaung nyaring, semakin membuat nyali Aletta menciut. Suara serak khas pria dewasa yang menyuruhnya untuk berhenti berlari. Bahkan sesekali terdengar tawa mengerikan dari mulut sosok yang mengejarnya.Di kejauhan sana Aletta pu

  • Streaming Neraka   Kebohongan Berujung Maut

    Gaun putih panjangnya terseok-seok di lantai. Sesekali kain menjuntai itu menghambat langkah kakinya, sesekali ia tersandung meja dan kursi. Meski begitu, tak menyurutkan niat Aletta untuk terus berlari mencari seorang pemuda yang tadi meninggalkannya sendiri. Seorang pemuda yang kabur karena melihat mayat Karin di dalam kamar dengan bukti tulisan nama Kyler di cermin yang retak. Seolah-olah menegaskan, bahwa Kylerlah yang telah membunuh sosok Karin dan meninggalkan mayatnya di kamar seorang diri. Namun, Aletta yang telah selesai membaca buku di kamar itu, telah mengetahui apa yang menimpa mereka semua. Sejak awal mereka memang sudah terjebak dalam permainan Iblis yang mencoba mengambil jiwa mereka. Sendari awal memasuki rumah ini tidak jauh sebelum itu, sejak kegadungan di ruang Osis mengenai perbedaan pendapat antara Kyler dan Ben, semuanya sejak tersusun dengan rapi saat mereka menyetujui rencana Ketua Osis untuk mengadakan acara Halloween.Permainan Track Or Treat dengan hadiah

  • Streaming Neraka   Kerja Sama Leviathan

    Jack meronta, berusaha melepaskan rantai besi yang ada di lehernya, tubuh kurus keringnya pun terseok-seok, terseret oleh dua bawahan Lucifer yang menyeretnya kasar menuju tempat Leviathan berada. Jangan lupakan keringat yang membasahi wajahnya. Lucifer berjalan di depan. Sungguh, sebenarnya ia sangat malas mengunjungi kerajaan dingin Envy. Namun, mau bagaimana lagi, jiwa manusia yang dikirimkan Gabriel padanya membuat Lucifer mau tidak mau harus membereskan semuanya dengan kedua tangannya sendiri. Sambil berdecak kesal, Lucifer kembali meneruskan perjalanan menuju kerajaan Leviathan sambil memikirkan kejadian sebelumnya. Jujur saja, melihat sosok bercahaya Gabriel tadi membuat Lucifer mengingat saat ia berada di kelompok para Angelus ribuan tahun lalu. Namun, sifat sombongnya yang membangkang keputusan Sang Pemilik Alam Semesta, membuat ia diusir ke Neraka. Bukan Lucifer menyesali kejadian itu, sungguh tidak ada sedikitipun rasa penyesalan didirinya. Toh, ia sekarang juga sudah

  • Streaming Neraka   Menemukan Titik Terang

    Flashback beberapa puluh tahun sebelumnya ..."Hahaha, aku untung banyak!" Jack berlari sambil memainkan kantong kain berisi kepingan emas di tangannya. Hari ini, pemuda berpakaian hitam lusuh itu berhasil menipu para bangsawan dalam permainannya di Kasino. Dia tertawa sumringah dengan keberuntungannya yang memiliki otak cerdas, hingga berhasil mengelabui banyak orang. "Jack ... apa yang kau lakukan di sini?"Pemuda yang dipanggil namanya itu, menoleh untuk mendapati seorang gadis bergaun coklat lusuh tampak tergopoh berlari mendekat. Jack memasukkan kantong berisi kepingan koin ke dalam bajunya ketika sang kakak telah berdiri di depannya, sibuk mengatur napas yang tersengal-sengal. "Kak Violeta, ada apa?" tanya Jack pada satu-satunya saudara yang ia miliki. Gadis berambut panjang sepunggung yang terikat rapi. Kulit putih bersih bak porselen dengan mata jernih kecoklatan. Wajahnya manis khas perempuan jaman kerajaan."Kemana saja kau?" hardik Violeta bertanya berang. "Kau tau, Tu

  • Streaming Neraka   Dimana Jalan Keluarnya?

    "Jangan becanda, Erna. Cepat buka pintunya sekarang! " hardik Kyler menaikkan suaranya, membentak gadis berselendang pink itu. Namun, sayangnya Erna tak bergeming sedikitpun. Wajahnya pucat pasi seperti mayat hdup. Bahkan tatapan matanya kosong. Melihat keterdiaman Erna, Kyler menggeram marah dengan reaksi yang diberikan gadis bergaun merah muda pudar itu, Kyler kemudian mendekat berniat untuk menghampiri Erna. Setelah itu, ia pun melakukan hal yang sama seperti yang Erna akukan. Namun, benar pintunya tak bisa dibuka, mereka terkunci di dalam."Kita ... kita ... akan ... mati!" lirih Erna terbata-bata, ia benar-benar ketakutan. Bahkan tubuhnya pun bergetar hebat. Ia benar-benar terguncang akan kenyataan pahit yang mengancam nyawa mereka kini. Jangan lupakan sorot mata kosong tanpa sinar kehidupan. Gigi putihnya saling beradu, ketakutan. Berbeda sekali dengan sifat Erna yang biasanya ceria dan pemberani. "T---tidak, jangan mengatakan hal seperti itu, Erna. Kita pasti selamat. Tenangl

  • Streaming Neraka   Pintu Yang Terkunci

    Ben terus menggosok tangannya yang beberapa menit lalu berlumuran darah Valen. Kejadian di gudang tadi membuatnya takut bukan main. Ben membunuh Valen. Ben benar-benar tidak mengerti apa yang terjadi sekarang. Setelah membaca tulisan yang tertera di buku usang yang ia temukan di meja, pikirannya tiba-tiba berkabut. Kepalanya terasa pusing dengan suara-suara yang entah berasal dari mana. Hingga hal terakhir yang Ben ingat tubuhnya seperti melayang, bebas tak terkontrol, seperti ada orang yang mengambil alih kesadarannya. Tapi oleh siapa? Dan untuk apa ia disuruh melakukan perbuatan keji itu hingga mencelakai sahabat kecilnya sendiri? Sungguh, mengingat tentang darah yang berceceran di lantai tadi dan kondisi mengenaskan Valen membuat Ben ketakutan bukan main. Sekarang apa yang harus ia lakukan? Akankah Ben dijeblosken ke penjara karena membunuh Valen?Ben menggeleng kuat, mengenyahkan segala pikiran buruk yang bersarang di hatinya. Sungguh, tidak ada maksud Ben untuk mencelakai apal

  • Streaming Neraka   Kyler Sang Hantu

    Aletta memilin rambut sebahunya yang tergerai bebas. Rambut yang biasanya terikat dua itu kini terjatuh menutupi punggungnya. Helaian hitam lebat yang kini tampak kusut, berantakan. Aletta tak ubanya sosok Kuntilanak sesungguhnya, jika saja wajahnya pucat seperti hantu asal Negaranya itu sudah dipastikan Aletta terlihat seperti hantu sesungguhnya. Bukan tanpa alasan Aletta merasa gugup seperti sekarang ini. Namun, semenjak dikagetkan dengan kedatangan Kyler yang menepuk bahunya, Aletta dibuat salah tingkah karena telah meninggalkan pemuda pirang itu di kamar seorang diri. Terlebih Aletta secara terang-terangan menolak Kyler sampai menamparnya, hingga membuat Aletta benar-benar malu. Namun, Aletta sangat bersyukur karena kejadian tadi, Kyler kembali bersikap seperti biasanya.Di sisi lain Kyler terdiam dengan sesekali melirik gadis bergaun putih di sampingnya. Sejak bertemu dengan gadis itu lagi setelah Aletta pergi ke kamar mandi, sikap gadis itu jadi aneh. Mereka lebih canggung d

DMCA.com Protection Status