Stetoskop Hati

Stetoskop Hati

Oleh:  itsluvi_  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
9.8
11 Peringkat. 11 Ulasan-ulasan
45Bab
12.7KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Namanya Galih. Ibarat air, aku bisa menyentuhnya, namun tidak bisa menggenggamnya. Dia menjadikanku bintang ketika awan masih menutupinya. Hingga seolah-olah akulah pemilik hatinya, meski nyatanya, wanita lain masih menjadi pemiliknya. Sanggupkah aku mengisi ruang di dalam hatinya, di saat hatinya masih mencintai sosok wanita cantik bernama Raina yang berstatus sebagai mantan tunangannya?

Lihat lebih banyak

Bab terbaru

Pratinjau Gratis

Prolog

Menjadi bagian dari hidup dia mungkin tidak ada dalam dongeng kehidupan yang kurancang. Dia masuk sebagai orang asing yang tidak tahu malu, perlahan menyusup ke dalam ruang hati yang sudah terlalu lama menyepi sendiri. Terlalu gampang untukku jatuh cinta padanya. Terlalu gampang untukku percaya padanya. Pada kenyataannya, dia yang mengambil hatiku masih terbelenggu masa lalu. Lantas apa peranku yang sebenarnya bagi dia? Pelampiasan? Pelarian dari masa lalu? Semurahan itukah aku? Dan sekarang, aku duduk di sini. Di tengah-tengah para tamu undangan yang hadir. Dengan balutan kebaya hitam modern lengkap dengan paes, kembang goyang, dan untaian melati yang menjuntai dari kepala sampai dada sebelah kanan. Jangan lupakan sanggul besar yang menempel di kepala dengan hiasan tujuh cunduk. Ini berat sekali. Sementara di sebelahku, duduk seorang lelaki berpakaian beskap hitam lengkap dengan blangkon yang menutupi kepalany

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

user avatar
Mbak Hera
suka banget ceritanya,ditunggu karya barunya............
2023-11-23 03:19:30
0
user avatar
yenyen
love story banget ...️
2022-06-04 06:28:21
0
user avatar
Abel Pratama
story telling bgt ya...
2022-03-14 01:38:41
0
user avatar
Nisa Nurpasa
Mampir juga yuk ke novel 'Menikahi Gadis Desa' ... Sarah Larasati, terpaksa menerima perjodohan dengan seorang pria kota bernama Fabian Aditama. Bukan tanpa alasan ia menerima perjodohan ini, hutang sang ayah lah yang menjadi alasannya. Akankah Sarah bahagia bersama pasangannya kelak? Atau hanya p
2022-03-12 20:17:07
0
user avatar
Aksara Diksi
Ceritanya bagus banget
2022-02-18 23:14:46
0
user avatar
malapalas
BACA novel berjudul :FREL. Banyak kejutan di dalamnya. Selain tentang cinta segitiga yang bikin baper, gemes dibumbui humor dan mengharubirukan, kalian akan disuguhi dg persahabatan, keluarga, luka dan rahasia di masa lalu orangtua yang akan membuat cerita lebih seru dan menjungkirbalikkan perasaan.
2022-02-02 13:11:15
0
user avatar
Caty Perii
yey ketemu kak luviiii ............
2021-09-28 12:08:10
1
user avatar
Dinda Putri
ka LUVI FINALLY ADA DI GN,, LOVE U KA .........
2021-09-19 14:43:38
1
user avatar
Eneng Susanti
Penulisannya rapi, pemilihan katanya juga ok. Ceritanya bagus. Salam dari Khair dan Khaira, Kak :)
2021-09-14 10:27:52
1
user avatar
Varga Nurlela Blafire
Semangat update-nya! 🤍...
2021-08-31 12:09:14
1
user avatar
Yenitasari
bagus,bagus,gak jelek.
2022-01-03 23:01:38
0
45 Bab

Prolog

Menjadi bagian dari hidup dia mungkin  tidak ada dalam dongeng kehidupan yang kurancang. Dia masuk sebagai orang asing yang tidak tahu malu, perlahan menyusup ke dalam ruang hati yang sudah terlalu lama menyepi sendiri. Terlalu gampang untukku jatuh cinta padanya. Terlalu gampang untukku percaya padanya. Pada kenyataannya, dia yang mengambil hatiku masih terbelenggu masa lalu. Lantas apa peranku yang sebenarnya bagi dia? Pelampiasan? Pelarian dari masa lalu? Semurahan itukah aku? Dan sekarang, aku duduk di sini. Di tengah-tengah para tamu undangan yang hadir. Dengan balutan kebaya hitam modern lengkap dengan paes, kembang goyang, dan untaian melati yang menjuntai dari kepala sampai dada sebelah kanan. Jangan lupakan sanggul besar yang menempel di kepala dengan hiasan tujuh cunduk. Ini berat sekali. Sementara di sebelahku, duduk seorang lelaki berpakaian beskap hitam lengkap dengan blangkon yang menutupi kepalany
Baca selengkapnya

Bab 1

Nana Jadi mahasiswa itu terkadang menyenangkan, namun juga terkadang tidak. Menyenangkan saat dosen tidak masuk tanpa memberikan tugas apa pun. Itu rasanya seperti pecah bisul di pinggul. Lega banget! Dan tidak menyenangkan saat bertemu dosen yang sukanya kasih tugas numpuk seperti cucian kotor di kosan. Kalau cucian kotor, dan malas untuk mencuci tinggal kasih laundry. Masalah beres. Nah, kalau tugas numpuk mau dikasih ke siapa? Orang lain pun tidak akan cuma-cuma memberikan kerja otaknya untuk mengerjakan tugas punya orang. Pasti harus ada uang pesangon. Di awal bulan, menghamburkan uang jajan itu enak sekali. Tanpa memikirkan risiko melarat di akhir bulan. Kalau sudah akhir bulan, ujung-ujungnya puasa senin dan kamis. Jika ada teman yang ngajak jajan di tanggal tua, jangan sekali-kali kamu jawab; sorry gue puasa, soalnya dompet gue lagi seret. Jangan begitu. Itu harga diri anak kos!
Baca selengkapnya

Bab 2

NanaMahasiswa itu harus serba bisa. Bisa makan di sela-sela mengerjakan tugas, bisa bergosip saat dosen menerangkan materi kuliah, bisa membuka catatan kecil saat UAS atau UTS, bisa presentasi tanpa membuka materi, dan pastinya bisa mendekati dosen agar nilai UAS tak jelek-jelek amat.Sastra Indonesia, bagiku mempelajarinya butuh ketelitan sebab sifatnya dinamis dan ambigu. Dia berjalan seiring perkembangan zaman. Sastra itu pasti identik dengan puisi dan prosa. Puisi dibagi dua, puisi lama dan puisi baru atau modern. Pun dengan prosa. Ada prosa lama dan prosa modern. Satu lagi yang terlewat adalah drama.Di semester 6 kali ini, ada mata kuliah sanggar sastra. Dosen memerintahkan untuk mementaskan sebuah drama sebagai tugas kelompok. Dalam satu kelas dibagi ke dalam lima kelompok. Tema cerita bebas asal tidak diadaptasi dari cerita dongeng atau novel yang sudah ada. Tenggat waktu yang diberikan unt
Baca selengkapnya

Bab 3

Galih Lo tahu efek negatif dari patah hati yang berkepanjangan? Malas mencari pasangan lagi. Itu salah satu yang gue alami setelah tiga tahun yang lalu gue mengalami patah hati super dahsyat di saat gue ingin serius sama wanita yang gue cintai. Tapi lagi-lagi kenyataan itu buat gue sadar, kalau cinta memang bulshit! Gue tidak akan percaya lagi dengan satu kata yang diagung-agungkan manusia itu. Tiga tahun ternyata tidak mampu menyembuhkan sakit hati dalam diri gue. Bahkan tidak mampu mengeluarkan dia dari dalam hati gue. Apalagi kehidupan gue masih direcoki wanita yang membuat hati gue hancur sehancur-hancurnya. Gue pernah hampir menikah. Tanggal dan waktu sudah ditetapkan. Pernikahan itu gagal karena calon istri gue hamil anak mantan pacarnya sendiri. Mantan yang membuatnya gagal move on. Sampai cara licik pun mereka tempuh. Gue juga pernah berekspektasi tinggi, sampai memikirkannya pun merinding. G
Baca selengkapnya

Bab 4

NanaSaat mentari berada tepat di atas kepala, aku baru pulang dari rumah Aron dengan menggunakan jasa ojek online.Di hari libur, kosan sepi. Penghuninya seperti keluar dari penjara. Mereka refreshing dari padatnya aktivitas kuliah. Sementara aku kebalikannya, stay di kosan dan memilih jalan-jalan sehabis kuliah jika tidak ada tugas.Saat hendak membuka pintu, ponselku berdering. Aku mengecek ponsel terlebih dahulu, siapa tahu itu penting. Ah, rupanya dari Ibu.“Assalamualaikum, Na.”“Waalaikumsalam, Bu.” Aku mengapit ponsel di antara telinga dan pundak, kemudian membuka pintu kosan. Melanjutkan sambungan telepon sambil rebahan di atas kasur.“Kamu sehat kan, Nduk?” Sebagai anak tunggal dari pasangan Kamal Pahlevi dan Mulyani, acap kali Ibu meneleponku untuk sekadar bertanya apa yang sedang aku lakukan. Dulu waktu aku memutuska
Baca selengkapnya

Bab 5

NanaSebagai mahasiswa, haram hukumnya untuk tertindas di kelas. Jangan mau dikucilkan, karena dosen tidak akan mengenal namamu, apalagi alamat rumahmu dan kedua orang tuamu jika kamu tidak memperjuangkannya sendiri. Tunjukkan sepandai apa kamu bisa mengambil hati dosen, sepandai apa kamu bisa membuat dosen selalu mengingat namamu.Aku tidak cerdas. Tapi aku mampu melakukan apa pun yang harus aku kerjakan. Bertanya di setiap kesempatan setelah dosen menerangkan mata kuliah, itu wajib hukumnya buatku. Karena dari situ, dosen akan mengingat wajahku juga namaku. Pada akhirnya, dosen melihat potensi dalam diriku.Pintar itu tidak perlu ditunjukan secara berlebihan. Bermainlah dengan cantik, niscaya bukan hanya kepintaran yang kamu dapat, namun juga kecerdasan dalam berpikir logis.Mantap bukan apa yang barusan aku jabarkan? Tentu, karena itu merupakan kalimat bijak dari Ayah yang dia berikan padaku. Kalimat Ayahlah yang menjadi motivasiku untuk mel
Baca selengkapnya

Bab 6

NanaApa yang menjadi definisiku tentang dokter selama ini? Iya, seorang yang mengabdi untuk kesehatan manusia, seseorang yang ramah dan sabar menghadapi berbagai karakter pasien. Yang tidak mudah terpancing emosi, dan menurutku setiap dokter itu karismatik.“Lo kenapa diem aja dari tadi?” Rani menyenggol lenganku.Lamunanku buyar sejak melihat kejadian dokter yang memarahi koasnya tadi.“Ran, lo inget dokter yang lo bilang horor tadi?” tanyaku.“Inget. Lumayan cakep, Na. Eh, bukan lumayan sih, tapi beneran cakep. Kenapa emang?”Aku akui, dokter Galih itu tampan. Sayang, ia memberikan kesan buruk di awal pertemuan kami.“Gue pernah ketemu sama dia di taman. Dia sama anaknya waktu itu.”Aku dan Rani duduk di kursi tunggu ruang inap ibunya Beni. Rani bahkan menahan diri untuk langsung masuk ke dalam, demi mendengar ceritaku.“Oh, dia sudah menikah. Teru
Baca selengkapnya

Bab 7

NanaKurang baik apa aku sebagai mahasiswa? Meski di belakang menggerutu, menjelek-jelekkan dosen, bahkan mungkin sampai membuat telinga dosen itu berdengung, tetap saja aku mengerjakan semua tugasnya. Serumit apa pun tugas itu tetap aku kerjakan dengan maksimal.Jangan salah paham dulu. Aku lebih sayang sama nilaiku daripada dosenku. Kuberi tahu, dosen di fakultasku tidak ada yang muda. Kebanyakan sastrawan masa lalu yang merangkap jadi dosen. Penampilannya beragam, rata-rata dosen laki-laki itu rambutnya gondrong. Hal yang biasa, karena fakultas sastra Indonesia terkenal unik, seunik dia merangkai kata menjadi kalimat yang indah.Ada satu dosen yang memang tampan. Sayangnya, itu bukan di Fakultasku, tetapi fakultas ekonomi. Tetapi jangan lupakan realita, dosen muda sudah tak single lagi. Memang, karena dia sudah menikah dan beranak satu. Patah hatilah semua mahasiswa yang mengidolakannya.Kembali ke topik awal dan lupakan soal
Baca selengkapnya

Bab 8

Nana Aku berselancar ke instagram. Mencari akun owner dari Raighin Caffe. Setelah menemukan akun instagramnya aku mulai melihat-lihat postingannya. Postingannya tidak banyak, kebanyakan tentang menu-menu makanan. Aku scroll sampai bawah. Satu foto anak kecil mengusik perhatianku. Aku mengklik foto tersebut, sepertinya aku pernah melihat anak ini? Ah, iya, anak yang kupikir adalah anaknya dokter Galih.“Eh, ini kan anak yang sama dokter Galih waktu di taman.”Ucapanku membuat Rani mendongak. Ia menatapku bingung. “Anak yang mana?”“Ini, Ran. Anaknya owner Kafe ini.” Aku menunjukan foto anak itu pada Rani. Kami mengobrol sambil berbisik-bisik karena masih berada di Kafe.“Ah, lo salah kali, Na. Masa iya itu anaknya dokter Galih? Mbak Raina tuh udah punya suami, Na,” balas Rani pelan. Matanya celingak-celinguk. Mungkin takut tiba-tiba Mba
Baca selengkapnya

Bab 9

Nana Sejujurnya aku tidak pernah membayangkan ada di posisi ini. Canggung sekali. Bayangkan satu mobil dengan lelaki yang baru dikenal. Lelaki yang pernah aku cap galak, karena memang galak. Rasanya tidak keruan. Sejak tadi aku mengatupkan bibir, ingin memulai obrolan pun malu. Dokter Galih sebenarnya tidak memaksa untuk ikut bersama mobilnya. Hanya saja aku tidak enak menolak ajakannya, biarlah toh hanya sekali ini saja aku bertemu dengannya. Ekor mataku melirik dokter Galih yang fokus mengemudi. “Rumah kamu daerah mana?” Ah, akhirnya dia memancing obrolan. “Di Solo, Dok.” Kudengar kekehan geli darinya. Aku bertanya-tanya dalam hati, jawabanku tidak salah, bukan? “Bisa aja bercandanya,” katanya. “Rumah saya emang di Solo, Dok. Saya ngekos di Jakarta.” Aku berusaha menjelaskan. “Oh, kamu merantau?” tanyanya mengerti. “Iya.” “Saya kira asli Jakarta. Pantesan dialek Jawany
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status