Share

Telah Berlalu

Candy seharusnya tidak mengeluarkan keluhan itu, tapi Mandu yang terus memaksa menyebabkan hati tidak kuat menahan mulut dari tetap tertutup. “Aku terus memikirkannya dan aku mungkin memang layak dia benci.” Lagi-lagi air mata yang mengalir tanpa titah menyebabkan Candy merasa sangat tak berdaya.

“Hari itu … aku-“ Candy terdiam, kalimat tidak dapat berlangsung karena dekapan hangat yang tiba-tiba mendarat. Harum bau parfum menyeruak indera penciuman, Candy menoleh untuk menatap dia yang sudah dapat dipastikan siapa.

“Mandu …,” panggil Candy pelan, seolah-olah mempertanyakan untuk apa dekapan itu.

“Kau tidak harus mengingat kembali hari buruk itu,” kata Mandu sembari mengelus lembut surai hitam Candy guna menenangkan. “Aku tidak tahu apa yang terjadi, tapi Candy, kau tidak pantas menyalahkan dirimu sendiri. ” Mandu melanjutkan, “Apa pun yang terjadi, aku yakin semua itu adalah ketidak

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status