Share

Penuh Kebohongan

Bukannya marah, Mandu malah terkekeh selayaknya menikmati denyutan dan rasa panas di pipi yang Candy beri. Amarah gadis itu tampak sudah mencapai ubun-ubun, tapi ekpresi wajah seperti itu malah menyebabkannya lebih menarik.

Mandu meletak kedua tangannya di antara kepala Candy untuk mengukung, dia mendekatkan wajah dan berbisik, “Bagaimana jika aku sebarkan berita soal apa yang aku tahu?”

Oh, sial. Candy mengutuk otak yang mendadak berputar begitu lancar untuk tahu apa yang coba Mandu katakan. “Robert akan marah, dan kau akan dia salahkan.” Sesuai seperti yang diduga, kedua tangan Candy terkepal erat sampai tajam kuku mulai menyakiti telapak tangan.

Robert sudah cukup membenci Candy, dan Candy tidak mau memikirkan seberapa jauh dia pergi jika dia berpikir Candy berani menantangnya.

“Uhm …, coba aku pikirkan.” Mandu menatap sedikit ke atas, ekpresi wajahnya tenggil sebelum dia kembali menatap mata Candy. Mandu mena

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status