Share

Bab 20 Amaran

agi harinya

"Mana sarapan?" tanya Widya seperti biasa. Aku memang sengaja menyiapkan sepiring nasi goreng da segelas juss yang tentu saja untuk diriku sendiri karena Mas Raka masih meringkuk dan tak mau kerja.

"Kamu nanya aku?"

"Ya iyalah dasar geblek."

"Maaf ya, kamu kan punya tangan jadi kalau mau sarapan ya kamu buat saja sendiri," ujarku santai sambil makan nasi goreng.

"Awas kamu ya, aku adukan kamu ke abangku. Biar kamu di cerai!"

Aku hanya meliriknya sekilas," malah Abangmu tu yang merengek semalaman minta agar aku tak menceraikan dia," ujarku.

"Apa katamu, gak mungkin ya Abangku seperti itu apalagi sampai memohon seperti itu. Abangku itu ganteng pasti banyak kok perempuan yang mau sama dia, jadi kamu jangan GR," ujar Widya.

"Itu kalau twiter dia gak bobok terus kek gitu, kakau gitu ya perempuan ogah. Wong gak ada bedanya laki sama perempuan."

Selesai berkata begitu aku pergi meninggalkan meja makan, kuatir jika selera makanku hilang karena mual melihat wajah menjijikkan si W
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status