Beranda / Rumah Tangga / Status Janda, Bikin Resah! / Tuduhan selalu datang mengantri.

Share

Tuduhan selalu datang mengantri.

Penulis: Nadaauliaa
last update Terakhir Diperbarui: 2023-08-25 23:56:16

Di suatu pagi yang cerah, aku hendak membuka membuka pintu kontrakan dengan perasaan penuh semangat. Semoga saja, haruku indah bagai semangat yang membara dalam yubuh. Namun, Baru saja pintu kubuka, tiba tiba saja aku di kagetkan dengan datangnya segerombolan ibu ibu yang hendak mendekat ke arahku.

Aku mengerutkan kening, memandang heran kepada segerombolan ibu-ibu tersebut. Mereka tampak Tak asing di pandanganku. karena sepertinya ibu-ibu tersebut adalah segerombolan ibu-ibu yang semalam datang ke tempat jualan ku dengan maksud tertentu.

"The Ibu-Ibu Squad."

Begitu aku membaca tulisan yang tertera pada kaos yang mereka kenakan. warna merah jambu, mendominasi tubuh atas mereka semua. Lalu, mereka berjalan mendekati ke arah pintu kontrakanku dengan pandangan yang cukup membuatku bergidik ngeri.

Kulihat juga, ada si Jumi di antara segerombolan ibu ibu itu. Apakah si Jumi juga sudah ikutan random seperti ibu ibu itu?

Ah, ngapain aku juga tanya dan mau tahu segala. karena tanpa aku bertan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Status Janda, Bikin Resah!   Dia calon Istri saya.

    Angga tersenyum tipis, tapi matanya tidak ikut tersenyum. "Kita harus bicara, Siska. Kita punya masalah yang harus diselesaikan.""Eh, ini Mas emas yang semalam ngaku pacarnya Siska ya?" tanya salah satu dari si ibu yang ikut mendatangiku.Angga mengangguk tanpa ekspresi.The Ibu-Ibu Squad mendekat dengan pandangan penasaran. "Ini dia pacarmu, Siska? Udah punya pacar ganteng, masih aja suka jelalatan dan suka gangguin suami orang. Gak tahu malu!" ujar salah satu dari mereka.Aku terperangah. "Jangan sembarang ya ibu ibu. Aku tau kalau aku ini seorang janda. tapi aku bukan janda biasa. aku ini janda terhormat yang tidak akan menjadikan diri sendiri sebagai seorang simpanan dari suami orang. Apalagi suaminya itu sudah punya istri tiga. Ih, gak banget!" "So suci! Padahal kita tau sendiri, kalau kamu itu jadi selingkuhannya si mas Jaka. Dewi sendiri kok yang bilang. Bahkan, si Naura pun ikut membenarkan.""Apa?"

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-26
  • Status Janda, Bikin Resah!   Ternyata Marah.

    POV Angga.Namanya Siska. Pertama aku melihatnya saat membeli nasi goreng yang aku ketahui dari asistenku di kantor. Nasi goreng yang membuatku penasaran dengan siapa yang membuatnya."Nasi gorengnya enak, Bang. Dapet dari mana?" tanyaku saat melahap nasi goreng yang aku dapat dari Bang Arul. Ia adalah asistenku di kantor.Sudah larut malam, tapi aku masih di sibukkan dengan pekerjaan yang tak ada habisnya. Bruntung, aku punya asisten yang selalu mengingatkan aku makan. Bang Arul namanya."Dapet nyolong!"'Uhuk!'Aku tersedak mendengar Bang Arul menjawab. Sontak saja, nasi goreng di mulutku berhamburan karena aku terkejut."Ya beli lah! Masa iya abis nyolong! Ya kali, punya bos tajir, buat makan aja harus nyolong," seloroh bang Arul yang membuatku mendelik tajam."Gila Lo Bang!""Sorry, sorry. Ini tuh nasi gorengnya janda."'Uhuk!'Aku tersedak lagi. Agak aneh dengernya. 'Nasi goreng Janda.'"Kenapa? Gak percaya kalau namanya nasi goreng Janda Siska." Aku menggeleng. Dia berdecak.Ke

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-27
  • Status Janda, Bikin Resah!   Dia menawan

    POV Angga.Aku merasa sangat terkejut saat Siska marah-marah padaku. Ucapan terima kasih itu ternyata hanyalah anganku saja. karena bukannya Terima kasih yang kudapatkan, tapi kekesalan yang saat ini sedang aku dengarkan dari mulut Siska."Oke, aku berterima kasih, karena kamu udah bantuin aku dari geng ibu ibu Itu. Tapi, kamu nggak tahu masalah apa yang udah kamu ciptain dalam kehidupan aku ke depannya. Mereka mungkin percaya saat ini. Tapi, lama kelamaan mereka akan menganggap aku kembali sebagai seorang janda yang selalu bikin Resah' para suami mereka. Kamu gak tau kan rasanya gimana jadi bahan gosip sekampung?" ujar Siska panjang lebar.Aku menatapnya tanpa kedip. Suara omelannya bagaikan sebuah nyanyian merdu di telingaku.Ah, kenapa ini bisa terjadi kepadaku? Apakah aku sudah mulai merasa jatuh cinta kepada wanita berstatus sebagai janda tanpa anak ini?Tidak mungkin! Tak mungkin secepat ini.

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-28
  • Status Janda, Bikin Resah!   Jaga ucapanmu!

    "Mau apa Rey?" tanya Siska nampak tak suka dengan kehadiran sosok laki laki yang baru saja tiba dengan pakaian rapi yang ia kenakan. Sepatu hitam mengkilat itu tampak mrnyombongkan diri pada penampilanku yang biasa saja dan apa adanya.Walau aku kaya, tapi aku tak suka berpenampilan wah. Apalagi hanya untuk sekedar pakaian yang aku gunakan. Biarlah itu menjadi urusanku. Aku mengenakan apa yang kurasa nyaman aku kenakan."Aku datang ke sini mau minta maaf sama kamu, Sis." Laki laki bernama Rey itu menjawab dengan nada tak enak."Buat apa? Kamu gak salah apa apa kok! Lagian, kamu juga gak ngelakuin hal yang bikin kamu harus minta maaf sama aku," kata Siska terdengar biasa."Justru kedatanganku ke sini, karena aku sudah berbuat sesuatu yang mengharuskan aku buat minta maaf sama kamu."Siska nampak mengerutkan kening. Sepertinya tak mengerti dengan ucapan laki laki bernam

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-28
  • Status Janda, Bikin Resah!   Jangan mudah jatuh cinta lagi.

    POV Siska."Jaga ucapanmu, wanita! Siapa kamu, bisa mengatai calon istriku sebagai wanita murahan?"Aku tertegun. Laki laki yang sedari tadi diam dan memerhatikan, kini bangkit dan berdiri. Lalu, merespons tak suka pada perkataan yang meluncur begitu mulus dari mulut si Klinik Naura.Apa laki laki yang sudah kuketahui bernama Angga ini sedang membelaku di hadapan si Klinik Naura dan tunangannya, Rey?"Kamu yang siapa? Jangan ikut campur urusanku dengan wanita berstatus janda meresahkan itu. Kamu tak ada hubungannya sama sekali," balas Si Klinik Naura dengan sinis.Begitulah sifat aslinya, akan keluar saat ia sedang marah. Dan aku sudah tak aneh lagi. Tapi, tetap saja ucapannya menyakiti hatiku.Memang, siapa juga yang mau menjadi janda? Ini bukan keinginanku. Ini semua takdir yang harus kujalani.Suamiku meninggalkan aku den

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-28
  • Status Janda, Bikin Resah!   BAB 24

    "Ya ampun, Siska! Ada tamu, kok malah di biarin nganggur gitu aja, sih!"Aku tersentak, malah langsung gelagapan saat suara si Dudu yang nyaring membuatku mengusap telinga dengan kasar. Emang bener bener si Dudu ini. Tak bisa lihat orang tenang sedikit. Pasti di gangguin. Mana aku lagi tak sengaja sedang mandang wajahnya Angga. Aduh, pasti ketahuan nih."Dudu!" sentakku kesal. Eh, dia malah cengengesan. Emang temen lucknut dia ini. "Apa?! Bener toh. Ada tamu kok malah di anggurin. Kasian tau. Mana si Mas-nya ini udah baik bener mau bantuin kamu. Sekarang, kok malah di cuekin. Kasih minum kek, atau kasih makan, biar kenyang. Iya gak, Mas-nya?"Si Dudu nyerocos panjang lebar. Lalu, tatapannya ia alihkan pada sosok ganteng itu.Oh, aku tertegun. Dia mengulum senyum sedikit sambil menggelengkan kepalanya menanggapi ucapan si Dudu.Jantungku berasa lagi konser dangdut lagi melihatnya. Ternyata, kalau senyum dikit, dia lebih ganteng kelihatannya. Apalagi kalau banyak. Bisa tawuran saat d

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-29
  • Status Janda, Bikin Resah!   BAB 25. Berasa diperhatiin.

    Baru kali ini lagi, setelah sekian lama menjanda, aku ada yang mengajak pergi. Bukan tak ada yang mengajak pergi. Tapi, aku sering menolaknya. Bukan tanpa alasan aku menolak mereka. Melainkan karena yang mengajakku pergi kebanyakan adalah para lelaki beristri yang sudah memiliki anak. Mana tega aku pergi dengan suami orang. Apalagi yang di kencani adalah seorang ayah yang tidak berstatus sebagai seorang suami. Tapi juga mempunyai anak yang selalu menunggu kepulangannya di rumah.Dag, dig, dug hatiku gelisah. Kulirik cermin setengah badan yang ada di kamar. Penampilanku sudah lumayan wah. Bisa kubilang. Tidak terlalu menor. Tapi juga tidak terlalu pucat.Aku cantik."Ayo Sis. Lama amat dandannya. Kayak mau ada acara lamaran aja!"Astaghfirullah si Dudu ... Kayak gak pernah jatuh cinta aja! Aku mengelus dada beberapa kali. Debat jantungku seakan tak mau ku ajak kom

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-29
  • Status Janda, Bikin Resah!   BAB 26.

    Kukira, aku akan langsung pergi ke tempat yang akan di tuju oleh Angga. Tapi nyatanya, di sinilah aku sekarang. Di tempat yang tak pernah aku bayangkan sebelumnya. Tempat yang bahkan belum pernah sama sekali ku injakkan kaki di sini.Bukan tanpa alasan aku tak mau menginjakkan kaki di tempat ini. Melainkan karena aku yang tak mampu melihat harga barang barang yang pasti akan membuat kantongku menjerit jerit, karena taksiran harganya yang setinggi langit.Butik Bangau Terbang.Begitulah nama butik ini tertera di depan mata memandang. Butik yang sangat terkenal dengan kualitasnya di antara para penjual dan pembeli.Hanya dengan mendengar nama butiknya saja di sebut, membuatku langsung terserang bengek saat itu juga. Dan tak kusangka, kini aku ada di dalamnya. Hal yang hanya bisa aku impikan. Karena aku sadar diri, tempat ini bukanlah kelasku untuk membeli.Seorang pelayan menyambut ramah ke arah kami. Lebih tepatnya, ke arah Angga. Karena ke arahku, dia hanya memindai sesaat. Aku tak di

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-29

Bab terbaru

  • Status Janda, Bikin Resah!   BAB 59. Mau gak?

    "Gimana?" Satu kata terucap. Sebuah pertanyaan yang membuatku tak bisa berkata-kata, keluar dari mulut manis Angga.Walau aku belum pernah mencoba mulut itu. Eh, tapi aku yakin, mulutnya memang manis. Semanis kata katanya padaku. Dan sikapnya selama ini, tentu saja."Kenapa malah diam? Saya tanya loh. Gimana?" tanyanya lagi. Masih dengan pertanyaan yang sama."Gimana apanya Mas?" Bukannya menjawab. Eh, mulutku malah balik bertanya. Dasar Siska!Grogi kok bisa sampai kayak gini sih."Kok malah balik nanya sih? Saya kan yang nanya duluan sama kamu," katanya dengan kepala yang menggeleng ke kiri dan ke kanan. Aku menatapnya takjub. Cuman gelengin kepala aja, udah bisa bikin aku terpesona. Ganteng banget sih dia. Ya ampun! Pikiranku jadi ke mana mana. Apalagi kalau dia senyum coba. Pasti bakal langsung bikin aku hilang ingatan."Jangan kebanyakan mikirin yang enggak enggak. Kita belum

  • Status Janda, Bikin Resah!   BAB 58. Seseneng itu manggil calon suami.

    "Kamu baik bener sama Marni. Gak rugi Sis, nasi gorengnya kamu kasih gratis sama Marni?" tanya si Dudu saat Marni sudah melenggang pergi dari tempatku berjualan. Tanganku yang sedikit kotor, karena bumbu, segera ku bersihkan dengan lap yang biasa aku gunakan di tempat jualanku. Mengabaikan dulu pertanyaannya si Dudu. Masih tak mau menjawab, aku malah tersenyum sama si Dudu."Enggak lah, Du. Cuma satu bungkus doang kok. Masa sih aku rugi. Gak papa lah, kasian aku sama si Marni. Dia itu tetangga aku yang gak pernah ikut campur. Dia masa bodoh. Tapi, dia juga gak cuek, kalau aku ada masalah. Oh ya, aku yakin tuh, di balik sikapnya yang barusan bisa ketawa itu, dia sebenernya nyimpen luka buka si Marno.""Kamu bener, Sis. Kasian aku sama Marni. Dia kan cantik ya? Mukanya bening, walau dia cuma seorang babu. Gak kayak aku," kata Dudu yang membandingkan wajah Marni dengan wajahnya."Kamu juga cantik Du. Sayang aja, ka

  • Status Janda, Bikin Resah!   BAB 57. Janda nambah satu.

    Jajan tak jadi, yang ada keluar uang buat Mak Iroh.Huh! Si emak yang satu ini emang meresahkan! Padahal, tadi siang ia juga kebagian jatah bagi bagi uang dari Angga. Tapi, masih aja minjam sama aku. Aku sampai kehilangan nafsu makan, gara gara kelakuan Mak Iroh yang kembali kumat. Ku pikir, setelah lama Mak Iroh tak meminjam uang padaku, ia sudah tobat dan tak akan minjam minjam uang lagi. Tapi ternyata ... ah, sudahlah!Berbagai tipe tetangga, ada di lingkungan kontrakanku. Dari yang julid, yang mulutnya lemes, yang tukang nyebar berita palsu, sampai yang suka minjam uang, tapi jarang kembali pulang itu uang, semuanya ada di sini. Dan aku menjadi salah satu penghuni yang terbilang normal di sini. Karena aku bukan salah satu dari yang baru aja aku sebutkan."Wey, bengong aja, kayak ayam pengen kawin!"Kulirik wajah si Dudu sekilas. Lalu, kembali pada setelan awal.Aku tak berniat untuk terkejut. Apalagi samp

  • Status Janda, Bikin Resah!   BAB 56. Mau Jajan.

    Barisan bubar setalah mereka mendapatkan apa yang sudah di janjikan oleh Mas Angga. Yaitu, duit. Mereka semua pulang dengann wajah senang, senyum senang dan mata berbinar. Gagal mendapatkan sembako, mereka pulang dengan membawa uang. Beruntung memang para tetanggaku ini. Uang mengalahkan segalanya. Bahkan, si Jumi yang biasanya suka ketus padaku, berubah bak ibu peri yang kapan saja siap untuk di mintai tolong."Kalau butuh apa apa, bilang aja sama aku. Aku siap bantu kamu, asal ada ininya." Itu kata si Jumi sebelum ia beranjak pergi dari teras rumahku. Jempol dan telunjuknya saling beradu. Aku tau apa maksudnya. Pasti ujung ujungnya duit lagi deh."Mas, harusnya gak usah sampai segitunya sama mereka. Nanti keenakan mereka. Harusnya kan yang kasiih mereka itu si Wati, bukannya Mas Angga," omelku saat semua barisan ibu ibu dan bapak bapak sudah menghilang bak di telan bumi. Hilang kare

  • Status Janda, Bikin Resah!   BAB 55. Dasar Wati!

    Gusti! Aku terkejut bukan main. Gak ada angin, apalagi hujan, tiba tiba aja ini rumah di kerubunin para tetangga kontrakan, dari yang paling dekat hingga ke paling ujung, alias paling jauh, semuanya ada. Bukan tanpa alasan mereka mengerubungi rumah kontrakanku. Katanya, aku ada jadwal bagi bagi sembako hari ini. What! Siapa yang bilang dan nyebar fitnah kayak gitu tentangku? Aku kok gak merasa pernah bilang sama seseorang, apalagi orang orang, kalau aku mau bagi bagi sembako. Wong, aku juga masih kekurangan kok. Gimana ceritanya aku mau bagi bagi? Kalau aku ada uang lebih sih, aku juga mau bagi bagi. Tapi, uang lebihku kan sudah aku kasih sama si Dudu, buat biaya sunat adik bontotnya. Nanti malah, aku mau nyari uang lagi, biar ada lebihnya lagi. "Ayo Dong, Sis. Jangan tunda tunda rezeki kami. Kamu kan mau bagi bagi sembako. Kenapa gak langsung di segerakan aja bagi baginya. Dosa loh, kalau kamu nunda nunda apa yang

  • Status Janda, Bikin Resah!   BAB 54. Mau saya nikahin sekarang?

    Ya ampun! Duniaku terasa berbunga saat kulihat wajah Angga memerah karena cemburu. Ada untungnya juga, aku ketemu dengan Andi, teman saat aku sekolah dulu. Ya, aku tau kalau dari dulu itu, Andi suka padaku. Namun, entah kenapa, dari dulu pula hingga sekarang, aku tak pernah memiliki perasaan yang serupa dengan Aldi. Bukan karena Aldi tidak tampan dan menarik. Bukan karena dia juga tak baik. Tapi, karena hati ini yang tak pernah bisa memiliki perasaan yang sama dengan Aldi. Hingga, hanya sebatas teman, yang bisa aku sematkan dalam hubungan kami berdua. Lama tak jumpa, ternyata kami di pertemukan kembali dengan aku yang sudah memiliki calon suami. Dulu, aku memilih menikah dengan temannya. Dan sekarang? Hatiku pun telah terpaut pada yang lain. Mungkin, hatiku dan hatinya yang tak bisa menyatu. Hingga kata 'teman' yang lebih cocok untuk kita sandang dalam hubungan ini. "Bilang cemburu aja kok s

  • Status Janda, Bikin Resah!   BAB 53. Cemburu?

    POV Angga.Dia. Ya, dia. Siska orangnya. Sosok cantik yang tak pernah kuduga akan membuatku jatuh cinta dalam waktu sekejap mata itu, kini tengah menahan lengaku. Menghentikan langkah, agar aku tak pergi dari hadapannya."Mas beneran mau nemuin si mbak Wati itu?" tanyanya merengut. Aku tau dia kesal. Tapi, apakah Siska berpikir, jika aku akan benar benar pergi meninggalkan dirinya di sini dan menemui mbak mbak tadi?Tidak! Aku hanya bercanda saja. Lagi pula, aku tak tau dia itu siapa. Mbak Wati atau mbak mbak? Terserah siapa namanya. Karena yang membuatku berada di sini, adalah Siska. Bukan mbak Wati.Masih kuingat dengan betul, bagaimana sikap mbak-mbak bernama Mbak Wati itu. "Mas, Mas?" Tangannya menepuk nepuk bahuku beberapa kali seraya memanggil. Aku yang terkejut, langsung berbalik badan, dan mendapati seorang wanita tengah menatapku dengan pandangan genit."Mas cari siapa toh?" tanyanya.

  • Status Janda, Bikin Resah!   BAB 52.

    "Mas Angga." Aku berteriak memanggil namanya dan memukul pundaknya beberapa kali karena terkejut.Angga menoleh. Ia menebarkan senyum yang langsung menular padaku. Seperti virus cintanya yang kini tumbuh di hatiku. Seperti itu pula, senyum hadir di bibirku."Kok, Mas tau aku ada di pasar?" tanyaku antusias. "Sejak kapan, Mas jadi tukang ojek gini?""Emh, saya harus jawab yang mana dulu nih?" tanyanya seraya menoleh. Senyum tipis itu terlihat sedikit menggoda iman dan mata. Ya Allah, ampuni hamba. Mata ini gak bisa berhenti buat natap dia."Yang mana aja, deh. Yang penting semuanya di jawab," jawabku cepat."Hem, oke. Yang pertama, saya tau kamu ada di pasar, karena saya tadi ke rumah kamu. Ternyata kamu gak ada. Saya tanya lah sama tetangga kamu. Kebetulan--""Tunggu, tunggu!" Ku hentikan penjelasannya, karena ada yang menarik di akhir kalimat. Tetangga?"Tetangga, Mas?" tanyaku de

  • Status Janda, Bikin Resah!   BAB 51. Dasar gak peka!

    Suasana pasar hari ini begitu panas. Pas sama otak aku yang baru aja panas, karena nyinyirannya si mbak Wati. Padahal, waktu baru aja menunjukkan pukul delapan pagi. Tapi, sudah seperti tengah hari aja. Dan ini semua, tentu aja gara gara si mbak Wati."Eh, Neng Siska. Pasti mau belanja sayuran sama daging ya?" Baru aja aku sampai di jongko pedagang langgananku, aku sudah di tanyain ini itu. Ku coba melengkungkan bibir, membuat senyuman yang sedari tadi hilang, karena mood yang tiba tiba aja anjlok ke dasar sungai. Loh, kenapa sungai? Ya, kalau lautan, terlalu dalam. Aku gak sekesal itu juga kali."Ya ampun, Neng. Pagi pagi di kasih senyuman, langsung seger ini badan. Apalagi mata." Si Abang sayur yang usianya udah lanjut itu masih sempatnya menggoda. Untung aja, godaannya itu cuman sebatas candaan aja. Hingga, aku merasa biasa aja dan menanggapinya terlalu serius."Eh, si Abah bisa aja. Abah, makin lama juga makin tu

DMCA.com Protection Status