Share

Menunggu Sadarnya

"Bagas, kita sekarang sudah ada di tempat kakek. Kau juga sudah mendapatkan ramuan, kau akan segera sembuh."

Marta membisik dengan suara berat. Selanjutnya tak bisa berkata lagi, air mata pun tak tertahan. Ia terisak-isak. Satu sisi menginginkan pria terkasih segera sembuh, dan di sisi lain, ia tak ingin pergi meninggalkannya, jika bagas sembuh nanti.

Ia tersentak, sebab ada benda kecil mengenai jendela kayu di sebelahnya. Suaranya, seperti benda itu memang sengaja dilemparkan ke sana. Marta melepaskan genggaman tangannya dari jemari Bagas, melangkah awas mendekati jendela.

Tok tok tok!

Kembali, terdengar jendela diketuk perlahan. Marta terhenyak.

"Buka jendelanya, ini aku," Perintah seseorang dari luar. Marta memicing, seperti suara Panji. Tapi, mana mungkin pria itu mengetahui ia sekarang ada di tempat ini? Gumamnya dalam hati.

Namun, perlahan tangannya benar-benar membuka. Di luar sana, wajah panji memang terlihat. Benar, ia Panji. Pria itu sedang tersenyum lebar menatapnya, Ma
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status