“Apakah aku terlalu berlebihan pada mereka?” Kai terkekeh saat ia berlari melewati pohon-pohon.“Sebenarnya aku sudah mengharapkan skenario ini, kau adalah salah satu manusia yang tak tahu malu dan licik, jadi wajar jika kau bertindak seolah-olah kau menyelamatkan mereka padahal kau adalah pencuri sialan.” Wigen hanya bisa menghela nafas.Kai tertawa pelan. “Sudahlah, lagipula aku memakai topeng, mereka tidak akan mengenaliku, sekarang saatnya kita bersiap untuk mengolah pil, jika Xuan bangun dan tidak mendapatkan pil yang sudah aku janjikan, ia akan mengutukku sepanjang waktu.”Kai terus masuk ke kedalaman hutan, ia melebarkan Divine Sense untuk mencari tempat yang cocok dalam mengolah pil. Saat Kai sedang dalam perjalanannya, ia mengerutkan keningnya. “Ada dua orang asing yang mengikuti kita…” Kai tertawa kecil setelahnya. “Jika mereka mengetuk pintu rumahku, kenapa aku tidak menyambutnya?” Kai tersenyum licik dan terus berlari.Di belakang Kai, terlihat dua pemuda sedang membuntuti
Kai menemukan salah satu goa di tengah Hutan Provinsi Perantara, ia segera memeriksa daerah di sekelilingnya. Setelah yakin bahwa tidak ada ancaman binatang buas ataupun manusia di sekitar, Kai segera duduk bersila. Ia kemudian mengeluarkan seluruh bahan yang ia dapatkan dari Makam Momok Yin, Darah Esensi Garis Keturunan Silver, dan bahan-bahan pendukung lainnya.Kai juga mengeluarkan Gold Dragon Cauldron sebelum memanaskannya dengan Api Inti Bumi, ia kemudian mulai memisahkan beberapa bahan pendukung dan beberapa bahan katalis, ia membaginya menjadi tiga set bahan.Saat Kai sedang mempersiapkan bahan-bahan, Wigen tidak bisa bertahan untuk tidak bertanya. “Pil seperti apa yang ingin kau buat? Dari bahan-bahan yang aku perhatikan saat ini, seluruh bahannya adalah bahan yang langka dan berharga.”“Pil Pembuka Surga Yang…” Kai menjawab dengan santai.“Nama yang sombong, apa kegunaanya?” Wigen kembali bertanya.“Kau akan tahu nanti…” Kai kembali melanjutkan proses meramu.Akal Spritual Ka
Kai segera mengkonsumsi dua butir pil, ia kemudian mulai mengkondisikan tubuhnya untuk menyerap khasiat Pil. Pil Pembuka Surga Yang merupakan Pil dengan vitalitas yang kental, itu bisa membebankan tubuh seorang Kultivator jika orang itu tidak memiliki vitalitas darah yang memadai untuk menahan ledakan Energi Vitalitas yang terkandung di dalam pil.Ledakan kecil teredam muncul di dalam tubuh Kai saat Pil Pembuka Surga Yang meledak di dalam tubuhnya, Energi Vitalitas yang kental membanjiri tubuh Kai, ia menggertakkan giginya saat Lautan Darahnya bergejolak mencoba untuk menghisap Energi Vitalitas yang masuk dan mulai perlahan mengedarkannya ke seluruh aliran darah dalam tubuh.Tanpa Naga Darah, Kai cukup kesulitan untuk mengendalikan aliran ledakan energi vitalitas, sebab ia harus menyerap, memurnikan, mengontrol, dan mengalirkan energi itu ke setiap pembuluh darah di dalam tubuh. Jika Naga Darah tidak tertidur, ia tentu akan berperan besar dalam menyerap dan memurnikan, Kai hanya tingg
Awan Hitam menutupi langit sepanjang cakrawala, hujan deras mengguyur bumi.Seorang Pria dengan pakaian bangsawan yang terbuat dari sutra bersulam emas berjalan perlahan melewati jalan setapak. Aura yang keluar dari tubuhnya sangat khidmat. Air hujan mengguyur tubuhnya, namun pakaiannya tampak sangat kering. Jika diperhatikan secara detil, air hujan bahkan tidak menyentuh ujung rambutnya.Pria ini adalah Liu Kai, ia menggunakan pelindung esensinya untuk menghalau guyuran air hujan. Setelah tiga hari berlari melewati hutan, Kai akhirnya menemui jalan setapak, ia segera berjalan perlahan saat dirinya melihat rombongan karavan yang bergerak menuju ke arahnya melewati jalan setapak.Kai berencana untuk memasuki Kota Tua dan mengikuti lelang, namun jika ia memasuki kota sendirian dengan status Holy Soulnya, akan ada banyak masalah yang menantinya, ia berencana untuk ikut dalam rombongan karavan sebelum memasuki kota.Perlahan namun pasti, Rombongan Karavan akhirnya berada tidak jauh dari b
Kelompok Karavan kembali bergerak setelah Kai ikut dengan rombongan mereka. Kai diundang masuk ke dalam gerbong utama, ia duduk tepat di hadapan Pria Bangsawan Kaya itu di antara kedua Pengawal Divine Soul."Teman Muda, namaku adalah Wu Hanfeng, bagaimana dengan Tuan Muda ini?" Pria Kaya dengan nama Jian Hanfeng itu tersenyum ramah sambil memperkenalkan diri.Kai memperhatikan tidak ada sedikitpun jejak arogansi ataupun cemoohan dalam senyum pria di hadapannya, ia kemudian membalas senyumnya dan menangkupkan tinju. "Saudara Wu, namaku adalah Ning Tiejun, terimakasih sudah membiarkanku ikut dengan rombonganmu." Kai memberikan nama palsu."Tidak masalah, kebetulan aku memang membutuhkan teman untuk bercerita, lalu setelah aku melihat kita berada di umur yang sepantaran, aku memilih untuk menambah pertemanan." Jiang Hanfeng berbicara dengan nada ramah.Kai sedikit terkekeh. "Aku tau, itu bukan hanya sekedar keinginan berteman, kenapa tidak membuang formalitas dan berbicara terbuka?"Mend
Dua hari perjalanan dengan Rombongan Karavan mengantarkan Kai ke Kota Tua. Rombongan Karavan berhenti di depan Gerbang Kota sebelum para Penjaga Gerbang menyadari kedatangan Wu Hanfeng. Para Penjaga gerbang segera mempersilahkan Rombongan Karavan itu untuk masuk tanpa melalui pemeriksaan sedikitpun. Para penjaga juga tampak memberikan hormat ketika gerbong utama melewati mereka.Kai di sisi lain tampak sedikit takjub, melihat semua orang yang mengantri di depan gerbang dan dikenai biaya untuk memasuki kota, rombongan Karavan justru segera dipersilahkan masuk, hal ini membuktikan betapa kuatnya pengaruh Paviliun itu."Saudara Ning, kemana kau akan pergi setelah ini? Aku memesan satu tingkat Penginapan Terbaik di kota ini untuk rombonganku, apakah kamu tertarik untuk ikut?" Wu Hanfeng menawarkan dengan ramah.Kai tersenyum sambil sedikit menggelengkan kepalanya. "Tidak diperlukan, aku memiliki beberapa hal yang harus aku urus terlebih dahulu, terimakasih atas tumpangan Tuan Muda Wu.""B
Keesokan pagi, tepat setelah matahari menampakkan cahayanya, Kai berjalan menuju Aula Lelang. Di depan pintu Gerbang Aula, orang-orang memadati halaman aula hingga penuh sesak. Kai sedikit mengernyitkan dahinya melihat hal ini. "Antusias para penduduk sangat tinggi, aku membayangkan apakah aula ini sanggup menampung orang dengan jumlah ini?"Gedung Aula berwarna abu-abu itu tampak sangat megah dan luas, itu tampaknya bisa menampung lebih dari lima puluh ribu orang. Pintu Gerbang di bagi menjadi dua jalur, jalur pertama untuk orang-orang yang ingin melihat acara lelang serta menambah wawasan mereka dalam barang-barang langka dan mahal. Meskipun di bandrol dengan harga 50 Soul Stone Low-Grade, mereka semua tetap membayar untuk masuk dan melihat acara pelelangan akbar yang jarang terjadi.Pintu kedua tampak lebih mewah itu terbuat dari batu marmer setinggi delapan meter dengan ukiran-ukiran abstrak. Pintu ini adalah pintu yang di khususkan untuk tamu undangan. Undangan yang disebar seban
Seluruh penonton maupun peserta pelelangan terdiam dan menyaksikan dengan seksama kepada Pria Gempal di atas panggung. Pria Gempal itu kembali membuka suara. "Tanpa berlama, kita akan langsung memulai lelang..."Bersamaan dengan berakhirnya pidato Pria Gempal seorang gadis muda dengan perawakan tinggi serta pakaian yang hampir menampakkan seluruh lekukan tubuhnya yang padat, dan kulit yang seputih susu naik ke atas panggung sambil membawa kotak kayu dengan kedua tangannya. Gadis itu tersenyum sambil membuka kotak kayu.Saat kotak kayu dibuka, aroma obat semerbak langsung keluar dari dalam kotak. Terlihat sepuluh pil berwarna merah dengan garis-garis urat hijau tersusun rapi di dalam kotak. Setelahnya, kerumunan mulai dipenuhi dengan diskusi.Pria Gempal itu tersenyum sebelum membuka suaranya. "Barang pertama yang akan dilelang adalah Pil Yuan Urat Hijau... Mungkin beberapa dari kalian sudah mengetahui khasiat pil ini, namun aku akan tetap menjelaskan. Pil ini dibuat oleh Grandmaster K