"Ini tidak baik! Vitalitas Darah dalam jantung ku sudah dikunci oleh mereka." Kai merasakan ancaman nyata di hadapannya, ia lalu berbicara pada Xuan. "Naik ke pundak ku."Xuan tidak banyak berbicara, ia segera naik dan bertengger di pundak Kai. Saat ini, hanya Kai satu-satunya orang yang bisa ia percaya, sebab Kai bisa melihat apa yang tidak bisa ia lihat.Ribuan Momok Yin berteriak nyaring secara bersamaan membuat ledakan sonik yang memekakkan telinga sebelum melesat turun ke bawah ke arah Kai. Pergerakan ribuan Momok Yin membentuk air terjun arwah yang dibebankan ke arah Kai.Kai menggunakan dua Esensi Darah untuk menutupi setiap lubang di telinganya, jika ia mendengar dengan langsung, gendang telinganya pasti pecah akibat ledakan sonik dari teriakan menyeramkan itu. Kai bereaksi, kedua tangannya membentuk mantra tangan dan seketika Perisai Darah tiga lapis berkumpul sebelum membentuk kubah dengan tiga tingkatan dan Kai berada pada intinya.Puluhan Ribu Momok Yin menerjang ke arah P
"Kenapa kita berhenti di sini? Tidakkah menurutmu kita harus berlari jauh dari sini lalu menggunakan cakram terbang mu?" Xuan tidak bisa menahan rasa takutnya terhadap mahluk tak kasat mata itu.Kai menggelengkan kepalanya sebelum meminum beberapa pil sekaligus. "Tidak... Di ujung goa ini memiliki ukuran lebar dan tinggi yang paling kecil di antara keseluruhan goa dari awal kita memasukinya. Kita di sini bukan untuk berlari, namun menyusun rencana, aku akan bertahan dan menyerang. Tetaplah di belakangku...""Tetap di belakang mu? Aku? Mahluk suci berada di belakang punggung mu? Aku tidak percaya ini, aku tidak percaya ini..." Xuan menggeleng-gelengkan kepalanya seolah-olah tidak terima dengan apa yang Kai katakan, namun ia tetap berjalan ke belakang punggung Kai dengan muka tebalnya.Meski berada dalam situasi bahaya, Kai masih sempatnya terkekeh karena melihat tingkah Xuan. "Bukankah kau seharusnya berada di depan setelah mengatakan hal itu?""Bocah bau! Apa yang kau tahu? Pahlawan s
Kai menanti dengan sabar, ia tidak melakukan apapun selain menunggu. Satu, dua dan hingga belasan Momok Yin berhasil melewati celah pada Perisai Darah, Kai masih diam dan bahkan belum bergerak, namun saat sudah terhitung puluhan Momok Yin yang melewati celah Perisai Darah, Kai segera berteriak. "Hong Mogui! Bunuh mereka!""Baik Tuan..." Hong Mogui mengangguk sebelum cakar merahnya terbentang di udara, ia lalu memimpin pasukan Arwah Kai untuk membunuh puluhan Momok Yin itu, baik yang sudah melewati Perisai Darah serta yang baru saja melewatinya, semua di serang oleh Pasukan Arwah Kai.Pertarungan antar arwah kembali terjadi, namun kali ini berlangsung singkat, puluhan Momok Yin menghilang setelah dibunuh oleh Hong Mogui dan tentaranya. Belasan Momok Yin dibiarkan hidup dengan kondisi hampir menghilang, Kai dengan cekatan meraih mereka dan menjadikan mereka budaknya.Nafsu Membunuh yang terakumulasi setelah menewaskan puluhan Momok Yin langsung didistribusikan ke Momok Yin yang baru saj
Melihat Kai muncul secara pribadi, para Momok Yin semakin menggila, Niat Membunuh yang terpancar dari tubuh mereka membumbung tinggi, namun itu sama sekali tidak menekan Kai, ia justru dengan semangat membantai para Momok Yin itu.Teriakan nyaring bergema saat ratusan Momok Yin menyerang secara bersamaan ke arah Kai, namun mereka bahkan tidak bisa mendekati Kai, Tentara Arwah milik Kai melindungi Kai dengan sangat rapat. Setiap kali Kai dihadapkan dengan lebih banyak Momok Yin, tentara Kai akan langsung membantunya. Kai juga cukup takjub dengan kesetiaan dan kepedulian tentaranya terhadap dirinya, hal ini membuat Kai semakin bersemangat.Momok Yin yang masih berada di luar goa juga ikut menggila, mereka memaksa masuk ke dalam goa saat merasakan Energi Darah dari Kai, sehingga tak jarang mereka justru berakhir melukai rekannya sendiri. Hal ini dimanfaatkan oleh Kai, dengan menarik para Momok Yin yang terluka menjadi budaknya.Perlahan namun pasti, pasukan Kai terus tumbuh dan Kai menda
Kai melesat cepat ke arah Xuan yang berlari menuju salah satu Tanaman Obat di bawah pohon yang mengering. Xuan yang melihat Kai berlari cepat ke arahnya sambil berteriak mulai berpikir. "Sialan! Bocah ini! Dia ingin menghentikan ku untuk mendapatkan Tanaman Obat berharga ini!"Xuan menatap tajam ke arah Kai sambil berlari secepatnya menuju Tanaman Obat itu. "Bajingan! Aku melihatnya duluan! Itu milikku! Jangan berharap untuk mendapatkannya!"Mendengar teriakan Xuan serta melihat Xuan yang bersikeras mengejar Tanaman Obat membuat Kai menggertakkan giginya. "Ayam bodoh ini!""Asura!" Kai mengeluarkan Penjara Ilusi dan menyerang Xuan agar ia berhenti, namun yang membuat Kai merasa heran, Penjara Ilusinya tidak berpengaruh pada Xuan.Kai mengerutkan dahinya sebelum mengeluarkan Muramasa Sword dan melemparnya dengan sangat cepat. Muramasa Sword melesat dengan siulan di udara sebelum dengan kerasnya menghantam Xuan menggunakan bagian sisi dari pedang itu."Cucko!" Xuan berteriak saat diriny
Kai segera duduk bersila menstabilkan Akal Spritualnya dan memulai proses pemurnian, Api Inti Bumi segera berkobar dan mulai memanaskan tungku. Sisa-sisa kesadaran Tanah Hitam mulai memberontak, ia mencoba segala cara untuk melepaskan diri dari kuncian Akal Spritual Kai, namun Kai adalah seorang Grandmaster Alkemis, bagaimana sepetak tanah belaka bisa melawannya?Di bawah tekanan Api Inti Bumi, Tungku Naga Emas dan Akal Spritual Kai. Tanah Hitam akhirnya menyerah, kesadarannya perlahan menghilang dan menyisakan Tanah Hitam biasa. Kai kemudian mulai mengekstrak Esensi-esensi Darah yang terakumulasi di dalam Tanah Hitam. Kai tampak bahagia sekaligus bersemangat. "Enam Puluh Tetes Esensi Darah!" Kai cukup terkejut dengan jumlah Esensi Darah yang terkandung di dalam Tanah Hitam itu. Ia mengangguk puas. "Kemungkinan umur tanaman ini mencapai ribuan tahun, yang berarti Makam Kuno ini terbentuk ribuan tahun yang lalu, cukup aneh jika tidak ada yang menemukan lokasi ini, namun wajar, medan y
Kai membekali Xuan dengan sebuah Spatial Bag yang cukup besar sebelum mengikatkannya di punggung Xuan. Kai sedikit terkekeh melihat penampilan Xuan. Ayam Putih kecil dengan tas punggung di belakangnya. Melihat Xuan yang mulai mengerutkan wajahnya, Kai berhenti tertawa. "Letakkan apapun yang kau dapatkan di dalam tas ini dan untuk Tanaman Obat, kau harus berhenti pada jarak seratus meter dari tanaman itu dan menghitung hingga sepuluh detik sebelum mengambilnya. Apa kau mengerti?""Untuk apa aku menghitung? Apakah dengan aku menunggu, Tanaman Obat itu akan menurut padaku? Menggelikan." Xuan menatap sinis.PAK!Kai menepuk belakang kepala Xuan. "Bajingan ini! Bisakah kau mendengarku saja?!"Xuan berteriak marah dan memaki Kai sebelum akhirnya mengikuti saran Kai dan pergi dengan tas yang lebih besar dari punggungnya. Kai sekali lagi terkekeh sebelum membalikkan badan dan berjalan menuju Makan Terbesar.Kai meninggalkan hampir dua ratus Momok Yin untuk melindungi Xuan. Alasan Kai berkata
"Anakku? Perkataan Iblis ini begitu ramah, seorang pakar sesat serta Ras Iblis berkata seperti itu, membuatku semakin curiga." Wigen berkata setelah mendengar suara dari dalam makam.Kai terkekeh dalam hati, ia adalah monster tua di dunia sebelumnya, bagaimana bisa ia terpesona dengan kata-kata lembut dari dalam makam. Kai mengubah ekspresi mukanya dengan bersemangat, lalu mulai mengedarkan Akal Spritualnya untuk selalu waspada sebelum melangkah masuk.WhoosshhAngin dingin menerpa Kai, energi yin kematian yang kental menyapa Kai setelah memasuki ruangan itu. Kai mendapati lorong yang kemudian berakhir menuju tangga menurun. Satu per satu obor di sisi kiri dan kanan dinding menyala mengikuti langkah kaki Kai. Kai dengan hati yang teguh menuruni tangga.Setelah menuruni tangga, Kai bertemu dengan aula berisi empat patung tengkorak di kanan dan kirinya, setiap tengkorak dilapisi oleh baju zirah berwarna emas dengan membawa senjata yang berbeda-beda.Kai yang melihat hal itu membulatkan