"Kenapa kita berhenti di sini? Tidakkah menurutmu kita harus berlari jauh dari sini lalu menggunakan cakram terbang mu?" Xuan tidak bisa menahan rasa takutnya terhadap mahluk tak kasat mata itu.Kai menggelengkan kepalanya sebelum meminum beberapa pil sekaligus. "Tidak... Di ujung goa ini memiliki ukuran lebar dan tinggi yang paling kecil di antara keseluruhan goa dari awal kita memasukinya. Kita di sini bukan untuk berlari, namun menyusun rencana, aku akan bertahan dan menyerang. Tetaplah di belakangku...""Tetap di belakang mu? Aku? Mahluk suci berada di belakang punggung mu? Aku tidak percaya ini, aku tidak percaya ini..." Xuan menggeleng-gelengkan kepalanya seolah-olah tidak terima dengan apa yang Kai katakan, namun ia tetap berjalan ke belakang punggung Kai dengan muka tebalnya.Meski berada dalam situasi bahaya, Kai masih sempatnya terkekeh karena melihat tingkah Xuan. "Bukankah kau seharusnya berada di depan setelah mengatakan hal itu?""Bocah bau! Apa yang kau tahu? Pahlawan s
Kai menanti dengan sabar, ia tidak melakukan apapun selain menunggu. Satu, dua dan hingga belasan Momok Yin berhasil melewati celah pada Perisai Darah, Kai masih diam dan bahkan belum bergerak, namun saat sudah terhitung puluhan Momok Yin yang melewati celah Perisai Darah, Kai segera berteriak. "Hong Mogui! Bunuh mereka!""Baik Tuan..." Hong Mogui mengangguk sebelum cakar merahnya terbentang di udara, ia lalu memimpin pasukan Arwah Kai untuk membunuh puluhan Momok Yin itu, baik yang sudah melewati Perisai Darah serta yang baru saja melewatinya, semua di serang oleh Pasukan Arwah Kai.Pertarungan antar arwah kembali terjadi, namun kali ini berlangsung singkat, puluhan Momok Yin menghilang setelah dibunuh oleh Hong Mogui dan tentaranya. Belasan Momok Yin dibiarkan hidup dengan kondisi hampir menghilang, Kai dengan cekatan meraih mereka dan menjadikan mereka budaknya.Nafsu Membunuh yang terakumulasi setelah menewaskan puluhan Momok Yin langsung didistribusikan ke Momok Yin yang baru saj
Melihat Kai muncul secara pribadi, para Momok Yin semakin menggila, Niat Membunuh yang terpancar dari tubuh mereka membumbung tinggi, namun itu sama sekali tidak menekan Kai, ia justru dengan semangat membantai para Momok Yin itu.Teriakan nyaring bergema saat ratusan Momok Yin menyerang secara bersamaan ke arah Kai, namun mereka bahkan tidak bisa mendekati Kai, Tentara Arwah milik Kai melindungi Kai dengan sangat rapat. Setiap kali Kai dihadapkan dengan lebih banyak Momok Yin, tentara Kai akan langsung membantunya. Kai juga cukup takjub dengan kesetiaan dan kepedulian tentaranya terhadap dirinya, hal ini membuat Kai semakin bersemangat.Momok Yin yang masih berada di luar goa juga ikut menggila, mereka memaksa masuk ke dalam goa saat merasakan Energi Darah dari Kai, sehingga tak jarang mereka justru berakhir melukai rekannya sendiri. Hal ini dimanfaatkan oleh Kai, dengan menarik para Momok Yin yang terluka menjadi budaknya.Perlahan namun pasti, pasukan Kai terus tumbuh dan Kai menda
Kai melesat cepat ke arah Xuan yang berlari menuju salah satu Tanaman Obat di bawah pohon yang mengering. Xuan yang melihat Kai berlari cepat ke arahnya sambil berteriak mulai berpikir. "Sialan! Bocah ini! Dia ingin menghentikan ku untuk mendapatkan Tanaman Obat berharga ini!"Xuan menatap tajam ke arah Kai sambil berlari secepatnya menuju Tanaman Obat itu. "Bajingan! Aku melihatnya duluan! Itu milikku! Jangan berharap untuk mendapatkannya!"Mendengar teriakan Xuan serta melihat Xuan yang bersikeras mengejar Tanaman Obat membuat Kai menggertakkan giginya. "Ayam bodoh ini!""Asura!" Kai mengeluarkan Penjara Ilusi dan menyerang Xuan agar ia berhenti, namun yang membuat Kai merasa heran, Penjara Ilusinya tidak berpengaruh pada Xuan.Kai mengerutkan dahinya sebelum mengeluarkan Muramasa Sword dan melemparnya dengan sangat cepat. Muramasa Sword melesat dengan siulan di udara sebelum dengan kerasnya menghantam Xuan menggunakan bagian sisi dari pedang itu."Cucko!" Xuan berteriak saat diriny
Kai segera duduk bersila menstabilkan Akal Spritualnya dan memulai proses pemurnian, Api Inti Bumi segera berkobar dan mulai memanaskan tungku. Sisa-sisa kesadaran Tanah Hitam mulai memberontak, ia mencoba segala cara untuk melepaskan diri dari kuncian Akal Spritual Kai, namun Kai adalah seorang Grandmaster Alkemis, bagaimana sepetak tanah belaka bisa melawannya?Di bawah tekanan Api Inti Bumi, Tungku Naga Emas dan Akal Spritual Kai. Tanah Hitam akhirnya menyerah, kesadarannya perlahan menghilang dan menyisakan Tanah Hitam biasa. Kai kemudian mulai mengekstrak Esensi-esensi Darah yang terakumulasi di dalam Tanah Hitam. Kai tampak bahagia sekaligus bersemangat. "Enam Puluh Tetes Esensi Darah!" Kai cukup terkejut dengan jumlah Esensi Darah yang terkandung di dalam Tanah Hitam itu. Ia mengangguk puas. "Kemungkinan umur tanaman ini mencapai ribuan tahun, yang berarti Makam Kuno ini terbentuk ribuan tahun yang lalu, cukup aneh jika tidak ada yang menemukan lokasi ini, namun wajar, medan y
Kai membekali Xuan dengan sebuah Spatial Bag yang cukup besar sebelum mengikatkannya di punggung Xuan. Kai sedikit terkekeh melihat penampilan Xuan. Ayam Putih kecil dengan tas punggung di belakangnya. Melihat Xuan yang mulai mengerutkan wajahnya, Kai berhenti tertawa. "Letakkan apapun yang kau dapatkan di dalam tas ini dan untuk Tanaman Obat, kau harus berhenti pada jarak seratus meter dari tanaman itu dan menghitung hingga sepuluh detik sebelum mengambilnya. Apa kau mengerti?""Untuk apa aku menghitung? Apakah dengan aku menunggu, Tanaman Obat itu akan menurut padaku? Menggelikan." Xuan menatap sinis.PAK!Kai menepuk belakang kepala Xuan. "Bajingan ini! Bisakah kau mendengarku saja?!"Xuan berteriak marah dan memaki Kai sebelum akhirnya mengikuti saran Kai dan pergi dengan tas yang lebih besar dari punggungnya. Kai sekali lagi terkekeh sebelum membalikkan badan dan berjalan menuju Makan Terbesar.Kai meninggalkan hampir dua ratus Momok Yin untuk melindungi Xuan. Alasan Kai berkata
"Anakku? Perkataan Iblis ini begitu ramah, seorang pakar sesat serta Ras Iblis berkata seperti itu, membuatku semakin curiga." Wigen berkata setelah mendengar suara dari dalam makam.Kai terkekeh dalam hati, ia adalah monster tua di dunia sebelumnya, bagaimana bisa ia terpesona dengan kata-kata lembut dari dalam makam. Kai mengubah ekspresi mukanya dengan bersemangat, lalu mulai mengedarkan Akal Spritualnya untuk selalu waspada sebelum melangkah masuk.WhoosshhAngin dingin menerpa Kai, energi yin kematian yang kental menyapa Kai setelah memasuki ruangan itu. Kai mendapati lorong yang kemudian berakhir menuju tangga menurun. Satu per satu obor di sisi kiri dan kanan dinding menyala mengikuti langkah kaki Kai. Kai dengan hati yang teguh menuruni tangga.Setelah menuruni tangga, Kai bertemu dengan aula berisi empat patung tengkorak di kanan dan kirinya, setiap tengkorak dilapisi oleh baju zirah berwarna emas dengan membawa senjata yang berbeda-beda.Kai yang melihat hal itu membulatkan
Kai mengikuti sandiwara yang dibuat oleh sosok itu, namun hatinya tidak lagi bisa menahan untuk tidak mengutuk, ia hanya menghela nafas panjang dalam batinnya dan memperlihatkan ekspresi bahagianya yang palsu. Kai perlahan membuka Peti Batu dan cukup terkejut dengan yang ada di dalamnya.Tubuh setinggi dua meter terbaring kaku di dalam peti, namun meskipun sudah terbaring selama seribu tahun lamanya, tubuh itu masih utuh, lalu Kai memperhatikan beberapa batu berwarna merah yang ditempatkan di sekeliling tubuh mayat itu. "Jika aku tidak salah, itu adalah life stone? Batu yang berisi darah mahluk hidup?""Benar... Mereka menggunakan batu itu untuk menjaga kondisi mayat tetap utuh, sehingga selama mayat itu masih ada, Aura Kematian serta Nafsu Pendendamnya akan selamanya terjaga. Mereka sudah merencanakan untuk menghidupkan Momok Yin dengan kesadaran untuk mencari penerus Teknik Sesat agar bisa membalaskan dendam mereka, para Kultivator Jahat ini memang kejam." Wigen menambahkan."Aku me
Sepeninggalan Qingluo dan Liu Bingbing, Penatua Inti Pertama menghela nafas kasar. "Sangat disayangkan, Nether Blue Bird itu telah melakukan Bloodlink Bound dengan gadis kecil itu, jika saja ia masih menjadi jiwa yang bebas dan kita bisa merekrutnya, tidak lama agar Great Snow Mountain Sect mencapai puncak.""Haha! Benar, namun tidak masalah, meskipun Nether Blue Bird telah menyatukan ikatan darahnya terhadap gadis kecil itu, selama gadis itu setia terhadap Great Snow Mountain Sect, kita tetap akan mencapai puncak..." Penatua Inti Kedua tertawa."Kita melakukan panen yang baik kali ini, satu Serpenting Blue Dragon, keturunan kedua dari Winter Wyvern serta Nether Blue Bird, keturunan langsung dari Ice Phoenix..." Penatua Inti Pertama tertawa puas."Jangan lupa bahwa Red Phoenix Sect memiliki Vermillion Bird, Gagak Emas Berkaki Tiga, dan Eastern Black Dragon..." Penatua Inti Ketiga berkata dengan datar.Perkataan Penatua Inti Ketiga segera membungkam tawa kedua Penatua Inti lainnya. Pen
Perhatian penonton yang sebelumnya ditujukan pada Liu Bingbing, kini berpindah pada Qingluo, seorang gadis tercantik di wilayah Great Snow Mountain Sect. Kedatangan Qingluo menyambut suka cita dari para warga kota, sebab bagi mereka, sosoknya seperti seorang Dewi Salju yang dipuja dan kecantikannya sangat mempesona, meskipun ia memiliki sifat yang dingin serta acuh tak acuh.Melihat Qingluo tiba, para Penatua Inti sedikit mengerutkan keningnya, sebab mereka jelas tahu mengapa Qingluo muncul di saat seperti ini. Penatua Inti Pertama tersenyum ke arah Qingluo. "Qingluo..."Qingluo menatap Penatua Inti Pertama lalu memberikan senyuman tipis sambil membungkukkan sedikit tubuhnya. "Paman..."Qingluo merupakan Murid Langsung dari Patriark Great Snow Mountain Sect, sehingga ia memiliki status yang sama dengan para Penatua Inti sehingga ia tidak perlu membungkuk terlalu dalam ataupun menangkupkan tinjunya, namun ia tetap sedikit membungkuk untuk menghormati Penatua Inti Pertama sebagai orang
Akibat Penatua Inti Pertama berbicara kepada Liu Bingbing serta secara langsung mempersilakannya untuk mencoba ujian Life Frigid Crystal, kini seluruh pasang mata tertuju pada Liu Bingbing dan tidak ada yang berani berbicara.Di bawah pusat perhatian semua orang, Liu Bingbing menjadi sangat gugup, keringat sebesar biji jagung menetes di dahinya dan seluruh tubuhnya gemetar, namun ia masih melangkah dengan perlahan. Tingkah lucu Liu Bingbing ini membuat beberapa orang tersenyum bahkan Penatua Inti Pertama ikut tersenyum dan merasa bersalah secara bersamaan.Memaksakan langkahnya, Liu Bingbing dengan kaki yang gemetar akhirnya tiba di hadapan Life Frigid Crystal, ia mengulurkan kedua telapak tangannya yang basah karena keringat itu secara perlahan dan mulai menyentuh Life Frigid Crystal.Liu Bingbing menutup matanya saat kedua telapak tangannya menyatu dengan permukaan Life Frigid Crystal. Energi Dingin mengalir dari Life Frigid Crystal menuju pembuluh darah Liu Bingbing dan mulai menye
Setelah Lu Shan meninggalkan arena bersama dengan Guru barunya, para penonton kini berbalik untuk melihat ke arah dua gadis cantik yang masih berada di antrian.Liu Bingbing tampak sangat gugup, namun Gadis lainnya masih terlihat tenang dan santai, ia bahkan sama sekali tidak memasang ekspresi wajah apapun, aura dingin di sekitarnya menambah kesan dinginnya sikapnya."Siapa kedua gadis itu? Mengapa mereka berbaris dengan barisan para jenius di belakang?""Tidak ada ide, aku sama sekali tidak mengenal mereka, namun keduanya terlihat sangat cantik...""Hanya tersisa dua Penatua Inti di udara, tiga Penatua Inti terkuat tidak muncul, mereka hanya muncul ketika ada jenius yang benar-benar luar biasa, namun sepertinya kali ini kita tidak bisa melihat mereka, para jenius muda yang terkenal berbakat sudah pergi sebelumnya...""Mungkin ada di antara kedua gadis ini yang benar-benar jenius? siapa tahu?"Para penonton saling berbisik dan berbincang di antara kelompok mereka. Semuanya segera diam
Akhirnya, penilaian untuk ujian masuk pertama melalui Life Frigid Crystal hampir selesai, hanya menyisakan beberapa belas calon murid dan semuanya terlihat sangat berbakat. Sebagai Jenius Muda yang telah diakui di tempat di mana mereka berasal, semua penonton merasa bersemangat untuk melihat pencapaian seperti apa yang akan didapat oleh para Jenius Muda ini.Beberapa teriakan dan dukungan terdengar saat para penonton mendukung Jenius Muda dari daerah mereka masing-masing. Hanya Liu Bingbing dan Gadis di depannya yang tidak mendapatkan sorakan dukungan yang meriah, namun ia tidak sama sekali merasa berkecil hati, melainkan jauh lebih bersemangat, baginya, Kai dan Kakeknya sudah cukup untuk membuatnya bersemangat.“Hehe, Bing’er, tidak ada yang mendukungmu, hanya kakek tua itu saja, tapi tenang, ketika kau gagal dalam ujian, aku akan meminta ayahku untuk menikahkan kita berdua…” Lu Shan tampak menjilat bibirnya saat berkata kepada Liu Bingbing.“Berhenti memanggilku Bing’er dan aku tida
Penatua Ruo kembali melanjutkan seleksi Life Frigid Crystal terhadap calon murid. Kesembilan Penatua Inti masih bersila di atas udara dengan khidmat dan Delapan Penatua Dalam sama sekali tidak bergerak di bawah tekanan para Penatua Inti."Selanjutnya...""Afinitas terhadap Energi Yin lebih dari setengah, Murid Dalam...""Gagal, selanjutnya...""Energi Es bawaan yang tidak buruk, Murid Dalam... Silahkan pilih salah satu Penatua Dalam untuk menjadi gurumu...""Penguasaan Energi Dingin yang cukup baik...""Pengendalian Energi Air, tidak buruk...""Gagal!"Satu per satu calon murid telah pergi menguji kekuatannya di depan Life Frigid Crystal, hampir 70 persen dari calon murid telah gagal dan sekitar 25 persen menjadi murid dalam. Kini hanya tinggal segelintir calon murid yang masih menunggu di barisan paling belakang, termasuk Liu Bingbing."Barisan belakang di isi oleh banyak jenius muda yang terkenal di Provinsi Menengah...""Beberapa merupakan Jenius Muda dari Sekte Kecil di Provinsi B
Beberapa ratus calon murid telah mencoba ujian Life Frigid Crystal, namun hanya beberapa yang berhasil menyalakan lebih dari setengah crystal dan segera menjadi Murid Dalam Great Snow Mountain Sect. Para Penatua Dalam mengalami perdebatan singkat mengenai murid yang akan mereka rekrut.Sejumlah besar Calon Murid pergi meninggalkan lapangan Life Frigid Crystal dengan kecewa dan beberapa terlihat cukup puas setelah menjadi murid dalam. Sejauh ini, hanya Xu Huang yang mampu menyalakan nyala Crystal sepenuhnya.Lebih dari 300 calon murid telah mencoba, hingga pada akhirnya seorang gadis muda yang terlihat berumur 14 tahun berjalan menuju Life Frigid Crystal. Gadis itu terlihat sangat cantik dengan kulit seputih salju, namun kedua matanya sangat tajam. Menggunakan gaun putih yang sangat kontras dengan tubuhnya, Ia berjalan ke arah Life Frigid Crystal dengan cara yang anggun."Miss Xin Yue... Dia adalah putri satu-satunya yang dimiliki oleh Walikota Snow Mountain City...""Dia sebenarnya b
Melihat perubahan ekspresi dari Penatua Ruo saat menatap bocah lelaki itu, semua penonton tergerak untuk melihat ke arah bocah kecil itu. Bocah pucat dengan kulit seputih salju itu berjalan dengan mantap menuju Life Frigid Crystal, ia kemudian dengan santai meletakkan kedua tangannya menyentuh permukaan crystal.Life Frigid Crystal bergetar sesaat sebelum sinar Cahaya naik dan memenuhi seluruh crystal. Melihat adegan itu, Tetua yang awalnya diam mulai menunjukkan ketertarikan terhadap bocah itu. Penatua Wan Ruo mengangguk dan sedikit tersenyum. “Afinitas yang tinggi terhadap unsur es, bocah ini memiliki masa depan yang cerah di sekte…” Penatua Ruo mendekati bocah pucat itu dan memegang pundaknya. “Siapa namamu nak?”Bocah Pucat itu bergetar sesaat karena aura agung yang terpancar dari tubuh Penatua Wan Ruo, namun ia dengan cepat menangkupkan tinju dan membungkuk. “Salam Penatua Wan Ruo! Xu Huang dari Sekte Hujan!”Mendengar jawaban mantap dan tegas dari Xu Huang, Penatua Ruo mengangg
"Salam Kakek Mo..." Kai menangkupkan tinjunya memberi hormat, kemudian mengelus pucuk kepala Liu Bingbing."Anak Kai... Kau sepertinya sudah sangat pulih, baguslah." Kakek Mo tertawa. "Liu Bingbing dari kemarin menanyakan tentangmu dan sekarang kau datang..."Liu Bingbing mengangguk dengan kedua mata berkedip menatap Kai. "Benar, aku mengira bahwa Kakak Kai tidak akan datang." Liu Bingbing sedikit mengerutkan bibirnya. "Aku sangat gugup..."Kai tertawa sambil menepuk pundak Liu Bingbing. "Tenanglah Bing'er, kakak yakin kau pasti berhasil, kakak dan Kakek Mo akan mengawasi dari sini, pastikan kau memberikan yang terbaik...""He'em!" Liu Bingbing mengangguk tegas. "Aku pasti akan masuk ke dalam akademi dan membuat Kakek dan Kakak bangga!""Bagus-bagus, seperti itu seharusnya." Kai tersenyum lembut menatap Liu Bingbing sebelum beralih ke Kakek Mo. "Senior Mo, bagaimana ujian akan berjalan?""Sebelumnya aku sudah bertanya, ujian masuk Great Snow Mountain Sect dibagi menjadi dua cara, yang