Kai bertaruh dengan segala yang dimilikinya. Naga Darah meraung keras saat dengan gila-gilaan menyerap seluruh isi Lautan Darah sebelum bergabung dengan tubuh Kai. Kekuatan tubuh Kai naik dua kali lipat menuju tahap akhir Heavenly Soul. Kai tahu, ini saja tidak cukup untuk menahan serangan penuh dari Kultivator Holy Soul First-Stage itu.Kai kemudian meraung di atas paru-parunya. "Lima Langkah Naga Azure! Langkah Pertama!""Tinju Pembunuh Dewa!"Raungan Naga membuat udara bergetar dan kekuataan darah yang sangat besar dibebankan ke depan bersamaan dengan kombinasi antara Langkah Naga Azure dan Tinju Pembunuh Dewa.BOOM! BOOM!Ledakan beruntun terdengar memekakkan telinga. Gelombang energi pasca ledakan menyebar ke seluruh arah dan menghancurkan setiap kehidupan yang dilewatinya dan bahkan bukit-bukit kecil meledak menjadi serpihan. Tabrakan antara kedua teknik yang sangat kuat itu menyebabkan ledakan massive.Meskipun telah menggunakan dua serangan terkuatnya dan seluruh tenaga yang d
"Ma-manusia Sialan..." Itu adalah kata terakhir yang keluar dari bibir Imp sebelum ia tewas dengan darah yang terus keluar dari sudut bibirnya.Whoossh!Bayang Hitam muncul tepat di hadapan mayat Imp itu dan segera meneriakkan nama asli dari Imp itu sebanyak tiga kali. Ia adalah sang malaikat maut, dengan jubah hitam panjang dan tubuh yang pendek, ia menatap Kai sebelum memberikan senyuman dan mengangguk.Melihat hal itu, Kai ikut mengangguk dan balas tersenyum, ia lalu merasa heran. "Lihat... Malaikat Maut dari jenis Imp ini lebih sopan daripada Malaikat Maut manusia yang selalu memandangku dengan jijik.""Yah, Kau tahu apa penyebabnya." Wigen terkekeh.Setelah Roh Jahat itu di bawa kembali menuju Alam Baka, Gumpalan Asap Abu-abu terbang ke arah Kai dan ukurannya cukup besar, tidak sebesar Gumpalan Abu-abu milik Nightmare. Bersamaan dengan terbangnya Experience Point itu, Kai menggerakkan lengannya dengan paksa dan seketika Gumpalan Darah keluar dari tubuh Imp itu dan terbang dengan
Kai kini mulai berpikir keras, perasaan was-was sedikit membuncah di hatinya. Pasalnya, ia telah membunuh seorang Holy Soul dari pihak musuh dan itu sangat fatal, sebab Holy Soul di daerah selatan bisa dihitung jumlahnya dan kehilangan satu Holy Soul dalam peperangan saat ini, membuat situasi bisa berbalik."Jika salah satu Divine Soul itu melihat melalui Divine Sense nya, tentu ia akan menyadari bahwa salah satu Holy Soulnya terbunuh dan pastinya akan mencariku setelah itu. Jika ia mendapatiku, tentu aku sudah pasti mati."Kai merasa dilema, saat ini ia berada pada jarak lebih dari 100Km dari pusat pertempuran di mana sang Divine Soul berada. Divine Soul memiliki Divine Sense yang bisa mengawasi area sekitar 1000km dari tempatnya berada, namun Kai mengetahui satu hal mengenai fakta dari Divine Sense, jika Divine Sense digunakan untuk mengunci pergerakan dari lawan, maka ia harus memperkecil jangkauan penglihatannya hingga hanya 100km saja dan karena itu, Kai berlari dan membawa Imp i
"Lingshan! Apa yang kau lakukan?" Ning Tiekun meraung marah."Maaf Kak..." Lingshan kemudian menceritakan hal apa yang ia lihat dan mengapa ia menyerang."Bodoh! Ibumu!" Tiekun meraung marah. "Jika manusia yang kau lihat pada tingkat Dragon Soul First-Stage, tetapi ia bisa mengalahkan Holy Soul First-Stage, dia bukan manusia biasa! Dan sekarang jika manusia itu yang membunuh praktisi Holy Soul kita, dia adalah ancaman nyata! Namun dengan kau menyerang, kau tidak langsung memberitahu Meng Feixue mengenai pemuda itu! Jika ia mengetahuinya, maka ia akan melindungi pemuda itu! Idiot! Seharunya kau melaporkan dulu padaku! Kita bisa membunuhnya tanpa membuat keributan!"Mu Lingshan hanya diam, ia tidak berpikir sejauh itu, lalu ia meyakinkan Ning Tiekun. "Aku sudah membunuhnya, tidak ada cara baginya untuk bisa selamat.""Mengapa seorang Roh Alam Baka idiot sepertimu bisa hidup lama di kehidupan lamamu, jika dia bisa membunuh Holy Soul, ia pasti memiliki beberapa trik! Kemungkinan seranganm
Ning Tiekun terdiam sejenak saat mendengar tantangan Meng Feixue. Ia menatap Meng Feixue dengan mata yang memerah. "Kau rela berada di posisi sulit hanya karena pemuda itu? Bagus! Sangat bagus!"Genderang perang sudah ditabuh, tidak ada cara untuk kembali. Meskipun Ning Tiekun berencana untuk menunggu hingga kekuatan Prasasti Roh Bumi untuk melemah, namun ia tidak bisa menelan ludahnya sendiri setelah menantang Meng Feixue."Holy soul! Maju!" Ning Tiekun memerintahkan tiga Holy Soul untuk maju dan dua di antaranya adalah seorang Roh Jahat. Ning Tiekun lalu menatap Mu Lingshan. "Persiapkan dirimu... Kau hanya harus memperkuat jiwamu dalam menahan kekuatan Prasasti Roh Bumi. Gelombang Serangan Prasasti Batu itu setiap sepuluh detik, kau harus mencari celah untuk datang membantu jika aku tidak bisa menangani Meng Feixue...""Mengapa tidak kita berdua langsung menyerangnya?" Mu Lingshan mengerutkan keningnya."Kebodohan! Jika kau ditekan oleh Prasasti Batu tentu Meng Feixue akan menargetk
Kai tampak berbaring tepat di samping menara Prasasti Batu, ia masih sulit untuk menggerakkan anggota tubuhnya, ia sebelumnya mengirimkan gelombang sense spritual ke arah Meng Feixue untuk meminta bantuan sesaat setelah ia terkena serangan dari Mu Lingshan, ia juga menambahkan bahwa ia telah membunuh Holy Soul dari pihak musuh dan itu jelas ditangkap oleh Divine Sense Meng Feixue, lalu Meng Feixue segera memerintahkan Meng Shuwan untuk mengambil Kai sebelum serangan dari Ning Tiekun dilancarkan."Wanita tua itu tahu bagaimana cara memanfaatkan situasi, tetapi sifat seperti itu yang membuat ia berhasil bertahan hingga menjadi Divine Soul." Wigen berkata dengan realistis."Aku harus pulih, aku tidak suka berhutang pada siapapun..." Kai lalu mengeluarkan satu set Tanaman Obat, lalu Tungku Pil dan juga Harta Karun penghasil api. Ia sengaja tidak mengukapkan Tungku Naga Emas maupun Api Inti Bumi untuk menghindari perhatian yang tidak perlu.Meskipun Kai tidak dapat bergerak sama sekali, te
Kai belum bergerak, sebab Energi Darah di dalam tubuhnya sedang diolah oleh Naga Darah dan hanya dalam beberapa detik ke depan, Kai merasakan ia akan segera menerobos. Kai lalu memperhatikan pertarungan di sekitarnya.Meng Shuwan sedang menghadapi dua Raksasa Holy Soul Late-Stage yang sudah berubah menjadi bentuk aslinya, awalnya, ia kesulitan untuk melawan kedua musuhnya, namun kedua musuhnya merupakan Roh Jahat yang kemudian ditekan oleh Prasasti Batu, membuat serangan keduanya tidak membahayakan bagi Meng Shuwan, ia dengan sebilah pedang di tangannya melancarkan beberapa teknik yang tidak menguras banyak energi, ia hanya mencoba untuk menahan keduanya.Berbeda dengan Meng Shuwan, Grand Elder Meng yang tengah bertarung melawan Imp Holy Soul Mid-Stage dari pihak musuh terlihat bertarung dengan gila-gilaan, keduanya saling melemparkan teknik terbaik yang dimiliki dan tampak seimbang secara visual. Imp Holy Soul itu bukanlah seorang Roh Jahat, jadi ia tidak terkena tekanan dari Prasast
Argh!Teriakan demi teriakan terdengar saat Kai mulai menyelam ke dalam pasukan musuh. Ia bergerak dengan cepat seperti sedang menari, namun lebih terlihat seperti seorang hantu yang keluar masuk dalam barisan pasukan musuh. Tidak ada satu orang pun yang bisa menghentikannya, sebab Kai lebih dulu memasuki barisan pasukan musuh pada tingkat Dragon Soul.Membunuh seorang ahli Dragon Soul semudah memotong kue bagi Kai. Jeritan sengsara terdengar saat Kai menusuk titik-titik vital musuhnya dan juga satu per satu kepala mulai terbang ke udara sebelum jatuh menggelinding di tanah.Bagi seorang Kultivator, adalah tabu untuk menyerang seseorang yang tingkat kekuatannya berada di bawah dirinya, itu adalah harga diri yang harus dipertahankan setiap Kultivator Lurus dan juga akan menjadi sangat memalukan bagi seorang ahli bila menggertak seorang junior, namun tidak bagi Kai, ia tidak perduli dengan hal itu, yang ia perdulikan bagaimana caranya untuk menambah kekuatan darahnya.Melihat Kai yang m