"Lingshan! Apa yang kau lakukan?" Ning Tiekun meraung marah."Maaf Kak..." Lingshan kemudian menceritakan hal apa yang ia lihat dan mengapa ia menyerang."Bodoh! Ibumu!" Tiekun meraung marah. "Jika manusia yang kau lihat pada tingkat Dragon Soul First-Stage, tetapi ia bisa mengalahkan Holy Soul First-Stage, dia bukan manusia biasa! Dan sekarang jika manusia itu yang membunuh praktisi Holy Soul kita, dia adalah ancaman nyata! Namun dengan kau menyerang, kau tidak langsung memberitahu Meng Feixue mengenai pemuda itu! Jika ia mengetahuinya, maka ia akan melindungi pemuda itu! Idiot! Seharunya kau melaporkan dulu padaku! Kita bisa membunuhnya tanpa membuat keributan!"Mu Lingshan hanya diam, ia tidak berpikir sejauh itu, lalu ia meyakinkan Ning Tiekun. "Aku sudah membunuhnya, tidak ada cara baginya untuk bisa selamat.""Mengapa seorang Roh Alam Baka idiot sepertimu bisa hidup lama di kehidupan lamamu, jika dia bisa membunuh Holy Soul, ia pasti memiliki beberapa trik! Kemungkinan seranganm
Ning Tiekun terdiam sejenak saat mendengar tantangan Meng Feixue. Ia menatap Meng Feixue dengan mata yang memerah. "Kau rela berada di posisi sulit hanya karena pemuda itu? Bagus! Sangat bagus!"Genderang perang sudah ditabuh, tidak ada cara untuk kembali. Meskipun Ning Tiekun berencana untuk menunggu hingga kekuatan Prasasti Roh Bumi untuk melemah, namun ia tidak bisa menelan ludahnya sendiri setelah menantang Meng Feixue."Holy soul! Maju!" Ning Tiekun memerintahkan tiga Holy Soul untuk maju dan dua di antaranya adalah seorang Roh Jahat. Ning Tiekun lalu menatap Mu Lingshan. "Persiapkan dirimu... Kau hanya harus memperkuat jiwamu dalam menahan kekuatan Prasasti Roh Bumi. Gelombang Serangan Prasasti Batu itu setiap sepuluh detik, kau harus mencari celah untuk datang membantu jika aku tidak bisa menangani Meng Feixue...""Mengapa tidak kita berdua langsung menyerangnya?" Mu Lingshan mengerutkan keningnya."Kebodohan! Jika kau ditekan oleh Prasasti Batu tentu Meng Feixue akan menargetk
Kai tampak berbaring tepat di samping menara Prasasti Batu, ia masih sulit untuk menggerakkan anggota tubuhnya, ia sebelumnya mengirimkan gelombang sense spritual ke arah Meng Feixue untuk meminta bantuan sesaat setelah ia terkena serangan dari Mu Lingshan, ia juga menambahkan bahwa ia telah membunuh Holy Soul dari pihak musuh dan itu jelas ditangkap oleh Divine Sense Meng Feixue, lalu Meng Feixue segera memerintahkan Meng Shuwan untuk mengambil Kai sebelum serangan dari Ning Tiekun dilancarkan."Wanita tua itu tahu bagaimana cara memanfaatkan situasi, tetapi sifat seperti itu yang membuat ia berhasil bertahan hingga menjadi Divine Soul." Wigen berkata dengan realistis."Aku harus pulih, aku tidak suka berhutang pada siapapun..." Kai lalu mengeluarkan satu set Tanaman Obat, lalu Tungku Pil dan juga Harta Karun penghasil api. Ia sengaja tidak mengukapkan Tungku Naga Emas maupun Api Inti Bumi untuk menghindari perhatian yang tidak perlu.Meskipun Kai tidak dapat bergerak sama sekali, te
Kai belum bergerak, sebab Energi Darah di dalam tubuhnya sedang diolah oleh Naga Darah dan hanya dalam beberapa detik ke depan, Kai merasakan ia akan segera menerobos. Kai lalu memperhatikan pertarungan di sekitarnya.Meng Shuwan sedang menghadapi dua Raksasa Holy Soul Late-Stage yang sudah berubah menjadi bentuk aslinya, awalnya, ia kesulitan untuk melawan kedua musuhnya, namun kedua musuhnya merupakan Roh Jahat yang kemudian ditekan oleh Prasasti Batu, membuat serangan keduanya tidak membahayakan bagi Meng Shuwan, ia dengan sebilah pedang di tangannya melancarkan beberapa teknik yang tidak menguras banyak energi, ia hanya mencoba untuk menahan keduanya.Berbeda dengan Meng Shuwan, Grand Elder Meng yang tengah bertarung melawan Imp Holy Soul Mid-Stage dari pihak musuh terlihat bertarung dengan gila-gilaan, keduanya saling melemparkan teknik terbaik yang dimiliki dan tampak seimbang secara visual. Imp Holy Soul itu bukanlah seorang Roh Jahat, jadi ia tidak terkena tekanan dari Prasast
Argh!Teriakan demi teriakan terdengar saat Kai mulai menyelam ke dalam pasukan musuh. Ia bergerak dengan cepat seperti sedang menari, namun lebih terlihat seperti seorang hantu yang keluar masuk dalam barisan pasukan musuh. Tidak ada satu orang pun yang bisa menghentikannya, sebab Kai lebih dulu memasuki barisan pasukan musuh pada tingkat Dragon Soul.Membunuh seorang ahli Dragon Soul semudah memotong kue bagi Kai. Jeritan sengsara terdengar saat Kai menusuk titik-titik vital musuhnya dan juga satu per satu kepala mulai terbang ke udara sebelum jatuh menggelinding di tanah.Bagi seorang Kultivator, adalah tabu untuk menyerang seseorang yang tingkat kekuatannya berada di bawah dirinya, itu adalah harga diri yang harus dipertahankan setiap Kultivator Lurus dan juga akan menjadi sangat memalukan bagi seorang ahli bila menggertak seorang junior, namun tidak bagi Kai, ia tidak perduli dengan hal itu, yang ia perdulikan bagaimana caranya untuk menambah kekuatan darahnya.Melihat Kai yang m
Dengan puluhan Esensi Darah yang sudah berpencar menuju targetnya masing-masing, Kai bergerak maju ke depan, bersiap menyerang kelompok Roh Jahat, namun ia seketika terhenti saat mendengar teriakan yang menggelegar. "Anak Muda!! Jangan keluar dari Wilayah Sekte! Mundur!!"Kai jelas mendengar teriakan yang berasal dari Meng Feixue. Teriakan yang menggetarkan daratan di sekitar itu membuat Kai menghentikan pergerakannya dan segera melompat mundur dengan cepat ke belakang.BOOM!Benar saja, lubang raksasa tercipta akibat ledakan dahsyat sesaat setelah Kai bergerak mundur, jika Kai tidak diperingatkan, maka dirinya kemungkinan bisa mati."Sialan! Hampir saja aku membunuhnya!" Mu Lingshan tampaknya sudah menunggu sampai saat Kai keluar dari wilayah Sekte Gunung Bunga, namun serangannya meleset karena Kai dengan cepat mundur ke belakang."Hampir saja!" Kai menghela nafas lega. "Lonjakan Energi Darah di dalam tubuhku membuatku bersemangat dan haus akan pertempuran hingga melupakan Divine Sou
BAM!Satu serangan telak dari Kai membuat dada dari Raksasa yang terus menerus ia serang sebelumnya menjadi retak dan menghancurkan organ dalamnya. Raksasa itu termundur beberapa langkah sebelum jatuh berlutut dengan satu kaki, lalu memuntahkan darah segar dan ambruk ke depan, ia tewas dengan luka di sekujur tubuhnya.Melihat rekannya tewas, kelima Roh Jahat meraung marah, mereka dengan gila-gilaan mengeluarkan seluruh kekuatannya. Ketiga Imp itu kini tak lagi menyerang dari jarak jauh, mereka tahu, jika terus seperti itu, tidak ada gunanya, mereka memutuskan untuk melawan Kai dengan serangan jarak dekat menggunakan tongkatnya.Melihat lima musuh menyerang dari dekat sekaligus, Kai tidak berani mengabaikan, ia segera memerintahkan Naga Darah untuk mengalirkan lebih banyak Energi Vitalitas Darah. Kai tidak ingin memperlihatkan Teknik Tinju Pembunuh Dewa, Lima Langkah Naga Azure dan Api Inti Bumi, itu adalah teknik terkuatnya yang digunakan jika harus, ia tidak ingin musuh-musuhnya meng
"Bertahanlah selama sepuluh menit! Lalu Energi Bumi dari Prasasti Batu itu akan kembali terisi." Suara Meng Feixue terdengar melalui batin Kai."Sepuluh menit! Aku bahkan tidak akan bisa bertahan selama sepuluh detik menghadapi ahli Divine Soul! Sialan!" Kai mengutuk di dalam hatinya dan terus berlari.Melemahnya Prasasti Roh Batu membuat pihak musuh semakin kuat. Keempat lawan Kai sebelumnya kembali pada tingkat Setengah Langkah Holy Soul dan segera menargetkan Kai, begitu pula dengan Meng Shuwan, awalnya ia sanggup melawan dua ahli Holy Soul sekaligus, sebab keduanya ditekan oleh Prasasti Batu, namun sekarang, ia berada dalam posisi yang sangat sulit dan tersudutkan.Kai merasakan nyawanya berada di tenggorokan saat merasakan Divine Sense Mu Lingshan menguncinya, namun ia hanya menggertakkan giginya dan terus berlari. Jika Kultivator biasa, tentu tidak akan sanggup bertahan di bawah tekanan spritual dari Divine Sense, namun Kai memiliki tingkat kekuatan spritual yang tidak jauh dari