Home / Fiksi Remaja / Sleep With My Enemy / Pelukan Ternyaman Suamiku

Share

Pelukan Ternyaman Suamiku

last update Last Updated: 2024-12-07 20:31:09

"Cia, ayo gabung makan malam bersama kami!" sambut Pak Reynold Subrata saat melihat gadis remaja yang mewarisi kecantikan Nyonya Wina ketika muda dahulu menghampiri meja makan restoran hotel.

Semenjak kecil pria itu selalu baik kepada dirinya dan Alex, jadi Ciara mengenal dekat Pak Reynold. "Makasih, Om Rey. Cia berutang budi karena malam ini, Om sudah menolong keluarga kecil kami!"

"Ahh ... sudahlah, pertolongan kecil jangan dibesar-besarkan. Kamu dan Igo sudah dinner apa belum tadi?" balas Pak Reynold sembari meneruskan makan malam dengan santai.

"Belum sempat selesai makan sih karena dengar kabar tidak menyenangkan tadi dari Bang Alex lalu kami memutuskan berangkat ke hotel ini!" jawab Ciara apa adanya. Mamanya pun membantu mengambilkan makanan ke piring kosong di depan Ciara.

Sementara Ciara justru mengambilkan makanan untuk Igo karena dia istrinya. Mereka berlima pun berbincang santai sembari menikmati makan malam.

"Cia, Om minta tolong untuk hadir di rapat luar biasa perusahaan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (42)
goodnovel comment avatar
Adelia Chubby2499
Beruntung ada Reynold yg siap direpotin. semoga Wina teguh dgn pendirian ny jgn lemah demi anak2 mu win. sih Tono hrs dikasih pelajaran biar kapok
goodnovel comment avatar
Abrina Aghnia
kayanya bakalan ada bau2 clbk nieh,,,
goodnovel comment avatar
Inon Poenya
Alhamdulillah nggak sia sia kakek Gito menjodohkan kalian, cia jadi punya sandaran disaat badai menerjang...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Sleep With My Enemy   Quickie Express

    Bunyi alarm ponsel Igo berbunyi nyaring pukul 05.00 WIB di nakas samping tempat tidur. Dia meraih benda pipih itu untuk mematikan alarm. Di sampingnya, Ciara masih enggan membuka mata. Maka Igo pun berkata, "Cia, gue turun ke parkiran buat ambil travel bag bentar ya. Seragam kita masih ada di mobil!""Umm ... oke!" sahut Ciara dengan kelopak mata yang terasa berat. Dia pun berpesan, "Go, jangan lama-lama ya!""Iya, cuma ke mobil aja di parkiran lantai UG!" sahut Igo lalu bangkit dari tempat tidur yang hangat. Segera dia meninggalkan kamar lalu turun dengan lift yang sepi karena masih pagi.Tanpa melakukan aktivitas lainnya, Igo hanya mengambil travel bag berisi seragam mereka berdua dan peralatan mandi serta alat rias Ciara yang sederhana. Dia kembali naik ke lantai tiga membawa barang tersebut. Namun, Ciara masih tertidur pulas. Akhirnya, Igo mengalah mandi duluan.Ciara yang mendengar s

    Last Updated : 2024-12-08
  • Sleep With My Enemy   Prince Charming SMA Teruna Negeri Sudah Sold Out

    Jalan raya kota Bandung Barat mulai ramai dipadati kendaraan bermotor baik mobil maupun sepeda motor yang akan berangkat kerja maupun sekolah. Igo mengendarai sedan BMW pinjaman papanya. Nampaknya Pak Bastian Sutedja memang membiarkan putra bungsunya menggunakan saja fasilitas itu karena mengetahui permasalahan keluarga besannya belakangan ini dari Igo sendiri."Jadi mulai pagi ini lo sama Cia bakal go public sebagai couple nih?" ujar Alex yang duduk di bangku belakang mobil karena adiknya menempati kursi samping pengemudi. "Yoii. Gue nggak masalah sih, kagak tahu si Cia pede kagak. Pacaran kok sama musuh bebuyutannya, paling pikir temen-temen sekelasnya begitu!" jawab Igo sambil fokus menyetir.Ciara pun menyahut perkataan suaminya, "Gue B aja. Urusan gue siapa yang dipacarin, apa urusan mereka? Aslinya yang gue cemasin, barisan fans girl elo Go, terima kagak mereka kalo lo udah jadi punya gue!"Alex pun tertawa karena merasa perkataan Ciara ada benarnya. "Prince Charming SMA Teruna

    Last Updated : 2024-12-08
  • Sleep With My Enemy   Maling Teriak Maling

    "TING TONG."Nyonya Wina segera berlari-lari kecil tanpa alas kaki membukakan pintu untuk tamunya pagi itu. Sosok tampan berbalut setelan jas Armani dengan parfum beraroma maskulin nan elegan itu tersenyum di hadapannya."Selamat pagi, Wina. Apa sudah siap untuk turun sarapan bareng sama aku?" sapa Pak Reynold yang nampaknya baru saja bercukur pagi ini."Pagi juga, Mas Rey. Sebentar ya aku belum pakai sepatu dan memasukkan beberapa barang ke tas. Yuk duduk dulu di sofa ya!" Nyonya Wina menepi untuk memberikan jalan masuk. Kemudian dia bergegas melakukan apa yang masih harus dia persiapkan sebelum berangkat. Pak Reynold pun duduk di sofa mengamati kesibukan wanita yang masih nampak sesegar mawar abadi itu dari kejauhan. "Nanti sehabis sarapan kita mampir ke kantor pusat grup Sasmita dulu baru ke kantor pengacara sesuai rencana kamu, Win!" ujarnya memberi tahu agenda mereka hari ini."Oke, Mas. Kira-kira kita ketemu sama Mas Tono nggak ya di sana? Aku tuh nggak enak kalau omongannya ng

    Last Updated : 2024-12-08
  • Sleep With My Enemy   Mengenang Nostalgia

    "Berani-beraninya kau memukulku, hahh!" teriak Pak Hartono sembari bangkit dari lantai dibantu oleh Cindy.Sementara Pak Reynold memasang badan di depan Nyonya Wina agar tidak kena imbas perkelahiannya dengan Pak Hartono. "Mulutmu itu perlu disekolahkan. Sudahlah, kita ketemu besok saja di rapat luar biasa perusahaan ini. Anda pasti juga telah dikirim email undangan dari corporate secretary, bukan?" jawab Pak Reynold seraya memberi kode agar anak buahnya tenang. "Ohh ... pantas saja sampai diadakan rapat segenting itu. Apa kalian ingin melengserkan jabatanku? Jangan harap ya, tak semudah itu!" Pak Hartono melirik tajam ke arah Nyonya Wina yang bersembunyi di balik punggung Pak Reynold."Lihat saja besok. Permisi, kami harus menemui GM!" jawab singkat Pak Reynold lalu merangkul bahu Nyonya Wina dengan protektif sambil melangkah cepat menuju ruangan General Manager di pojok lantai tersebut.Pak Frans Tambunan sudah mendapat kabar sebelumnya via W A mengenai kedatangan tamu pentingnya t

    Last Updated : 2024-12-09
  • Sleep With My Enemy   Prestasi Ciara yang Melejit

    "Hasil ulangan Fisika subtema frekuensi sudut kali ini hanya ada satu siswa yang mendapat nilai 100. Banyak yang harus belajar lebih giat supaya bisa memperbaiki nilai di ulangan berikutnya ya, Adik-adik!" ujar Pak Herman memberi pengumuman di depan kelas 10-A."Wah, siapa tuh yang dapat seratus?!" Bisik-bisik seisi kelas tersebut berdengung seperti sarang lebah."Tolong maju ke depan, Ciara Eloise Sasmita. Selamat ya, kamu dapat nilai sempurna di ulangan Fisika kali ini!" panggil Pak Herman.Teman-temannya memberi aplause untuk Ciara yang wajahnya berseri-seri gembira. Ciara pun langsung mengirimkan telepati ke Igo, 'Makasih buat les privatnya, Cayank. Gue baru diumumin satu-satunya yang dapat nilai seratus!' 'Wow, cool bingits tuh. Selamat ya, Beib! Nanti kita rayain ML dobel triple di hotel ya?' balas Igo yang sontak membuat Ciara terbatuk-batuk.Pak Herman menepuk-nepuk punggung Ciara yang dia pikir tersedak. "Kamu nggakpapa 'kan, Cia? Bapak kuatir kamu syok karena tumben dapat n

    Last Updated : 2024-12-09
  • Sleep With My Enemy   Bersenang-senang Sebelum Momen Menegangkan Besok

    "Kak Alex!" panggil gadis remaja itu sembari berlari-lari menghampiri kakak Ciara."Ada apa, Jasmine?" tanya Alex yang tadinya berjalan ke parkiran menyusul Igo dan Ciara ke mobil.Sambil menata napasnya yang ngos-ngosan, Jasmine pun berkata, "Boleh nggak aku nebeng pulang ke rumah, Kak?" "Ohh ... maaf, aku kali ini nebeng mobil Igo bareng Cia. Mungkin next lah ya, Jas. Soalnya kami ada janji mau mampir ke beberapa tempat juga jadi masih muter-muter!" kilah Alex agar Jasmine tidak ikut dengan mobil Igo.Dengan raut wajah kecewa karena siasatnya mendekati Igo gagal, dia pun melangkah pergi meninggalkan Alex berdiri sendirian. Jasmine didekati oleh Brandon, teman sekelasnya di 10-A. Dia pun setuju membonceng sepeda motor Vario pemuda ituDari kejauhan Alex yang melihat gebetan yang diam-diam dia taksir pulang dibonceng siswa lain pun mendadak bermuram durja. Dia melanjutkan perjalanan ke parkiran mobil di mana Igo dan Ciara telah menunggu di dalam sedan BMW silver.Ketika dia membuka p

    Last Updated : 2024-12-09
  • Sleep With My Enemy   Pagi Hari yang Sibuk di Tempat Masing-masing

    "Mas Tono, firasatku buruk nih tentang acara hari ini!" ucap Cindy ketika mereka mandi berendam bersama di bathtub kamar tidur utama di kediaman Sasmita.Pak Hartono justru fokus memain-mainkan bulatan kembar milik Cindy yang menggelembung dan mentul-mentul di dalam air hangat itu. "Alaa ... takut apa? Yang sah jadi pemilik perusahaan itu 'kan aku, keturunan asli keluarga Sasmita. Kalau saudara-saudara jelas sudah tidak ada hak karena kebagian harta ayahku di usaha yang berbeda!""Ohh ... begitu, tapi kata Mas Tono tempo hari waktu marahin Cindy tuh, Tante Wina dan anak-anak Mas dapat porsi masing-masing 20% saham 'kan?" kejar Cindy. Dia tak ingin jadi piaraan pria gadun yang missqueen alias kismin."Mereka nggak paham seluk beluk perusahaanku, mau punya porsi besar pun percuma. Aku sudah antisipasi, tenang saja!" jawab Pak Hartono yang hanya diburu napsu setiap saat bersama Cindy. Dia mengeksekusi Cindy di dalam air bat

    Last Updated : 2024-12-10
  • Sleep With My Enemy   Jebakan Betmen dan Ulah Guru Mesum

    "KECOAK!"Seruan itu membuat Ciara yang sejak kecil phobia serangga berwarna coklat itu menjerit dan auto memanjat ke atas meja tulisnya, "KYAAA!""Plukk!" Sebuah buku jatuh tepat di bawah meja Ciara dan sontak membuat heboh seisi kelas 10-A."OMG, Ciara baca buku porno!" teriak Nelly yang duduk di sebelah posisi Ciara."Iihh ... parah tuh bocah. Ternyata kayak bapaknya yang mesum gak ada akhlak!" celetuk salah seorang siswi yang sontak membuat Ciara down dan nyaris menangis.Pak Anton yang sedang mengajar mata pelajaran Biologi pun berteriak kencang menertibkan para muridnya yang heboh, "SEMUANYA TENANG DAN DUDUK DI TEMPAT MASING-MASING! CIARA TURUN DARI ATAS MEJA!"Akhirnya dengan wajah merah merona karena malu dan ingin menangis, Ciara turun dari meja dibantu oleh Davin dan Kenzo. Kedua pemuda itu sudah lama menyukai Ciara, tetapi tak berani me

    Last Updated : 2024-12-10

Latest chapter

  • Sleep With My Enemy   Dilempar Ke Jalanan Dari Depan Pintu Gerbang

    "Mbok, jangan halangi saya pergi!" teriak Cindy sembari berusaha mendorong tubuh renta Mbok Parni yang menghalanginya membawa koper besar dan beberapa tas jinjing."Tuan Besar sudah pesan tadi, Bu Cindy tolong ya jangan bawa barang apa pun kalau memang ngeyel pergi malam ini!" sergah Mbok Parni. Cindy tetap nekad dan dia mendorong Mbak Parni hingga terjatuh ke lantai yang keras. Sayangnya tepat pada waktu itu Pak Hartono memasuki ruang tengah."Tuan Besar!" panggil Mbok Parni sambil mengusap-usap bokong kurusnya yang memar terbentur lantai. "Iya. Serahkan saja ke saya. Panggilkan satpam di depan ya, Mbok!" titah Pak Hartono. Tatapan matanya mengunci sosok Cindy. Dia menghampiri wanita jahat dan matre itu lalu menampar keras wajahnya hingga Cindy tertoleh ke samping."Mas!" seru Cindy memegangi pipinya yang panas dan memerah karena cap lima jari tangan.Pak Hartono berteriak menggelegar, "DASAR PELACUR MURAHAN!!" Iphone seri terbaru di tangan Cindy dirampas lalu dibanting hingga peca

  • Sleep With My Enemy   Angin yang Berubah Arah

    "Welcome to our campus!" ujar teman sekamar Igo di asrama mahasiswa MIT. Pemuda asal Jepang itu mendapat beasiswa penuh sama seperti Igo yang kebetulan satu jurusan juga. Dia mengulurkan jabat tangannya ke Igo, "Kenalkan, namaku Hideo Takajima. Baru sampai di sini dua hari lalu!""Aku Rodrigo Gunadarma Sutedja. Asalku dari Indonesia. Mungkin kamu akan lebih mudah mengingat nama panggilanku. Igo, itu saja!" balas Igo ramah. Hideo akan menjadi teman sekamarnya untuk waktu yang entah berapa lama."Nice, aku suka nama yang singkat. Mudah diingat dan wajahmu seperti bintang film, Bro. Keren sekali!" puji Hideo sembari duduk di lantai kamar beralas karpet. Kemudian Igo membongkar kopernya yang berisi pakaian, barang-barang pribadi, dan makanan kering yang sengaja ditaruh oleh Mama Tami ke dalam bawaannya. Dia pun mulai mengirim telepati dengan penuh konsentrasi ke Ciara, berharap jarak yang luar biasa jauh tak menghilangkan kemampuan istimewa itu.'Beib, hai ... apa lo denger suara gue? In

  • Sleep With My Enemy   Pelukan Terakhir Semalam Sebelum Berpisah

    Seusai resmi menjadi suami Nyonya Wina, pengusaha tajir melintir itu membawa anak dan istrinya tinggal bersama di rumah megah bak istana yang ada di tengah kota Bandung. Memang sebelum Igo berangkat ke Massacussets, Amerika, Ciara tetap tinggal di kediaman Sutedja. Namun, nanti setelah suaminya berangkat kuliah ke luar negeri, Ciara akan tinggal bersama keluarga barunya.Hari demi hari yang dilewati selama sebulan itu bergulir begitu cepat sehingga tanggal keberangkatan Igo tersisa di besok sore penerbangannya."Cayank, gue nggak rela rasanya elo pergi besok!" ucap Ciara di balkon kamar mereka di lantai dua malam itu. Angin malam yang berhembus membuat hati terasa membeku. Ciara bergidik sedikit, Igo segera mengambil jaket untuk menghangatkan istrinya. "Lo jaga kesehatan selama kita LDR. Jangan ilang kontak sama Gabe dan Renata kalo lo lagi di luar rumah!" pesan Igo.Kepala Ciara terangguk pelan. Air mata merembes melalui sudut matanya. Igo makin berat saja meninggalkan si cantik imu

  • Sleep With My Enemy   Malam Pengantin Duda dan Janda

    "Pengantinnya sudah boleh turun ya, tamu-tamu sudah memadati meja pesta!" kata Bu Ursula kepada Ciara melalui HT."Okay, copy! Kami akan langsung turun dengan pengantin, Bu Ur!" sahut Ciara lalu memberi kode ke Mama Wina dan Papa Reynold bahwa sudah saatnya acara dimulai di venue party.Pasangan yang tak lagi muda itu nampak berbinar-binar wajahnya. Sedikit unik karena bridesmaid semuanya ibu-ibu berbadan subur dengan beberapa anak sudah remaja."Mbak Wina, kamu cantik sekali lho ngalah-ngalahin yang dua puluhan!" puji Tante Anjali dengan nadanya yang selalu khas rumpi."Kakak pertama kita 'kan memang awet muda sih, Anjali!" sahut Tante Merry yang membantu mengangkat ekor gaun putih panjang Mama Wina.Dalam lift Pak Reynold yang dikerubuti kaum ibu-ibu hanya bisa memasang senyum tipis. Istrinya meliriknya gemas lebih dikarenakan dia santai dan tidak jelalatan matanya. Tangan halus yang terasa sejuk itu berada di genggaman telapak tangan lebar Pak Reynold saat lift berbunyi tanda samp

  • Sleep With My Enemy   Malam Jelang Pesta Wedding

    Kabar bahwa Mama Wina dan Pak Reynold telah sepakat menikah membuat anak-anak mereka turut bergembira. Bahkan, Vincent mendesak agar perayaan pernikahan segera diselenggarakan. Dia berencana mengajak Grandpa Damon Hawkins terbang ke Indonesia untuk menghadiri acara spesial sekali seumur hidup ayah kandungnya tersebut.Masih dalam suasana libur kenaikan kelas serta kelulusan, Ciara dan Alex serta Igo membantu persiapan pesta dengan memilih menu katering, dekorasi bunga, dan entertainment. Rencananya memang lokasi pesta resepsi di taman belakang Hotel Wonderful Paris Van Java sesuai permintaan Mama Wina agar budget tak berlebihan. Namun, tetap representatif untuk menjamu tamu kolega calon suaminya yang notabene pengusaha sukses."Bu Ursula, kami sudah putuskan warna kain dekorasi nuansa putih, kuning, dan jingga. Maknanya sekalipun usia mulai senja, tetapi masih bersinar indah!" tutur Ciara usai berdiskusi dengan kakaknya dan Igo.Pimpinan Wedding Organizer (WO) yang bernama Bu Ursula i

  • Sleep With My Enemy   Momen Indah Pasangan Jadul

    "Halo, Wina. Gimana kalau kamu jalan-jalan denganku saja karena anak-anak asik proom night di sekolah sampai larut malam 'kan?" ajak Pak Reynold melalui telepon HP."Halo, Mas Rey. Iya, nggakpapa. Mau berangkat jam berapa nih?" sahut Nyonya Wina santai. Dia melirik jam dinding di kamar hotel sudah menunjukkan pukul 19.30 WIB."Aku naik sekarang jemput kamu di sana, oke?" balas Pak Reynold lalu mengakhiri telepon ketika menerima jawaban positif dari teman kencannya malam ini. Pria matang berparas rupawan itu segera naik lift menjemput Nyonya Wina.Bunyi bel dua kali membuat wanita yang telah siap bepergian dengan penampilan anggun simple seperti gaya biasanya. Dia membuka pintu kamar hotel dan sempat merasakan jantungnya seolah terhenti sejenak ketika melihat pria di hadapan matanya."Ehh ... apa tempat yang akan kita datangi harus mengenakan pakaian resmi, Mas?" tanya Nyonya Wina melihat Pak Reynold Subrata dalam setelan tuxedo silver grey dengan dasi merah maroon."Kamu mengenakan ba

  • Sleep With My Enemy   Best Couple of The Year

    "Oke, Guys. Di malam yang penuh kenangan ini, kita akan menyaksikan beberapa penampilan istimewa dari kakak-kakak senior idola SMA Teruna Negeri. Tanpa membuang waktu lagi, kita panggil Kak Igo, Kak Alex, Kak Jacky, Kak Kevin, dan Kak Mike ke atas panggung!" Sabrina Elvira, anak kelas 11-B yang dipercaya menjadi MC proom night memanggil genk Auto Drift."Show time, Genks!" ucap Igo penuh percaya diri memimpin rekan-rekannya naik ke pentas.Jeritan histeris siswi-siswi SMA Teruna Negeri dan siulan para adik kelas membuat para jajaka Bandung itu makin bersemangat membagikan penampilan terakhir mereka sebagai bagian SMA Teruna Negeri.Igo memberikan kehormatan kepada Alex untuk memberikan sepatah dua patah kata sambutan atas penampilan pamungkas mereka berlima. Dia siap duduk di kursi dengan gitar listrik akustik dan stand by mikrofon. Alex pastinya dengan biola pribadi yang dia bawa sendiri. Jacky duduk di atas kotak perkusi siap menabuh sesuai irama lagu. Sedangkan, Mike bermain bass g

  • Sleep With My Enemy   Unforgetable Proom Night

    "TOK TOK TOK." Igo mengetok pintu kamar mamanya dengan tak sabar. Pasalnya, pendamping proom night pemuda itu sedang disandera oleh Mama Tami untuk dimake-over wajah dan rambutnya."Mama, lama amat sih di dalem!" seru Igo senewen. Dia merasa Ciara sudah cantik tanpa perlu didandani heboh.Sementara itu Mama Tami dan Ciara terkikik kompak di depan cermin rias mendengar suara Igo di luar. "Tuh suami kamu, Cia. Baru ditinggal kamu satu jam udah heboh si Igo. Hihihi!" ujar Mama Tami."Nggakpapa, Ma. Nanti juga semalaman berdua melulu. Apa dandannya sudah kelar?" jawab Ciara sambil tersenyum memandangi pantulan bayangan di cermin rias mama mertuanya."Sudah kok. Cantik banget, Igo beruntung mendapat pasangan proom night yang secantik bidadari. Teman-temannya pasti iri!" puji Mama Tami lalu membantu Ciara bangkit dari kursi rias. Dia pun bertanya "Korsasenya belum dibagiin ya sama panitia acara?" "Belum, Ma. Di depan aula sih kata anak OSIS yang ikut panitia proom night!" jawab Ciara sebel

  • Sleep With My Enemy   Telur dan Sayur?!

    Masih dengan gaun tidur tipisnya Cindy menuruni tangga lantai dua ke bawah. Hari sudah menunjukkan pukul 10.00, matahari sudah tinggi di luar sana. Dia belum juga mandi maupun melakukan aktivitas yang berarti.Pak Hartono yang sedang duduk membaca koran di sofa ruang tengah ditemani secangkir kopi hitam mendengar langkah-langkah wanita itu. Dia pun menutup lembaran koran lalu menyapa wanita kesayangannya, "Pagi, Cindy! Baru bangun ya?""Hoamph ... iya masih ngantuk. Kan dinas semalaman, Mas!" jawab Cindy. Memang tadi malam dia terpaksa melayani Pak Hartono yang menagih jatah untuk diservis."Hohoho. Iya, yang semalam enak deh. Mas demen banget!" sahut pria botak berkumis subur itu menyunggingkan senyuman mesum."Laper nih, Mas. Mbok Parni apa sudah masak sarapan?" Cindy yang duduk manja menyandar di badan Pak Hartono celingukan mencari pelayan tua suaminya itu.Pak Hartono pun me

DMCA.com Protection Status