Beranda / Fiksi Remaja / Sleep With My Enemy / Maling Teriak Maling

Share

Maling Teriak Maling

Penulis: agneslovely2014
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-08 20:56:32

"TING TONG."

Nyonya Wina segera berlari-lari kecil tanpa alas kaki membukakan pintu untuk tamunya pagi itu. Sosok tampan berbalut setelan jas Armani dengan parfum beraroma maskulin nan elegan itu tersenyum di hadapannya.

"Selamat pagi, Wina. Apa sudah siap untuk turun sarapan bareng sama aku?" sapa Pak Reynold yang nampaknya baru saja bercukur pagi ini.

"Pagi juga, Mas Rey. Sebentar ya aku belum pakai sepatu dan memasukkan beberapa barang ke tas. Yuk duduk dulu di sofa ya!" Nyonya Wina menepi untuk memberikan jalan masuk. Kemudian dia bergegas melakukan apa yang masih harus dia persiapkan sebelum berangkat.

Pak Reynold pun duduk di sofa mengamati kesibukan wanita yang masih nampak sesegar mawar abadi itu dari kejauhan. "Nanti sehabis sarapan kita mampir ke kantor pusat grup Sasmita dulu baru ke kantor pengacara sesuai rencana kamu, Win!" ujarnya memberi tahu agenda mereka hari ini.

"Oke, Mas. Kira-kira kita ketemu sama Mas Tono nggak ya di sana? Aku tuh nggak enak kalau omongannya ng
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (38)
goodnovel comment avatar
Abrina Aghnia
hajar trs aja lah rey ,,, biar si tono sadarr tuh otaknya
goodnovel comment avatar
Dilla dilawan
hayoloh siapa yg nonjok si tono? sekalian aq titip tusukin itu perut buncitnya pake hak sepatu nya mama wina. biar kempes dikit itu perutnya...
goodnovel comment avatar
yesi rahmawati
Hajar terus si tono ray, biar dia sadar kalau selama ini dia salah
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Sleep With My Enemy   Mengenang Nostalgia

    "Berani-beraninya kau memukulku, hahh!" teriak Pak Hartono sembari bangkit dari lantai dibantu oleh Cindy.Sementara Pak Reynold memasang badan di depan Nyonya Wina agar tidak kena imbas perkelahiannya dengan Pak Hartono. "Mulutmu itu perlu disekolahkan. Sudahlah, kita ketemu besok saja di rapat luar biasa perusahaan ini. Anda pasti juga telah dikirim email undangan dari corporate secretary, bukan?" jawab Pak Reynold seraya memberi kode agar anak buahnya tenang. "Ohh ... pantas saja sampai diadakan rapat segenting itu. Apa kalian ingin melengserkan jabatanku? Jangan harap ya, tak semudah itu!" Pak Hartono melirik tajam ke arah Nyonya Wina yang bersembunyi di balik punggung Pak Reynold."Lihat saja besok. Permisi, kami harus menemui GM!" jawab singkat Pak Reynold lalu merangkul bahu Nyonya Wina dengan protektif sambil melangkah cepat menuju ruangan General Manager di pojok lantai tersebut.Pak Frans Tambunan sudah mendapat kabar sebelumnya via W A mengenai kedatangan tamu pentingnya t

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-09
  • Sleep With My Enemy   Prestasi Ciara yang Melejit

    "Hasil ulangan Fisika subtema frekuensi sudut kali ini hanya ada satu siswa yang mendapat nilai 100. Banyak yang harus belajar lebih giat supaya bisa memperbaiki nilai di ulangan berikutnya ya, Adik-adik!" ujar Pak Herman memberi pengumuman di depan kelas 10-A."Wah, siapa tuh yang dapat seratus?!" Bisik-bisik seisi kelas tersebut berdengung seperti sarang lebah."Tolong maju ke depan, Ciara Eloise Sasmita. Selamat ya, kamu dapat nilai sempurna di ulangan Fisika kali ini!" panggil Pak Herman.Teman-temannya memberi aplause untuk Ciara yang wajahnya berseri-seri gembira. Ciara pun langsung mengirimkan telepati ke Igo, 'Makasih buat les privatnya, Cayank. Gue baru diumumin satu-satunya yang dapat nilai seratus!' 'Wow, cool bingits tuh. Selamat ya, Beib! Nanti kita rayain ML dobel triple di hotel ya?' balas Igo yang sontak membuat Ciara terbatuk-batuk.Pak Herman menepuk-nepuk punggung Ciara yang dia pikir tersedak. "Kamu nggakpapa 'kan, Cia? Bapak kuatir kamu syok karena tumben dapat n

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-09
  • Sleep With My Enemy   Bersenang-senang Sebelum Momen Menegangkan Besok

    "Kak Alex!" panggil gadis remaja itu sembari berlari-lari menghampiri kakak Ciara."Ada apa, Jasmine?" tanya Alex yang tadinya berjalan ke parkiran menyusul Igo dan Ciara ke mobil.Sambil menata napasnya yang ngos-ngosan, Jasmine pun berkata, "Boleh nggak aku nebeng pulang ke rumah, Kak?" "Ohh ... maaf, aku kali ini nebeng mobil Igo bareng Cia. Mungkin next lah ya, Jas. Soalnya kami ada janji mau mampir ke beberapa tempat juga jadi masih muter-muter!" kilah Alex agar Jasmine tidak ikut dengan mobil Igo.Dengan raut wajah kecewa karena siasatnya mendekati Igo gagal, dia pun melangkah pergi meninggalkan Alex berdiri sendirian. Jasmine didekati oleh Brandon, teman sekelasnya di 10-A. Dia pun setuju membonceng sepeda motor Vario pemuda ituDari kejauhan Alex yang melihat gebetan yang diam-diam dia taksir pulang dibonceng siswa lain pun mendadak bermuram durja. Dia melanjutkan perjalanan ke parkiran mobil di mana Igo dan Ciara telah menunggu di dalam sedan BMW silver.Ketika dia membuka p

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-09
  • Sleep With My Enemy   Pagi Hari yang Sibuk di Tempat Masing-masing

    "Mas Tono, firasatku buruk nih tentang acara hari ini!" ucap Cindy ketika mereka mandi berendam bersama di bathtub kamar tidur utama di kediaman Sasmita.Pak Hartono justru fokus memain-mainkan bulatan kembar milik Cindy yang menggelembung dan mentul-mentul di dalam air hangat itu. "Alaa ... takut apa? Yang sah jadi pemilik perusahaan itu 'kan aku, keturunan asli keluarga Sasmita. Kalau saudara-saudara jelas sudah tidak ada hak karena kebagian harta ayahku di usaha yang berbeda!""Ohh ... begitu, tapi kata Mas Tono tempo hari waktu marahin Cindy tuh, Tante Wina dan anak-anak Mas dapat porsi masing-masing 20% saham 'kan?" kejar Cindy. Dia tak ingin jadi piaraan pria gadun yang missqueen alias kismin."Mereka nggak paham seluk beluk perusahaanku, mau punya porsi besar pun percuma. Aku sudah antisipasi, tenang saja!" jawab Pak Hartono yang hanya diburu napsu setiap saat bersama Cindy. Dia mengeksekusi Cindy di dalam air bat

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-10
  • Sleep With My Enemy   Jebakan Betmen dan Ulah Guru Mesum

    "KECOAK!"Seruan itu membuat Ciara yang sejak kecil phobia serangga berwarna coklat itu menjerit dan auto memanjat ke atas meja tulisnya, "KYAAA!""Plukk!" Sebuah buku jatuh tepat di bawah meja Ciara dan sontak membuat heboh seisi kelas 10-A."OMG, Ciara baca buku porno!" teriak Nelly yang duduk di sebelah posisi Ciara."Iihh ... parah tuh bocah. Ternyata kayak bapaknya yang mesum gak ada akhlak!" celetuk salah seorang siswi yang sontak membuat Ciara down dan nyaris menangis.Pak Anton yang sedang mengajar mata pelajaran Biologi pun berteriak kencang menertibkan para muridnya yang heboh, "SEMUANYA TENANG DAN DUDUK DI TEMPAT MASING-MASING! CIARA TURUN DARI ATAS MEJA!"Akhirnya dengan wajah merah merona karena malu dan ingin menangis, Ciara turun dari meja dibantu oleh Davin dan Kenzo. Kedua pemuda itu sudah lama menyukai Ciara, tetapi tak berani me

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-10
  • Sleep With My Enemy   Ciara Tidak Bersalah

    Beberapa saat sebelumnya di Kelas IPA 12-A.Igo nampak gelisah di mejanya karena mendapat telepati darurat dari Ciara. Rekan-rekan segenknya memperhatikan tindak tanduk Igo yang tak biasa bahkan dia berkata, "Gue mesti cabut ke ruangan Pak Anton!""Ehh ... ngapain lo?!" tukas Jacky dengan keheranan. Tak ada angin tak ada hujan sobatnya nampak panik dan ingin pergi ke kantor guru Biologi."Jack, istirahat nanti lo sama anak-anak susul gue ya ke sana!" pesan Igo sebelum bangkit dari kursinya karena Ciara sudah menjerit-jerit meminta tolong dengan histeris.Pak Herman yang melihat Igo terburu-buru berjalan menghampirinya di muka kelas pun bertanya, "Ada apa, Igo?""Maaf, saya izin ke toilet, Pak!" jawab Igo lalu segera berlari keluar meninggalkan kelas menuju lift untuk turun ke lantai satu. Dalam telepatinya, jerit tangis Ciara yang menantikan kedatangannya agar menolong terd

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-10
  • Sleep With My Enemy   Vonis Pak Anton

    "Sudahlah, Pak Anton. Kami punya bukti untuk membersihkan nama baik Ciara!" ujar Igo yang sontak membuat guru Biologi mesum itu pucat pasi.Namun, masih saja Pak Anton bersandiwara. "Bukti apa maksud kamu, Igo? Kamu beda kelas dengan Ciara 'kan, bagaimana bisa tahu kejadian tadi? Jangan sok tahu ya!""Ya memang kami berbeda kelas, tapi mungkin saking semangatnya Bapak berbuat mesum dan panik terpergok melakukan hal busuk dengan Ciara, jadi lupa kalau kita bukan di zaman purba. Ada kamera CCTV di setiap sudut dan ruang sekolah elit ini, Pak!" jawab Igo santai.Ciara pun tersenyum manis seraya menyerahkan sebuah CD ke tangan Pak Sujatmiko. "Silakan kalau Pak Kepsek mau menonton siaran ulang kelakuan bejat Pak Anton kepada saya tadi. Lengkap rekamannya dari sejak di dalam kelas. Beliau menyuruh teman-teman mengerjakan LKS, sedangkan saya diseret masuk ke ruang kantornya dan dikunciin tuh!""Baik,

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-11
  • Sleep With My Enemy   Biang Onar Di Rapat Penting

    "Cia, kamu dan Alex ada di mana?" tanya Mama Wina di telepon karena anak-anaknya belum juga muncul di kantor pusat perusahaan grup Sasmita padahal sudah pukul 15.15 WIB. "Apa sudah mulai rapatnya, Ma? Kami sudah di jalan kok, sebentar lagi sampai di sana!" jawab Ciara sembari melihat gedung berlantai delapan yang menjulang di sekitar 200 meter di depan mobil Igo yang melaju stabil di jalan raya."Oke, Mama tunggu ya. Nanti langsung naik ke lantai tujuh dan cari ruang meeting ya!" ujar Nyonya Wina sebelum mengakhiri telepon lalu dia masuk kembali ke dalam ruang rapat luar biasa sedang digelar.Pak Reynold Subrata yang duduk tenang menatap wanita itu kembali berada di kursi sebelahnya. Kursi kosong tiga di samping kiri Nyonya Wina memang sengaja disediakan untuk Alex, Ciara, dan Igo. Sayangnya mereka terlambat datang sore ini."Sudah di jalan kok, Mas Rey!" bisik Nyonya Wina lalu pria itu mengangguk paham. Di kepala meja berbentuk huruf O besar itu Pak Hartono duduk bersama Cindy deng

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-11

Bab terbaru

  • Sleep With My Enemy   Dilempar Ke Jalanan Dari Depan Pintu Gerbang

    "Mbok, jangan halangi saya pergi!" teriak Cindy sembari berusaha mendorong tubuh renta Mbok Parni yang menghalanginya membawa koper besar dan beberapa tas jinjing."Tuan Besar sudah pesan tadi, Bu Cindy tolong ya jangan bawa barang apa pun kalau memang ngeyel pergi malam ini!" sergah Mbok Parni. Cindy tetap nekad dan dia mendorong Mbak Parni hingga terjatuh ke lantai yang keras. Sayangnya tepat pada waktu itu Pak Hartono memasuki ruang tengah."Tuan Besar!" panggil Mbok Parni sambil mengusap-usap bokong kurusnya yang memar terbentur lantai. "Iya. Serahkan saja ke saya. Panggilkan satpam di depan ya, Mbok!" titah Pak Hartono. Tatapan matanya mengunci sosok Cindy. Dia menghampiri wanita jahat dan matre itu lalu menampar keras wajahnya hingga Cindy tertoleh ke samping."Mas!" seru Cindy memegangi pipinya yang panas dan memerah karena cap lima jari tangan.Pak Hartono berteriak menggelegar, "DASAR PELACUR MURAHAN!!" Iphone seri terbaru di tangan Cindy dirampas lalu dibanting hingga peca

  • Sleep With My Enemy   Angin yang Berubah Arah

    "Welcome to our campus!" ujar teman sekamar Igo di asrama mahasiswa MIT. Pemuda asal Jepang itu mendapat beasiswa penuh sama seperti Igo yang kebetulan satu jurusan juga. Dia mengulurkan jabat tangannya ke Igo, "Kenalkan, namaku Hideo Takajima. Baru sampai di sini dua hari lalu!""Aku Rodrigo Gunadarma Sutedja. Asalku dari Indonesia. Mungkin kamu akan lebih mudah mengingat nama panggilanku. Igo, itu saja!" balas Igo ramah. Hideo akan menjadi teman sekamarnya untuk waktu yang entah berapa lama."Nice, aku suka nama yang singkat. Mudah diingat dan wajahmu seperti bintang film, Bro. Keren sekali!" puji Hideo sembari duduk di lantai kamar beralas karpet. Kemudian Igo membongkar kopernya yang berisi pakaian, barang-barang pribadi, dan makanan kering yang sengaja ditaruh oleh Mama Tami ke dalam bawaannya. Dia pun mulai mengirim telepati dengan penuh konsentrasi ke Ciara, berharap jarak yang luar biasa jauh tak menghilangkan kemampuan istimewa itu.'Beib, hai ... apa lo denger suara gue? In

  • Sleep With My Enemy   Pelukan Terakhir Semalam Sebelum Berpisah

    Seusai resmi menjadi suami Nyonya Wina, pengusaha tajir melintir itu membawa anak dan istrinya tinggal bersama di rumah megah bak istana yang ada di tengah kota Bandung. Memang sebelum Igo berangkat ke Massacussets, Amerika, Ciara tetap tinggal di kediaman Sutedja. Namun, nanti setelah suaminya berangkat kuliah ke luar negeri, Ciara akan tinggal bersama keluarga barunya.Hari demi hari yang dilewati selama sebulan itu bergulir begitu cepat sehingga tanggal keberangkatan Igo tersisa di besok sore penerbangannya."Cayank, gue nggak rela rasanya elo pergi besok!" ucap Ciara di balkon kamar mereka di lantai dua malam itu. Angin malam yang berhembus membuat hati terasa membeku. Ciara bergidik sedikit, Igo segera mengambil jaket untuk menghangatkan istrinya. "Lo jaga kesehatan selama kita LDR. Jangan ilang kontak sama Gabe dan Renata kalo lo lagi di luar rumah!" pesan Igo.Kepala Ciara terangguk pelan. Air mata merembes melalui sudut matanya. Igo makin berat saja meninggalkan si cantik imu

  • Sleep With My Enemy   Malam Pengantin Duda dan Janda

    "Pengantinnya sudah boleh turun ya, tamu-tamu sudah memadati meja pesta!" kata Bu Ursula kepada Ciara melalui HT."Okay, copy! Kami akan langsung turun dengan pengantin, Bu Ur!" sahut Ciara lalu memberi kode ke Mama Wina dan Papa Reynold bahwa sudah saatnya acara dimulai di venue party.Pasangan yang tak lagi muda itu nampak berbinar-binar wajahnya. Sedikit unik karena bridesmaid semuanya ibu-ibu berbadan subur dengan beberapa anak sudah remaja."Mbak Wina, kamu cantik sekali lho ngalah-ngalahin yang dua puluhan!" puji Tante Anjali dengan nadanya yang selalu khas rumpi."Kakak pertama kita 'kan memang awet muda sih, Anjali!" sahut Tante Merry yang membantu mengangkat ekor gaun putih panjang Mama Wina.Dalam lift Pak Reynold yang dikerubuti kaum ibu-ibu hanya bisa memasang senyum tipis. Istrinya meliriknya gemas lebih dikarenakan dia santai dan tidak jelalatan matanya. Tangan halus yang terasa sejuk itu berada di genggaman telapak tangan lebar Pak Reynold saat lift berbunyi tanda samp

  • Sleep With My Enemy   Malam Jelang Pesta Wedding

    Kabar bahwa Mama Wina dan Pak Reynold telah sepakat menikah membuat anak-anak mereka turut bergembira. Bahkan, Vincent mendesak agar perayaan pernikahan segera diselenggarakan. Dia berencana mengajak Grandpa Damon Hawkins terbang ke Indonesia untuk menghadiri acara spesial sekali seumur hidup ayah kandungnya tersebut.Masih dalam suasana libur kenaikan kelas serta kelulusan, Ciara dan Alex serta Igo membantu persiapan pesta dengan memilih menu katering, dekorasi bunga, dan entertainment. Rencananya memang lokasi pesta resepsi di taman belakang Hotel Wonderful Paris Van Java sesuai permintaan Mama Wina agar budget tak berlebihan. Namun, tetap representatif untuk menjamu tamu kolega calon suaminya yang notabene pengusaha sukses."Bu Ursula, kami sudah putuskan warna kain dekorasi nuansa putih, kuning, dan jingga. Maknanya sekalipun usia mulai senja, tetapi masih bersinar indah!" tutur Ciara usai berdiskusi dengan kakaknya dan Igo.Pimpinan Wedding Organizer (WO) yang bernama Bu Ursula i

  • Sleep With My Enemy   Momen Indah Pasangan Jadul

    "Halo, Wina. Gimana kalau kamu jalan-jalan denganku saja karena anak-anak asik proom night di sekolah sampai larut malam 'kan?" ajak Pak Reynold melalui telepon HP."Halo, Mas Rey. Iya, nggakpapa. Mau berangkat jam berapa nih?" sahut Nyonya Wina santai. Dia melirik jam dinding di kamar hotel sudah menunjukkan pukul 19.30 WIB."Aku naik sekarang jemput kamu di sana, oke?" balas Pak Reynold lalu mengakhiri telepon ketika menerima jawaban positif dari teman kencannya malam ini. Pria matang berparas rupawan itu segera naik lift menjemput Nyonya Wina.Bunyi bel dua kali membuat wanita yang telah siap bepergian dengan penampilan anggun simple seperti gaya biasanya. Dia membuka pintu kamar hotel dan sempat merasakan jantungnya seolah terhenti sejenak ketika melihat pria di hadapan matanya."Ehh ... apa tempat yang akan kita datangi harus mengenakan pakaian resmi, Mas?" tanya Nyonya Wina melihat Pak Reynold Subrata dalam setelan tuxedo silver grey dengan dasi merah maroon."Kamu mengenakan ba

  • Sleep With My Enemy   Best Couple of The Year

    "Oke, Guys. Di malam yang penuh kenangan ini, kita akan menyaksikan beberapa penampilan istimewa dari kakak-kakak senior idola SMA Teruna Negeri. Tanpa membuang waktu lagi, kita panggil Kak Igo, Kak Alex, Kak Jacky, Kak Kevin, dan Kak Mike ke atas panggung!" Sabrina Elvira, anak kelas 11-B yang dipercaya menjadi MC proom night memanggil genk Auto Drift."Show time, Genks!" ucap Igo penuh percaya diri memimpin rekan-rekannya naik ke pentas.Jeritan histeris siswi-siswi SMA Teruna Negeri dan siulan para adik kelas membuat para jajaka Bandung itu makin bersemangat membagikan penampilan terakhir mereka sebagai bagian SMA Teruna Negeri.Igo memberikan kehormatan kepada Alex untuk memberikan sepatah dua patah kata sambutan atas penampilan pamungkas mereka berlima. Dia siap duduk di kursi dengan gitar listrik akustik dan stand by mikrofon. Alex pastinya dengan biola pribadi yang dia bawa sendiri. Jacky duduk di atas kotak perkusi siap menabuh sesuai irama lagu. Sedangkan, Mike bermain bass g

  • Sleep With My Enemy   Unforgetable Proom Night

    "TOK TOK TOK." Igo mengetok pintu kamar mamanya dengan tak sabar. Pasalnya, pendamping proom night pemuda itu sedang disandera oleh Mama Tami untuk dimake-over wajah dan rambutnya."Mama, lama amat sih di dalem!" seru Igo senewen. Dia merasa Ciara sudah cantik tanpa perlu didandani heboh.Sementara itu Mama Tami dan Ciara terkikik kompak di depan cermin rias mendengar suara Igo di luar. "Tuh suami kamu, Cia. Baru ditinggal kamu satu jam udah heboh si Igo. Hihihi!" ujar Mama Tami."Nggakpapa, Ma. Nanti juga semalaman berdua melulu. Apa dandannya sudah kelar?" jawab Ciara sambil tersenyum memandangi pantulan bayangan di cermin rias mama mertuanya."Sudah kok. Cantik banget, Igo beruntung mendapat pasangan proom night yang secantik bidadari. Teman-temannya pasti iri!" puji Mama Tami lalu membantu Ciara bangkit dari kursi rias. Dia pun bertanya "Korsasenya belum dibagiin ya sama panitia acara?" "Belum, Ma. Di depan aula sih kata anak OSIS yang ikut panitia proom night!" jawab Ciara sebel

  • Sleep With My Enemy   Telur dan Sayur?!

    Masih dengan gaun tidur tipisnya Cindy menuruni tangga lantai dua ke bawah. Hari sudah menunjukkan pukul 10.00, matahari sudah tinggi di luar sana. Dia belum juga mandi maupun melakukan aktivitas yang berarti.Pak Hartono yang sedang duduk membaca koran di sofa ruang tengah ditemani secangkir kopi hitam mendengar langkah-langkah wanita itu. Dia pun menutup lembaran koran lalu menyapa wanita kesayangannya, "Pagi, Cindy! Baru bangun ya?""Hoamph ... iya masih ngantuk. Kan dinas semalaman, Mas!" jawab Cindy. Memang tadi malam dia terpaksa melayani Pak Hartono yang menagih jatah untuk diservis."Hohoho. Iya, yang semalam enak deh. Mas demen banget!" sahut pria botak berkumis subur itu menyunggingkan senyuman mesum."Laper nih, Mas. Mbok Parni apa sudah masak sarapan?" Cindy yang duduk manja menyandar di badan Pak Hartono celingukan mencari pelayan tua suaminya itu.Pak Hartono pun me

DMCA.com Protection Status