Meskipun menyakitkan, tapi mengetahui kejujuran jauh lebih baik daripada menerima kebohongan.
* * * * *
“Apa kau merasa kesal karena Alex tidak bisa mengantarkanmu dan malah terjebak bersama di dalam mobil ini?” tanya Levon saat berada di dalam mobil bersama dengan Maria.
Maria tersenyum dan menggelengkan kepalanya. “Tentu saja tidak. Alex memiliki kehidupan yang tidak ada hubungannya denganku. Jadi aku tidak mempermasalahkannya. Justru aku merasa telah merepotkanmu, Levon.”
Kedua sudut bibir Levon terangkat karena sebuah senyuman. “Sama sekali tidak merepotkan. Aku justru senang bisa memiliki kesempatan bicara denganmu, Maria. Aku ingin bertanya sesuatu padamu.”
Lah kok Alex malah datang sama Marisa sih? Lah terus Maria gimana dong? Hadeuh kok makin panas saja. Tunggu kelanjutan ceritanya ya....
Keras hati akan membuat hati menjadi bebal. Rendah hati akan membuat hati menjadi lemah lembut. * * * * * Tidak ada seorangpun yang menyadari Maria mengubah lagu yang dibawakannya. Banyak orang terpukau dengan kemampuan wanita itu ketika dia memainkan musik instrumental berjudul Kiss the Rain dari musisi bernama Yiruma. Alunan musik lembut dengan nuansa sedih itu terdengar menyayat hati. Ingatan ketika Levon mengatakan jika Alex datang bersama Marisa membuat kesedihan dalam hati Maria terbawa dalam permainan pianonya. Alex yang saat itu berdiri di samping Marisa juga ikut terpesona dengan permainan piano Maria. Dia yang paling sadar jika Maria telah mengganti lagunya dan yakin dirinya adalah alasan utamanya. Sehingga ketika Maria menyelesaikan lagu itu sebagai akhir dari pertunjukk
Membohongi Maria sama saja dengan dirinya kejam. Tapi jika dia tidak membohongi Maria, dia akan melukai wanita itu. * * * * * “Levon.” Panggilan itu membuat Alex menghentikan tangannya yang hendak meninju Levon. Kedua pria itu menoleh dan terkejut melihat ke arah Maria. Dengan darah mengalir di pelipis Maria, membuat kedua pria itu tampak cemas. “Levon, bisakah kau mengantarku pulang? Kupikir hanya kau yang bisa kumintai tolong.” Ucap Maria setelah mendengar suara Levon. Wanita itu juga mendengar suara Alex. Dia tahu Alex pasti sedang menatapnya. Tapi saat ini yang diperlukan Maria adalah menjauh dari pria itu. Levon bergegas menghampiri wanita itu. “Apa yang
The one who never be patience chooses easy to speak without limit and never think what will happen after that. * * * * * Dokter menempelkan kain kasa yang steril untuk menutupi luka Maria di pelipisnya. Setelah itu merekatkan plester di tepi kain kasa untuk menjaganya tidak lepas. Setelah itu dokter selesai mengobati luka Maria. “Kondisinya tidak parah, Mr. Wentworth. Hanya saja, Miss Goulart akan sering mengalami pusing karena benturan di kepalanya. Tadi Miss Goulart juga sudah menjalani pemeriksaan. Jika hasilnya sudah keluar, saya akan menghubungi anda. Untuk saat ini saya hanya bisa memberikan obat pereda sakit kepala saja. Dan tolong mengganti kain kasa setiap hari untuk menjaga agar lukanya tetap bersih.” Jelas sang dokter.
Isi hati tertutup rapat. Tidak mudah dibaca oleh orang lain. * * * * * Mata Maria perlahan terbuka. Kesadarannya perlahan mulai pulih saat dia merasakan tubuhnya berayun-ayun. “Kau sudah bangun?” Suara Alex membuat Maria sadar jika wanita itu berada dalam gendongan pria itu. “Iya, aku sudah bangun. Jadi kau bisa menurunkan aku, Alex. Aku bisa jalan sendiri.” “Tinggal sebentar lagi, aku akan menurunkanmu di atas ranjang. Melihat reaksimu yang terus menyentuh kepalamu, aku yakin jika aku menurunkanmu, kau pasti akan terjatuh karena merasa pusing.” Maria tidak bisa membantah ucapan Alex, karena u
"Khawatir sering kali memberi bayangan besar pada hal kecil." * * * * * “Kau sepertinya tampak sangat bahagia. Apakah ada hal baik yang terjadi?” tanya Alex duduk di meja makan mengamati sang kekasih yang tak henti-hentinya menyunggingkan senyuman. “Aku mendapatkan kabar baik dari Clay pagi ini.” Ucap Maria dengan nada riang. “Si dosen itu lagi?” Alex tampak kesal karena Maria membicarakan pria lain. Wanita itu menyunggingkan senyuman merasakan kecemburuan dalam suara Alex. “Alex, dia hanya seorang teman. Tidak lebih. Kau harus percaya padaku. Bukankah hubungan sepasang kekasih dilandasi oleh perasaan saling percaya?”
Posesif adalah bentuk kasih sayang. Tetapi posesif yang berlebihan akan seperti rantai yang mencekik leher begitu erat. * * * * * “Aku sudah mendaftarkan namamu untuk ikut audisi. Lima hari lagi kau harus datang ke gedung Boston Symphony Orchestra untuk ikut audisi.” Jelas Clay duduk di hadapan Maria. Wanita yang saat ini mengenakan terusan putih hingga selutut itu tampak begitu senang mendengar ucapan Clay. “Terimakasih, Clay. Kau sudah membantuku sangat banyak.” Clay meraih tangan Maria dan menggenggamnya. “Aku tahu kau sangat berbakat, Maria. Karena itu aku juga ingin dunia mengetahui hal itu.” Tiba-tiba Rachel berdehem untuk menginterupsi percakapan antara
“Tentu saja kami akan membantumu. Kita adalah sahabat. Sudah seharusnya saling membantu.” * * * * * Alex berlari masuk ke dalam rumah sakit. Dia bertanya kepada beberapa perawat letak ruang operasi. Setelah mendapatkan kabar dari salah satu pengawal Maria, Alex yang hendak mencari Maria langsung bergegas menuju rumah sakit. Sampai di ruang tunggu rumah sakit, Alex bisa melihat dua pengawal Maria dan juga Clay langsung berdiri. “Bagaimana kondisinya?” tanya Alex tampak begitu cemas. “Miss Goulart masih berada dalam ruang operasi. Sehingga kami belum bisa mengetahui bagaimana kondisinya.” Jawab Elliot. “Bagaimana hal ini bisa terjadi? Apa kalian tidak bisa menja
Jika dalam cinta kamu mainkan sebuah drama, maka kelak kamu harus siap untuk menjadi pemeran utama yang dimainkan oleh karma. * * * * * Rachel tersadar saat tubuhnya diguyur air. Dia mengerjapkan matanya dan melihat tubuhnya sudah diikat di atas kursi. Wanita itu berusaha mengingat apa yang terjadi. Saat keluar dari rumahnya, Rachel bergegas hendak pergi meninggalkan kota Boston. Lalu dia bertemu seorang pria. Tiba-tiba saja ada orang yang memukul kepalanya hingga pingsan. “Sudah sadar?” Suara itu membuat Rachel mendongak. Dia bisa melihat Levon berdiri dengan melipat tangan di depan dadanya. Wanita itu juga bisa melihat Roxton berdiri di samping Levon. Roxton yang biasa