Share

Pertengkaran

Penulis: Sigma Rain
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-23 16:44:01

Di sisi lain, Kevin termangu menatap pintu yang tertutup. Ia kesal karena wanita yang tadi bercinta dengannya pergi begitu saja. Seharusnya ia yang pergi meninggalkan wanita itu, bukan sebaliknya!

‘Sial! Siapa sebenarnya wanita itu? Apakah ia seorang pencuri?’ 

Seakan tersadar, dengan cepat Kevin bangkit dari ranjang. Ia memungut jas miliknya memeriksa dompet yang ada di saku. Diperiksanya isi dompet dengan teliti untuk melihat apakah ada yang hilang. 

Tapi semua barang miliknya masih lengkap.

Hal itu membuat Kevin kebingungan. 

‘Kalau bukan pencuri lantas siapa dia? Apakah ia wanita panggilan yang kupesan untuk menemaniku tidur?’

Namun, Kevin tidak ingat apakah ia memesan seseorang atau tidak. 

Ia mengerang kesal. Sesuatu dalam dirinya ingin mengetahui siapa wanita yang telah tidur dengannya. 

***

Sasha berjalan melewati lobi dengan wajah dingin, mengabaikan rasa malu dan juga jengah karena menjadi perhatian dari orang-orang yang berpapasan dengannya.

“Sayang! Kenapa kamu tidak menghubungiku kalau akan keluar dari kamar itu?” 

Suara Lukman membuat Sasha terkejut. Pria itu menatapnya penuh selidik. “Kenapa memakai kemeja bosku? Di mana gaunmu? Bukannya tadi kita sudah sepakat agar kamu hanya sebentar saja beradegan di atas tempat tidur itu?” 

Mulut Sasha terbuka, tetapi ia dengan cepat menutupnya kembali. Ia tidak akan membuka mulut sekarang di mana banyak orang memperhatikan mereka. 

Begitu keduanya sudah berada di basement parkiran hotel yang sepi, Sasha berhenti berjalan secara mendadak hingga hampir saja Lukman menabraknya.

“Di mana mobilmu? Aku hanya ingin cepat pulang dan melupakan apa yang terjadi tadi malam.” 

Lukman mengembuskan napas. “Tunggu di sini. Aku akan mengambil mobil,” katanya sambil lalu.

Beberapa saat kemudian, sebuah mobil berhenti tepat di samping Sasha. “Masuklah!”

Sasha langsung masuk dan duduk di samping Lukman. Ia menyandarkan kepala pada sandaran mobil lalu memejamkan mata, memberi kode kepada suaminya bahwa ia tidak ingin berbicara.

Sesampai di halaman rumah, Sasha langsung saja turun dari mobil berjalan masuk rumah dengan cepat. 

“Kenapa kamu membiarkanku berada di kamar itu lebih lama, Mas? Bukankah sudah cukup mendapatkan gambar dan rekaman video diriku bersama bosmu di saat ia dalam keadaan tidak sadar?” cecar Sasha sambil menatap Lukman tajam. “Kamu tega, Mas! Membuatku menjadi wanita hina dengan tidur bersama bosmu!”

Dengan tenang, Lukman menatap Sasha dengan bibir membentuk garis tipis. Seperti singa yang mendekati mangsanya, ia berjalan ke arah Sasha. 

Dicekalnya dagu wanita itu kasar dengan mata menyala karena marah. “Beraninya kau menyalahkanku! Tahukah kau aku menunggu dengan perasaan tidak tenang saat dirimu berada di kamar sebelah? Berharap kau berhasil membuat rekaman video yang bisa kugunakan untuk menekan bosku!”

“Bukankah kamu mengawasi kami melalui kamera yang dipasang secara tersembunyi? Kamu pasti sudah mendapatkan rekaman video itu, kan? Jadi sudah cukup! Aku tidak mau melakukannya lagi demi apapun juga!” seru Sasha dengan suara serak menahan tangis.

Lukman tidak mengatakan apapun, tapi pandangannya turun ke leher Sasha yang terdapat bekas merah keunguan.

Tangan Lukman bergerak mengelus leher istrinya, lalu menekannya kasar. Dengan suara mendesis ia berkata, “Kau menikmati tidur dengan bosku, bukan?”

Tubuh Sasha menegang, lidahnya seketika terasa kelu. Sepasang matanya bergetar di bawah tatapan Lukman yang mengintimidasi.

“Seharusnya kau yang keluar dari sana lebih cepat!” kata pria itu dengan nada tinggi. “Kau tahu kenapa aku tidak cepat menjemputmu? Aku pergi minum karena aku tidak tahan membayangkan kau disentuh oleh bosku sendiri!”

Sasha tertegun, ia lupa dengan tanda di lehernya. “Bisakah kamu berhenti mengungkit apa yang sudah terjadi? Bukankah semua itu permintaanmu, Mas? Kenapa sekarang kamu merasa terluka dan marah kepadaku?”

Lukman mendorong badan Sasha dengan kasar, hingga wanita itu bergeser beberapa inchi darinya. Dengan nada suara yang terdengar kecewa ia berkata, “Kau menyalahkanku atas apa yang sudah kau lakukan! Padahal aku sudah jelas mengatakan kepadamu kau hanya beradegan tidur dengan bosku!”

Ia melayangkan tatapan kecewa dan terluka kepada Sasha. “Aku menunggu panggilan telepon darimu memintaku menjemput, tetapi ternyata kau begitu menikmati berada di tempat tidur yang sama dengan bosku.”

Sasha mengetatkan rahang, tidak terima dengan apa yang dikatakan Lukman. Bayangan saat bibir Kevin yang bermain di wajah, bibir, dan leher, serta seluruh tubuhnya tiba-tiba terlintas.

“Lihat! Apakah kau masih membayangkan kenangan saat kalian bersama?” sindir Lukman.

Sasha mendongak menatap Lukman. “Berhentilah menyalahkanku terus-menerus! Kamu sudah berhasil membuatku merasa rendah dan tidak memiliki harga diri!”

Lukman mengembuskan napas kasar, berusaha mengendalikan diri. Bagaimana pun, ia sudah berhasil mendapatkan rekaman itu. 

Ia lantas mendekati Sasha dan memeluk istrinya itu. “Maaf, aku hanya emosi sesaat. Aku sudah mendapatkan rekamannya.” 

Sasha menghela napas lega. Sekarang, ia hanya perlu melupakan kejadian malam itu, melupakan Kevin.

Kecupan ringan di kepala membuat Sasha tersadar dari lamunannya.

“Sekarang mandilah. Hilangkan tanda yang sudah dibuat bosku. Aku tidak suka melihatnya.”

Usai mengatakan hal itu, Lukman berjalan keluar kamar. Ia seperti tidak memiliki beban meninggalkan Sasha seorang diri dalam penyesalannya.

Sasha menjatuhkan badan di atas tempat tidur. Air mata perlahan jatuh membasahi wajah. Digosok-gosoknya lengan dengan kasar hingga menjadi berwarna merah.

‘Semoga pengorbananku tidak menjadi sia-sia, Mas. Semoga kamu bisa terbebas dari masalahmu.’

Bab terkait

  • Skandal Satu Malam dengan Bos Suamiku   Amarah Kevin

    Kevin keluar dari kamar hotel dengan wajah dingin. Langkahnya gegas menuju meja resepsionis. “Selamat pagi. Saya tamu yang menginap di kamar nomor 107. Saya ingin tahu, siapa yang memesan kamar itu dan siapa yang membawa saya ke sana?” tanya Kevin dengan tatapan tajam.Pegawai resepsionis itu menundukkan kepala, tidak berani menatap langsung wajah Kevin. “Tunggu sebentar, Tuan. Saya akan memeriksanya untuk Anda.”“Yang melakukan reservasi atas nama Tuan Kevin Atmaja. Dan maaf, Tuan, tadi malam bukan saya pegawai yang bertugas. Saya tidak dapat memberitahukan bersama siapa Anda memasuki kamar hotel itu.”Mata Kevin menyorot tajam, ia tidak suka mendengar jawaban yang diberikan pegawai itu. Dengan suara dingin, ia memberikan perintah untuk diperlihatkan rekaman video keamanan di hotel itu.“Maaf, Tuan. Saya tidak memiliki wewenang untuk memperlihatkannya kepada Anda. Anda dapat menghubungi manajer hotel ini, Tuan.” Kevin semakin kesal mendengarnya. Pegawai hotel itu menekan tombol yan

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-03
  • Skandal Satu Malam dengan Bos Suamiku   Negoisasi Antara Kevin dan Lukman

    Tiba-tiba saja, pintu ruang kerjanya terbuka. Suara tepuk tangan terdengar menggema di ruangan itu. Kevin menolehkan kepala untuk melihat siapa yang datang.“Wow! Apakah ada sesuatu yang membuatmu menjadi tersengat, Bos?” sindir Lukman.Kevin bangkit dari duduknya, secepat kilat ia berjalan ke arah Lukman. Ditariknya kerah kemeja pria itu lalu ia dorong dengan kasar hingga punggungnya menempel pada dinding.“Kau pikir aku orang yang bodoh dengan mudahnya bersedia menuruti perintah penjahat sepertimu?” tanyanya dengan nada tajam. “Kau salah besar! Aku akan melaporkan hal ini dan kupastikan hukuman untukmu menjadi bertambah. Tidak hanya melakukan pencurian di perusahaanku, tetapi kau juga melakukan usaha pemerasan!”Lukman tidak tampak takut, ia malah terkekeh. “Silakan saja, Bos. Dijamin citramu di mata semua rekan kerja akan menjadi buruk. Kau juga akan kehilangan beberapa kontrak penting akibat skandal yang kau ciptakan. Kurasa nilainya akan sepadan dengan hukuman yang akan diberikan

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-04
  • Skandal Satu Malam dengan Bos Suamiku   Terbongkarnya Identitas Sasha

    Mulut Sasha terbuka dengan mata menatap tidak percaya Lukman. “Tega sekali kamu, Mas! Menimpakan semua kesalahan kepadaku. Aku sudah mengorbankan harga diriku demi memenuhi permintaanmu. Yang ternyata hanyalah kau anggap permainan belaka.”Air mata Sasha jatuh berlinang, ia tidak bisa memahami jalan pikiran suaminya. “Apakah kau yang akan masuk penjara itu hanyalah kebohongan semata?”Lukman menghentikan langkah, ia membalikan badan. Dilayangkannya tatapan dingin kepada Sasha. “Tuntutan itu memang benar adanya!” Usai mengatakan hal itu Lukman berlalu pergi. Diabaikannya seruan kemarahan Sasha. Sasha menatap punggung Lukman dengan wajah penuh emosi. Ia merasa hancur pengorbananan yang dilakukanya sama sekali tidak dihargai oleh suaminya itu.Tiba-tiba saja raut wajah Sasha menjadi panik. Ia memegang perutnya yang masih rata. “Ya, Tuhan! Bagaimana kalau aku hamil anak pria itu? Kami sama sekali tidak memakai pengaman pada saat bercinta.”Ia terduduk di lantai dengan tatapan menerawang.

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-17
  • Skandal Satu Malam dengan Bos Suamiku   Tawaran Mendadak Kevin

    “Apa! Hmm, ini sungguh di luar dugaanku. Namun, sekarang aku mengerti apa yang terjadi di sini. Lukman, sepertinya ingin bermain-main denganku,” Kevin menatap Deviana curiga, karena wanita itu terlihat gelisah di tempatnya duduk.“Ada apa denganmu? Kenapa kamu terlihat seperti kepanasan, padahal ruangan ini dingin,” tanya Kevin.Deviana menjadi semakin gugup di bawah tatapan curiga dan menyelidik Kevin. “Oh! Sa-saya hanya terkejut saja. Mendengar Anda tidur dengan istri dari pegawai Anda sendiri.”“Angkat kepalamu saat berbicara dengan saya! Kamu boleh keluar dari ruangan saya dan ingat kalau ada berita yang tersebar. Maka dapat dipastikan kamulah pelakunya,” peringat Kevin.Deviana menarik nafas lega, bergegas ia bangkit dari duduknya. “Saya berjanji akan tutup mulut, Tuan! Permisi.”Setelah sekretarisnya keluar dari ruang kerja tersebut, Kevin memerintahkan kepada ahli ITnya untuk melanjutkan memberikan informasi apa yang ia ketahui.“Saya berhasil mendapatkan rekaman kamera pengama

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-17
  • Skandal Satu Malam dengan Bos Suamiku   Bujukan Lukman

    “Kamu harus tidur dengan bosku agar aku tidak masuk penjara, Sha!” Sasha tersentak, sepasang mata indahnya membelalak dengan bibir terbuka mendengar ucapan suaminya.Sontak ia mendorong Lukman menjauh sambil menggelengkan kepala. “Apa kamu sudah gila, Mas? Bagaimana mungkin kamu meminta istrimu sendiri untuk tidur dengan pria lain?!” sentak Sasha dengan suara bergetar. “Apa kamu tidak memikirkan perasaanku? Aku tidak mau melakukannya!”Lukman berjalan mendekati Sasha, lalu memeluk istrinya dengan erat. “Sayang, apa kamu pikir hatiku tidak hancur dengan permohonanku ini?” tanyanya. “Tapi kita tidak punya pilihan lain, Sha. Apa kamu tega membiarkanku masuk penjara?”Sejenak, Sasha tidak mengatakan apapun. Air mata jatuh membasahi pipinya. “Lalu kamu tega menjadikanku tumbal?”Lukman melepas pelukannya dan menatap istrinya dengan lembut. “Tidak begitu, Sayang. Aku tahu kamu mencintaiku begitu besar. Begitupun dengan diriku.”“Lantas kenapa kamu memintaku untuk tidur dengan bosmu?”“Sha

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-21
  • Skandal Satu Malam dengan Bos Suamiku   Bercinta

    “Ah!” suara lenguhan lolos dari bibir Sasha. Ia menggeliat karena sentuhan bibir Kevin yang bermain di lehernya dan terus turun menyusuri dadanya.Ia meremas rambut pria itu, mencoba menjauhkan dari dadanya yang terasa sensitif akibat sentuhan bibirnya. “Tu-tunggu ….”Namun, Kevin seolah tak peduli. Ia terus memberikan sentuhan-sentuhan lembut, seolah mendamba tubuhnya hingga Sasha tak kuasa menolak. Demi Tuhan, Lukman bahkan tidak pernah menyentuhnya seperti ini. Menyentuhnya dengan begitu lembut seolah ia adalah wanita paling berharga di dunia.Kevin berhenti mencumbunya saat merasakan tubuh Sasha gemetar. Ia mengulurkan tangan untuk mengusap air mata yang membasahi wajah Sasha. Dengan suara serak, ia berbisik tepat di telinga wanita itu. “Tenanglah. Aku akan membuatmu menjerit nikmat, tidak ada air mata kesedihan saat bersamaku.”Tak membuang waktu, Kevin melumat bibir Sasha lembut. Ia baru berhenti mencumbunya ketika Sasha tampak kehabisan napas. “He-hentikan ….” Namun, sekal

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-23

Bab terbaru

  • Skandal Satu Malam dengan Bos Suamiku   Tawaran Mendadak Kevin

    “Apa! Hmm, ini sungguh di luar dugaanku. Namun, sekarang aku mengerti apa yang terjadi di sini. Lukman, sepertinya ingin bermain-main denganku,” Kevin menatap Deviana curiga, karena wanita itu terlihat gelisah di tempatnya duduk.“Ada apa denganmu? Kenapa kamu terlihat seperti kepanasan, padahal ruangan ini dingin,” tanya Kevin.Deviana menjadi semakin gugup di bawah tatapan curiga dan menyelidik Kevin. “Oh! Sa-saya hanya terkejut saja. Mendengar Anda tidur dengan istri dari pegawai Anda sendiri.”“Angkat kepalamu saat berbicara dengan saya! Kamu boleh keluar dari ruangan saya dan ingat kalau ada berita yang tersebar. Maka dapat dipastikan kamulah pelakunya,” peringat Kevin.Deviana menarik nafas lega, bergegas ia bangkit dari duduknya. “Saya berjanji akan tutup mulut, Tuan! Permisi.”Setelah sekretarisnya keluar dari ruang kerja tersebut, Kevin memerintahkan kepada ahli ITnya untuk melanjutkan memberikan informasi apa yang ia ketahui.“Saya berhasil mendapatkan rekaman kamera pengama

  • Skandal Satu Malam dengan Bos Suamiku   Terbongkarnya Identitas Sasha

    Mulut Sasha terbuka dengan mata menatap tidak percaya Lukman. “Tega sekali kamu, Mas! Menimpakan semua kesalahan kepadaku. Aku sudah mengorbankan harga diriku demi memenuhi permintaanmu. Yang ternyata hanyalah kau anggap permainan belaka.”Air mata Sasha jatuh berlinang, ia tidak bisa memahami jalan pikiran suaminya. “Apakah kau yang akan masuk penjara itu hanyalah kebohongan semata?”Lukman menghentikan langkah, ia membalikan badan. Dilayangkannya tatapan dingin kepada Sasha. “Tuntutan itu memang benar adanya!” Usai mengatakan hal itu Lukman berlalu pergi. Diabaikannya seruan kemarahan Sasha. Sasha menatap punggung Lukman dengan wajah penuh emosi. Ia merasa hancur pengorbananan yang dilakukanya sama sekali tidak dihargai oleh suaminya itu.Tiba-tiba saja raut wajah Sasha menjadi panik. Ia memegang perutnya yang masih rata. “Ya, Tuhan! Bagaimana kalau aku hamil anak pria itu? Kami sama sekali tidak memakai pengaman pada saat bercinta.”Ia terduduk di lantai dengan tatapan menerawang.

  • Skandal Satu Malam dengan Bos Suamiku   Negoisasi Antara Kevin dan Lukman

    Tiba-tiba saja, pintu ruang kerjanya terbuka. Suara tepuk tangan terdengar menggema di ruangan itu. Kevin menolehkan kepala untuk melihat siapa yang datang.“Wow! Apakah ada sesuatu yang membuatmu menjadi tersengat, Bos?” sindir Lukman.Kevin bangkit dari duduknya, secepat kilat ia berjalan ke arah Lukman. Ditariknya kerah kemeja pria itu lalu ia dorong dengan kasar hingga punggungnya menempel pada dinding.“Kau pikir aku orang yang bodoh dengan mudahnya bersedia menuruti perintah penjahat sepertimu?” tanyanya dengan nada tajam. “Kau salah besar! Aku akan melaporkan hal ini dan kupastikan hukuman untukmu menjadi bertambah. Tidak hanya melakukan pencurian di perusahaanku, tetapi kau juga melakukan usaha pemerasan!”Lukman tidak tampak takut, ia malah terkekeh. “Silakan saja, Bos. Dijamin citramu di mata semua rekan kerja akan menjadi buruk. Kau juga akan kehilangan beberapa kontrak penting akibat skandal yang kau ciptakan. Kurasa nilainya akan sepadan dengan hukuman yang akan diberikan

  • Skandal Satu Malam dengan Bos Suamiku   Amarah Kevin

    Kevin keluar dari kamar hotel dengan wajah dingin. Langkahnya gegas menuju meja resepsionis. “Selamat pagi. Saya tamu yang menginap di kamar nomor 107. Saya ingin tahu, siapa yang memesan kamar itu dan siapa yang membawa saya ke sana?” tanya Kevin dengan tatapan tajam.Pegawai resepsionis itu menundukkan kepala, tidak berani menatap langsung wajah Kevin. “Tunggu sebentar, Tuan. Saya akan memeriksanya untuk Anda.”“Yang melakukan reservasi atas nama Tuan Kevin Atmaja. Dan maaf, Tuan, tadi malam bukan saya pegawai yang bertugas. Saya tidak dapat memberitahukan bersama siapa Anda memasuki kamar hotel itu.”Mata Kevin menyorot tajam, ia tidak suka mendengar jawaban yang diberikan pegawai itu. Dengan suara dingin, ia memberikan perintah untuk diperlihatkan rekaman video keamanan di hotel itu.“Maaf, Tuan. Saya tidak memiliki wewenang untuk memperlihatkannya kepada Anda. Anda dapat menghubungi manajer hotel ini, Tuan.” Kevin semakin kesal mendengarnya. Pegawai hotel itu menekan tombol yan

  • Skandal Satu Malam dengan Bos Suamiku   Pertengkaran

    Di sisi lain, Kevin termangu menatap pintu yang tertutup. Ia kesal karena wanita yang tadi bercinta dengannya pergi begitu saja. Seharusnya ia yang pergi meninggalkan wanita itu, bukan sebaliknya!‘Sial! Siapa sebenarnya wanita itu? Apakah ia seorang pencuri?’ Seakan tersadar, dengan cepat Kevin bangkit dari ranjang. Ia memungut jas miliknya memeriksa dompet yang ada di saku. Diperiksanya isi dompet dengan teliti untuk melihat apakah ada yang hilang. Tapi semua barang miliknya masih lengkap.Hal itu membuat Kevin kebingungan. ‘Kalau bukan pencuri lantas siapa dia? Apakah ia wanita panggilan yang kupesan untuk menemaniku tidur?’Namun, Kevin tidak ingat apakah ia memesan seseorang atau tidak. Ia mengerang kesal. Sesuatu dalam dirinya ingin mengetahui siapa wanita yang telah tidur dengannya. ***Sasha berjalan melewati lobi dengan wajah dingin, mengabaikan rasa malu dan juga jengah karena menjadi perhatian dari orang-orang yang berpapasan dengannya.“Sayang! Kenapa kamu tidak mengh

  • Skandal Satu Malam dengan Bos Suamiku   Bercinta

    “Ah!” suara lenguhan lolos dari bibir Sasha. Ia menggeliat karena sentuhan bibir Kevin yang bermain di lehernya dan terus turun menyusuri dadanya.Ia meremas rambut pria itu, mencoba menjauhkan dari dadanya yang terasa sensitif akibat sentuhan bibirnya. “Tu-tunggu ….”Namun, Kevin seolah tak peduli. Ia terus memberikan sentuhan-sentuhan lembut, seolah mendamba tubuhnya hingga Sasha tak kuasa menolak. Demi Tuhan, Lukman bahkan tidak pernah menyentuhnya seperti ini. Menyentuhnya dengan begitu lembut seolah ia adalah wanita paling berharga di dunia.Kevin berhenti mencumbunya saat merasakan tubuh Sasha gemetar. Ia mengulurkan tangan untuk mengusap air mata yang membasahi wajah Sasha. Dengan suara serak, ia berbisik tepat di telinga wanita itu. “Tenanglah. Aku akan membuatmu menjerit nikmat, tidak ada air mata kesedihan saat bersamaku.”Tak membuang waktu, Kevin melumat bibir Sasha lembut. Ia baru berhenti mencumbunya ketika Sasha tampak kehabisan napas. “He-hentikan ….” Namun, sekal

  • Skandal Satu Malam dengan Bos Suamiku   Bujukan Lukman

    “Kamu harus tidur dengan bosku agar aku tidak masuk penjara, Sha!” Sasha tersentak, sepasang mata indahnya membelalak dengan bibir terbuka mendengar ucapan suaminya.Sontak ia mendorong Lukman menjauh sambil menggelengkan kepala. “Apa kamu sudah gila, Mas? Bagaimana mungkin kamu meminta istrimu sendiri untuk tidur dengan pria lain?!” sentak Sasha dengan suara bergetar. “Apa kamu tidak memikirkan perasaanku? Aku tidak mau melakukannya!”Lukman berjalan mendekati Sasha, lalu memeluk istrinya dengan erat. “Sayang, apa kamu pikir hatiku tidak hancur dengan permohonanku ini?” tanyanya. “Tapi kita tidak punya pilihan lain, Sha. Apa kamu tega membiarkanku masuk penjara?”Sejenak, Sasha tidak mengatakan apapun. Air mata jatuh membasahi pipinya. “Lalu kamu tega menjadikanku tumbal?”Lukman melepas pelukannya dan menatap istrinya dengan lembut. “Tidak begitu, Sayang. Aku tahu kamu mencintaiku begitu besar. Begitupun dengan diriku.”“Lantas kenapa kamu memintaku untuk tidur dengan bosmu?”“Sha

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status