Share

Kevin dan Rencananya

Author: Sigma Rain
last update Huling Na-update: 2025-01-18 20:28:22

"Apa?" seru Lukman.

Tanpa sadar ia berteriak dirinya tidak bisa membayangkan. Kalau Kevin bermesraan dengan sekretarisnya.

Kevin menyipitkan mata, ia menjadi semakin curiga dengan sikap Lukman. "Kenapa kau terlihat terganggu mendengar aku akan bersama dengan sekretarisku? Kau tidak memiliki hubungan dengannya, bukan?"

Lukman tertawa kecil, sambil batuk. "Tidak! Tentu saja tidak karena saya adalah suami yang setia. Dan saya sangat mencintai istri saya."

Senyum sinis terbit di sudut bibir Kevin. Ia harus mengakui Lukman ini pandai sekali main sandiwara. Mungkin ia belum sadar atau memang tidak tahu kalau istrinya sudah tidur dengannya 

'Apakah mungkin wanita itu dengan sengaja tidur denganku. Demi membebaskan suaminya dari jeratan hukum tanpa sepengetauan suaminya? Kemarahan dan rasa cemburu Lukman saat itu terlihat begitu natural,' batin Kevin.

Keheningan yang sempat tercipta selama beberapa saat dipecahkan oleh Lukman. "Saya tidak bisa membawa istri saya ikut proyek itu. Ia memiliki kegiatannya sendiri. Dan tidak ada hal darurat yang mengharuskannya untuk ikut serta."

Kevin melipat tangan di depan dada. Matanya terlihat mengejek Lukman. Ia mencoba untuk bermain-main dengan Lukman.

“Pengacaraku akan membuat perjanjian kalau kau hanya bisa menjadi asistenku kembali dengan syarat istrimu turut serta.” Kevin memalingkan wajah ke arah pengacaranya.

Dan pria itu mengangguk kepala menyetujui apa yang dikatakan oleh Kevin. 

Kevin kembali mengalihkan tatapannya pada Lukman. “SIlakan kau pikirkan terlebih dahulu. Dan kau akan mendapatkan beberapa keuntungan dengan menjadi asistenku lagi. Nama baikmu akan kupulihkan, hingga seandainya dalam jangka waktu satu tahun kau ingin berhenti. Kau bisa mendapatkan pekerjaan dengan mudah.”

Lukman diam, ia tampak memikirkan apa yang dikatakan oleh Kevin. Tawaran itu terdengar bagus untuknya. Namun, ia juga tidak ingin terlihat terlalu bersemangat dengan apa yang disodorkan Kevin. 

“Aku akan memikirkannya terlebih dahulu. Karena apa yang kau tawarkan berkaitan dengan istriku dan aku harus bertanya kepadanya terlebih dahulu,” dusta Lukman.

“Baiklah! Aku memberikan waktu satu hari untukmu. Setelah itu tidak ada lagi kesempatan kedua bagimu.” Kevin melambaikan tangan memerintahkan kepada Lukman keluar dari ruangannya.

Lukman bangkit dari duduk berjalan keluar dari ruangan tersebut. Sesampai di luar ia langsung disambut oleh sekretaris Kevin. Yang terlihat begitu penasaran dengan apa yang terjadi.

“Kenapa kau dipanggil ke ruangan pak kevin? Apakah ada masalah?” tanya Devianna dengan tidak sabar.

Lukman menolehkan kepala ke arah pintu ruang kerja Kevin yang masihh tertutup rapat. “Ssst! Nanti kita bertemu tidak bicara di sini. Kita ketemu di tempat biasa.”

Deviannya mengangguk mengerti, ia kembali duduk di balik meja kerjanya. Sementara Lukman terus berjalan memasuki lift.

Di dalam ruang kerjanya Kevin memantau apa yang dilakukan oleh Lukman dan sekretarisnya, melalui kamera pengaman. ‘Semakin menarik saja, kalau Lukman setuju dengan tawaran dariku.’

“Kevin, apakah kamu yakin mempekerjakan pria seperti Lukman?” tanya pengacara Kevin.

“Seratus persen yakin! Kau buatkan saja perjanjian seperti apa yang sudah kukatakan. Besok, Lukman pasti akan datang untuk menandatanganinya,” tegas Kevin.

Pengacara itu pun mengangguk. ia keluar dari ruang kerja Kevin. Setelah memberikan janji surat perjanjian itu akan siap besok pagi. Ia akan mengantarkannya langsung kepada Kevin.

Kevin memutar-mutar kursi kerja yang didudukinya. Ia sudah menyiapkan rencana untuk melakukan pembalasan kepada Lukman dan istinya. Ia akan mengawasi mereka dalam jarak dekat. Akan dibuatnya kejahatan keduanya melakukan kesalahan yang bisa membuatnya terbebas dari pemerasan Lukman.

***

Sasha sedang memasak makan malam di dapur ketika ia mendengar bunyi pintu di buka. Ia tidak menyambut kedatangan suaminya seperti biasa. Dirinya masih merasa sakit hati setelah apa yang dituduhkan Lukman kepadanya.

“Buatkan kopi untukku!” perintah Lukman.

Sasha melirik Lukman yang berdiri di depan pintu dapur yang terbuka lebar. Di  tangannya tergantung jas dengan beberapa kancing kemeja yang terlepas.

Dalam diam Sasha menuruti perintah Lukman. Ia tidak ingin membuka suara untuk menghindari pertengkaran.

“Kevin memintaku kembali menjadi asistennya dengan syarat kita harus tinggal di lokasi proyek. Yang terletak di daerah sepi. Pak Kevin juga akan tinggal di sana. Kau harus bisa merayunya, supaya tidak perlu berada di lokasi proyek itu,” ucap Lukman dengan santainya.

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Kaugnay na kabanata

  • Skandal Satu Malam dengan Bos Suamiku   Permintaan Lukman

    Sontak saja Sasha menjadi terkejut, cangkiri berisi kopi panas yang dibawanya menjadi tumpah ke lantai. Ia memekik karena terkena percikan air kopi yang masih panas.“Dasar ceroboh! Kau tidak boleh bertingkah seperti itu di sana nanti. Aku tidak mau kau membuatku menjadi malu. Ini kesempatan besar bagiku untuk bisa berkarir di perusahaan lain dengan nama yang tidak tercoreng,” omel Lukman.Sasha membungkukan badan memunguti pecahan cangkir dengan hati-hati. Ia hanya diam saja mendengarkan apa yang dikatakan oleh Lukman.Selesai memunguti pecahan cangkir tersebut, Sasha kembali membuatkan kopi hitam yang baru untuk Lukman. Ia pun duduk di samping suaminya lagi.“Aku tidak mau ikut denganmu! Aku tidak ingin bertemu dengan bosmu itu lagi,” tegas Sasha.Lukman memukul meja bar dengan keras, hingga air yang ada dalam cangkir menjadi tumpah isinya. Matanya menyorot tajam Sasha menyiratkan kemarahan yang tidak dapat ditahannya.Sasha mengangkat dagunya, walaupun ada rasa takut melihat api am

    Huling Na-update : 2025-01-19
  • Skandal Satu Malam dengan Bos Suamiku   Kesedihan Sasha

    Badan Sasha bergetar jantungnya seolah-olah berlarian dengan cepat. Dilepaskannya tangan Lukman dengan kasar. Entah kenapa kata hamil diucapkan tepat di depan matanya membuat ia menjadi semakin takut.“Aku tidak berpikir akan bersedia dengan suka rela hamil anak dari pria lain. Dalam mimpiku yang terburuk sekalipun tidak pernah terbayang hal itu. Aku hanya menginginkan anak dari suamiku sendiri. Jangan pernah kau katakan lagi hal itu!” Sasha mengusap air matanya yang turun.Ia berjalan menuju wastafel membawa sayuran di tangan. Ia akan menyibukan diri dengan membuat makan malam daripada mendengarkan ucapan Lukman.Dengan suara lemah ia berkata, “Kumohon, jangan ingatkan diriku lagi tentang apa yang telah terjadi pada malam itu. Bantu aku untuk mengusir kenangan yang membuatku merasa malu dan kotor.”Lukman menyisir rambutnya dengan jemari, hingga menjadi berantakan. Ia memang masih mencintai Sasha, walaupun secara diam-diam dirinya memiliki kekasih di belakang istrinya.Ia berjalan me

    Huling Na-update : 2025-01-19
  • Skandal Satu Malam dengan Bos Suamiku   Pertemuan Lukman dengan Devinna

    “Sialan! Mau pergi kemana kau?” teriak Lukman kepada pria yang tadi meabraknya.Ia bergegas bangun dari terjatuhnya lalu berusaha mengejar pria yang tdi menabraknya. Namun, ia kehilangan jejak pria itu, ia menghilang di antara bangunan yang berjejer di dekat kelab malam yang didatanginya.Lukman membalikan badan berjalan memasuki kelab malam dengan wajah marah. Ia menuju ruang vip yang ada di ruangan tersebut, di mana kekasihnya menunggu.“Halo, Sayang! Kenapa wajahmu terlihat gusar?” tanya Devianna.Lukman menghenyakkan badan di atas sofa ganda tepat di samping kekasihnya itu. Ia melirik Devinna yang menatapnya dengan kening dikerutkan.“Aku tadi ditabrak seseorang dan sialnya, aku tidak berhasil mengejar pria itu,” ketus Lukman.Ia merogoh saku jaket yang dipakainya dan langsung menegakkan badan. “Astaga! Pria itu berhasil mengambil ponselku. Akan tetapi, ia tidak berhasil mengambil dompet milikku.”Devinna melihat Lukman dengan mimik wajah serius. Ia mengatakan kepada Lukman apa mu

    Huling Na-update : 2025-01-20
  • Skandal Satu Malam dengan Bos Suamiku   Lukman, Devinna dan Sasha

    Lukman tertegun sejenak. Ia dengan cepat memeluk kekasihnya itu. “Sayang! Aku tentu saja mencintaimu. Kamu tahu tidak, pak Kevin bilang kalau ia akan membawamu serta ke sana. Biar dirinya tidak sendirian. Kamu harus percaya kalau aku pasti akan menikahmu.”Devinna melepaskan pelukan Lukman. ia menatap pria itu dengan wajah cemberut. “Aku akan menagih janjimu untuk menikahiku.”Lukman menganggukkan kepala, ia bangkit dari duduknya. “Kita tidak bisa lama-lama terlihat bersama. Aku khawatir ada orang kepercayaan pak Kevin yang diminta untuk mengawasi kita.”Devinna bangkit dari duduknya juga. Ia berjalan berdampingan dengan Lukman keluar dari kelab malam tersebut. Lukman mengatarkan Devinna sampai ke mobilnya. Setelahnya barulah ia memasuki mobilnya sendiri.Beberapa jam berrselang, Lukman sudah sampai di rumahnya. Saat ia hendak menaiki tangga menuju kamar tidur. Dilihatnya lampu santai menyala. Ia pun berbalik menuju ruangan tersebut.“Bukankah aku sudah mengatakan kepadamu untuk tidak

    Huling Na-update : 2025-01-21
  • Skandal Satu Malam dengan Bos Suamiku   Argumentasi Kevin dan Lukman

    Lukman menjadi beran, ia memutar kasar badan Sasha, hingga mereka berhadapan. Dicekaunya dagu istrinya itu dengan kasar. “Sekaran apakah kau masih mengangapku pak Kevin? Apakah saat kita bercinta nanti yang ada di kepala dan hatimu pria itu?”Badan Sasha bergetar, ia membekap mulutnya meredam isak yang hendak keluar. Ia menepis dengan kasar lengan Lukman yang mencekau dagunya. Jarak tercipta beberapa inchi di antara keduanya. Sasha melihat Lukman dengan kabut air mata yang menggenang di pelupuk mata. “Apakah kau tidak mendengar ucapan penolakan dariku tadi? Betapa takutnya aku akan sentuhan itu? Tidakkah kau dapat merasakan penderitaanku?” Senyum sinis tersungging di bibir Lukman, ia menyisir rambutnya menggunakan jari. Hingga menjadi berantakan. Tidak mengucapkan sepatah kata pun pria itu membalikkan badan keluar dari balkon.Sasha memandangi punggung Lukman yang menghilang di balik pintu. Ia jatuh merosot terduduk ke lantai dengan air mata yang mengalir deras.‘Dan kau sekarang me

    Huling Na-update : 2025-01-23
  • Skandal Satu Malam dengan Bos Suamiku   Datang ke Pesta

    Kevin memicingkan mata melihat Lukman dengan lebih jelas. Senyum sinis terbit di sudut bibirnya. “Kamu tidak bisa menjawab, apa lagi menyangkalnya bukan?”Rahang Lukman mengetat, ia mengepalkan kedua tangan di samping tubuh. “Anda salah! Saya tentu saja akan melaporkan kehilangan ponsel itu. Dan juga saya sudah meminta rekaman kamera pengaman untuk melihat kejadian tersebut. Anda mungkin harus khawatir, bisa jadi orang yang mengambil ponsel saya adalah suruhan Anda.”Suara tawa keluar dari bibir Kevin. Ia mengatakan silakan saja kalau Lukman bisa membuktikan apa yang dikatakannya.Dengan ekspresi wajah geram Lukman keluar dari ruang kerja tersebut. Ia berjalan cepat saat melewati meja kerja Devinna. Sementara itu Kevin hanya menatap kepergian Lukman dengan dingin. Ia tidak takut kalau Lukman akan melapor ke polisi. Dirinya yakin orang kepercayaannya melakukan apa yang ia perintahkan dengan profesional.‘Kau ikuti terus Lukman kemana pun ia pergi! Kau juga harus mengirimkan laporan s

    Huling Na-update : 2025-01-24
  • Skandal Satu Malam dengan Bos Suamiku   Dua Rasa di Hati Sasha

    Tubuh Sasha bergetar hebat, ia sangat mengenali suara itu. Bagaimana mungkin ia bisa suara dengan nada tegas dan terdengar seksi di telinga. Dicekaunya lengan Lukman dengan erat karena rasa gugup bercampur takut. Lukman mengabaikan kegelisahan istrinya, ia membalikkan badan. Hingga bertatapan muka dengan Kevin. “Halo, pak Kevin! Bapak belum pernah bertemu dengan istri saya yang cantik. Namanya Sasha.”Mau tidak mau Sasha membalikkan badan, karena tangan Lukman mencubitnya. Membuat ia meringis menahan sakit.“Hmm, istrimu memang cantik. Saya bisa menerimanya kalau kamu tidak ingin pria lain melihatnya.” Kevin menyunggingkan senyum sinis.Deg! Jantung Sasha berdebar kencang. Matanya bertatapan dengan mata Kevin yang menyorot tajam. Pria itu mengulurkan tangan ke arahnya. Membuat ia harus menerima uluran tangan itu. Karena tidak ingin dianggap tidak sopan.“Se-selamat malam, Tuan! Senang bertemu dengan Anda,” gagap Sasha.Kevin mengangkat satu alis dengan raut wajah yang terkesan mengej

    Huling Na-update : 2025-01-25
  • Skandal Satu Malam dengan Bos Suamiku   Dansa dengan Kevin

    Tubuh Sasha bergetar hebat tanpa melihat pun ia sudah dapat menebak. Siapa pria yang berdiri tepat di balik punggungnya. Aroma parfum dan Nafas hangat pria itu menerpa punggungnya yang terbuka. “Sa-saya tidak bisa berdansa, Tuan.”Lukman melirik Sasha dengan ekspresi jengkel. Mengapa juga istrinya ini menjawab pertanyaan dari bosnya. Sudah jelas pria itu bertanya kepadanya.“Apa yang dikatakan oleh istri saya memang benar, Bos. Anda tidak ingin kaki Anda sakit karena terinjak heels yang dipakainya, bukan?” Lukman memaksakan diri untuk tersenyum.Kevin tidak beranjak dari posisinya yang berada di belakang punggung Sasha. Ia dapat merasakan kegelisahan dari wanita itu. Dan ia menyukainya.“Saya tidak akan pernah mengetahuinya, kalau tidak mencoba,” sahut Kevin.Diulurkannya tangan ke arah Sasha yang sudah membalikkan badan, hingga mereka tepat saling berhadapan. Dalam hatinya ia merasa senang karena dapat melihat Lukman yang harus menahan emosi. Ia dapat menduga, jika sampai di rumah n

    Huling Na-update : 2025-01-26

Pinakabagong kabanata

  • Skandal Satu Malam dengan Bos Suamiku   Konfrensi Pers

    Sasha menggeliatkan badan mencoba menghindari cumbuan Kevin. “Tolong, jangan buat aku merasa diriku begitu hina dan rendah. Karena merasa tubuhkulah yang membuatmu menginginkanku.”“Argh!” erang Kevin kesal.Ia beranjak menjauh dengan tangan mengacak rambutnya, hingga menjadi berantakan. “Sebaiknya kita memang tinggal terpisah untuk sementara waktu. Karena aku yang tidak bisa menahan diriku menyentuhmu. Sementara kamu jelas tidak menganggap rendah hal itu.”Kevin berjalan cepat keluar dari kamarnya dan hampir saja menabrak pelayan di rumahnya. Dengan suara dingin ia berkata, “Tolong jaga baik-baik calon istri dan calon anak kami yang sedang dikandungnya. Kabarkan kepada saya keadaan Sasha kapan saja. Saya akan tinggal di apartemen.”Pelayan Kevin tertegun mendengarnya. Sebelum ia dapat menjawab perintah dari tuannya itu. Kevin sudah berlalu pergi menuruni tangga dengan cepat.Sesampai di luar rumah sopir pribadi Kevin dengan sigap membukakan pintu mobil untuknya. Mobil meluncur menuju

  • Skandal Satu Malam dengan Bos Suamiku   Masalah dan Godaan

    Kevin menyembunyikan wajah Sasha dalam pelukan hangatnya. Satu tangannya merapikan tali gaun Sasha yang merosot, karena ulah tangannya. “Tenanglah! Aku akan membereskan masalah ini. Kau tidak perlu merasa bersalah dan gemetaran, karena ulah Lukman.”Sasha merasa bersyukur Kevin tidak membiarkan kamera wartawan memotretnya di saat penampilannya berantakan. Ia dapat merasakan Kevin melepas jas yang dipakainya untuk ia sampirkan di pundak Sasha.Kevin membalikkan badan menghadap wartawan yang siap dengan kamera, alat perekam, serta microphone mereka.“Kalian sudah melanggar privasi. Demi mendapatkan berita yang berasal dari sebuah gosip. Apakah kalian tau, kalau pria bernama Lukman yang menjadi naras umber kalian adalah seorang buronan? Sekarang katakan kepada saya di mana pria itu bersembunyi dan berikan nomor teleponnya kepada pihak berwajib atau pengacara saya!” tegas Kevin.Dipandanginya dengan tajam dan wajah dingin para wartawan yang mengerumuninya. Ia menatap mereka satu persatu.

  • Skandal Satu Malam dengan Bos Suamiku   Gangguan Jarak Jauh dari Lukman

    Sasha membuka mulut lalu membekapnya dengan tangan, Air matanya jatuh berlinang, ia tidak menyangka Kevin akan mengungkapkan isi hatinya. “A-aku tidak tahu,” sahut Sasha dengan suara tersendat,Kevin meraih jemari Sasha kebibirnya untuk ia kecup jari-jari tangan Sasha. Satu demi satu dengan penuh kelembutan. “Apakah kau tidak percaya dengan apa yang kukatakan kepadamu? Aku tidak berbohong, Sha! Aku memang bodoh, karena terlambat menyadari perasaanku untukmu.”“A-aku percaya kepadamu, karena aku dapat merasakannya. Sayangnya cinta kita tidak dapat bersatu, karena aku masih terikat pernikahan,” lirih Sasha.“Aku akan menemukan Lukman, sekalipun aku harus memasuki hutan dan menyelam lautan. Aku akan menemukan keberadaan pria brengsek itu!” ucap Kevin dengan penuh tekad.Sasha menggelengkan kepala mengusir bayangan kekusutan masa depannya. Seandainya ia tidak berhubungan dengan Kevin. Kehamilannya tidak akan menjadi masalah yang besar. “Kita tidak boleh terlihat bersama, hingga bayi yang

  • Skandal Satu Malam dengan Bos Suamiku   Kevin Tersadarkan

    Sasha menyunggingkan senyum lemah ke arah wanita itu. Bagaimana mungkin Kevin akan menikarhinya, ia hanyalah pemuas nafsu pria itu. Selain itu dirinya masih berstatus sebagai istri Lukman di mata hukum.“Tidak akan ada pernikahan di antara kami. Maaf, mengecewakan Bibi,” sahut Sasha, setelah terdiam selama beberapa saat.Sesampai di depan pintu sebuah kamar yang terletak di lantai dua. Pelayan itu mengatakan, jika kamar itu menjadi kamar Sasha. Selama ia berada di rumah tersebut.Dibukanya pintu kamar memperilihatkan ruangan yang tertata rapi. Dilangkahkannya kaki memasuki kamar tersebut.‘Apakah keputusanku tepat dengan berada di rumah ini? Bagaimana, kalau keputusan yang kuambil justru hanya membuatku berada dalam masalah yang lebih besar.’ Sasha membaringkan badan di atas ranjang.Ia sangat lelah dan ingin mengistirahatkan fisik, serta fikirannya dari keruwetan yang terjadi. Semenjak terlibat dalam hubungan terlarang dengan Kevin, ia selalu berada dalam bayang-bayang masalah yang t

  • Skandal Satu Malam dengan Bos Suamiku   Keputusan Terbaik Diambil di Saat yang Tepat

    Ponsel yang ada di tangan Sasha tergelincir jatuh ke permadani yang menutupi lantai. Kevin langsung mengambil ponsel itu. Wajahnya terlihat dingin dengan mata memperlihatkan kemarahan. ‘Kau tidak akan pernah bisa bertemu atau pun menyakiti Sasha!”Kevin meraih Sasha kepelukannya dan kali ini wanita itu tidak melakukan penolakan. Ia terlihat pasrah dalam pelukan Kevin.“Sekarang kau sudah tidak usah ragu lagi untuk tinggal denganku. Bisa saja Lukman dan kekasihnya akan berlaku jahat kepadamu untuk membalas dendam. Kau tentu tidak menginginkan hal itu terjadi, bukan?” Kevin meregangkan pelukan Sasha di pinggangnya.Sasha mengangkat wajah, sampai matanya bertemu dengan mata Kevin. “Aku merasa malu, karena suamiku secara terang-terangan lebih memilih selingkuhannya daripada diriku. Ia juga tega sekali membentakku.”Mungkin, karena pengaruh dari kehamilannya. Hingga Sasha berubah menjadi begitu sensitif, serta cengeng. Tubuhnya memiliki keinginannya sendiri yang tidak bisa ia kendalikan.D

  • Skandal Satu Malam dengan Bos Suamiku   Shasa Benar Hamil

    Sasha membuka matanya, melalui cermin tatapannya dan Kevin bertemu, “Aku tidak sedang hamil dan aku bisa pergi sendiri ke rumah sakit untuk memeriksakan diriku, jika memang diperlukan!”Kevin menatap tajam Sasha, ia merasa jengkel dengan sikap keras kepala wanita itu. Yang menolak perhatian darinya. Wanita itu berlagak bersikap mandiri bisa mengatasi semua masalahnya seorang diri.“Jangan keras kepala, Sha! Aku tahu kamu pada saat ini sedang dalam keadaan yang tidak baik-baik saja. Setidaknya diriku bisa menjadi teman untukmu, karena hanya itu yang bisa kutawarkan saat ini.” Kevin mengambil tissue gulung membersihkan untuk membersihkan wajah Sasha.Kembali Sasha memejamkan mata, seandainya saja kondisi fisik dan mentalnya dalam keadaan baik. Ia tidak akan terlihat begitu menyedihkan seperti ini.Tiba-tiba saja pandangan Sasha menjadi buram, kakinya goyah tidak sanggup menopang tubuhnya lagi. Hingga ia limbung hendak jatuh ke lantai, tetapi Kevin dengan sigap menangkap pinggang Sasha m

  • Skandal Satu Malam dengan Bos Suamiku   Antara Hasrat Terlarang dan Rasa Cinta

    Sasha tersenyum keut dengan lirih ia berkata, “Aku hanya menjadi objek pemuas nafsumu saja selama ini. Terima kasih, sudah berkata jujur, walaupun terasa amenyakitkan menerima kebenaran yang kau berikan. Maaf, hati dan perasaanku bukan untuk percobaan dari perasaanmu!”“Argh!” erang Kevin nyaring.Ia memukulkan kepalan tangannya pada dinding, hingga tangannya menjadi terluka dan berdarah. Namun, ia tidak peduli. Karena dirinya membenci kesalahpahaman dari apa yang ia katakan kepada Sasha.Sasha berjalan mundur, karena merasa takut. Ia tidak berani melihat wajah Kevin yang tadi sempat dilihatnya merah dikarenakan emosi.“Aku tidak menganggapmu sebagai pemuas nafsu semata! Pahamilah, kalau apa yang kuraakan kepadamu itu terlalu rumit untuk bisa kujabarkan. Aku lebih suka kau menyebut apa yang kita berdua rasakan sebagai gairah yang alamiah antara pria dan wanita.” Kevin menatap Sasha dengan lembut.Sasha tertawa sumbang. Ia menertawakan kebodohan dirinya yang sempat berfikir, jika perci

  • Skandal Satu Malam dengan Bos Suamiku   Tawaran dari Kevin untuk Sasha

    Sontak saja Sasha membelalakkan mata menatap tidak percaya Kevin. “Kamu terlalu percaya diri. Apa kamu pikir aku sekarang masih menyukaimu? Tentu saja tidak! Aku membencimu dan tidak ingin melihat wajahmu lagi.”Kevin menyunggingkan senyum yang terlihat misterius. Ia berjalan mendekati Sasha berhenti tepat di hadapan wanita itu. Di mana jarak antara keduanya begitu rapat. Hembusan nafas hangat Kevin menerpa wajah Sasha.Membuat wanita itu tanpa sadar memejamkan mata meresapi aroma parfum yang dipakai Kevin. Ia terhanyut dengan kenangan akan parfum tersebut. Hal yang seharusnya ia lupakan, karena hanya membuat terluka saja.Suasana intim itu terganggu dengan perut Sasha yang berbunyi nyaring. Membuat Kevin tertawa dengan keras, sementara Sasha menjadi malu dengan wajah bersemu merah.Kevin menangkap tangan Sasha yang memukul dadanya. Ia menarik tangan itu, hingga Sasha jatuh ke dalam pelukannya.“Aku lebih suka kau yang marah seperti ini, dibandingkan dengan dirimu yang bermuram durja.

  • Skandal Satu Malam dengan Bos Suamiku   Keadaan di Luar Kendali

    ‘Brensek! Kau harus menemukan keberadaan Lukman jangan sampai ia menghilang begitu saja. Kau melapor, kalau sudah menemukan keberadaan pria itu dan kekasihnya!’ bentak Kevin, melalui sambungan telepon.Suasana hati Keviin menjadi semakin buruk saja. Ia mengerang dengan nyaring melampiaskan rasa marahnya. Dengan cepat ia mengambil keputusan, kalau dirinya harus mendatangi Sasha. Tidak peduli wanita itu akan menolak kedatangannya.Disambarnya jaket yang tergantung di dinding dengan langkah cepat ia berjalan keluar kamar, sambil memasang jaketnya.Sopir Kevin yang baru saja membaringkan badan di sofa menjadi terkejut melihat kehadiran Kevin. “Apakah kita akan pergi, Pak?”“Tidak! Kita tidur,” ketus Kevin.Bergegas sopir itu bangun dari berbaringnya, sambil menguap. Pada saat ia berjalan menuju pintu Kevin menegurnya galak.“Saya tidak mau mendapat celaka dengan kamu yang mengemudi dalam keadaan mabuk! Cuci mukamu dahulu baru kita berangkat,” tegur Kevin galak.Sopir Kevin mengangguk, ia

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status