Share

Argumentasi Kevin dan Lukman

Penulis: Sigma Rain
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-23 20:55:46

Lukman menjadi beran, ia memutar kasar badan Sasha, hingga mereka berhadapan. Dicekaunya dagu istrinya itu dengan kasar. “Sekaran apakah kau masih mengangapku pak Kevin? Apakah saat kita bercinta nanti yang ada di kepala dan hatimu pria itu?”

Badan Sasha bergetar, ia membekap mulutnya meredam isak yang hendak keluar. Ia menepis dengan kasar lengan Lukman yang mencekau dagunya.

Jarak tercipta beberapa inchi di antara keduanya. Sasha melihat Lukman dengan kabut air mata yang menggenang di pelupuk mata. “Apakah kau tidak mendengar ucapan penolakan dariku tadi? Betapa takutnya aku akan sentuhan itu? Tidakkah kau dapat merasakan penderitaanku?”

Senyum sinis tersungging di bibir Lukman, ia menyisir rambutnya menggunakan jari. Hingga menjadi berantakan. Tidak mengucapkan sepatah kata pun pria itu membalikkan badan keluar dari balkon.

Sasha memandangi punggung Lukman yang menghilang di balik pintu. Ia jatuh merosot terduduk ke lantai dengan air mata yang mengalir deras.

‘Dan kau sekarang me
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Skandal Satu Malam dengan Bos Suamiku   Datang ke Pesta

    Kevin memicingkan mata melihat Lukman dengan lebih jelas. Senyum sinis terbit di sudut bibirnya. “Kamu tidak bisa menjawab, apa lagi menyangkalnya bukan?”Rahang Lukman mengetat, ia mengepalkan kedua tangan di samping tubuh. “Anda salah! Saya tentu saja akan melaporkan kehilangan ponsel itu. Dan juga saya sudah meminta rekaman kamera pengaman untuk melihat kejadian tersebut. Anda mungkin harus khawatir, bisa jadi orang yang mengambil ponsel saya adalah suruhan Anda.”Suara tawa keluar dari bibir Kevin. Ia mengatakan silakan saja kalau Lukman bisa membuktikan apa yang dikatakannya.Dengan ekspresi wajah geram Lukman keluar dari ruang kerja tersebut. Ia berjalan cepat saat melewati meja kerja Devinna. Sementara itu Kevin hanya menatap kepergian Lukman dengan dingin. Ia tidak takut kalau Lukman akan melapor ke polisi. Dirinya yakin orang kepercayaannya melakukan apa yang ia perintahkan dengan profesional.‘Kau ikuti terus Lukman kemana pun ia pergi! Kau juga harus mengirimkan laporan s

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-24
  • Skandal Satu Malam dengan Bos Suamiku   Dua Rasa di Hati Sasha

    Tubuh Sasha bergetar hebat, ia sangat mengenali suara itu. Bagaimana mungkin ia bisa suara dengan nada tegas dan terdengar seksi di telinga. Dicekaunya lengan Lukman dengan erat karena rasa gugup bercampur takut. Lukman mengabaikan kegelisahan istrinya, ia membalikkan badan. Hingga bertatapan muka dengan Kevin. “Halo, pak Kevin! Bapak belum pernah bertemu dengan istri saya yang cantik. Namanya Sasha.”Mau tidak mau Sasha membalikkan badan, karena tangan Lukman mencubitnya. Membuat ia meringis menahan sakit.“Hmm, istrimu memang cantik. Saya bisa menerimanya kalau kamu tidak ingin pria lain melihatnya.” Kevin menyunggingkan senyum sinis.Deg! Jantung Sasha berdebar kencang. Matanya bertatapan dengan mata Kevin yang menyorot tajam. Pria itu mengulurkan tangan ke arahnya. Membuat ia harus menerima uluran tangan itu. Karena tidak ingin dianggap tidak sopan.“Se-selamat malam, Tuan! Senang bertemu dengan Anda,” gagap Sasha.Kevin mengangkat satu alis dengan raut wajah yang terkesan mengej

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-25
  • Skandal Satu Malam dengan Bos Suamiku   Dansa dengan Kevin

    Tubuh Sasha bergetar hebat tanpa melihat pun ia sudah dapat menebak. Siapa pria yang berdiri tepat di balik punggungnya. Aroma parfum dan Nafas hangat pria itu menerpa punggungnya yang terbuka. “Sa-saya tidak bisa berdansa, Tuan.”Lukman melirik Sasha dengan ekspresi jengkel. Mengapa juga istrinya ini menjawab pertanyaan dari bosnya. Sudah jelas pria itu bertanya kepadanya.“Apa yang dikatakan oleh istri saya memang benar, Bos. Anda tidak ingin kaki Anda sakit karena terinjak heels yang dipakainya, bukan?” Lukman memaksakan diri untuk tersenyum.Kevin tidak beranjak dari posisinya yang berada di belakang punggung Sasha. Ia dapat merasakan kegelisahan dari wanita itu. Dan ia menyukainya.“Saya tidak akan pernah mengetahuinya, kalau tidak mencoba,” sahut Kevin.Diulurkannya tangan ke arah Sasha yang sudah membalikkan badan, hingga mereka tepat saling berhadapan. Dalam hatinya ia merasa senang karena dapat melihat Lukman yang harus menahan emosi. Ia dapat menduga, jika sampai di rumah n

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-26
  • Skandal Satu Malam dengan Bos Suamiku   Dansa dan Ciuman

    Sasha mencoba melepskan pelukan Kevin di pinggangnya, tetapi pria itu justru mengeratkan pelukannya. “Lepaskan!”Kevin menundukkan kepala berbisik di telinga Sasha. “Kenapa mau pergi? Apa kamu pikir saya akan mengulang apa yang terjadi malam itu?” bisik Kevin dengan suara serak.Sasha menggigit bibir menahan desahan yang hampir keluar dari bibirnya. Kevin dengan segaja mencium pundaknya yang terbuka. “Anda salah orang! Saya baru pertama kali bertemu dengan Anda. Tadi saya sempat berfikir kalau Anda itu adalah teman saya. Karena wajah kalian yang hampir mirip, tetapi ternyata bukan,” ucao Sasha.Tangan Sasha terulur mencoba untuk menjauhkan wajah Kevin dari pundaknya. Namun, pria itu bergeming, ia justru mencium pipi Sasha sekilas. Membuat Sasha mengangkat wajahnya melayangkan tatapan galak. Hal itu justru dimanfaatkan Kevin untuk memberikan ciuman di bibirnya.“apa-apaan Anda ini!” seru Sasha.Ia mendorong dengan kasar Kevin, hingga menjauh darinya. Begitu berhasil ia langsung berlar

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-27
  • Skandal Satu Malam dengan Bos Suamiku   Pertengkaran Kevin, Lukman dan Sasha

    “Tu-tuan! Tolong jangan bertengkar di sini. Kita tidak ingin menjadi bahan tontonan, bukan?” pinta Sasha dengan tatapan memohon.Lukman mendelik ke araah Sasha, ia merasa istrinya itu sudah merendahkan dirinya. Menganggap ia tidak mampu menghadapi Kevin.Kevin mengamati pasangan suami istri itu secara bergantian. Ia memang bermaksud untuk membalas dendam kepada kedua pasangan itu. Namun, ia tidak suka kalau ada lelaki yang menyakiti perempuan secara fisik.“Ingat, Lukman! Saya tidak ingin melihat kau bermain fisik kepada istrimu.” Kevin membalikkan badan. Meninggalkan kedua pasangan itu yang tetap berdiam di tempat mereka berdiri.Sashalah yang memecahkan keheningan yang tercipta di antara mereka berdua. Dengan suara lemah ia berkata, “aku ingin pulang saja. Terserah kalau kau ingin tetap berada di tempat ini.”Lukman mendengus kasar, meraih lenagn Sasha dan mencekalnya dengan kasar. “Kita pulang bersama-sama.”Keduanya berjalan keluar dari ballroom tersebut. Sasha merasa punggungnya

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-28
  • Skandal Satu Malam dengan Bos Suamiku   Godaan Kevin

    Tangan Sasha bergetar hebat, hingga ponsel yang ada di tangannya hampir terjatuh. ‘Astaga! Dari mana pria itu mengetahui nomor ponselku? Tidak mungkin Mas Lukman memberikannya.’Dihapusnya pesan itu dan diblokirnya kontak dari orang yang mengirimkan pesan. Yang ia duga berasal dari Kevin.Diletakkannya ponsel di atas kasur dan ia hendak menuju kamar mandi. Namun, ponselnya berdering. Hingga ia membalikkan badan mengangkat ponsel itu.‘Dari nomor tidak dikenal. Sebaiknya kuabaikan saja,’ batin Sasha.Ia berjalan kembli menuju kamar mandi. Dilepakanya pakaian yang melekat di badan. Dinyalakannya pancuran dan ia berdiri di bawahnya. Air yang dingin terasa menusuk kulit Sasha. Namun, ia tidak peduli. Digosoknya bibir yang tadi dicium Kevin. ‘Aku harus menjauhkan diriku dari pria itu. Ia berbahaya untuk keamanan hati dan ketenangan rumah tanggaku. Aku harus bisa mencari cara menghindari pria itu saat mengikuti mas Lukman di lokasi proyek.’Sasha mencoba menebak alasan sesungguhnya yang

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-29
  • Skandal Satu Malam dengan Bos Suamiku   Bias

    Bahu Sasha terkulai lemah, ia berjalan mundur sembari melayangkan tatapan sedih. “Kapan semua masalah ini akan berakhir? Semua bermula dari permintaanmu dan berujung pada diriku yang menjadi tersangka untuk semua kekacauan yang ditimbulkan.”Hanya suara gumaman yang tak jelas terlontar dari bibir Lukman. Pria itu terbaring di lantai dengan dengkuranya terdengar nyaring.Sasha berjalan menaiki tangga menuju kamar. Diambilnya bantal dan selimut, kemudian dibawanya ke luar kamar. Sesampai di dekat Lukman, ia memasangkan bantal dan selimut di badan suaminya itu. Setelahnya Sasha berjalan menuju sofa yang tidak jauh dari situ.Duduk di sofa dalam gelap karena lampu sudah dimatikannya kembali. Sasha memandangi Lukman yang terlihat damai dalam tidurnya. Disenderkannya punggung pada sandaran sofa dengan mata terpejam. Tidak terasa Sasha jatuh tertidur di sofa itu.‘Ah! Kenapa kepalaku rasanya berputar-putar.’ Lukman memijat kepalanya yang terasa sakit. Perutnya terasa mual membuat ia bergega

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-01
  • Skandal Satu Malam dengan Bos Suamiku   Terkejut

    Wajah Kevin langsung berubah, aura kemaharan tampak jelas terlihat di matanya. “Kau lupa dengan peringatanku! Tidak ada rasa cemburu. Kau boleh pergi dan tidak usah menemuiku lagi.”Sontak saja wanita itu menjadi terkejut matanya terlihat berkaca-kaca. Ia berlari menghmbur kepelukan Kevin yang tidak membalas. Dan wajahnya pun terlihat dingin seakan tidak tersentuh.“Sa-sayang! Aku minta maaf sudah berkata seperti itu. Sungguh aku tidak memiliki rasa cemburu sama sekali kepada wanita itu. Tolong jangan kau ambiil hati apa yang kukatakan tadi,” gagap wanita itu.Kevin mendorong pelan badan wanita yang pernah menjadi kekasihnya itu. “Sayangnya apa yang sudah kuucapkan tidak akann kutarik lagi. Hubungan kita sudah cukup sampai di sini saja.” Kevin berjalan pergi meninggalkan wanita itu yang terdiam. Air mata wanita itu mengalir dengan deras, tetapi Kevin sama sekali tidak peduli. Mereka sudah memiliki kesepakatan di awal hubungan. Dan ia berhak mengakhirinya, setelah wanita itu berulah

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-01

Bab terbaru

  • Skandal Satu Malam dengan Bos Suamiku   Malam yang Mendebarkan

    Sasha meraih tangan Kevin menggenggamnya dengan erat. Ia bahkan menempelkan badannya kepada pria itu. Badannya bergetar dengan keringat dingin mebasahi punggung, serta lengannya.“Pak Kevin, saya takut mereka semua melihat saya dengan tatapan nakal,” bisik Sasha kepada Kevin.Mengikuti arah tatapan dari Sasha, Kevin menduga, kalau sudahada kaabr yang tidak baik tentang hubungan mereka berdua.Kevin mengajak Sasha untuk duduk di sofa ruang tamu, bangunan yang merupakan mess untuk pekerja. Ia melayangkan tatapan dingin kepada bawahannya.“Apa yang kalian lihat? Wanita ini namanya bu Sasha, ia istri dari pak Lukman yang akan menjadi wakil pimpinn proyek di sini. Beliau tidak bisa datang bersama dengan istrinya, karena ada beberapa hal yang masih harus diselesaikannya di Jakarta. Bersikaplah sopan kepadanya!” tandas Kevin.Seakan tersedar, setelah mendapatkan teguran dari Kevin. Mereka pun pamit kembali ke kamarnya masing-masing.Pegawai yang sebelumnya menyambut kedatangan Sasha dan Kev

  • Skandal Satu Malam dengan Bos Suamiku   Perjalanan yang Penuh Ketegangan

    Kevin mencondongkan badan ke arah Sasha, hingga jarak wajah mereka begitu dekat. “Kau boleh bilang begitu! Akan tetapi tidak denganku. Aku akan memaksamu untuk melakukan tes, apabila kamu memang hamil.”Sasha memberengut, ia mendorong Kevin menjauh. Ia merasa malu, karena pertengkarannya dengan Kevin terdengar oleh sopir taksi. Ia mendesah dengan keras merasa dirinya tidak bisa melawan Kevin.“Tuan dan Nyonya! Kita berhenti dahulu untuk istirahat.” Sopir taksi itu melirik mereka, melalui kaca spion.“Iya!” sahut Kevin singkat.Begitu taksi yang mereka tumpangi berhenti di parkiran restoran. Ketiganya turun dari taksi berjalan memasuki restoran tersebut.Duduk hanya berdua saja dengan Kevin, karena sopir mereka lebih memilih untuk duduk di luar restoran tersebut. “Saya mau ke toilet dahulu.” Sasha meletakkan tas kecilnya yang berisikan dompet dan ponsel. Ia langsung berjalan menuju toilet tidak menunggu jawaban dari Kevin. Sesampainya di sana Sasha menuntaskan kegiatan alamiahnya. Ke

  • Skandal Satu Malam dengan Bos Suamiku   Percakapan Antara Sasha dan Kevin

    Badan Sasha bergetar, karena emosi. Matanya berkabut dengan butir air mata yang siap tumpah. “K-kau tidak seharusnya mengucapkan kalimat itu! Kau hanya membuatku mengingat, kalau diriku ini adalah seorang pendosa yang pantas dihukum.”“Sial!” umpat Kevin kasar.Ia meraih Sasha kepelukannya dan diabaikannya penolakan, serta perlawanan dari wanita itu. Ia mengukung Sasha ke dalam pelukannya yang kokoh. “Diamlah, Sha! Aku minta maaf, sudah mengatakan hal yang tidak berperasaan, seperti tadi. Berhentilah menyalahkan dirimu,” bisik Kevin.Sasha memukulkan kepalan tangannya yang mungil ke dada Kevin. Ia benci pria itu yang baru saja berkata kasar kepadanya. Kemudian bersikap lembut, setelah melihat ia terluka. “Aku bukanlah ping pong yang bisa kau mainkan sesukamu.”Diusapnya air mata yang membasahi wajah Sasha menggunakan lengan kemejanya. Ia juga menyingkirkan anak rambut yang menutupi sebagian wajah Sasha. “Kau memang bukan bola, kau adalah wanita yang memiliki hati dan perasaan.”Sasha

  • Skandal Satu Malam dengan Bos Suamiku   Melanjutkan Perjalanan

    Sasha melototkan mata ke arah Kevin, ia mendengus dengan kasar “Apakah Anda tidak pernah mengetahui, kalau seseorang itu tidak ingin berbicara, berarti Anda juga harus diam.”Mendapat jawaban, seperti itu dari Sasha, Kevin menjadi naik darah. Ia memukul dengan keras meja, hingga membuat piring dan gelas menjadi bergetar. Satu gelas yang terletak di pinggir meja menjadi terjatuh ke lantai menimbulkan bunyi nyaring.Tubuh Sasha bergetar takut, ia sadar sudah memancing kemarahan Kevin. Ia berlutut untuk memunguti pecahan gelas, supaya tidak terinjak. Namun, ia sedikit ceroboh justru menjadi terluka jarinya. Terkena ujung pecahan gelas yang runcing.“Aw!” Sasha bangkit dari berlututnya.Ia berjalan menuju wastafel. Dicucinya luka di tangan dengan air hangat. sambil menggigit bibir menahan rasa sakit.‘Kenapa aku sampai bertindak ceroboh, seperti ini,’ gumam Sasha.Air keran yang tadinya tidak berwarna menjadi berwarna merah, karena bercampur dengan darah yang mengucur dari luka di jarinya

  • Skandal Satu Malam dengan Bos Suamiku   Merajuk

    “Diamlah, Sha!” Sebelum Sasha sempat menyadari apa yang dilakukan oleh Kevin. Ia merasakan tanganya ditarik keluar dari lift tersebut.Sasha tidak berontak, karena ia tidak mau menarik perhatian dari petugas keamanan atau pun tamu hotel yang lainnya. Ia takut akan menjadi berita dan diketahui olah suaminya.Dibiarkannya dirinya dibawa Kevin kembali ke kamarnya. Begitu keduanya sudah masuk, Kevin menutup pintu dengan keras. Ia memukulkan lengannya pada dinding kamar Sasha. Membuat wanita itu berjengit terkejut. “Kau pikir dengan main kabur seperti itu akan memecahkan masalah? Duduk dan nikmati makananmu! Besok kita akan melanjutkan perjalanan. Tidak ada kata, serta sikap merajuk lagi!” perintah Kevin.Sasha berjalan menuju kamar mandi. Sesampai di sana, ia mencuci wajah dengan air hangat. Ia tidak ingin berlama-lama melihat pantulan wajahnya di cermin. “Kukira kau akan mengurung dirimu di kamar mandi dan memerlukan dirimu untuk membopong keluar dari sana,” sindir Kevin.Sasha hanya d

  • Skandal Satu Malam dengan Bos Suamiku   Pertengkaran Sasha dan Kevin

    “Kau membuatku melupakan su …” ucapan Sasha dipotong Kevin dalam sebuah ciuman yang dalam.“Jangan pikirkan dan sebut nama pria lain. Saat ini hanya ada kau dan aku saja,” Kevin menyatukan tubuh mereka dalam beberapa kali hentakan.“Ah, Kevin! Mengapa kau memberikan kenikmatan ini kepadaku,” desah Sasha.Kevin menjawab dengan menyatukan tubuh mereka berdua, hingga keduanya mencapai puncak secara bersama-sama.setelah selesai bercinta Kevin mencium bibir Sasha sekilas, kemudian ia beranjak dari atas tempat tidur menuju kamar mandi. Sebelum masuk ia berhenti di depan pintu berkata, “Ayo, bergabunglah denganku membersihkan badan.”Sasha terlihat ragu, karena merasa malu terlihat tanpa busana di hadapan pria itu. Keraguannya diketahui oleh Kevin.“Apakah kau masuh merasa malu di hadapanku? Aku sudah melihat dan menyentuh semua bagian tubuhmu. Tidak ada yang tidak kuketahui dari tubuhmu itu,” kata Kevin.Sasha mendelikkan mata ke arah Kevin, tetapi ia pada akhirnya menyingkirkan juga selim

  • Skandal Satu Malam dengan Bos Suamiku   Dosa Manis itu Kembali Terulang

    Sasha menyikut perut Kevin menggunakan lengannya. Pipinya bersemu merah ada rasa senang digoda oleh pria itu. Desir aneh menghinggapi hati Sasha. “Bagaiman caranya saya tahu kita akan berangkat besok menuju lokasi proyek? Apakah Tuan akan memanggil saya, melalui resepsionis?”Kevin meletakkan tangannya pada dinding dekat kepala Sasha, hingga wanita itu seolah terkurung. “Aku akan mengundang diriku sendiri untuk datang ke kamarmu. Nantikan saja kedatangan tak terdugaku.”Sasha menundukkan badan, agar ia bisa keluar dari lift tersebut. Sykurnya Kevin tidak menghalanginya. Pria itu juga ikut berjalan keluar tepat di belakang punggungnya.Sasha memasukan kunci dalam bentuk kartu ke tempatnya. Begitu pintu sudah terbuka Sasha membalikkan badan menghadap Kevin. Ternyata itu merupakan suatu kesalahan, karena dirinya menjadi berhadapan dengan tubuh Kevin. Yang berdiri rapat tepat di belakangnya.Tangan Kevin terulur mendorong Sasha masuk. Dengan terpaksa wanita itu berjalan mundur, karena bad

  • Skandal Satu Malam dengan Bos Suamiku   Godaan Kevin

    Sasah menundukkan kepala tidak berani menatap mata Kevin. “Maaf, saya sudah mengganggu dengan pertanyaan yang saya buat.”“Tidak mengapa, kami mengerti. Sebagai seorang wanita yang datang ke tempat asing tentu wajar bagi Anda untuk banyak bertanya,” timpal salah seorarng pegawai Kevin.Makan siang itu berlanjut dengan kehenigan. Hanya denting sendok saja yang sesekali terdengar. Tidak ada yang membuka percakapan lagi. Selesai makan sianng kedua pegawai Kevin bangkit dari duduk mereka. Keduanya akan duluan melanjutkan perjalanan. Sasha mengikuti Kevin berjalan keluar restoran tersebut. Sebenarnya ia hendak protes haya saja tidak ingin menjadi tontonan dari pengunjung restoran ituBegitu keduanya sdauh berada di luar jauh dari tatapan dan pendengaran pengunjung restoran lainnya. Sasha bertanya kepada Kevin, “Sekarang kita bagaimana? Kamu sudah mengusir kedua pegawai itu pergi lebih dahulu.”. “Tenanglah! Kita akan sampai di lokasi proyek, walaupun tanpa kedua pegawai itu. Akan ada y

  • Skandal Satu Malam dengan Bos Suamiku   Berhenti Sejenak

    Mendengar apa yang dikatakan Sasha, Kevin tersenyum kecil. “Kau benar sekali! Karena dirimu itu terlalu menggoda dan membuatku tidak dapat mencegah diriku sendiri untuk menyentuhmu.”Sasha mendorong dada Kevin, agar menjauh darinya. Namun, pria itu justru mendekatkan wajahnya, sampai bibir mereka hanya berjarak beberapa inchi saja.“Bibirmu yang merah mereka terlalu menggoda untuk dilewatkan begitu saja.” Kevin menyentuhkan bibirnya dengan bibir Sasha. Tidak siap dengan apa yang dilakukan Kevin. Bibir Sasha terbuka dengan sendirinya menyambut bibir Kevin. Ia terhipnotis dengan mata coklat milik pria yang seharusnya ia hindari.Suara dering ponsel Kevin yang berbunyi nyaring menjadi penyelamat Sasha dari rasa malu. Karena mereka hampir saja menjadi tontonan dengan mempertunjukan kemesraan di tempat parkir. Yang bisa saja dilihat oleh banyak orang.“Telepon sialan!” umpat Kevin.Ia menjauhkan badannya dari Sasha, sambil tetap memperhatikan wanita itu membuka pintu mobil lalu keluar. Ia

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status