Share

Tawaran Mendadak Kevin

Author: Sigma Rain
last update Last Updated: 2025-01-17 22:39:23

“Apa! Hmm, ini sungguh di luar dugaanku. Namun, sekarang aku mengerti apa yang terjadi di sini. Lukman, sepertinya ingin bermain-main denganku,” Kevin menatap Deviana curiga, karena wanita itu terlihat gelisah di tempatnya duduk.

“Ada apa denganmu? Kenapa kamu terlihat seperti kepanasan, padahal ruangan ini dingin,” tanya Kevin.

Deviana menjadi semakin gugup di bawah tatapan curiga dan menyelidik Kevin. “Oh! Sa-saya hanya terkejut saja. Mendengar Anda tidur dengan istri dari pegawai Anda sendiri.”

“Angkat kepalamu saat berbicara dengan saya! Kamu boleh keluar dari ruangan saya dan ingat kalau ada berita yang tersebar. Maka dapat dipastikan kamulah pelakunya,” peringat Kevin.

Deviana menarik nafas lega, bergegas ia bangkit dari duduknya. “Saya berjanji akan tutup mulut, Tuan! Permisi.”

Setelah sekretarisnya keluar dari ruang kerja tersebut, Kevin memerintahkan kepada ahli ITnya untuk melanjutkan memberikan informasi apa yang ia ketahui.

“Saya berhasil mendapatkan rekaman kamera pengaman di hotel tempat Anda menginap, Bos. Dari situ terlihat kalau wanita itu dibantu oleh seorang pria membawa Anda masuk kamar hotel. Hanya saja sayang sekali wajah pria itu tidak dapat dikenali. Karena ia membelakangi kamera  dan juga memakai topi,” terang ahli IT itu.

Senyum sinis tersungging di sudut bibir Kevin. Dengan dingin ia mengatakan kalau dirinya dapat menduga pria yang bersama wanita itu adalah Lukman. 

Merasa cukup mendapatkan informasi dari ahli ITnya, Kevin memerintahkan kepada pria itu untuk keluar dari ruang kerjanya.

Begitu ia sudah sendiri Kevin membuka map yang tadi diletakannya ahli IT di atas mejanya. Diambilnya potret wanita yang ada dalam map tersebut. 

‘Wanita itu cantik juga. Dan sialnya ia sudah berani mempermainkan diriku. Apakah ia bekerja sama dengan Lukman untuk menjebakku? Mereka berdua pasangan suami istri yang cocok sama-sama penjahat. Lihat saja nanti balasan apa yang akan kuberikan kepada mereka.’ Kevin memasukan potret itu ke laci meja kerjanya.

Diambilnya ponsel yang ada di atas meja untuk menghubungi asisten yang baru saja ia pecat. ‘Halo. Lukman! Aku punya penawaran untukmu.’

Lukman yang sedang mengemudi menjadi terkejut saat mendapat panggilan telepon dari Kevin. Dengan rasa penasaran ia pun mengangkat panggilan telepon tersebut.

‘Wah! Baru saja kau memecatku dan sekarang kau sudah menghubungiku. Apakah kau merindukan diriku dan tidak bisa menemukan asisten yang baik, sepertiku,’ sahut Lukman dengan sombongnya.

Kevin menyimpan umpatan yang hendak terlontar dari bibirnya. Ia harus bermain cerdik dengan pria licik seperti Lukman. ‘Datanglah ke kantor. Aku akan mengatakannya kepadamu begitu kau berada di sini.’

Lukman menatap layar ponselnya untuk memastikan kalau nomor yang menghubunginya memang Kevin. Rasa curiga bercampur penasaran dengan alasan Kevin memanggilnya datang ke kantor pria itu. Membuat ia menyetujui untuk datang.

Beberapa menit berselang, Lukman sudah sampai di perusahaan milik Kevin. Pada saat melewati meja kerja sekretaris Kevin, wanita itu terlihat terkejut.

“Kenapa kau datang ke sini? Bukankah kau sudah dipecat bos?” tanya sekretaris itu dengan suara tertahan.

Lukman berhenti berjalan dengan santai ia berkata, “Bos memanggilku, sepertinya ia tidak bisa jauh dariku.”

Dikedipkannya sebelah mata menggoda sekretaris itu. Ia pun kembali berjalan menuju pintu ruang kerja Kevin. 

Di dalam ruang kerjanya, melalui kamera pengaman Kevin dapat melihat kedatangan Lukman dan interaksi yang terjadi antara ia dengan sekretarisnya.

‘Apakah Lukman memiliki hubungan dengan sekretarisku? Mengapa tingkah keduanya terlihat mencurigakan,’ batin Kevin.

Ia mempersilakan kepada Lukman masuk ruang kerjanya dan duduk. Dipandanginya Lukman yang terlihat bahagia.

“Wah, kau tidak sendirian, Bos! Apakah takut denganku sampai membawa serta pengacaramu?” sindir Lukman.

Kevin tidak terpengaruh sama sekali, ia tetap bersikap tenang. “Aku menawarkan kepadamu untuk kembali bekerja sebagai asistenku. Namun, ada syaratnya.”

Lukman mengerutkan kening, ia tidak percaya dirinya akan menjadi asisten pria itu lagi. Dengan penasaran ia pun bertanya, “Apa syaratnya?”

“Kau akan ikut denganku dalam proyek pembangunan taman hiburan lengkap dengan fasilitas hotel. Yang terletak di pulau Kalimantan. Dan kau harus membawa serta keluargamu karena kita akan berada lama di sana.” Kevin mengamati wajah Lukman yang terlihat terkejut.

Dalam hati Lukman bertanya apakah Kevin mengetahui identitas wanita yang sudah tidur dengannya. Hingga ia mengajukan penawaran seperti itu kepadanya.

“Mengapa saya harus membawa serta istri saya? Bukankah Anda di sana tanpa pendamping? Saya tidak ingin membuat Anda cemburu karena melihat saya di saat libur mesra dengan istri saya,” sahut Lukman.

Senyum tipis terbit di sudut bibir Kevin. “Kenapa aku harus cemburu? Karena aku akan membawa serta sekretarisku dan ia bisa menjadi penemanku selama berada di lokasi proyek.”

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Related chapters

  • Skandal Satu Malam dengan Bos Suamiku   Kevin dan Rencananya

    "Apa?" seru Lukman.Tanpa sadar ia berteriak dirinya tidak bisa membayangkan. Kalau Kevin bermesraan dengan sekretarisnya.Kevin menyipitkan mata, ia menjadi semakin curiga dengan sikap Lukman. "Kenapa kau terlihat terganggu mendengar aku akan bersama dengan sekretarisku? Kau tidak memiliki hubungan dengannya, bukan?"Lukman tertawa kecil, sambil batuk. "Tidak! Tentu saja tidak karena saya adalah suami yang setia. Dan saya sangat mencintai istri saya."Senyum sinis terbit di sudut bibir Kevin. Ia harus mengakui Lukman ini pandai sekali main sandiwara. Mungkin ia belum sadar atau memang tidak tahu kalau istrinya sudah tidur dengannya 'Apakah mungkin wanita itu dengan sengaja tidur denganku. Demi membebaskan suaminya dari jeratan hukum tanpa sepengetauan suaminya? Kemarahan dan rasa cemburu Lukman saat itu terlihat begitu natural,' batin Kevin.Keheningan yang sempat tercipta selama beberapa saat dipecahkan oleh Lukman. "Saya tidak bisa membawa istri saya ikut proyek itu. Ia memiliki k

    Last Updated : 2025-01-18
  • Skandal Satu Malam dengan Bos Suamiku   Permintaan Lukman

    Sontak saja Sasha menjadi terkejut, cangkiri berisi kopi panas yang dibawanya menjadi tumpah ke lantai. Ia memekik karena terkena percikan air kopi yang masih panas.“Dasar ceroboh! Kau tidak boleh bertingkah seperti itu di sana nanti. Aku tidak mau kau membuatku menjadi malu. Ini kesempatan besar bagiku untuk bisa berkarir di perusahaan lain dengan nama yang tidak tercoreng,” omel Lukman.Sasha membungkukan badan memunguti pecahan cangkir dengan hati-hati. Ia hanya diam saja mendengarkan apa yang dikatakan oleh Lukman.Selesai memunguti pecahan cangkir tersebut, Sasha kembali membuatkan kopi hitam yang baru untuk Lukman. Ia pun duduk di samping suaminya lagi.“Aku tidak mau ikut denganmu! Aku tidak ingin bertemu dengan bosmu itu lagi,” tegas Sasha.Lukman memukul meja bar dengan keras, hingga air yang ada dalam cangkir menjadi tumpah isinya. Matanya menyorot tajam Sasha menyiratkan kemarahan yang tidak dapat ditahannya.Sasha mengangkat dagunya, walaupun ada rasa takut melihat api am

    Last Updated : 2025-01-19
  • Skandal Satu Malam dengan Bos Suamiku   Kesedihan Sasha

    Badan Sasha bergetar jantungnya seolah-olah berlarian dengan cepat. Dilepaskannya tangan Lukman dengan kasar. Entah kenapa kata hamil diucapkan tepat di depan matanya membuat ia menjadi semakin takut.“Aku tidak berpikir akan bersedia dengan suka rela hamil anak dari pria lain. Dalam mimpiku yang terburuk sekalipun tidak pernah terbayang hal itu. Aku hanya menginginkan anak dari suamiku sendiri. Jangan pernah kau katakan lagi hal itu!” Sasha mengusap air matanya yang turun.Ia berjalan menuju wastafel membawa sayuran di tangan. Ia akan menyibukan diri dengan membuat makan malam daripada mendengarkan ucapan Lukman.Dengan suara lemah ia berkata, “Kumohon, jangan ingatkan diriku lagi tentang apa yang telah terjadi pada malam itu. Bantu aku untuk mengusir kenangan yang membuatku merasa malu dan kotor.”Lukman menyisir rambutnya dengan jemari, hingga menjadi berantakan. Ia memang masih mencintai Sasha, walaupun secara diam-diam dirinya memiliki kekasih di belakang istrinya.Ia berjalan me

    Last Updated : 2025-01-19
  • Skandal Satu Malam dengan Bos Suamiku   Pertemuan Lukman dengan Devinna

    “Sialan! Mau pergi kemana kau?” teriak Lukman kepada pria yang tadi meabraknya.Ia bergegas bangun dari terjatuhnya lalu berusaha mengejar pria yang tdi menabraknya. Namun, ia kehilangan jejak pria itu, ia menghilang di antara bangunan yang berjejer di dekat kelab malam yang didatanginya.Lukman membalikan badan berjalan memasuki kelab malam dengan wajah marah. Ia menuju ruang vip yang ada di ruangan tersebut, di mana kekasihnya menunggu.“Halo, Sayang! Kenapa wajahmu terlihat gusar?” tanya Devianna.Lukman menghenyakkan badan di atas sofa ganda tepat di samping kekasihnya itu. Ia melirik Devinna yang menatapnya dengan kening dikerutkan.“Aku tadi ditabrak seseorang dan sialnya, aku tidak berhasil mengejar pria itu,” ketus Lukman.Ia merogoh saku jaket yang dipakainya dan langsung menegakkan badan. “Astaga! Pria itu berhasil mengambil ponselku. Akan tetapi, ia tidak berhasil mengambil dompet milikku.”Devinna melihat Lukman dengan mimik wajah serius. Ia mengatakan kepada Lukman apa mu

    Last Updated : 2025-01-20
  • Skandal Satu Malam dengan Bos Suamiku   Lukman, Devinna dan Sasha

    Lukman tertegun sejenak. Ia dengan cepat memeluk kekasihnya itu. “Sayang! Aku tentu saja mencintaimu. Kamu tahu tidak, pak Kevin bilang kalau ia akan membawamu serta ke sana. Biar dirinya tidak sendirian. Kamu harus percaya kalau aku pasti akan menikahmu.”Devinna melepaskan pelukan Lukman. ia menatap pria itu dengan wajah cemberut. “Aku akan menagih janjimu untuk menikahiku.”Lukman menganggukkan kepala, ia bangkit dari duduknya. “Kita tidak bisa lama-lama terlihat bersama. Aku khawatir ada orang kepercayaan pak Kevin yang diminta untuk mengawasi kita.”Devinna bangkit dari duduknya juga. Ia berjalan berdampingan dengan Lukman keluar dari kelab malam tersebut. Lukman mengatarkan Devinna sampai ke mobilnya. Setelahnya barulah ia memasuki mobilnya sendiri.Beberapa jam berrselang, Lukman sudah sampai di rumahnya. Saat ia hendak menaiki tangga menuju kamar tidur. Dilihatnya lampu santai menyala. Ia pun berbalik menuju ruangan tersebut.“Bukankah aku sudah mengatakan kepadamu untuk tidak

    Last Updated : 2025-01-21
  • Skandal Satu Malam dengan Bos Suamiku   Argumentasi Kevin dan Lukman

    Lukman menjadi beran, ia memutar kasar badan Sasha, hingga mereka berhadapan. Dicekaunya dagu istrinya itu dengan kasar. “Sekaran apakah kau masih mengangapku pak Kevin? Apakah saat kita bercinta nanti yang ada di kepala dan hatimu pria itu?”Badan Sasha bergetar, ia membekap mulutnya meredam isak yang hendak keluar. Ia menepis dengan kasar lengan Lukman yang mencekau dagunya. Jarak tercipta beberapa inchi di antara keduanya. Sasha melihat Lukman dengan kabut air mata yang menggenang di pelupuk mata. “Apakah kau tidak mendengar ucapan penolakan dariku tadi? Betapa takutnya aku akan sentuhan itu? Tidakkah kau dapat merasakan penderitaanku?” Senyum sinis tersungging di bibir Lukman, ia menyisir rambutnya menggunakan jari. Hingga menjadi berantakan. Tidak mengucapkan sepatah kata pun pria itu membalikkan badan keluar dari balkon.Sasha memandangi punggung Lukman yang menghilang di balik pintu. Ia jatuh merosot terduduk ke lantai dengan air mata yang mengalir deras.‘Dan kau sekarang me

    Last Updated : 2025-01-23
  • Skandal Satu Malam dengan Bos Suamiku   Datang ke Pesta

    Kevin memicingkan mata melihat Lukman dengan lebih jelas. Senyum sinis terbit di sudut bibirnya. “Kamu tidak bisa menjawab, apa lagi menyangkalnya bukan?”Rahang Lukman mengetat, ia mengepalkan kedua tangan di samping tubuh. “Anda salah! Saya tentu saja akan melaporkan kehilangan ponsel itu. Dan juga saya sudah meminta rekaman kamera pengaman untuk melihat kejadian tersebut. Anda mungkin harus khawatir, bisa jadi orang yang mengambil ponsel saya adalah suruhan Anda.”Suara tawa keluar dari bibir Kevin. Ia mengatakan silakan saja kalau Lukman bisa membuktikan apa yang dikatakannya.Dengan ekspresi wajah geram Lukman keluar dari ruang kerja tersebut. Ia berjalan cepat saat melewati meja kerja Devinna. Sementara itu Kevin hanya menatap kepergian Lukman dengan dingin. Ia tidak takut kalau Lukman akan melapor ke polisi. Dirinya yakin orang kepercayaannya melakukan apa yang ia perintahkan dengan profesional.‘Kau ikuti terus Lukman kemana pun ia pergi! Kau juga harus mengirimkan laporan s

    Last Updated : 2025-01-24
  • Skandal Satu Malam dengan Bos Suamiku   Dua Rasa di Hati Sasha

    Tubuh Sasha bergetar hebat, ia sangat mengenali suara itu. Bagaimana mungkin ia bisa suara dengan nada tegas dan terdengar seksi di telinga. Dicekaunya lengan Lukman dengan erat karena rasa gugup bercampur takut. Lukman mengabaikan kegelisahan istrinya, ia membalikkan badan. Hingga bertatapan muka dengan Kevin. “Halo, pak Kevin! Bapak belum pernah bertemu dengan istri saya yang cantik. Namanya Sasha.”Mau tidak mau Sasha membalikkan badan, karena tangan Lukman mencubitnya. Membuat ia meringis menahan sakit.“Hmm, istrimu memang cantik. Saya bisa menerimanya kalau kamu tidak ingin pria lain melihatnya.” Kevin menyunggingkan senyum sinis.Deg! Jantung Sasha berdebar kencang. Matanya bertatapan dengan mata Kevin yang menyorot tajam. Pria itu mengulurkan tangan ke arahnya. Membuat ia harus menerima uluran tangan itu. Karena tidak ingin dianggap tidak sopan.“Se-selamat malam, Tuan! Senang bertemu dengan Anda,” gagap Sasha.Kevin mengangkat satu alis dengan raut wajah yang terkesan mengej

    Last Updated : 2025-01-25

Latest chapter

  • Skandal Satu Malam dengan Bos Suamiku   Ponsel Ddevinna Hilang

    Sasha mengulas senyum tipis untuk mengatasi rasa gugup. Tangannya di balik selimut dengan gesit memainkan ponselnya. “Tentu saja kau boleh melihat ponselku. Kau adalah suamiku.”Lukman berjalan mendekati Sasha. Ia berhenti tepat di depan istrinya yang tengah berbaring. Diulurkannya tangan untuk menerima ponsel Sasha. Yang langsung diberikan oleh wanita itu ke tangan suaminya.Langsung saja Lukman memeriksa riwayat panggilan dan pesan di ponsel tersebut, tetapi ia tidak menemukan sesuatu pun yang mencurigakan.“Kau telah menghapusnya, bukan? Karena kudengar tadi kau berbicara. Tidak mungkin kau bicara sendiri.” Lukman menatap tajam Sasha.Sasha membasahi bibirnya yang terasa kering. “Kau tidak salah! Aku tadi memang bicara, tapi itu karena aku menonton tayangan di medsos yang membuatku merasa kesal.”Bibir Lukman membentuk garis tipis dengan mata yang disipitkan, ia tampak masih tidak mempercayai penjelasan dari istrinya itu. Namun, ia tidak memperpanjangnya lagi.Ia membaringkan badan

  • Skandal Satu Malam dengan Bos Suamiku   Tersulut Amarah

    Wajah Kevin berubah menjadi merah, karena marah. Kedua tangannya ia kepalkan di samping badan. Ia dapat menebak siapa yang sudah melakukannya.“Mereka tidak meminta apa pun kepada ibu. Hanya mengirimkan video itu dengan ancaman akan menyebarkannya ke media sosial,” ucap ibu Kevin.“Ibu tenanglah dan jaga agar ayah tidak menerima kiriman video ini. Aku akan melakukan penyelidikan, siapakah yang sudah mengirimkan video itu kepada ibu.” Kevin berpamitan dengan ibunya.***Beberapa jam berselang Kevin sudah duduk dengan ahli IT nya untuk menyelidiki nomor kontak, orang yang mengirimkan video kepada ibunya.“Pemilik nomor kontak ini menggunakan identitas palsu. Saya periksa nama yang terdaftar telah meninggal dunia.” Ahli IT Kevin memperlihatkan data pemilik ponsel orang yang disodorkan Kevin.Kevin terlihat kecewa, karena ia tidak berhasil mendapatkan informasi yang diinginkannya. “Bisakah kau menyadap nomor telepon dua orang pegawaiku? Aku mencurigai mereka yang melakukannya.”“Akan saya

  • Skandal Satu Malam dengan Bos Suamiku   Pembalasan dan Balasan Tak Terduga

    Devinna menelan ludahnya dengan sukar. Ia membasahi bibirnya yang terasa kering dengan lidah. “Kenapa Bapak berkata, seperti itu? Tentu saja saya mengingat pak Lukman, yang merupakan asisten bapak. Namun, ia di sana bersama dengan istrinya dan mereka tidak ada hubungannya dengan saya.”Kevin dalam hati mengagumi betapa pandainya Devinna bersandiwara. Wanita itu, sepertinya mencurigai ia telah mengetahui rahasianya dengan Lukman.“Tentu saja saya memberikan waktu untukmu berfikir. Satu minggu, saya rasa cukup bagimu. Sekarang, kamu boleh kembali ke tempatmu.” Kevin melanjutkan kembali pekerjaannya.Merasa kehadirannya sudah tidak diperlukan lagi, Devinna keluar dari ruang kerja Kevin. Duduk di balik meja kerjanya kembali. Devinna mengambil ponselnya dari dalam tas, ia menghubungi Lukman. Namun, panggilan itu tidak cepat terhubung, karena Lukman kemarin sempat mengirimkan pesan kepadanya, betapa buruknya jaringan di sana.‘Halo! Ada apa kau menghubungiku?’ tanya Lukman.Devinna melirik

  • Skandal Satu Malam dengan Bos Suamiku   Sikap Kevin

    Sasha menatap tidak percaya layar ponselnya. Apakah memang benar Kevin yang berbicara. Ia teringat dengan panggilan telepon dari suaminya kepada pria itu dan yang pertama mengangkat adalah seorang wanita.‘Apa kamu pikir aku tidak mendengar saat suara seorang wanita yang mengangkat telepon, Mas Lukman? Apa yang kamu katakan bertolak belakang dengan kenyataan. Betapa mudah kamu menemukan wanita lain, bahkan ke lokasi proyek pun datang seorang wanita yang mendapatkan rekomendasi darimu untuk bekerja,’ tuduh Sasha.Di ujung sambungan telepon Kevin terperangah mendengar apa yang dikatakan Sasha. Kemudian, ia menjadi teringat dengan pelayan wanita di rumahnya yang tidak sopan, karena wanita itu berani mengodanya.‘Hahahahaha. Kau cemburu kepadaku. Percayalah, wanita yang kau dengar suaranya tadi bermaksud menggodaku. Ia menyelinap masuk ke tempat tidurku. Sial untuknya, karena ia tidak berhasil melakukan, seperti apa yang kau lakukan dahulu.’ Kevin tertawa dengan keras menggoda Sasha.Untu

  • Skandal Satu Malam dengan Bos Suamiku   Bosan

    Sasha menarik lengan Lukman, ia berbisik di telinga suaminya, “Bosmu nanti marah, ketahuan lagi tidur dengan wanita.”Lukman tertawa kecil, tetapi ia langsung menutup mulutnya ketika terdengar suara dengan nada bariton menggerutu.‘Ada apa kau pagi-pagi menghubungiku?’ tanya Kevin galak di ujung sambungan telepon.Suara Sasha sampai ke telinga Kevin, membuat pria itu langsung menegakkan duduknya. Ia menatap galak pembantunya, yang masih berada di kamar tidurnya.Ia tidak tahu kenapa wanita itu bisa masuk kamarnya di saat dirinya masih tidur. Dan sekarang Lukman, serta istrinya akan berfikir yang tidak-tidak tentang dirinya.‘Maaf, Bos! Saya lupa kalau kita mempunyai selisih waktu satu jam. Saya hanya ingin mengatakan, tolong keperluan saya dan Sasha selama berada di sini segera dipenuhi. Kami tidak memiliki kendaraan milik kami sendiri. Sementara di sini untuk kemana-mana jaraknya sangat jauh,’ sahut Lukman.Melalui telepon terdengar suara benda jatuh yang terdengar begitu keras diiku

  • Skandal Satu Malam dengan Bos Suamiku   Cemburu Meraja

    Wajah Sasha langsung berubah mendengar hal itu. Ia benci dirinya yang merasa cemburu mendengar ada wanita, yang direkomendasikan Kevin bekerja di perusahaannya. “A-apakah wanita itu cantik, maksudku bagaimana penampilannya?”Lukman menyipitkan mata menatap Sasha dengan tajam. “Kenapa kau terdengar sedih dan cemburu? Tentu saja wanita itu cantik dan berpenampilan seksi. Karena menurut beberapa orang pegawai yang ada di dekatku tadi. Wanita itu terbiasa memberikan layanan pijat ‘Plus’ di hotel-hotel.”Sasha mengerjapkan mata menahan air matanya yang hendak tumpah. Sekarang ia tahu alasan kenapa Kevin tidak membalas, serta menjawab panggilan telepon darinya.Lukman memperhatikan wajah istrinya yang terlihat sendu. Ia tidak mengerti mengapa mendengar ada wanita yang datang atas rekomendasi dari pak Kevin.“Aku mau istirahat dulu, Mas. Capek, setelah perjalanan ke pasar tadi jaraknya sangat jauh.” Sasha bangkit dari duduknya.Lukman hanya memperhatikan saja. Dalam hati ia menaruh rasa curi

  • Skandal Satu Malam dengan Bos Suamiku   Satu Rasa

    Badan Sasha bergetar, ia menggerutu dalam hati, ‘Sial! Kenapa aku lupa melepas kalung pemberian pak Kevin? Sekarang apa yang harus kukatakan kepada mas Lukman?’Diambilnya gelas berisi air putih, lalu meminum isinya. Ia sengaja mengulur waktu memberikan kesempatan kepada dirinya. Untuk memikirkan jawaban apa yang harus ia berikan kepada suaminya,“Mas Lukman memang tidak membelikan kalung ini. Apa Mas ingat kunjungan ibu panti ke rumah kita? Beliau memberikan kalung ini sebagai kenang-kengangan untukku,” sahut Sasha.Dalam hati ia merasa bedosa, karena kembali menyeret nama ibu panti ke dalam kebohongannya. Semenjak mengenal Kevin, dirinya sudah begitu sering membuat kebohongan.Kevin sudah membuatnya berada dalam hidup yang penuh dengan dosa. Ia tidak tahu sampai kapan dirinya akan tahan dengan semua rangkaian kebohongannya.“Ibu Panti sangat baik sekali kepadamu. Nanti, kalau kita kembali ke Jakarta, kita harus datang mengunjunginya.” Lukman berlalu dari hadapan Sasha.Sasha memanda

  • Skandal Satu Malam dengan Bos Suamiku   Lukman, Akhirnya Sampai

    Sasha langsung membuka matanya, kepalanya terasa pusing. Dikarenakan bangun secara mendadak. Ia dapat mendengar nada suara panik dari asisten rumah tangganya. “Iya, saya akan keluar!”Sasha beranjak dari tempat tidur berjalan menuju pintu kamar. Di bukanya pintu tersebut, terlihat asisten rumah tangganya ketakutan.“Orang itu berdiri di depan jendela kaca dan tidak mau pergi, Bu! Saya takut,” ucap wanita itu.Sasha mengangguk dalam hatinya sendiri, ia juga merasa takut. Karena kenangan malam sebelumnya kembali berulang di benaknya.“Sha! Ini aku suamimu, Lukman! Cepat buka pintu ini aku sudah lelah dan lapar, serta haus,” seru suara dari balik pintu.Mendengarnya Sasha bernafas lega. Begitu mengetahui siapa yang berdiri di balik pintu rumah. “Itu suami saya, Bi!”Sambil tersenyum Sasha berjalan menuju pintu. Begitu dibukanya berdiri Lukman dengan wajah kesal dan terlihat lusuh. Tampak ia kelelahan dari gurat wajahnya.“Kenapa lama sekali? Apa kamu tidak diberitahu, kalau aku akan data

  • Skandal Satu Malam dengan Bos Suamiku   Kevin Pergi, Lukman Datang

    Wanita itu menarik nafas dalam-dalam, lalu mengembuskannya dengan kasar. “Sebagai wanita dengan pekerjaan, seperti saya, saya sudah membuang jauh semua rasa malu dan harga diri saya. Semua asalkan saya mendapatkan uang untuk memenuhi kebutuhan hidup saya.”Kevin melirik wajah wanita berubah menjadi sendu. Terlihat sekali, kalau ia sedang sedih. “Baiklah! Kamu temani saya sarapan.”Wajah wanita itu langsung berubah sumringah lagi. Ia hendak memeluk Kevin sebagai ungkapan rasa bahagianya. Akan tetapi, Kevin dengan cepat menghindari wanita itu. Diberikannya tatapan galak sebagai tanda, kalau dirinya tidak mengijinkan wanita itu menyentuhnya.Wanita itu tersenyum, sambil menangkupkan tangan di depan dada. Meminta maaf kepada Kevin. Sudah boleh bersama dengan pria itu saja ia merasa senang.Keduanya keluar dari lift berjalan menuju ruang makan yang ada di restoran terssebut. Keduanya mengambil makanan yang tersaji secara prasmanan. Kevin dan wanita itu duduk di meja yang ada di sudut dari

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status