Share

Dia Tidak Akan Percaya

“Sekarang, apa rencanamu?”

Diane menyodorkan segelas wine pada Isa ketika mereka duduk santai di belakang rumah. Isa terlihat menyelonjorkan tubuhnya di atas kursi santai, melipat kedua tangannya di bawah kepala dan tersenyum.

“Biarkan Keenan tenang sebentar saja, Mom,” sahutnya. “Yang pasti, kalimat itu adalah penanda kalau dia tidak akan mengabaikanku.”

Diane tertawa kecil, lalu mengangguk bangga. “Kita memang membutuhkannya. Kamu tahu ayahmu sekarang tidak bisa apa-apa selain tinggal di tempat tidur. Kita harus mengandalkan seseorang.”

“Yah. Itu sebabnya aku mengatakan perasaanku padanya saat di makam. Aku ingin menghantui Keenan dengan ungkapan perasaanku.”

“Dan dia setuju.” Diane tertawa kecil. “Aku tidak menyangka puteri kecilku sekarang sudah dewasa dan bisa diandalkan.”

“Tenang saja, Mom. Aku tidak akan melepaskan Keenan, juga tidak akan menyerah sampai dia mengatakan ya padaku dan menikahiku. Aku akan membuat diriku seolah sangat menderita agar dia tidak bisa mengabaikanku s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status